Proses perancangan dan pembuatan trainer ini melalui beberapa tahapan. Tahap-tahap perancangan dan pembuatannya meliputi dari perancangan frame
sliding dan box penyimpanan, perancangan modul-modul komponen.
1. Perancangan Frame Sliding dan Box Penyimpanan
Frame Sliding dibuat dari bahan alluminium yang berfungsi untuk meletakkan modul-modul trainer intalasi industri pada saat digunakan.
Bahan alluminium tersebut terdiri atas alluminium kotak dengan ukuran 5 x 2,5 cm; 3 x 2,5 cm; dan alluminium bentuk “H” dengan ukuran 2 x 0,6
cm. Alluminium-alluminium tersebut dirangkai sedemikian rupa dengan menggunakan sekerup dan lem sehingga menjadi bentuk menyerupai
frame kemudian frame tersebut digabung dengan box penyimpanan. Box penyimpanan terbuat dari kayu yang berbentuk kotak dengan ukuran 151 x
45 x 30 cm.
Gambar 31. Rancangan frame sliding dan box penyimpan
2. Perancangan Modul-Modul Komponen
Proses perancangan modul-modul kompenen instalasi industri dimulai dari perancangan gambar masing-masing komponen dengan
menggunakan software Autocad. Setelah diperoleh gambar masing-masing komponen dilakukan proses pembuatan masing-masing komponen yaitu
dengan memotong akrilik sesuai dengan ukuran gambar yang telah dibuat dan sablon simbol dari masing-masing modul komponen. Proses
perencanaan dan pembuatan modul-modul komponen trainer hampir sama yaitu meletakkan masing-masing komponen pada akrilik kemudian
terminal-terminal input dan output dari komponen tersebut dihubungkan pada terminal hubung banana plug yang telah dilengkapi dengan simbol
dan keterangan dari komponen tersebut. Adapun penjelasan dari masing- masing modul komponen tersebut adalah sebagai berikut:
a. Modul Magnetic Contactor Magnetic Contactor berfungsi sebagai saklar yang digunakan
untuk menghubungkan ke beban motor listrik 3 phase. Sebuah magnetic contactor umumnya terdiri dari koil, 3 pole kontak utama
dan beberapa kontak bantu tergantung tipe dari magnetic contactor tersebut. Perancang menggunakan magnetic contactor dengan tipe SN-
21 yang terdiri dari 3 pole kontak utama dan 2 pole kontak bantu yang terdiri dari NC dan NO.
Semua kontak-kontak magnetic contactor tersebut dihubungkan pada terminal hubung
banana plug yang dilengkapi dengan
keterangan, simbol dan notasi angka-angka dari masing-masing kontak.Selain itu modul ini dilengkapi lampu indikator yang berfungsi
untuk mengetahui magnetic contactor tersebut dalam keadaan ON atau OFF.
Gambar 32. Modul Magnetic Contactor b. Modul MCB 1 phase
Pengaman dan pembatas arus dari sumber 1 phase dari PLN yang menuju magnetic contactor pada rangkaian kendali digunakan
sedikitnya 1 buah MCB 1 phase. MCB 1 phase digunakan untuk mensupplay tegangan untuk rangkaian kendali. Modul MCB 1 phase
tersebut didalamnya terdapat tiga buah. Input dan Output dari MCB tersebut dihubungkan pada terminal
hubung banana plug dan masing-masing disertai dengan simbol MCB 1 phase.