Lokasi Penelitian Kehadiran Peneliti

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut pendapat lain kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. 36 Menurut Mantja, penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Merupakan tradisi Jerman yang berlandaskan humanism, idealism, dan kulturalisme; 2 Penelitian ini dapat menghasilkan teori, mengembangkan pemahaman, dan menjelaskan realita yang komplek; 3 Bersifat dengan pendekatan induktif-deskriptif; 4 Memerlukan waktu yang panjang; 5 Datanya berupa deskriptif, dokumen, catatan lapangan, foto, dan gambar; 6 Informannya “ Maximum Variety”; 7 Berorientasi pada proses; 8 Penelitiannya berkonteks mikro. 37

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian skripsi ini adalah di MTsN Aryojeding Tulungagung. Keberadaan penelitian di MTsN Aryojeding Tulungagung didasari oleh beberapa alasan antara lain sebagai berikut: 1 MTsN Aryojeding Tulungagung ini dalam dekade terakhir ini terus menunjukkan existensinya khususnya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peningkatan kegiatan kependidikan yang sangat berkaitan dengan usaha peningkatan mutu pendidikan; 2 MTsN Aryojeding 36 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal. 4-6. 37 Ibid, hal 24. Tulungagung merupakan salah satu MTsN favorit di kota Tulungagung; 3 Guru-gurunya merupakan alumni dari perguruan tinggi; 4 Lembaga ini mampu menciptakan peserta didik dalam bidang akademik yaitu pencapaian lulusan yang berpotensi baik; 5 Terdapat kelas unggulan di MTsN Aryojeding Tulungagung.

C. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam hal ini sangat penting dan utama. Dalam penelitian kualitatif menghendaki peneliti atau dengan bantuan orang lain adalah sebagai alat utama pengumpul data. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan di lapangan. 38 Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan obyek yang diteliti sehingga peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif, sehingga peneliti langsung terjun kelapangan. Selain itu, hanya “ manusia sebagai alat” sajalah yang berhubungan dengan informan atau obyek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Hanya manusia sebagai instrumen pulalah yang dapat menilai apakah kehadirannya menjadi faktor pengganggu sehingga apabila terjadi hal yang demikian ia pasti dapat menyadarinya serta dapat mengatasinya. 39 38 Sukidin dan Mundir, Metode Penelitian, Membimbing dan mengantar Kesuksesan dalam Dunia Penelitian, Surabaya: Insan Cendekia, 2005, hal. 25 39 Lexi J. Moleong, Metodologi Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, hal. 5 Lebih jauh disebutkan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit karena peneliti dalam hal ini sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya. 40 Oleh karena itu kehadiran peneliti di lapangan sangat diperlukan, hal ini sejalan dengan karakteristik penelitian kualitatif yang mempunyai latar yang bersifat natural sebagai sumber data langsung, sedangkan peneliti sendiri merupakan instrumen utama. Peran sebagai instrumen sekaligus pengumpul data itu penulis realisasikan dengan mendatangi lokasi penelitian di MTsN Aryojeding Tulungagung. Kemudian peneliti mendatangi kepala sekolah, waka sekolah, komite sekolah, guru, tata usaha, dan siswa sebagai sumber data.

D. Sumber Data