pendidik sekolah dari negara anggota OECD atau negara maju lainnya; 3 Pendidik mampu mengajar dalam bahasa Inggris danatau bahasa asing
lainnya yang digunakan dalam forum internasional bagi mata pelajaranbidang studi tertentu, kecuali Bahasa Indonesia, Pendidikan
Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, dan muatan lokal; 4 Memiliki paling sedikit 30 pendidik yang
berpendidikan S2 atau S3 sesuai dengan bidang studi yang diampu dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi; 5 Pendidik harus
memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga sertifikasi kompetensi, dunia usahaindustri, asosiasi profesi yang diakui secara nasional atau
internasional; 6 Pendidik memiliki skor TOEFL ≥ 500 atau yang setara
atau bahasa asing lainnya yang ditetapkan sebagai bahasa pengantar pembelajaran pada SBI yang bersangkutan.
C. Kerangka Berpikir
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang siap saing tingkat nasional maupun internasional, tentunya memerlukan partisipasi dari berbagai
pihak, seperti dukungan dari pemerintah untuk selalu memprioritaskan dunia pendidikan, kurikulum yang telah disesuaikan dengan perkembangan zaman,
fasilitas yang memadahi dan tak terkecuali terwujudnya para pendidik yang berkompetensi di bidangnya. Untuk mengakomodasi pemikiran tersebut,
pemerintah telah mengupayakan program sertifikasi guru di setiap jenjang. Hal tersebut dilakukan peerintah agar para guru di Indonesia khususnya,
memiliki kompetensi yang diakui secara nasional.
Namun upaya tersebut ternyata belum menunjukkan hasil yang optimal bagi dunia pendidikan. Maka untuk lebih meningkatkan kualitas daya saing
SDM di tingkat nasional maupun Internasional, pemerintah tengah menggalakkan penyelenggaraan program Sekolah Bertaraf Internasional
SBI. Dengan program tersebut diharapkan lembaga pendidikansekolah yang terpilih, lebih meningkatkan setiap komponen di dalamnya, Dan mau
tidak mau para guru pendidik akan dipaksa untuk lebih meningkatkan kompetensinya, baik itu dari segi penguasaan materi, penguasaan teknologi
informatika dan komputerisasi, teknik berinteraksi dengan siswa, maupun kemampuan menggunakan bahasa internasional.
Menurut Forrest W dan Beverly Hardcastle 2008:64 untuk menunjukkan pengetahuan, ketrampilan dan profesionalisme seorang guru di
Amerika seperti profesional-presfesional di bidang yang lain, maka dilakukan serangkaian ujian berbasis kinerja dengan menggunakan National Board for
Profesional Teaching Standard NBPTS. Dengan hal ini maka seorang guru dapat mencapai kehormatan dengan menunjukkan bahwa mereka memenuhi
standar-standar yang tinggi dan berkelas bagi profesi mereka.
Kerangka berpikir atau pola alur pikir diatas dapat digambarkan dalam sebuah diagram sebagai berikut :
Diagram 1. Kriteria Sekolah Bertaraf Internasonal
D. Pertanyaan Penelitian