Pertanyaan Penelitian Fase Pra-interaksi Fase Orientasi Fase Kerja Fase Terminasi Metode Penelitian

atau respon objektif setelah tindakan dilakukan sangat berguna pada tahap terminasi. b. Melakukan evaluasi subjektif, dilakukan dengan menanyakan perasaan klien setelah berinteraksi atau setelah melakukan tindakan tertentu. c. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. Hal ini sering disebut pekerjaan rumah planning klien. Tindak lanjut yang diberikan harus relevan dengan interaksi yang baru dilakukan atau yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Dengan tindak lanjut klien tidak akan pernah kosong menerima proses keperawatan dalam 24 jam. d. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya, kontrak yang perlu disepakati adalah topik, waktu dan tempat pertemuan. Perbedaan antara terminasi sementara dan terminasi akhir, adalah bahwa pada terminasi akhir yaitu mencakup keseluruhan hasil yang telah dicapai selama interaksi.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan – pertanyaan yang akan diajukan kepada informan pada penelitian yang dilakukan, sebagai berikut :

a. Fase Pra-interaksi

1. Apa yang dimaksud dengan Fase Pra-Interaksi? 2. Apa saja yang dilakukan pada Fase Pra-Interaksi? 3. Apa saja kesulitan yang dihadapi pada Fase Pra-Interaksi? 4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pencapaian Fase Pra- Interaksi?

b. Fase Orientasi

5. Apa yang dimaksud dengan Fase Orientasi? 6. Apa saja yang dilakukan pada Fase Orientasi? 7. Apa saja kesulitan yang dihadapi pada Fase Orientasi? 8. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pencapaian Fase Orientasi?

c. Fase Kerja

9. Apa yang dimaksud dengan Fase Kerja? 10. Apa saja yang dilakukan pada FaseKerja? 11. Apa saja kesulitan yang dihadapi pada Fase Kerja? 12. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pencapaian Fase Kerja?

d. Fase Terminasi

13. Apa yang dimaksud dengan Fase Terminasi? 14. Apa saja yang dilakukan pada Fase Terminasi? 15. Apa saja kesulitan yang dihadapi pada Fase Terminasi? 16. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pencapaian Fase Terminasi?

1.7 Subyek Penelitian dan Informan

1.7.1 Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah menjelaskan subyek penelitian yang fokus dan lokus penelitian., yaitu apa yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini, subyek penelitian adalah perawat-perawat Rumah Sakit Jiwa provinsi Jabar yang berjumlah 12 orang, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.1 Data subyek Perawat RSJ Provinsi Jabar No Nama Jabatan 1. Sri Kurniati perawat 2. Sulaswati perawat 3. Zaenurohman perawat 4. Agus Kusnandar perawat 5. Dewi Sri Wulandari perawat 6. Novita Sari perawat 7. Hani perawat 8. Aam Amalia perawat 9. Trisnisari perawat 10. Lukman perawat 11. Juju Julaeha perawat 12. Wawan Ruswandi perawat 13 Dian Nurpada perawat 14 Neni Rochaeni perawat 15 Lilis perawat Sumber : Bagian Keperawatan RSJ Provinsi Jabar

1.7.2 Informan Penelitian

Setelah menentukan subyek, maka untuk mendapatkan data yang representatif dari keseluruhan objek penelitian, harus ditetapkan terlebih dahulu informannya. informan adalah bagian dari subyek yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang diangggap bisa mewakili subyek Hasan, 2002:58. Informan penelitian adalah subyek yang memahami objek penelitian Burhan Bengin. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, yakni teknik pengambilan informan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. Sugiyono, 2008:218 Artinya, informan yang diambil dari penelitian ini adalah beberapa perawat RSJ Provinsi Jabar yang memang menguasai bagaimana cara dan teknik komunikasi terapeutik dalam penyembuhan jiwa pasien RSJ Provinsi Jabar.

1.8 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode penelitian dekriptif . metode kualitatif cenderung dihubungkan dengan paradigma interpretif. Metode ini memusatkan pada penyelidikan terhadap cara manusia memaknai hidup kehidupan social mereka, serta bagaimana manusia mengekspresikan pemahaman mereka melalui bahasa, suara, perumpamaan, gaya pribadi, maupun ritual social Deacon et al., 1999:6 Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriftif. Metode deskriptif menurut penjelasan Moh. Nazir adalah : “Metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan fakta secara cermat dan factual menganai fakta – fakta, sifat – sifat serta berhubungan antar fenomena yang diselidiki serta mengembangkan atau memaparkan masalah dan mengadakan analisa yang didasarkan atas hasil pengamatan dari berbagai kejadian” Nazir, 1983:63. Sedangkan metode deskriptif menurut Djalaludin Rakhmat, metode deskriptif yaitu dengan cara mempelajari masalah – masalah dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi – situasi tertentu dengan tujuan penelitian yaitu menggambarkan fenomena secara sistematis, fakta atau karakteristik, populasi tertentu atau bidang tertentu secara factual dan cermat Rakhmat, 1997:22.

1.9 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Kepada Pasien Halusinasi Dalam Proses Penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

0 5 1

Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat (Studi Deksriptif Mengenai Tahapan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Waham Dalam Proses Penyembuhan Di Rumah Sakit Jiwa provinsi Jawa Barat )

0 2 1

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

3 61 149

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 15

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 2

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 7

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 1 18

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 4

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 36

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PENANGANAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

0 0 28