Implementasi MBS untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Aryojeding Tulungagung Upaya yang di lakukan MTsN Aryojeding Tulungagung untuk meningkatkan mutu pendidikan Dampak MBS dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Aryojeding Tu

Untuk membahas temuan penelitian tentang “Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah MBS untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTsN Aryojeding Tulungagung, peneliti menyajikan secara bertahap sesuai dengan fokus penelitian, sebagai berikut :

1. Implementasi MBS untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Aryojeding Tulungagung

Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar mengajar yang tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh sifat proses belajar mengajar yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik. Untuk menunjang proses belajar mengajar, MTsN Aryojeding Tulungagung mendapat bantuan dari pemerintah dengan adanya turis dari Amerika bernama miss Ely. Dimana miss Ely ini ada kontrak kerja dengan MTsN Aryojeding Tulungagung selama 2 tahun namun itu bisa diperpanjang lagi masa kerjanya. Sekolah memiliki lingkungan belajar yang aman, nyaman, tertib sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan nyaman. Karena itu, sekolah yang efektif selalu menciptakan iklim sekolah yang aman, nyaman, dan tertib melalui penyupayaan faktor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut. Di MTsN Aryojeding Tulungagung dalam melatih ketertiban untuk siswa dibiasakan dengan ketika akan memasuki gerbang sekolah maka harus turun dari sepeda, dengan pengecekan ikat pinggang, kaos kaki.

2. Upaya yang di lakukan MTsN Aryojeding Tulungagung untuk meningkatkan mutu pendidikan

Usaha dalam memberi dorongan dari kepala sekolah adalah dengan setiap hari Senin mengadakan rapat pembinaan dan ini sudah efektif, disini kepala sekolah memberi arahan, dorongan, menunjukkan kesalahan lalu membenarkan. Rencananya akan dikembangkan lebih informal semacam cafe morning, tetapi dengan cara ini belum efektif.

3. Dampak MBS dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTsN Aryojeding Tulungagung

Mendorong terjadinya usaha dan moral yang lebih baik. Pembelajaran yang diajarkan untuk siswa bukan hanya pembelajaran formal akan tetapi keteladanan, moral, kesopanan, pengembangan kepribadian dengan cara pendekatan diri pada Allah SWT juga perlu diajarkan. Setiap hari hari jum’at siswa masuknya jam 06.00 WIB, karena sebelum jam pelajaran dimulai yasinan dahulu bersama-sama.

D. Pembahasan Hasil Penelitian