Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

(1)

PENGETAHUAN IBU TENTANG GUMOH PADA NEONATAL DINI (0-7 HARI) DI KELURAHAN TANAH 600

KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2009

   

 

   

  OLEH :

LIDYA METALIA TAMPUBOLON NIM : O85102073 

     

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

T.A. 2008/2009  


(2)

D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009

Nama : LIDYA METALIA TAMPUBOLON NIM : 085102073 

 

Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan

Tahun 2009

ABSTRAK 

viii + 46 halaman + 7 tabel + 1 gambar + 1 skema  + 10 lampiran 

 Gumoh  merupakan  gejala  klinis  yang  paling  sering  ditemukan  pada  bayi  yang  mengalami  Refluks  Gastroesofagus  (RGE).  Refluks  gastroesofagus  didefenisikan  sebagai  kembalinya isi lambung ke dalam esophagus secara involunter tanpa adanya usaha dari bayi,  sedangkan istilah regurgitasi digunakan apabila isi lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut.  Sedikitnya 25% orang tua menganggap bahwa regurgitasi merupakan suatu keadaan yang  mencemaskan dan umumnya dihubungkan dengan frekuensi dan volume regurgitasi. Meskipun  normal,  gumoh  yang  berlebihan  dapat  menyebabkan  berbagai  komplikasi  yang  akan  mengganggu pertumbuhan bayi. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui bagaimana  tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) di kelurahan tanah 600  kecamatan medan marelan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  deskriptif  dimana  hasil  survey  data  dari  bulan  Agustus  2008  ‐  Oktober  2008.  Teknik  pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling   yaitu keseluruhan dari  populasi sebanyak 36 responden. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas responden  berusia 20‐25 tahun sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan pendidikan mayoritas  responden adalah SMU sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan jumlah anak mayoritas  responden berjumlah 2 anak sebanyak 15 responden (41,7%). Dan berdasarkan sumber  informasi mayoritas responden mendapat informasi dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 14  responden (38, 9%). Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) dalah  berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (63, 9%). Direkomendasikan agar hasil  penelitian ini dapat  menjadi  sumber informasi pelayanan kebidanan dalam memberikan  penyuluhan pada ibu‐ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) 

 

 

Daftar Pustaka  :  23 (2002‐2008) 


(3)

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada penulis, sehigga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 Hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan “ yang merupakan tugas akhir studi Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan dapat berhasil berkat sumbangan jasa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD, K.GEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program D-IV Bidan Pendidik FK. USU

2. Dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik FK USU

3. Ir. Dwi Lindarto, MT, yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns,M.Kep, selaku koordinator program D-IV Bidan Pendidik FK USU dan selaku Penguji I yang telah memberikan dorongan dan pengarahan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.


(4)

5. dr. Chrisstofel Lumban Tobing, SpOG (K), selaku Penguji II dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bpk Irwansyah Lubis, SH, selaku Kepala Lurah Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Kedua orang tuaku (B.Tampubolon, SPd) dan (I. Munthe). Dan kepada adik-adik ku yang tersayang Juli Andriani, SPd, Dewi Sartika Tampubolon, AMK dan Putri Amanda Tampubolon.

8. Teman-teman seperjuangan D-IV Bidan Pendidik FK USU yang juga berperan serta dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Serta seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Medan, Juni 2009


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum... 4

2. Tujuan Khusus ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pengetahuan... 7

B. Gumoh ... 10

C. Neonatal Dini ... 17

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 18

A. Kerangka Konsep ... 18

B. Defenisi Operasional ... 19

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 20

A. Desain Penelitian ... 20

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

1. Populasi ... 20

2. Sampel ... 20

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

1.Lokasi penelelitian ... 21

2. Waktu penelitian ... 21

D. Pertimbangan Etik ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 22

F. Pengumpulan Data ... 23

G. Analisis Data ... 24

BAB V HASILDAN PEMBAHASAN... 25

A.Hasil... ... 25


(6)

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN……….. 34 A.Kesimpulan... ... 34 B.Saran... ... 35 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Data Karakteristik Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan MarelanPost...28

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan MarelanPost...29

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengertian, Penyebab, Penanganan Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600

Kecamatan Medan Marelan………. 30

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan……….31


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Content Validity 2. Lembar Konsultasi 3. Jadwal Kegiatan

4. Surat Keterangan Pergantian Judul 5. Surat Balasan Izin Data Pendahuluan 6. Surat Izin Penelitian

7. Surat selesai Penelitian 8. Daftar Riwayat Hidup


(9)

D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009

Nama : LIDYA METALIA TAMPUBOLON NIM : 085102073 

 

Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan

Tahun 2009

ABSTRAK 

viii + 46 halaman + 7 tabel + 1 gambar + 1 skema  + 10 lampiran 

 Gumoh  merupakan  gejala  klinis  yang  paling  sering  ditemukan  pada  bayi  yang  mengalami  Refluks  Gastroesofagus  (RGE).  Refluks  gastroesofagus  didefenisikan  sebagai  kembalinya isi lambung ke dalam esophagus secara involunter tanpa adanya usaha dari bayi,  sedangkan istilah regurgitasi digunakan apabila isi lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut.  Sedikitnya 25% orang tua menganggap bahwa regurgitasi merupakan suatu keadaan yang  mencemaskan dan umumnya dihubungkan dengan frekuensi dan volume regurgitasi. Meskipun  normal,  gumoh  yang  berlebihan  dapat  menyebabkan  berbagai  komplikasi  yang  akan  mengganggu pertumbuhan bayi. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui bagaimana  tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) di kelurahan tanah 600  kecamatan medan marelan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  deskriptif  dimana  hasil  survey  data  dari  bulan  Agustus  2008  ‐  Oktober  2008.  Teknik  pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling   yaitu keseluruhan dari  populasi sebanyak 36 responden. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas responden  berusia 20‐25 tahun sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan pendidikan mayoritas  responden adalah SMU sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan jumlah anak mayoritas  responden berjumlah 2 anak sebanyak 15 responden (41,7%). Dan berdasarkan sumber  informasi mayoritas responden mendapat informasi dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 14  responden (38, 9%). Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) dalah  berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (63, 9%). Direkomendasikan agar hasil  penelitian ini dapat  menjadi  sumber informasi pelayanan kebidanan dalam memberikan  penyuluhan pada ibu‐ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) 

 

 

Daftar Pustaka  :  23 (2002‐2008) 


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Masa neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Sritanti 2005). Regurgitasi merupakan keadaan normal yang sering terjadi pada bayi dengan usia dibawah 6 bulan. Seiring dengan bertambahnya usia, yaitu sampai usia diatas 6 bulan, maka regurgitasi semakin jarang dialami oleh anak (Nursalam dkk, 2005).

Gumoh merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan pada bayi yang mengalami Refluks Gastroesofagus (RGE). Refluks gastroesofagus didefenisikan sebagai kembalinya isi lambung ke dalam esophagus secara involunter tanpa adanya usaha dari bayi, sedangkan istilah regurgitasi digunakan apabila isi lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut (Deddy Satrya dan Badriul hegar, ¶1,

hhttp://www.Pediatric,com. diperoleh tanggal 4 Juni 2009

Sekitar 70% bayi berumur dibawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali setiap harinya, dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga 8 – 10% pada umur 9-12 bulan dan 5% pada umur 18 bulan.

Dalam Nakita (2006) dikatakan 70% bayi usia 4 bulan dalam sehari paling tidak mengalami gumoh. Dan saat anak berusia setahun bisa dikatakan hanya tinggal 10% yang masih mengalami gumoh.


(11)

Sedikitnya 25% orang tua menganggap bahwa regurgitasi merupakan suatu keadaan yang mencemaskan dan umumnya dihubungkan dengan frekuensi dan volume regurgitasi.

Meskipun normal, gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi. Juga kalau terjadinya tidak hanya sesuai makan dan minum saja, tetapi juga selagi tidur meski aktivitas makan dan minum sudah dilakukan 3 jam yang lalu. Gumoh yang seperti ini tentu saja harus mendapat perhatian kendati mungkin saja saat itu berat badannya bagus dan sikecil masih mau makan dan minum. Dalam kondisi demikian orang tua harus hati-hati agar gumoh tidak berlanjut menjadi patologis yang diistilahkan refluks gastroesofagus, yakni adanya aliran balik dari lambung ke kerongkongan yang menyebabkan kerusakan lapisan dinding kerongkongan.

Kerusakan dinding kerongkongan ini disebabkan oleh iritasi lambung yang juga ikut masuk kedalam kerongkongan. Asam lambung ini mengiritasi daerah kerongkongan yang semula netral akhirnya terluka. Akibat selanjutnya, bayi akan rewel karena apapun yang dimakan dan diminum akan menyebabkan rasa sakit dikerongkongan. Jika tidak diatasi, ia akan menolak makan dan minumnya sehingga asupan nutrisinya berkurang yang kemudian berdampak pada berat badan yang tidak kunjung naik sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, refluks bisa menyebabkan bayi tidak tumbuh optimal. Jika keadaan ini berlanjut tanpa ada penanganan yang baik dikawatirkan sel-sel di daerah kerongkongan akan berubah menjadi bentuk yang tidak lazim. Sel-sel dengan bentuk tidak lazim ini dikawatirkan akan menjadi factor timbulnnya keganasan di usia dewasa. Dengan demikian gumoh yang sering dan tidak seperti biasanya harus segera diantisipasi


(12)

dan ditangani karena efeknya memang tidak terlihat semua saat ini, melainkan jangka panjang.

Menurut Kishore, dari poliklinik anak RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Fenomena gumoh terjadi pada semua bayi usia dibawah setahun. Begitu setahun lewat kejadian ini berhenti. Namun terkadang, menurutnya ada juga usia diatas 6 bulan pun gumoh sudah mulai berkurang. Kecuali bayi-bayi dibawah 6 bulan, terutama bayi yang baru lahir.

Adakalanya gumoh terjadi bila bayi merasa kesal karena tidak bisa menelan hingga ia pun menanangis. Sering kali bila hal ini terjadi, pengasuh atau orang tua malah memaksakan pemberiannya. Misal, dengan menaruh si bayi di posisi mendatar, lalu memasukkan makanan bayi. Otomatis bayi akan membatukkan hingga terjadi muntah. Peristiwa ini berbahaya sekali, karena saat itu makanan bisa masuk kesaluran napas dan menyumbatnya hingga berakibat fatal.

Masih menurut Kishore gumoh adalah gejala alami yang sangat natural dan terjadi pada setiap bayi, sehingga tidak bisa dicegah. Yang bisa dicegah adalah komplikasinya yaitu bila ada air susu yang masuk ke lambung. Dilambung itu ada asam lambung, sehingga susu itu bercampur dengan asam lambung. Kalau itu keluar dari mulut atau hidung, posisi bayi segera dimiringkan atau ditengkurapkan agar tidak tertelan dan masuk keparu-paru, itu yang berbahaya. Untuk meminimalkan gumoh, Dr. Kishore menyarankan pada saat pertengahan pemberian minum, kalau perlu disendawakan supaya udaranya keluar dari mulut bayi setelah minum.


(13)

Pengamatan penulis menunjukkan bahwa sekitar 65 % dari jumlah ibu yang telah mempunyai anak di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan kurang mengerti tentang gumoh, dan cara penanganannya. Ditandai adanya dari bayi ibu tersebut mengalami gumoh saat bayi setelah menyusui atau minum.

Dari uraian dan pengamatan penulis di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 Hari) yang berlokasi di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009


(14)

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden.

b. Untuk mengidentifikasi responden berdasarkan sumber informasi

c. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini berkaitan dengan pengertian gumoh, penyebab gumoh, penanganan gumoh.

D. Manfaat Penelitian 1. Bidan di Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada bidan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan sebagai bahan perbandingan terhadap materi pembelajaran khususnya tentang gumoh pada neonatal dini.

2. Bidan di Lapangan

Bagi bidan di lapangan hasil penelitian diharapkan sebagai sumber informasi yang dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kebidanan pada bayi dalam lingkup perawatan anak terutama dalam hal mencegah terjadinya gumoh.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti sebagai penambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian serta dapat menjadi bekal dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


(15)

4. Bagi Tempat Penelitian

Bagi tempat penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi yang mengalami gumoh di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan dalam upaya meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi bayi.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Yakni : Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2003).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup didalam dominan kognitif mempunyai 6 tingkat yakni: “Tahu” diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. “Memahami” diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,


(17)

menyebutkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari. “Aplikasi” diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam koteks atau situasi yang lain. “Analisis” adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebaginya. “Sintesis” menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. “Evaluasi” ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoadmodjo, 2003)

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

“Cara coba salah (Trial and Error)”. Cara paling tradisional yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba dengan kata lain yang dikenal “trial and error”. Cara coba-coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. “Cara Kekuasaan atau Otoritas”. Pengetahuan yang diperoleh berkaitan dengan


(18)

otoritas atau kekuasaan, baik tradisi otoritas pemerintah. Otoritas pemimpin agama, otoritas agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. “Berdasarkan Pengalaman pribadi”.Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya mempengaruhi pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam pemecahan permasalahan yang dihadapai pada masa yang lalu. “Melalui Jalan Pikiran”. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya baik melalui induksi atau deduksi. Pada dasarnya induksi merupakan pemikiran secara langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian cari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.

b. Cara Modern Memperoleh Pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “Metode Penelitian Ilmiah” atau lebih popular disebut metodologi penelitian (Notoadmodjo, 2005).


(19)

B. Gumoh

1. Pengertian Gumoh

Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes RI, 2003).

Gumoh mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah ia makan atau minum susu (Kinbaby, 2008, Tips Kesehatan Bayi dan Balita, ¶1, http://www.Skripstikes.com, diperoleh tanggal 6 Nopember 2008)

Gumoh adalah memuntahkan kembali ASI yang diminumnya dalam juumlah sedikit sampai cukup banyak (Bonny Danuatmadja, 2008)

Gumoh terjadi seperti ilustrasi air yang mengalir kebawah, bisa sedikit (seperti meludah) atau cukup banyyak. Bersifat pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih cenderung dalam jumlah banyak dan dengan kekutanndan atau tanpa kontraksi lambung (Erlina, 2008, Bayi gumoh atau muntah, ¶ 1, http://www.Pediatric.com, diperoleh tanggal 4 Nopember 2008).

Gumoh adalah mudah keluarnya makanan atau susu yang ditelan melalui mulut atau hidung setelah makan (Arteria, 2007, Cara Mengatasi Bayi Yang Sering Gumoh, ¶1, http://wwwPediatric.com, diperoleh tanggal 4 Nopember 2008)


(20)

2. Penyebab Terjadinya Gumoh

a. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung.

Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah. Lambung bayi punya kapasitas sendiri.

b. Posisi Menyusui

Seiring ibu bisa menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tetapi kesaluran napas, bayi pun gumoh.

c. Klep penutup lambung berfungsi sempurna

Dari mulut, susu akan masuk kesaluran pencernaan atas, baru kemudian kelambung. Diantara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.

d. Fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus

masih belum sempurna e. Terlalu aktif

Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis. Ini akan membuat tekanan didalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh.


(21)

f. Menangis berlebihan

Menangis yang berlebihan seperti ini membuat udara yang tertelan juga berlebihan, sehingga sebagian isi perut sikecil akan keluar. Memang, bisa jadi bayi anda menangis karena tidak bisa menelan susu dengan sempurna. Jika sudah begini, jangan teruskan pemberian ASI, takutya susu justru masuk kedalam saluran napas dan menyumbatnya.

g. Gangguan sfingter

Pada saluran pencernaan itu ada saluran makanan (oesofagus) yang berawal dari tenggorokan sampai lambung. Pada saluran menuju lambung ada semacam klep atau katup yang dinamakan sfingter. Fungsinya untuk mencegah keluarnya kembali makanan yang sudah masuk kelambung.

Umumnya sfingter pada bayi belum bagus dan akan membaik dengan sendirinya sejalan bertambahnya usia. Umumnya diatas usia 6 bulan, namun adakalanya di usia itupun sibayi masih mengalami gangguan. Jadi sifatnya sangat bervariasi. Tentunya kalau sfingter tidak bagus, maka makanan yang masuk kelambung bisa keluar lagi. Gejalanya biasa kalau pada bayi akan lebih sering gumoh, terutama sehabis disusui. Apalagi bila ia ditidurkan dengan posisi telentang. Karena cairan selalu mencari tempat yang paling rendah.


(22)

3. Penanganan Gumoh a. Beri susu yang lebih kental

Salah satu terapi mengatasi gumoh berlebih adalah dengan memberinya susu khusus yang telah dikentalkan (thickening). Dengan pengentalan tersebut, diharapkan aliran balik/ muntah tidak terjadi karena gaya gravitasi. Karena susu kental lebih berat sehingga lebih sulit dimuntahkan. Tetapi pengenalan ini harus dilakukan dengan perhitungan-perhitungan tertentu dan tidak boleh dilakukan sembarangan membuat gumoh bayi semakin menjadi-jadi.

b. Posisi Menyusui

1. Memegang bayi dengan posisi menimang

Posisi tradisional disebut sebagai posisi menimang atau posisi menimang. Untuk melakukannya, topang bayi anda dengan lengan pada posisi yang sama dengan payudara yang anda susukan kepadanya. Dekatkan tangan sebelah atas anda ketubuh anda. Posisikan kepala bayi anda disiku, topang badannya dengan lengan depan anda dan pegang bokong atau pahanya. Tangannya mungkin diposisikan disekitar tubuh anda ditempelkan dibawah tubuhnya supaya tidak keluar. Begitu dia sudah ditopang dengan benar, putar lengan bagian depan anda sehingga seluruh tubuhnya menghadap keanda. Pinggulnya harus menempel di perut anda dan mulutnya sejajar dengan putting susu anda. Sekarang anda bisa mendekatkan mulut bayi anda keputing susu anda (bukan putting susu anda yang didekatkan ke mulutnya) tanpa harus membuatnya menolehkan kepalanya kesamping. Penting untuk tetap mensejajarkan kepala bayi anda dengan


(23)

2. Memegang bayi dengan posisi menyilang

Pada posisi ini, lengan anda menopang bokongnya dan bokongnya tetap berada di lekukan lengan anda atau bantal yang terletak dipangkuan anda. Sekali lagi, putar posisi tubuh bayi anda sehingga wajah dan mulutnya sejajar dengan puting susu anda ini merupakan posisi yang baik bagi bayi yang kesulitan menetek, karena anda bisa lebih mudah memindahkan posisi kepalanya keposisi yang lebih baik dengan cara memegang bagian belakang lehernya diantara ibu jari dan jari-jari anda.

3. Memegang bayi dengan posisi bersarang

Pada posisi bersarang, bayi anda dipegang dengan cara yang hampir sama dengan cara anda memegang sebuah tas lengan, disamping payudara yang akan anda gunakan dengan posisi kepala didekat payudara anda. Posisikan tubuhnya berseberangan dengan posisi anda, dibawah lengan anda. Lengan bagian depan anda harus menopang punggung sebelah atas, leher dan kepala kakinya membentang dibelakang anda atau, jika anda duduk dikursi, anda bisa menempatkan bokongnya dibelakang kursi dan menekuk kakinya lurus keatas. Terakhir, letakkan bantal dibawah siku anda untuk menopang dan menjaga kepala bayi anda sejajar dengan payudara anda.

4. Memegang bayi dengan posisi berbaring

Pada posisi berbaring, anda berbaring dengan posisi miring dengan menggunakan satu atau lebih bantal dibelakang punggung anda dan dibawah kepala untuk menopang tubuh anda (sebuah bantal yang ditempatkan diantara kedua lutut anda mungkin akan membuat anda merasa lebih nyaman). Jaga agar punggung dan pinggul anda tetap lurus. Pegang bayi anda dengan lembut pada sisi sampingnya sehingga dia


(24)

menghadap anda dengan mulut yang menempel pada puting susu anda dan tangan anda disekitarnya. Topang payudara anda dengan tangan anda yang satunya sambil membimbing bayi yang lebih dekat dengan tangan yang menopang tubuhnya.

c. Buat Bersendawa

- Posisi Benar Menyendawakan Bayi

1. Bila posisi menyusui di tempat tidur, angkat tubuh bayi dengan cara memegang bagian tubuh bawah dan tubuh atas antara bahu dan kepala bayi. Dengan demikian posisi bayi mantap, tidak bergerak-gerak

2. Lalu angkat tubuhnya agar berdiri tegak

3. Tempelkan dagu bayi pada bahu ibu. Jangan sampai kepalanya tertutup badan ibu. Kemudian tepuk-tepuk bagian punggung bayi dengan menggunakan dua jari.

4. Bisa juga dengan tidak menempelkan kebahu ibu, asalkan tetap dalam posisi tegak.

- Posisi Yang Salah Menyendawakan Bayi

1. Posisi memegang bayi tidak mantap, hanya bagian punggung dan bawahnya. Padahal leher bayi belum tegak benar sehingga bisa terjadi resiko terkilir.

2. Mengangkat bayi untuk memindahkan keposisi berdiri tegak dengan satu tangan, tidak dibenarkan karena memungkinkan resiko terlepas.

3. Menempelkan tubuh bayi kebadan ibu tanpa memperhatikan apakah kepalanya tertutup tubuh atau tidak. Selain itu, kepala bayi tidak disangga.


(25)

4. Saat menyendawakan anak sambil duduk, kadang ibu tidak memperhatikan posisi tubuh sibayi. Seharusnya tidak dalam posisi mendatar seperti ini, karena minuman yang masuk sehabis menyusui akan keluar kembali.

d. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya

Hal ini justru lebih baik dari pada cairan dihirup dan masuk kedalam paru-paru karena bisa menyebabkan raang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokannya punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tidak semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.

e. Hindari memberikan ASI/ susu ketika bayi sangat lapar

Karena bayi akan tegesa–gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara masuk.

f. Check lubang dot yang anda gunakan untuk memberikan ASI/ susu

Jika lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar, susu akan mengalir dengan cepat yang bisa memungkinkan bayi anda gumoh.


(26)

4. Neonatal Dini

Masa neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Sritanti, 2005). Neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Nursalam, dkk, 2005).

Neonatal dini adalah di mulai usia 0-7 hari (Khomsan, 2008, Masalah Pemberian Makan dan Saluran Pencernaan, ¶1, http://www.google.com. Diperoleh tanggal 4 Nopember 2008).


(27)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 Hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan adalah sebagai berikut :

Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari)

Skema 1. Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu tentang gumoh : ‐ Baik 

‐ Cukup  ‐ Kurang 


(28)

B. Defenisi Operasional

NO Variabel Defenisi

Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur 1. Pengetahuan

Ikterus Segala sesuatu yang diketahui ibu tersebut berkaitan dengan pengertian, penyebab, dan penanganan gumoh

Kuesioner Wawancara 1. Baik jika skor Nilai (76- 100%) 2. Cukup jika skor nilai (56- 75%)

3. Kurang jika Skor nilai (<55%)

Ordinal

2. Umur Lamanya hidup

dalam tahun yang terhitung sejak lahir hingga saat dilakukan

penelitian

Kuesioner Wawancara 1. 20-25 tahun

2. 26-30 tahun 3. >30 tahun

Interval

3. Paritas Jumlah persalinan

yang dialami oleh ibu

Kuesioner Wawancara 1. 1

2. 2 3. 3 4. >3

Nominal

4. Pendidikan Jenjang

pendidikan formal yang dilewati responden

Kuesioner Wawancara 1. SD

2. SLTP 3. SMU 4. Perguruan Tinggi Nominal 5 Sumber informasi

Suatu media atau sarana yang berfungsi sebagai tempat

mendapatkan kabar atau berita tentang sesuatu

Kuesioner Wawancara 1. Media elektronik

2. Tenaga Kesehatan 3. Lingkungan Sekitar (masyarakat) 4. Media cetak


(29)

BAB IV

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.

B. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang mempunyai bayi usia 0-7 hari yang mengalami gumoh di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan sebanyak 36 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang dari seluruh populasi diambil sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan total sampling.

Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu :

1. Ibu yang mempunyai bayi umur 0-7 hari dari bulan Desember 2008 sampai dengan Februari 2009

2. Ibu yang bersalin normal


(30)

C. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2009 sampai dengan April 2009

D. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, penulis meminta izin dari ketua pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan mengajukan izin kepada Bapak Lurah, Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan untuk mendapatkan persetujaun melakukan penelitian.

Lembara persetujuan (informed consent) menjadi responden diberikan kepada

calon responden yang diteliti. Penelitian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan dan apabila responden menolak untuk diteliti maka tidak dipaksakan. Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian maka responden diminta untuk menanda tangani lembar persetujuan tersebut dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner. Dalam lembar kuesioner tidak dituliskan nama responden untuk merahasiakan identitasnya.

E. Instrumen Penelitian


(31)

informasi dari responden mengenai laporan tentang pribadi atau hal-hal yang diketahui. Alat ukur terdiri dari 3 bagian yaitu: bagian pertama berisi tentang karakteristik responden yang meliputi usia, pendidikan, jumlah anak, dan sumber informasi. Bagian kedua berisi tentang pengetahuan gumoh dengan model pertanyaan menggunakan BAIK, CUKUP, KURANG . Bagian ketiga berisi tentang pengertian, penyebab, penanganan gmoh dengan model pertanyaan menggunakan pilihan ganda. Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban yang benar diberi nilai atau skor 1 dan bila jawaban salah diberi nilai 0.

Maka aspek kategori pengetahuan responden, rentangnya adalah sebagai berikut: - Kategori baik bila 76-100%, jika responden mampu menjawab 23-30 pertanyaan - Kategori cukup bila 56-75%, jika responden mampu menjawab 17-22 pertanyaan - Kategori kurang bila <55%, jika responden mampu menjawab <17 pertanyaan Uji validitas pada kuesioner ini menggunakan validitas isi (content validity). Yang dimaksud dengan validitas isi adalah subtansi pengukuran itu betul-betul mewakili konsep yang sudah dirumuskan dalam defenisi operasional, yang didasarkan pada landasan teori. (Machfoedz. 2007. hlm. 75).

Content validity ini dilakukan pada yang ahlinya yaitu dokter spesialis anak, dengan tujuan agar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden tidak menyimpang dari konsep isi yang yang akan di ukur. Kuesioner diberikan kepada yang ahli kemudian diperiksa dengan baik, jika ada pertanyaan yang harus disesuaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, dari 32 pertanyaan yang diajukan, 2 pertanyaan yang harus dihilangkan karena tidak sesuai dengan konsep isi, jadi jumlah pertanyaan yang layak di sebarkan adalah 30 pertanyaan.

Sedangkan uji reliabilitas dilakukan pada sampel yang sejenis. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 20 responden pada ibu yang memiliki bayi 0-7 hari yang


(32)

mengalami gumoh di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan tahun 2009, 15 februari tahun 2009 Uji reabilitas ini dilakukan sebanyak tiga kali, dimana pada uji realibilitas yang pertama ditemukan 2 pertanyaan yang tidak reliabel yaitu pertanyaan no 6 dan 10 pada uji realibilitas kedua ditemukan 1 pertanyan yang tidak reliabel yaitu pertanyaan 6. Uji reliabilitas ini menggunakan rumus alpa dan rumus sperman brown dengan bantuan program yang sesuai.

r11 =    2.rb 

 1+rb 

Kuisioner dinyatakan reliabel jika nilai rhitung > rtabel, dan kuisioner dinyatakan tidak reliabel jika nilai rhitung lebih < dari nilai rtabel, maka ttabel = 0,444. dari hasil uji validitas dan reabilitas kuesioner, seluruh pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai rhitung lebih besar dari nilai ttabel.

F. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data berupa data primer. Diperoleh dari kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan dalam beberapa pertanyaan yang ada, kuesioner diisi langsung oleh responden saat itu juga dan setelah kuesioner selesai diisi, dikumpulkan kembali.

Beberapa prosedur yang dilaksanakan pada pengumpulan data ini adalah : Mendapatkan surat permohonan melakukan penelitian dari ketua program studi D-IV Bidan pendidik FK-USU. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada lurah tanah 600 kecamatan medan marelan. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden dan menjelaskan tujuan


(33)

responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan. Responden dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan penelitian dalam kuesioner. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden kemudian memeriksa kelengkapan data yang terkumpul pada kuesioner dan bila terdapat kesalahan dan kekurangan data maka diperbaiki dan dilengkapi dengan menggunakan pendataan ulang. Peneliti megumpulkan data sendiri dengan mendatangi langsung kerumah ibu yang memiliki bayi gumoh usia 0-7 hari di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan. Dimana Peneliti mengumpulkan data ini selama 2 bulan yaitu pada bulan Maret sampai April 2009.

H. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi dengan program SPSS dengan langkah secara univariat dimana analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Karakteristik variabel dijelaskan sesuai dengan skala pengukuran. Data yang bersifat kategorik yaitu untuk mencari frekuensi, mean, median, standar deviasi, dan hasil data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel.


(34)

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.

Tabel 5.1

Distribusi responden berdasarkan karakteristik ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600

Kecamatan Medan Marelan (n=36 orang)

Karakteristik Ibu Frekuensi Persentase (%)

1. Usia

- 20-25 tahun - 26-30 tahun - > 30 tahun 2. Pendidikan - SD - SLTP - SMU

- Perguruan Tinggi 3. Jumlah anak - 1 orang - 2 orang - 3 orang - >3 orang

17 14 5 4 13 17 2 7 15 8 6 47, 2 38, 9 13, 9 11, 1 36, 1 47, 2 5,6 19,4 41,7 22,2 16,7


(35)

Dari 36 ibu yang mempunyai bayi 0-7 hari dan mengalami gumoh yang menjadi responden penelitian, maka didapatkan karakteristik ibu berdasarkan usia, sebagian ibu yang mempunyai bayi 0-7 hari dan mengalami gumoh yang terbanyak adalah usia 20-25 tahun sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan pendidikan , sebagian ibu yang yang mempunyai bayi 0-7 hari yang mengalami gumoh yang terbanyak adalah pendididkan SMU sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan jumlah anak, sebagian besar ibu yang mempunyai bayi 0-7 hari yang mengalami gumoh yang terbanyak adalah jumlah anak 2 sebanyak 15 responden (41, 7%).

Tabel 5.2

Distribusi responden berdasarkan sumber informasi ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di kelurahan tanah 600

kecamatan medan marelan (n=36 orang)

Sumber Informasi Frekuensi Persentase (%)

- Media elektronik - Tenaga kesehatan - Lingkungan sekitar (masyarakat)

- Media cetak

2 14 12

8

5, 6 38, 9 33, 3


(36)

Dari 36 ibu yang mempunyai bayi 0-7 hari dan mengalami gumoh yang menjadi responden penelitian berdasarkan sumber informasi, sebagian ibu yang mempunyai bayi (0-7 hari) yang mengalami gumoh yang terbanyak adalah mendapatkan informasi melalui tenaga kesehatan sebanyak 14 responden (38, 9%)

Tabel 5.3

Distribusi responden berdasarkan pengertian, penyebab, penanganan tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di kelurahan tanah 600

kecamatan medan marelan (n=36 orang)

PENGETAHUAN FREKUENSI PERSENTASE (%)

Pengertian : Baik Cukup Kurang 14 16 6 (38, 9%) (44, 4%) (16, 7%) Penyebab : Baik Cukup Kurang 15 17 4 (41, 7%) (47, 2%) (11, 1%) Penanganan : Baik Cukup Kurang 17 18 1 (47, 2%) (50%) (2, 8%)


(37)

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh hasil bahwa mayoritas responden yang menjawab tantang pertanyaan pengertian adalah berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 responden ( 44, 4%). Berdasarkan pertanyaan penyebab mayoritas responden adalah berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 responden (47, 2%). Dan yang terakhir berdasarkan pertanyaan penanganan mayoritas responden juga berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 18 responden (50%)

Tabel 5.7

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonataldini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600

Kecamatan Medan Marelan (n=36 orang)

Tingkat Pengetahuan Ibu Frekuensi Persentase (%)

Baik 13 36, 1

Cukup 23 63, 9

Kurang 0 0

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang mempunyai bayi 0-7 hari memiliki tingkat pengetahuan kategori cukup sebanyak 23 responden (63, 9%), diikuti dengan tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 13 responden (36, 1%), sedangkan tingkat pengetahuan pada kategori kurang tidak ada.


(38)

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan membandingkan hasil penelitian ini dengan literature yang berhubungan, yakni pengetahaun ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari).

A. Interprestasi Dan Diskusi Hasil

1. Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari)

Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan tau perilaku seseorang. Dengan pengetahuan juga dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang akan berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut (Notoadmodjo.2003)

Berdasarkan dari hasil pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) adalah mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (63, 9%). Pengetahuan responden cukup mungkin dikarenakan hanya beberapa orang tua yang menganggap regurgitasi merupakan suatu keadaan yang mencemaskan. Ini sesuai menurut Deddy Satrya dan Badriul bahwa sedikitnya 25% orang tua menganggap regurgitasi merupakan suatu keadaan yang mencemaskan dan umumnya dihubungkan dengan frekuensi dan volume regurgitasi.


(39)

2. Pengetahuan Ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan pengertian

Berdasarkan hasil dari pertanyaan tentang pengertian, mayoritas responden yang menjawab benar adalah pertanyaan mengenai dikatakan gumoh dalam batas normal yaitu sebanyak 33 responden (91, 7%). Sedangkan mayoritas responden yang menjawab salah adalah 22 responden (61, 1%) dengan pertanyaan gumoh mendapat perhatian yang serius. Dan pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan pengertian bahwa pengetahuan ibu tentang gumoh cukup sebanyak 16 responden (44, 4%).

Menurut Azhari (2002) bahwa umur merupakan salah satu bagian faktor dalam memutuskan untuk menggunakan pelayanan tersebut. Faktor pengetahuan sangat mempengaruhi seseorang dan pengetahuan tergantung dari seberapa besar tingkat usia yang dimiliki seseorang dalam menginterprestasikan berbagai informasi seputar gumoh pada neonatal dini (0-7 hari)

Pengetahuan ibu tentang gumoh cukup mungkin disebabkan faktor usia. Mayoritas responden pada penelitian ini adalah berusia 20-25 tahun. Karena usia responden yang masih muda sehingga ini mempengaruhi pengetahuan responden terhadap pengetahuan tentang gumoh. Dan disini peneliti masih banyak menemukan bahwa banyak responden yang kurang mengerti tentang pengertian gumoh.


(40)

3. Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan penyebab

Berdasarkan hasil dari pertanyaan tentang penyebab, mayoritas responden yang menjawab benar adalah pertanyaan mengenai bentuk gumoh dalam batas normal yaitu sebanyak 33 responden (91, 7%). Sedangkan mayoritas responden yang menjawab salah adalah 16 responden (44, 4%) dengan pertanyaan salah satu penyebab terjadinya gumoh yang pemberian ASI nya diberhentikan.

Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan penyebab bahwa pengetahuan ibu tentang gumoh cukup sebanyak 17 responden (47, 2%). Menurut Nursalam, dkk (2005), penyebab terjadinya gumoh yaitu posisi saat menyusui yang tidak tepat, minum terburu-buru, atau anak sudah kenyang tetapi tetap diberi minum karena orang tuanya khawatir kalau anaknya kekurangan makan.

Pengetahuan ibu cukup tentang penyebab gumoh dikarenakan mungkin ibu kurang mengerti bahwa salah satu penyebab terjadinya bayi ibu tersebut gumoh karena posisi ibu saat memberikan minum atau menyusui tidak tepat. Karena posisi yang tidak tepat ini, maka membuat bayi ibu tersebut mengalami gumoh.


(41)

3. Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan penanganan

Berdasarkan dari pertanyaan tentang penanganan, mayoritas responden menjawab benar adalah kapan bayi bisa disendawakan dan usia yang bisa menderita gumoh sebanyak 35 responden (97, 2%), Mayoritas responden menjawab salah adalah mengapa pada saat bayi muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan ada sebagian lagi keluar dari hidung dan pada saat posisi yang bagaimana bisa menjadikan bayi gumoh sebanyak 17 responden (47, 2%)

Dari 10 pertanyaan tentang penanganan gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) yang diajukan kepada responden. Mayoritas responden menjawab benar adalah kapan bayi bisa disendawakan dan usia yang bisa menderita gumoh sebanyak 35 responden (97, 2%), Mayoritas responden menjawab salah adalah mengapa pada saat bayi muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan ada sebagian lagi keluar dari hidung dan pada saat posisi yang bagaimana bisa menjadikan bayi gumoh sebanyak 17 responden (47, 2%). Dan pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan penanganan bahwa pengetahuan ibu tentang gumoh cukup sebanyak 18 responden (50%).

Menurut Nursalam, dkk (2005), bayi yang selesai minum jangan langsung ditidurkan, tetapi perlu disendawakan terlebih dahulu. Sendawa dapat dilakukan dengan cara bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar dipundak ibu. Kemudian, punggung bayi ditepuk perlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa


(42)

dan menelungkupkan bayi dipangkuan ibu, lalu usap dan tepuk punggung bayi sampai terdengar suara bersendawa.

Pengetahuan ibu tentang gumoh cukup, ini mungkin salah satunya karena ibu kurang mengerti cara menyendawakan bayi sesaat setelah minum atau menyusui. Karena kurang megertinya ibu untuk menyendawakan bayinya setelah minum atau menyusui, sehingga ibu membiarkan bayinya gumoh tanpa menyendawakannya setelah selesai menyusui/ minum.

C. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan

Pada pelayanan kebidanan penelitian ini memberikan informasi bagi petugas kesehatan dalam memberikan asuhan kepada masyarakat khususnya tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari)


(43)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini 90-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009 ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Karakteristik responden diperoleh bahwa sebagian besar responden berusia 20-25 tahun sebanyak 17 responden (47,2%). Berdasarkan pendidikan mayoritas responden berada pada pendidikan Sekolah Menengah Umum sebanyak 17 responden (47,2%). Berdasarkan jumlah anak sebagian besar responden mempunyai anak 2 sebanyak 15 responden (41,7%). Berdasarkan sumber informasi mayoritas responden mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 14 responden (38,9%)

Berdasarkan pengertian, penyebab dan penanganan tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) mayoritas responden yang menjawab tentang pertanyaan pengertian adalah berpengetahuan cukup sebanyak yaitu sebanyak 16 responden (44,4%), berdasarkan pertanyaan penyebab mayoritas responden adalah berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 responden (47,2%), dan berdasarkan penanganan mayoritas responden juga berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 18 responden (50%)

Tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) adalh kategori cukup sebanyak 23 responden (63,9%)


(44)

B. Saran

1. Bagi bidan di Pendidikan

Diharapkan dapat menjadi masukan pada bidan yang ada di institusi pendidikan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa sebagai bahan perbandingan tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari)

2. Bagi bidan di Masyarakat

Bagi profesi bidan perlu melakukan penyuluhan kesehatan pada ibu tentang pengertian gumoh, penyebab gumoh, penanganan gumoh. Dan perlunya memotivasi ibu untuk meningkatkan taraf kesehatan bagi ibu dan bayinya.

3. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan kepada petugas kesehatan yang berada di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mengadakan penyuluhan tentang gumoh, baik itu pengertian, penyebab dan penanganan gumoh.

4. Bagi Peneliti

Untuk lebih lanjut lagi meneliti tentang gumoh bukan hanya sampai disini saja, tetapi terus untuk melakukan penelitian. Sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan bagi ibu dan bayinya.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

(2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,

Penerbit Rineka Cipta

Arteria, (2007), Cara Mengatasi Bayi Yang Sering Gumoh, ¶1, http://www.Pediatric.com diperoleh tanggal 4 Nopember 2008

Chumbley, Jane, (2004), Menyusui, Penerbit Erlangga, Jakarta

Danuatmadja dan Meiliasari, M, (2008), 40 Hari Paska Persalinan Masalah Dan

Solusinya , Cetakan VIII, Jakarta

Depkes RI ,(2003), Panduan Manajemen Masalah BBL Untuk Dokter Bidan dan

Perawat Di Rumah Sakit: Jakarta.

Deddy Satrya dr. SpA dan Badriul Hegar dr. SpA, (2009), Pengaruh Terapi Sentuhan Terhadap Kejadian Regurgitasi Pada Bayi, ¶ 1, http://www.Pediatric.com

Diperoleh tanggal 4 Juni 2009

Dowshen Steven A, MD, dkk, (2002), Petunjuk Lengkap Untuk Orang Tua Dari Masa

Kehamilan Sampai Usia Anak 5 Tahun, Ed. 1, Cet. 1, Penerbit PT Raja


(46)

Erlina, (2008), Bayi Anda Gumoh Atau Muntah, ¶1, http://www.Pediatric.com, diperoleh tanggal 4 Nopember 2008

Hidayat A, (2007), Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Medika

Kinbaby, (2008), Tips Kesehatan Bayi dan Balita, ¶1, http://www.Skripstikes.com,  diperoleh tanggal 6 Nopember 2008

Kishore, (2008), Pemberian Makanan Pertama Pada Balita, ¶1, http://www.Pediatric.com, diperoleh tanggal 8 Nopember 2009

Khomsan, (2008), Masalah Pemberian Makan dan Saluran Pencernaan, ¶1, http://www.Pediatric.com. Diperoleh tanggal 4 Nopember 2008

Machfoedz I, (2008), Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran Di Sertai Contoh KTI, Skripsi, tesis, Cetakan Keempat, Penerbit Fitramaya, Yogyakarta.

MNH-JHPIEGO, (2003), Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir, Jakarta

Nakita, (2003), Cara tepat dan Cepat Menolong Anak, Jakarta

Nichol K, (2005), Panduan Menyusui, Cetakan Pertama,penerbit Prestasi Pustakaraya, Jakarta

Notoadmodjo S, (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi V, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta


(47)

(2003), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi V, Penerbit PT

Rineka Cipta, Jakarta

(2006), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi V, Penerbit PT

Rineka Cipta, Jakarta

Nursalam, dkk, (2005), Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak, Edisi Pertama, Jakarta

Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU,(2008),Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Medan

Sritanti E, (2005), Buku Penuntun Calon Ibu, Edisi X, Keluarga Alumni Bidan, Jakarta

Uttiek, (2006), Gumoh, ¶ 2, http://www.Pediatric.com, diperoleh tanggal 4 opember 2008

Welford Heather, (2008), Menyusui Bayi Anda, Edisi Revisi, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta         


(48)

SURAT KETERANGAN KUESIONER

Saya yang bernama Lidya Metalia Tampubolon / 085102073 adalah mahasiswa Diploma D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada program Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 Hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Selanjutnya peneliti memohon kesediaan ibu menjadi partisipan dalam penelitian ini. Kemudian peneliti memohon kesediaan ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika ibu bersedia silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.

Semua informasi yang diberikan dalam penelitian hanya akan digunakan untuk kepentingan peneltian. Ibu berhak untuk ikut atau tidak ikut berpartisipasi tanpa ada sanksi dan konsekuensi buruk dikemudian hari. Jika ada hal yang kurang dipahami ibu dapat bertanya langsung kepada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan ibu menjadi partisipan dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2008

Partisipan Nama Peneliti


(49)

KUESIONER DATA DEMOGRAFI Pengkajian data demografi

1. Semua pertanyaan dalam kuesioner ini harus di jawab

2. Untuk soal selain nomor 1 berilah tanda checklist ( ) pada kotak yang telah disediakan

Dan istilah titik jika ada pertanyaan yang harus dijawab.

3. Setiap pertanyan dijawab hanya dengan satu jawaban yang sesuai.

Pertanyaan:

1. Usia Ibu : ………..Tahun

2. Pendidikan : SD SLTP SMU

Perguruan Tinggi

3. Jumlah anak : 1 2 3

>3

4. Sumber Informasi : Media Elektronik Tenaga Kesehatan

Lingkungan sekitar (masyarakat)


(50)

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

No. Responden :

Diisi oleh peneliti Petunjuk :

Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang banar pada pertanyaan yang telah disediakan :

I. DEFENISI GUMOH

1. Gumoh adalah……

a. Mengelurakan cairan makanan atau minuman sebelum makan atau minum susu

b. Keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa

paksaan beberapa saat setelah minum susu.

c. Memuntahkan seluruhnya susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa

paksaan beberapa saat setelah minum susu.

2. Biasanya gumoh terjadi….

a. Bererapa saat sebelum minum susu


(51)

3. Gumuh bersifat…..

a. Pasif dan spontan

b. Pasif dan aktif

c. Pasif, aktif dan spontan

4. Dikatakan gumoh bila dalam sehari bayi bisa gumoh…..

a. Sekali

b. Lebih dari sekali

c. Berulang-ulang

5. Dikatakan gumoh dalam batas normal karena berkaitan dengan…..

a. Salah satu fungsi organ (lambung atau kerongkongan) belum sempurna pada bayi

b. Semua fungsi organ belum sempurna pada bayi

c. Semua fungsi organ sudah sempurna pada bayi

6. Frekuensi gumoh akan semakin berkurang dengan…..

a. Bertambahnya tingginya bayi

b. Bertambah beratnya badan bayi

c. Bertambahnya usia bayi


(52)

a. Gumoh terjadi sangat sering atau hampir setiap saat

b. Gumoh terjadi sering atau setiap saat

c. Gumoh terjadi sekali-sekali

8. Kerusakan dinding kerongkongan akibat gumoh disebabkan karena…..

a. Iritasi assam lambung

b. Iritasi asam lambung yang juga ikut masuk kedalam kerongkongan

c. Iritasi asam lambung yang tidak masuk kedalam kerongkongan

9. Karena gumoh yang terjadi sangat sering ttau hampir setiap pada bayi dapat

Menyebabkan…..

a. Bayi rewel, berat badan tidak kunjung naik

b. Bayi rewel, berat badan tambah naik

c. Bayi tidak rewel, berat badan tambah naik

10. Gumoh yang terjadi sangat sering atau hampir setiap saat pada bayi harus segera….

a. Diantisipasi dan ditangani segera mungkin

b. Dicegah segera mungkin


(53)

II. PENYEBAB TERJADINYA GUMOH

11. Salah satu penyebab terjadinya gumoh adalah…..

a. ASI atau susu yang diberikan kurang dari kapasitas lambung bayi

b. ASI atau susu yang diberikan cukup untuk kapasitas lambung bayi

c. ASI atu susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung

12. Salah satu penyebab terjadinya gumoh adalah menangis berlebih karena

a. Bayi suka menangis

b. Bayi tidak bisa menelan susu dengan sempuena

c. Bayi tidak mau menyusui

13. Contoh bayi yang terlalu aktif yang menyebabkan terjadinya gumoh adalah…..

a. Bayi terus menerus menagis

b. Bayi terus menerus bergerak

c. Bayi terus menerus menyusui

14. Apa yang menyebabkan bayi menangis berlebihan hingga terjadi gumoh…..

a. Bayi lagi sakit

b. Bayi merasa lapar dan haus


(54)

15. Salah satu penyebab terjadinya gumoh yang pemberian ASI nya diberhentikan a

Adalah pada saat…..

a. Bayi terlalu aktif

b. Posisi menyusui seiring ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring

sementara sibayi tidur telentang

c. Menagis berlebihan

16. Lambung yang penuh bisa membuat bayi menjadi gumoh, karena…..

a. Makanan sudah sampai ke usus, kemudian diisi makanan lagi

b. Makanan terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi

c. Makanan terdahulu terlalu banyak masuk ke usus

17. Lambung pada bayi biasanya mempunyai kapasitas…..

a. Sangat banyak

b. Banyak

c. Sedikit

18. Posisi bayi menjadi gumoh jika posisi ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi


(55)

b. Tidur menghadap ibu

c. Tidur miring

19. Saat bayi terus menerus menangis, akan membuat tekanan didalam perut…..

a. Rendah sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh

b. Tinggi sehingga keluar dalam bentuk munttah atau gumoh

c. Sangat tinggi sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh

20. Bentuk pengeluaran akibat tekanan didalam perut tinggi saat bayi terus menerus

Menangis adalah…..

a. Muntah ataau gumoh

b. Cairan karena gumoh

c. Caairan berwarna putih

III. PENANGANAN GUMOH

21. Salah satu penanganan gumoh yaitu…..

a. Melakukan sendawa

b. Mendiamkan bayi

c. Menggendong bayi


(56)

a. Sesaat sebelum minum susu/ menyusui

b. Sesaat setelah makan

c. Sesaat setelah minum susu/ menyusui

23. Sendawa dapat dilakukan dengan cara…..

a. Bayi digendong agak rendah dengan kepala bersandar dipundak ibu kemudian

punggung bayi ditepuk berlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa

b. Bayi digendong posisi tidur dengan kepala bersandar dipundak ibu kemudian

punggung bayi ditepuk berlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa

c. Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar dipundak

ibu kemudian punggung bayi ditepuk berlahan-lahan sampai terdengar suara ber

sendawa

24. Dikatakan sendawa berhasil bila…..

a. Terdengar suara bersendawa dan bayi dalam keadaan tenang

b. Tidak terdengar suara bersendawa dan bayi dalam keadaan tenang

c. Bayi dalam keadaan diam


(57)

a. Karena dapat menyebabkan infeksi

b. Tidak terdengar suara bersendawa dan bayi dalam keadaan tenang

c. Bayi dalam keadaan diam

26. Mengapa perlu menghindari pemberian ASI/ susu ketika bayi sangat lapar…..

a. Karena bayi sudah kenyang

b. Karena bayi akan tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara

c. Karena bayi akan mersa tidal lapar lagi

27. Gumoh pada bayi bukan hanya Cuma keluar dari mulut tetapi juga bisa dari…..

a. Anus

b. Hidung

c. Anus dan hidung

28. Mengapa pada saat bayi muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian

Lagi dari hidung…..

a. Karena muntahnya sedikit dan semuanya bisa keluar dari mulut dan sebagian lagi

dari hidung

b. Karena muntahnya banyak dan semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu


(58)

c. Karena muntahnya banyak dan semuanya tidak bisa keluar dari mulut, maka

cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung

29. Pada saat posisi yang bagaimana bisa menjadaikan bayi gumoh…..

a. Posisi miring

b. Posisi telentang

c. Posisi telungkup

30. Dibawah ini usia yang biasanya menderita gumoh…..

a. Bayi

b. Pra sekolah


(59)

Reliability Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 95.2

Exclud

ed(a) 1 4.8

Total 21 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items


(60)

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N

pertanyaan 1 .45 .510 20

pertanyaan 2 .45 .510 20

pertanyaan 3 .45 .510 20

pertanyaan 4 .55 .510 20

pertanyaan 5 .55 .510 20

pertanyaan 6 .55 .510 20

pertanyaan 7 .35 .489 20

pertanyaan 8 .55 .510 20

pertanyaan 9 .50 .513 20

pertanyaan 10 .50 .513 20

pertanyaan 11 .55 .510 20

pertanyaan 12 .55 .510 20

pertanyaan 13 .55 .510 20

pertanyaan 14 .55 .510 20

pertanyaan 15 .30 .470 20

pertanyaan 16 .45 .510 20

pertanyaan 17 .50 .513 20

pertanyaan 18 .50 .513 20

pertanyaan 19 .35 .489 20

pertanyaan 20 .60 .503 20

pertanyaan 21 .50 .513 20

pertanyaan 22 .50 .513 20

pertanyaan 23 .50 .513 20

pertanyaan 24 .50 .513 20

pertanyaan 25 .45 .510 20

pertanyaan 26 .45 .510 20

pertanyaan 27 .60 .503 20

pertanyaan 28 .40 .503 20

pertanyaan 29 .65 .489 20


(61)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

pertanyaan 1 14.35 96.345 .555 .956

pertanyaan 2 14.35 96.345 .555 .956

pertanyaan 3 14.35 95.187 .675 .955

pertanyaan 4 14.25 94.934 .701 .954

pertanyaan 5 14.25 94.934 .701 .954

pertanyaan 6 14.25 95.776 .614 .955

pertanyaan 7 14.45 94.997 .727 .954

pertanyaan 8 14.25 96.513 .538 .956

pertanyaan 9 14.30 95.274 .662 .955

pertanyaan 10 14.30 95.274 .662 .955

pertanyaan 11 14.25 96.513 .538 .956

pertanyaan 12 14.25 96.513 .538 .956

pertanyaan 13 14.25 94.934 .701 .954

pertanyaan 14 14.25 94.934 .701 .954

pertanyaan 15 14.50 94.474 .818 .954

pertanyaan 16 14.35 96.766 .512 .956

pertanyaan 17 14.30 95.274 .662 .955

pertanyaan 18 14.30 95.274 .662 .955

pertanyaan 19 14.45 95.418 .681 .955

pertanyaan 20 14.20 97.116 .485 .956

pertanyaan 21 14.30 95.168 .673 .955

pertanyaan 22 14.30 95.168 .673 .955

pertanyaan 23 14.30 95.695 .619 .955

pertanyaan 24 14.30 95.695 .619 .955

pertanyaan 25 14.35 95.187 .675 .955

pertanyaan 26 14.35 94.766 .719 .954

pertanyaan 27 14.20 97.011 .495 .956

pertanyaan 28 14.40 94.674 .740 .954

pertanyaan 29 14.15 95.503 .672 .955

pertanyaan 30 14.35 96.766 .512 .956

Scale Statistics

Mean Variance

Std. Deviation

N of Items


(62)

Statistics

Usia responden

N Valid 36

Missing 0

Mean 1.67

Median 2.00

Std. Deviation .717

Minimum 1

Maximum 3

Usia responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-25 17 47.2 47.2 47.2

26-30 14 38.9 38.9 86.1

>30 5 13.9 13.9 100.0

Total 36 100.0 100.0

Statistics Pendidikan responden

N Valid 36

Missing 0

Mean 2.47

Median 3.00

Std. Deviation .774

Minimum 1

Maximum 4

pendidikan responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 4 11.1 11.1 11.1

SLTP 13 36.1 36.1 47.2

SMU 17 47.2 47.2 94.4

Perguruan


(63)

Statistics Jumlah anak responden

N Valid 36

Missing 0

Mean 2.36

Median 2.00

Std. Deviation .990

Minimum 1

Maximum 4

jumlah anak responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 7 19.4 19.4 19.4

2 15 41.7 41.7 61.1

3 8 22.2 22.2 83.3

>3 6 16.7 16.7 100.0

Total 36 100.0 100.0

Statistics sumber informasi responden

N Valid 36

Missing 0

Mean 2.72

Median 3.00

Std. Deviation .882

Minimum 1


(64)

Sumber informasi responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid media

elektronik 2 5.6 5.6 5.6

tenaga

kesehatan 14 38.9 38.9 44.4

lingkungan sekitar(mas yarakat)

12 33.3 33.3 77.8

media cetak 8 22.2 22.2 100.0

Total 36 100.0 100.0

Statistics Pengetahuan responden

N Valid 36

Missing 0

Mean 1.64

Median 2.00

Std. Deviation .487

Minimum 1

Maximum 2

pengetahuan responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 13 36.1 36.1 36.1

cuku

p 23 63.9 63.9 100.0


(65)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Data Pribadi

Nama : LIDYA METALIA TAMPUBOLON

Tempat/ Tanggal Lahir : Gunung Melayu, 07 Mei 1985 Jenis Kelamin : Perempuan

Anak : Ke 1 dari 4 Bersaudara

Agama : Kristen Protestan

Pekerjaan : Staf Pengajar Akbid Imelda

Alamat : Jl. Bilal No. 24 P. Brayan Darat Medan II. Data Orang Tua

Nama Ayah : B. Tampubolon, SPd Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Nama Ibu : I. Munthe

Pekerjaan : Guru

Alamat : Depan SDN.014662, Gunung Melayu Kec. Bandar Pulau, Kab. Asahan III.Data Pendidikan

1. Tahun 1991-1997 : SDN 010139 KBN V 2. Tahun 1997-2000 : SLTPN 1 Bandar Pulau 3. Tahun 2000-2003 : SMUN 1 Pulau Rakyat

4. Tahun 2003-2006 : D-III Akademi Kebidanan Imelda 5. Tahun 2008-2009 : Program D-IV Bidan Pendidik FK USU IV. Data Pekerjaan

1. Tahun 2007-2008 : Staf Pengajar Akademi Kebidanan Imelda

Medan


(1)

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N pertanyaan 1 .45 .510 20 pertanyaan 2 .45 .510 20 pertanyaan 3 .45 .510 20 pertanyaan 4 .55 .510 20 pertanyaan 5 .55 .510 20 pertanyaan 6 .55 .510 20 pertanyaan 7 .35 .489 20 pertanyaan 8 .55 .510 20 pertanyaan 9 .50 .513 20 pertanyaan 10 .50 .513 20 pertanyaan 11 .55 .510 20 pertanyaan 12 .55 .510 20 pertanyaan 13 .55 .510 20 pertanyaan 14 .55 .510 20 pertanyaan 15 .30 .470 20 pertanyaan 16 .45 .510 20 pertanyaan 17 .50 .513 20 pertanyaan 18 .50 .513 20 pertanyaan 19 .35 .489 20 pertanyaan 20 .60 .503 20 pertanyaan 21 .50 .513 20 pertanyaan 22 .50 .513 20 pertanyaan 23 .50 .513 20 pertanyaan 24 .50 .513 20 pertanyaan 25 .45 .510 20 pertanyaan 26 .45 .510 20 pertanyaan 27 .60 .503 20 pertanyaan 28 .40 .503 20 pertanyaan 29 .65 .489 20 pertanyaan 30 .45 .510 20


(2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted pertanyaan 1 14.35 96.345 .555 .956 pertanyaan 2 14.35 96.345 .555 .956 pertanyaan 3 14.35 95.187 .675 .955 pertanyaan 4 14.25 94.934 .701 .954 pertanyaan 5 14.25 94.934 .701 .954 pertanyaan 6 14.25 95.776 .614 .955 pertanyaan 7 14.45 94.997 .727 .954 pertanyaan 8 14.25 96.513 .538 .956 pertanyaan 9 14.30 95.274 .662 .955 pertanyaan 10 14.30 95.274 .662 .955 pertanyaan 11 14.25 96.513 .538 .956 pertanyaan 12 14.25 96.513 .538 .956 pertanyaan 13 14.25 94.934 .701 .954 pertanyaan 14 14.25 94.934 .701 .954 pertanyaan 15 14.50 94.474 .818 .954 pertanyaan 16 14.35 96.766 .512 .956 pertanyaan 17 14.30 95.274 .662 .955 pertanyaan 18 14.30 95.274 .662 .955 pertanyaan 19 14.45 95.418 .681 .955 pertanyaan 20 14.20 97.116 .485 .956 pertanyaan 21 14.30 95.168 .673 .955 pertanyaan 22 14.30 95.168 .673 .955 pertanyaan 23 14.30 95.695 .619 .955 pertanyaan 24 14.30 95.695 .619 .955 pertanyaan 25 14.35 95.187 .675 .955 pertanyaan 26 14.35 94.766 .719 .954 pertanyaan 27 14.20 97.011 .495 .956 pertanyaan 28 14.40 94.674 .740 .954 pertanyaan 29 14.15 95.503 .672 .955 pertanyaan 30 14.35 96.766 .512 .956

Scale Statistics

Mean Variance

Std. Deviation

N of Items 14.80 102.168 10.108 30


(3)

Statistics

Usia responden

N Valid 36 Missing 0

Mean 1.67

Median 2.00 Std. Deviation .717

Minimum 1

Maximum 3

Usia responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid 20-25 17 47.2 47.2 47.2

26-30 14 38.9 38.9 86.1 >30 5 13.9 13.9 100.0 Total 36 100.0 100.0

Statistics Pendidikan responden

N Valid 36 Missing 0

Mean 2.47

Median 3.00 Std. Deviation .774

Minimum 1

Maximum 4

pendidikan responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid SD 4 11.1 11.1 11.1

SLTP 13 36.1 36.1 47.2 SMU 17 47.2 47.2 94.4 Perguruan

Tinggi 2 5.6 5.6 100.0 Total 36 100.0 100.0


(4)

Statistics Jumlah anak responden

N Valid 36 Missing 0

Mean 2.36

Median 2.00 Std. Deviation .990

Minimum 1

Maximum 4

jumlah anak responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 7 19.4 19.4 19.4

2 15 41.7 41.7 61.1 3 8 22.2 22.2 83.3 >3 6 16.7 16.7 100.0 Total 36 100.0 100.0

Statistics sumber informasi responden

N Valid 36 Missing 0

Mean 2.72

Median 3.00 Std. Deviation .882

Minimum 1


(5)

Sumber informasi responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid media

elektronik 2 5.6 5.6 5.6 tenaga

kesehatan 14 38.9 38.9 44.4 lingkungan

sekitar(mas yarakat)

12 33.3 33.3 77.8 media cetak 8 22.2 22.2 100.0 Total 36 100.0 100.0

Statistics Pengetahuan responden

N Valid 36 Missing 0

Mean 1.64

Median 2.00 Std. Deviation .487

Minimum 1

Maximum 2

pengetahuan responden

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid baik 13 36.1 36.1 36.1

cuku

p 23 63.9 63.9 100.0 Total 36 100.0 100.0


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : LIDYA METALIA TAMPUBOLON Tempat/ Tanggal Lahir : Gunung Melayu, 07 Mei 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak : Ke 1 dari 4 Bersaudara Agama : Kristen Protestan

Pekerjaan : Staf Pengajar Akbid Imelda

Alamat : Jl. Bilal No. 24 P. Brayan Darat Medan II. Data Orang Tua

Nama Ayah : B. Tampubolon, SPd Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Nama Ibu : I. Munthe

Pekerjaan : Guru

Alamat : Depan SDN.014662, Gunung Melayu Kec. Bandar Pulau, Kab. Asahan III.Data Pendidikan

1. Tahun 1991-1997 : SDN 010139 KBN V 2. Tahun 1997-2000 : SLTPN 1 Bandar Pulau 3. Tahun 2000-2003 : SMUN 1 Pulau Rakyat

4. Tahun 2003-2006 : D-III Akademi Kebidanan Imelda 5. Tahun 2008-2009 : Program D-IV Bidan Pendidik FK USU IV. Data Pekerjaan

1. Tahun 2007-2008 : Staf Pengajar Akademi Kebidanan Imelda

Medan