Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI)

(1)

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI)

(Skripsi)

Oleh

ADJI MADYA DWITO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF INSTITUTIONAL OWNERSHIP AND DEBT POLICY ON FIRM VALUE

(Empirical Study on Manufacturing Companies Miscellaneous Industry Sector in Indonesia Stock Exchange)

By

ADJI MADYA DWITO

This study aimed to examine the effect of institutional ownership and debt policy on firm value on manufacturing companies miscellaneous industry sector in Indonesia Stock Exchange in 2013.

The type of research used is the descriptive and verification method. Samples were obtained by using purposive sampling method by using several criteria established by the authors, and as the result 38 companies are used as samples of this research. The method of analysis used in this research is path analysis.

The result of regression equation (1) shows that institutional ownership variable does not affect the debt policy significantly. The Results of regression equation (2) shows that the debt policy significantly affect the firm value, while institutional ownership has no direct effect on firm value. Based on the calculation of the path coefficients, institutional ownership does not affect the firm value through debt policy and debt policy is not able to be the intervening variable.


(3)

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI) Oleh

ADJI MADYA DWITO

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri di BEI pada tahun 2013.

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sampel diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis, sehingga didapat 38 perusahaan sebagai sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode path analysis atau analisis jalur.

Hasil regresi persamaan (2) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh langsung terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan hutang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan hutang dan kebijakan hutang tidak mampu menjadi variabel intervening. Hasil regresi persamaan (1) menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional tidak mempengaruhi kebijakan hutang secara signifikan.

Kata kunci: Kepemilikan institusional, kebijakan hutang dan nilai perusahaan


(4)

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI)

Oleh

ADJI MADYA DWITO Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 17 Maret 1994. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak Ir. M. Arsyad Isya dan Ibu Puji Wahyuni, S.H.

Pendidikan yang ditempuh oleh penulis yaitu pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Kartika II Bandar Lampung pada tahun 1999, Sekolah Dasar di SD Kartika II Bandar Lampung pada tahun 1999-2005, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SMPN 1 Bandar Lampung pada tahun 2005-2008, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SMAN 5 Bandar Lampung pada tahun 2008-2011.

Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui Jalur SNMPTN Tulis. Pada tahun 2014, Penulis mengikuti program pengabdian kepada masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur selama 40 hari.


(9)

PERSEMBAHAN

Di atas segalanya ucap syukur kepada ALLAH SWT kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Ayah yang menjadi alasan dan motivasiku untuk segera menyelesaikan pendidikanku dan menjadi manusia yang berhasil.

Ibu atas setiap pengorbanannya baik moril maupun materil, kasih sayang yang tidak terhingga, serta sujud dan doanya yang selalu diucapkan demi

keberhasilanku.

Saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun materil serta mendoakan keberhasilanku.

Serta untuk sahabat-sahabatku dan teman-teman semuanya yang telah saling mendukung dan membantu untuk menyelesaikan pendidikan.


(10)

MOTO

Whatever you do in this life, it is not legendary unless your friends are there to see it..


(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI)”. Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Utama atas

kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Prakarsa Panjinegara, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Pendamping atas kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi dan dosen pembahas pada seminar usul dan seminar hasil, atas kesediannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., selaku Pembimbing Akademik atas kesediaannya selama ini dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam proses kuliah.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya serta membimbing penulis selama masa kuliah.


(12)

9. Kedua orangtua tercinta, Arsyad Isya dan Puji Wahyuni atas kasih sayang, pengorbanan, perhatian, cinta kasih, dan doa yang telah diberikan demi kesuksesan penulis.

10.Saudara-saudaraku, Ayu Fatmasari dan Ahmad Puja Ramdani atas kasih sayang, semangat, dan motivasinya.

11.Sahabat-sahabat terbaik, Agung Prastyo, Artenza Olga, Dona Triansha, M Dhian Pratama, Prashadio Anmara, Rio Panduwinata dan Tatang Setia atas bantuan, dukungan, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan dan penyelesaian skripsi serta pelaksanaan seminar dan ujian komprehensif.

12.Arief Ramadhan yang telah banyak membantu proses pengerjaan dan penyelesaian skripsi serta pelaksanaan seminar dan ujian komprehensif. 13.Teman-teman seperjuangan Achmad Aristya, Sabar, Gita, Ratu, Audi, Eva,

Dina, Jenfabella, Try, Fitri, Fifi, Yipi, Diono, Erie, Fadel, Yasser, Deni, Faris, Yulius, Rina, Annisa, Mega, Ossy, Tika, Ranis, Ujang, Dias, Dimas, Farras, Oyen, Vina, Miranda, Bianda, Ade, Ira, Nita, Ester, Vada, Yufita, Surya, Leo, Winda, Anin, Ratih, Bayu, Fazrie, MM, Jaya, Farid, Jaka, Egi, Yudhi, Jp, Catur, Prima, Redy, Putu, Ricky, Gilas, Baron, Jhonny, Iwan, Ajie, Joshua, Kabul, Damar, Ega serta seluruh teman-teman Manajemen angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

14.Teman-teman yang berjuang bersama dalam menyelesaikan KKN di Lampung Timur, Aan, Abdul, Adit, Agung, Alif, Ade, Andre, Ariza, Mario, Ulum, dan Wayan atas dukungan dan kerjasamanya.

15.Teman-teman lama Agung Pribadi, Arief Ardianto, Diggar Imam, Genio Taknianda, Sindu Abadi, Adi Triarto, Rhyan Syaidan, Kurniawan Manullang, Isa Dede, Gito Rolis, Hardiansyah serta teman XII IPS 2 dan teman-teman yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 27 Maret 2015 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ………... i

DAFTAR TABEL ………... iv

DAFTAR GAMBAR ……….. v

DAFTAR LAMPIRAN……… vi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ... 8

1.6 Hipotesis ... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Struktur Kepemilikan ... 10

2.1.2 Kepemilikan Manajerial ... 10

2.1.3 Kepemilikan Institusional ... 11

2.1.4 Kebijakan Hutang ... 12

2.1.5 Nilai Perusahaan ... 13


(14)

ii

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ... 16

3.1.1 Populasi dan Sampel ... 16

3.1.2 Jenis dan Sumber Data ... 19

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 19

3.2.1 Variabel Independen ... 19

3.2.1.1 Kepemilikan Institusional ... 19

3.2.1.2 Kebijakan Hutang ... 20

3.2.2 Variabel Dependen ... 21

3.3 Metode Analisis Data ... 21

3.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 21

3.3.1.1 Uji Normalitas ... 21

3.3.1.2 Uji Multikolinearitas ... 22

3.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 23

3.3.2 Path Analysis atau Analisis Jalur ... 24

3.3.3 Pengujian Hipotesis ... 26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data ... 28

4.2 Hasil Analisis ... 28

4.2.1 Statistik Deskriptif ... 28

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 30

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 30

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 32

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 33

4.2.3 Path Analysis atau Analisis Jalur ... 35

4.3 Pengujian Hipotesis ... 39

4.4 Pembahasan ... 40

4.4.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan ... 40


(15)

4.4.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap

Kebijakan Hutang ... 41 4.4.3 Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap

Nilai Perusahaan ... 42 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 43 5.2 Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA


(16)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rasio Perubahan Hutang Perusahaan Manufaktur

Sektor Aneka Industri di BEI (Desember 2013) ... 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Terkait dengan Penelitian .... 15

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel dalam Penelitian ... 18

Tabel 3.2 Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan .. 26

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif ... 29

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 31

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 32

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ... 34

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Persamaan (1) ... 35

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Persamaan (2) ... 36

Tabel 4.7 Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan .. 37


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Kepemilikan Perusahaan Manufaktur

Sektor Aneka Industri di BEI (Desember 2013) ... 2

Gambar 1.2 Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) Aneka Industri Tahun 2013 (closing price) ... 5

Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran ... 9

Gambar 3.1 Path Analysis atau Analisis Jalur ... 25

Gambar 4.1 Normal Probability Plot ... 31

Gambar 4.2 Grafik Scatterplot ... 33


(18)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Variabel Kepemilikan Institusional Lampiran 2. Data Variabel Kebijakan Hutang

Lampiran 3. Data Variabel Nilai Perusahaan Lampiran 4. Hasil Statistik Deskriptif Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas Lampiran 6. Hasil Uji Multikolinearitas Lampiran 7. Hasil Uji Heteroskedatisitas Lampiran 8. Hasil Regresi Persamaan (1) Lampiran 9. Hasil Regresi Persamaan (2)


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah untuk mensejahterakan pemilik perusahaan. Tujuan perusahaan ini tidak mudah untuk dicapai karena dalam praktiknya perusahaan akan banyak mengalami kesulitan. Salah satu kesulitan atau permasalahan bagi tiap perusahaan adalah dalam pendanaan. Sumber dana perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu sumber dana internal dan eksternal. Sumber dana eksternal perusahaan bisa diperoleh melalui penjualan saham dan hutang. Perusahaan yang sudah go public atau perusahaan yang menjual sahamnya secara publik akan memiliki struktur kepemilikan yang berbeda dengan perusahaan yang tidak go public.

Perusahaan yang sahamnya dibeli oleh lembaga institusi mengartikan bahwa perusahaan memiliki kepemilikan institusional. Lembaga institusi ini memiliki kepentingan besar pada investasi yang dilakukan termasuk investasi saham, sehingga biasanya institusi menyerahkan tanggung jawab kepada divisi tertentu untuk mengelola investasi perusahaan.


(20)

2

71.00% 0.63%

28.37%

Institusional Manajerial Publik

Keberadaan institusi yang memantau secara profesional perkembangan

investasinya menyebabkan tingkat pengendalian terhadap tindakan manajemen sangat tinggi sehingga potensi kecurangan dapat ditekan (Lastanti, 2005). Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki jumlah kepemilikan institusional yang tinggi, khususnya di sektor aneka industri. Kebanyakan perusahaan memilih untuk memiliki struktur kepemilikan

institusional yang lebih tinggi dibandingkan struktur kepemilikan manajerial. Hal ini kemungkinan karena perusahaan ingin memperkuat kontrol eksternal untuk mengurangi biaya keagenan.

Gambar 1.1 Struktur Kepemilikan Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Insdustri di BEI (Desember 2013)

Sumber: idx.co.id (data diolah)

Berdasarkan Gambar 1.1, rata-rata kepemilikan institusional mencapai angka 71% pada perusahaan manufaktur. Kepemilikan institusional tertinggi yaitu pada PT Tifico Fiber Indonesia Tbk. (TFCO) sebesar 98.86% dan terendah pada angka 25% milik PT Multi Prima Sejahtera Tbk. (LPIN).


(21)

Haruman (2008) menyatakan bahwa struktur kepemilikan perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, hal ini dikarenakan struktrur kepemilikan akan mempengaruhi berbagai keputusan keuangan yang akan dilakukan perusahaan, baik keputusan menghimpun dana ataupun mengalokasikan dana. Sumber dana eksternal yang lain adalah hutang. Besar kecilnya hutang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Manajer menggunakan jumlah hutang yang tinggi dikarenakan manajer memiliki peluang investasi yang cukup berisiko. Tingginya jumlah hutang dapat meningkatkan beban perusahaan dan

menyebabkan perusahaan berada dalam kondisi financial distress yang

mengancam perusahaan berada diambang kebangkrutan. Biaya agensi perusahaan akan meningkat dan dapat mengurangi nilai perusahaan.

Kebijakan hutang pun dipengaruhi oleh kepemilikan institusional. Nuraina (2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki kontrol eksternal yang kuat terhadap perusahaan, sehingga perusahaan akan menggunakan hutang pada

tingkat rendah untuk menghindari risiko kebangkrutan dan financial distress. Tingginya rata-rata kepemilikan institusional tidak membuat perusahaan

manufaktur pada sektor aneka industri di BEI mengurangi jumlah hutang, rata-rata tingkat perubahan hutang di tahun terakhir pada beberapa perusahaan meningkat tinggi.


(22)

4

Tabel 1.1 Rasio Perubahan Hutang Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI (Desember 2013)

Jumlah Perusahaan Rata-rata Perubahan Perubahan Tertinggi Perubahan Terendah Jumlah Hutang Naik 26 (68%) 0.2796 1.2826 0.0001 Jumlah Hutang Turun 12 (32%) 0.1452 0.5627 0.0030 Sumber: idx.co.id (data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1, jumlah kepemilikan institusional yang tinggi tidak mengurangi jumlah hutang perusahaan. Perusahaan tetap menggunakan hutang dengan jumlah yang tinggi atau setidaknya lebih tinggi dari penggunaan di tahun sebelumnya. Perubahan tertinggi bahkan mencapai 128%, yaitu penggunaan hutang meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Peningkatan hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Brigham (1999) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung membutuhkan dana dari sumber eksternal yang besar. Dengan demikian penggunaan hutang yang tinggi pada perusahaan sektor aneka industri dapat disebabkan oleh tingkat pertumbuhan perusahaan yang tinggi dan

perusahaan ingin meningkatkan nilai perusahaan.

Upaya manajer dalam meningkatkan nilai perusahaan dengan menambah penggunaan hutang tidak tercemin dalam harga saham perusahaan. Berdasarkan Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS), harga saham sektor aneka industri tidak begitu fluktuatif di sepanjang tahun 2013.


(23)

Gambar 1.2 Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) Aneka Industri Tahun 2013 (closing price)

Sumber: Yahoo Finance

Berdasarkan Gambar 1.2, harga saham pada sektor aneka industri tidak begitu fluktuatif. Pergerakan yang cukup signifikan hanya terjadi pada bulan Agustus. Harga saham yang stabil atau tidak fluktuatif bertolak belakang dengan penelitian Nuraina (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang menyatakan bahwa variabel kepemilikan institusional dan leverage yang meningkat mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan juga bertolak belakang dengan Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) aneka industri pada tahun 2013.

Penelitian terdahulu yang dilakukan Nuraina (2012) dan juga Sujoko dan Soebiantoro (2007) menggunakan beberapa variabel yang sama, yaitu: kepemilikan institusional, kebijakan hutang, dan nilai perusahaan.


(24)

6

Letak perbedaannya dengan penelitian ini adalah bahwa penelitian Nuraina (2012) menggunakan variabel kebijakan hutang sebagai variabel dependen, dan kedua penelitian sebelumnya menggunakan regresi berganda sebagai alat analisis. Penelitian ini menggunakan path analysis atau analisis jalur karena kepemilikan institusional memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung (melalui kebijakan hutang) terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti memberi judul “Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI”

1.2 Rumusan Masalah

Masalah-masalah penelitian yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan institusional memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah kepemilikan institusional memiliki pengaruh tidak langsung (melalui kebijakan hutang) yang signifikan terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang?

4. Apakah kebijakan hutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan?


(25)

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan institusional dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. Pemahaman tentang kepemilikan institusional sangat penting karena kaitannya yang kuat dengan pengendalian operasional perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat:

1. Bagi perusahaan untuk lebih optimal dalam melakukan pengawasan

manajemen untuk menciptakan kinerja keuangan yang lebih efektif sehingga pada akhirnya akan memberikan dampak yang baik bagi nilai perusahaan. 2. Bagi investor untuk dapat lebih cermat dalam melakukan investasi dengan

mengetahui pengaruh kepemilikan institusional dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan.

3. Bagi akademisi untuk memberikan kontribusi literatur mengenai kepemilikan institusional, kebijakan hutang, dan nilai perusahaan.


(26)

8

1.5 Kerangka Pemikiran

Meningkatkan kepemilikan institusional menjadikan fungsi pengawasan akan berjalan secara efektif dan menjadikan manajemen semakin berhati-hati dalam memperoleh dan mengelola pinjaman (hutang), karena jumlah hutang yang semakin meningkat akan menimbulkan financial distress yang mengakibatkan penurunan nilai perusahaan (Sofyaningsih, 2011).

Kebijakan hutang berdampak pada nilai perusahaan. Besar kecilnya jumlah hutang harus diperhatikan oleh perusahaan karena hutang yang berlebihan bisa mengurangi nilai perusahaan. Jumlah hutang yang terlalu besar bahkan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan, perusahaan bisa berada dalam posisi yang sulit apabila tidak mampu membayar hutangnya. Perusahaan bisa mengalami financial distress atau bahkan kebangkrutan (Nuraina, 2012).

Nilai perusahaan menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh calon investor, demikian pula sebaliknya apabila nilai perusahaan buruk maka perusahaan akan sulit mendapatkan perhatian investor.

Kerangka pemikiran penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran

H2 H2 H1 Kepemilikan Institusional (X1) Kebijakan Hutang (X2) Nilai Perusahaan (Y) H4 H3


(27)

1.6 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Kepemilikan institusional berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan. H2: Kepemilikan institusional berpengaruh tidak langsung (melalui kebijakan

hutang) terhadap nilai perusahaan.

H3: Kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang.

H4: Kebijakan hutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.


(28)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan adalah perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam (insider) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor (Jahera dan Aurburn, 1996). Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa struktur kepemilikan perusahaan memiliki hubungan atau pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kontrol yang berbeda dari kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional adalah yang menjadi pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

2.1.2 Kepemilikan Manajerial

Manajer mempunyai kecenderungan untuk menggunakan hutang yang tinggi bukan atas dasar maksimalisasi nilai perusahaan melainkan untuk kepentingan oportunistik mereka (Ikbal dkk, 2011). Investasi dengan risiko tinggi

menyebabkan peningkatan pada biaya keagenan (agency cost). Peningkatan biaya keagenan tesebut berpengaruh pada penurunan nilai perusahaan.


(29)

Kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris).

Kepemilikan manajerial mensejajarkan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham, sehingga segala hasil atas keputusan manajer akan dirasakan oleh pihak manajer secara langsung. Dengan kata lain, manajer ikut memiliki perusahaan dan tidak akan mengambil keputusan yang oportunistik dalam kebijakan hutang dengan meningkatkan jumlah hutang. Manajer akan berusaha untuk mengurangi biaya keagenan dan akan meningkatkan nilai perusahaan.

2.1.3 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan persentase kepemilikan saham oleh investor institusional seperti perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi maupun kepemilikan lembaga dan perusahaan lain. Kepemilikan institusional akan mendorong pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berarti semakin besar persentase saham yang dimiliki oleh investor.

Kepemilikan institusional akan menyebabkan usaha monitoring menjadi semakin efektif karena dapat mengendalikan perilaku oportunistik yang dilakukan oleh para manajer (Jensen, 1986). Tindakan monitoring tesebut akan mengurangi biaya keagenan karena memungkinkan perusahaan menggunakan tingkat hutang yang lebih rendah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya financial distress dan kebangkrutan perusahaan (Crutchley et al, 1999).


(30)

12

Semakin besar persentase saham yang dimiliki oleh institutional investors akan menyebabkan monitoring menjadi semakin efektif, melalui pengendalian perilaku oportunistik para manajer (Bathala et al, 1994 dalam Wahidahwati, 2001).

2.1.4 Kebijakan Hutang

Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang akan timbul di masa yang akan datang yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari suatu badan usaha yang akan dipenuhi dengan memindahkan aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu (Baridwan, 2004). Hutang didefinisikan sebagai semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi. Hutang perusahaan juga menjadi mekanisme untuk menyatukan

kepentingan manajer dengan pemegang saham, hutang memberikan sinyal tentang kondisi keuangan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Sumber

pendanaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Modal internal berasal dari laba ditahan, sedangkan modal eksternal dapat bersumber dari modal sendiri dan atau melalui hutang. Dharmastuti (2004) menyatakan bahwa hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya.


(31)

Menurut Jensen dan Meckling (1976), penggunaan hutang diharapkan dapat mengurangi konflik keagenan. Penambahan hutang dalam struktur modal dapat mengurangi penggunaan saham sehingga mengurangi biaya keagenan ekuitas. Di sisi lain sebagai konsekuensi dari kebijakan ini, perusahaan menghadapi biaya keagenan hutang dan risiko kebangkrutan (Crutchley dan Hansen, 1989). Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayar beban bunga secara periodik. Kondisi ini menyebabkan manajer bekerja keras untuk meningkatkan laba sehingga dapat memenuhi kewajiban dari penggunaan hutang. Di sisi lain, apabila manajer tidak mampu memenuhi

kewajiban atas penggunaan hutang maka perusahaan akan berisiko untuk mengalami kebangkrutan dan akan mengancam posisi manajer.

2.1.5 Nilai Perusahaan

Silveira dan Barros (2006) mendefinisikan nilai perusahaan sebagai apresiasi atau penghargaan investor terhadap sebuah perusahaan. Nilai tersebut tercermin pada harga saham perusahaan. Investoryang menilai perusahaan memiliki prospek yang baik di masa depan akan cenderung membeli saham perusahaan tersebut. Artinya, semakin tinggi permintaan saham suatu perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut.

Keinginan investor untuk membeli saham suatu perusahaan muncul ketika perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik. Kinerja keuangan dapat tercemin dari laba atau profit yang dihasilkan perusahaan. Kemampuan


(32)

14

utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang (Sofyaningsih, 2011).

Nilai perusahaan diukur menggunakan nilai pasar dalam bentuk harga saham terhadap nilai buku saham. Harga saham perusahaan merupakan reaksi pasar terhadap keseluruhan kondisi perusahaan sebagai cerminan nilai perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk harga saham perusahaan (Nuraina, 2012).

Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi

tindakan manajemen melakukan manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen (Boediono, 2005).


(33)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Terkait dengan Penelitian Judul Identitas

Peneliti Alat Analisis Hasil Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan

Sri Sofyaningsih, 2011

Regresi Kepemilikan institusional yang tinggi dan tinggi rendahnya rasio hutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan

Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan

Elva Nuraina, 2012

Regresi Kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang dan nilai perusahaan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Andri Rachmawati dan Drs. Hanung Triatmoko M.Si., AK, 2007

Regresi Kepemilikan institusional dan kepemilikan

manajerial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan Pengaruh Struktur

Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan

Sujoko dan Ugy Soebiantoro, 2007

Regresi Variabel kepemilikan institusional dan leverage yang meningkat

mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Pengaruh Kepemilikan

Saham Manajerial dan Institusional Pada Struktur Modal Perusahaan

Dyah Sih Rahayu, 2005

Regresi Kepemilikan institusional memiliki hubungan positif terhadap struktur modal (rasio hutang) pada level kepemilikan manajerial rendah.


(34)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

deskripsi tentang data setiap variabel-variabel penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini. Sedangkan verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik. Peneliti menggunakan alat uji statistik path analysis atau analisis jalur pada penelitian ini.

3.1.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di BEI pada tahun 2013. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi barang yang siap untuk dipasarkan. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013 sebanyak 149 perusahaan dan 39 di antaranya bergerak di sektor aneka industri.


(35)

Sektor aneka industri dipilih karena memiliki jumlah kepemilikan institusional yang tinggi dengan rata-rata 71%, sehingga diharapkan mendapatkan hasil pengaruh kepemilikan institusional yang akurat.

Sampel terpilih sebanyak 38 perusahaan dengan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan merupakan perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang sudah go public atau yang telah terdaftar di BEI pada tahun 2013.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan perusahaan pada tahun 2013. 3. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun

2013.

4. Perusahaan mempublikasikan dan memiliki struktur kepemilikan institusional minimal 10% dari total saham perusahaan pada tahun 2013.


(36)

18

Berikut adalah daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel dalam Penelitian

No Kode Nama Emiten

1 ADMG Polychem Indonesia Tbk.

2 ARGO Argo Pantes Tbk.

3 ASII Astra Internasional Tbk.

4 AUTO Astra Otoparts Tbk.

5 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

6 BRAM Indo Kordsa Tbk.

7 CNTX Century Textile Industry Tbk.

8 ERTX Eratex Djaja Tbk.

9 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk.

10 GDYR Goodyear Indonesia Tbk.

11 GJTL Gajah Tunggal Tbk.

12 HDTX Panasia Indo Resources Tbk.

13 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk.

14 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk.

15 INDR Indo-Rama Synthetics Tbk.

16 INDS Indospring Tbk.

17 JECC Jembo Cable Company Tbk.

18 KBLI KMI Wire and Cable Tbk.

19 KBLM Kabelindo Murni Tbk.

20 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk.

21 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.

22 MYTX Apac Citra Centertex Tbk.

23 NIPS Nipress Tbk.

24 PBRX Pan Brothers Tbk.

25 POLY Asia Pacific Fibers Tbk.

26 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk.

27 PTSN Sat Nusa Persada Tbk.

28 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk.

29 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.

30 SSCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.

31 SMSM Selamat Sempurna Tbk.

32 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk.

33 STAR Star Petrochem Tbk.

34 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk.

35 TRIS Trisula International Tbk.

36 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk.

37 UNTX Unitex Tbk.

38 VOKS Voksel Electric Tbk.


(37)

3.1.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan di dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data yang digunakan adalah cross-sectional

data atau cross section, yaitu data yang terdiri dari beberapa objek data dalam satu waktu.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen, dimana variabel-variabel tersebut akan menjelaskan tentang pengaruh kepemilikan institusional dan kebijakan hutang terhadap nilai

perusahaan.

3.2.1 Variabel Independen

Terdapat dua variabel independen dalam penelitian ini, yaitu: 3.2.1.1 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah persentase saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, dana pensiun, atau perusahaan lain). Variabel kepemilikan institusional diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi lain di luar perusahaan minimal 10% terhadap total saham perusahaan.


(38)

20

Pengukuran variabel ini mengacu pada penelitian Claessens et al (2000) yang mengevaluasi struktur kepemilikan di sembilan negara Asia termasuk di Indonesia.

Variabel kepemilikan institusional (INST) diformulasikan sebagai berikut:

INST = Jumlah saham institusional

Total saham perusahaan

3.2.1.2 Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang dalam penelitian ini diproksikan dengan leverage. Leverage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah aset yang tidak dibiayai oleh ekuitas pemegang saham. Rumus untuk menghitung leverage mengacu pada penelitian Wahyudi dan Perwestri (2006) sebagai berikut:

L = Totaldebt Equity Keterangan:

L : Leverage

Total debt : Total hutang perusahaan Equity : Jumlah modal perusahaan


(39)

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value (PBV). Variabel nilai perusahaan diformulasikan mengikuti Brigham (1999) sebagai berikut:

PBV = Harga pasar per lembar saham

Nilai buku per lembar saham

Nilai buku per lembar saham = Total ekuitas

Jumlah saham beredar

3.3 Metode Analisis Data 3.3.1 Uji Asumsi Klasik 3.3.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah apabila keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat tabel histogram dan penyebaran data (titik) pada sumber dari grafik normal probability plot. Data berdistribusi normal jika titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal (Ghozali, 2013).

Untuk megetahui apakah suatu data tersebut normal atau tidak secara statistik maka dilakukan uji statistik menurut Kolmogorov-Smirnov satu arah atau analisis grafis. Uji Kolmogorov-Smirnov dua arah menggunakan kepercayaan 5%.


(40)

22

Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang akan diolah berdasarkan Ghozali (2013) adalah sebagai berikut:

a. Apabila hasil signifikansi lebih besar (>) dari 0.05 maka data terdistribusi normal.

b. Apabila hasil signifikansi lebih kecil (<) dari 0.05 maka data tidak terdistribusi secara normal.

3.3.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013). 1. Nilai yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi

secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Menganalisis matriks kolerasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat nilai korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.


(41)

3. Mengamati nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF di atas 10. Bila hasil regresi memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolineritas dalam model regresi.

3.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika beda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) (Ghozali, 2013), ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual. Dasar analisis uji heteroskedastisitas berdasarkan Ghozali (2013) adalah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.


(42)

24

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heterokedastisitas dapat juga dilakukan dengan menggunakan uji glejser yang mewajibkan tingkat signifikansi di atas 5% untuk menandakan bebas

heterokedastisitas.

3.3.2 Path Analysis atau Analisis Jalur

Path Analysis digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) (Ghozali, 2013). Pada

dasarnya koefisien jalur adalah koefisien regresi yang distandarkan (standardized regression weights) atau membandingkan koefisien indirect effect (pengaruh tidak langsung) dengan koefisien direct effect (pengaruh langsung).

Adapun persamaan regresi berdasarkan Ghozali (2013) dapat dirumuskan menjadi:

Sub-struktur 1 (pengaruh antara variabel X1 terhadap X2) X2 : α + p2X1 + e1 Persamaan ……….. (1) Sub-struktur 2 (pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Y) Y : α + p1X1 + p3X2 + e2 Persamaan ………. (2)


(43)

Keterangan:

Y : Nilai perusahaan

X1 : Kepemilikan institusional X2 : Kebijakan hutang

α : Konstanta

p1 : Koefisien jalur 1 (pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan)

p2 : Koefisien jalur 2 (pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang)

p3 : Koefisien jalur 3 (pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan) e1 : Error of term atau variabel pengganggu pada variabel kebijakan hutang e2 : Error of term atau variabel pengganggu pada variabel nilai perusahaan

Analisis jalur dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: p1

p2 p3

Gambar 3.1 Path Analysis atau Analisis Jalur Kepemilikan

Institusional (X1)

Kebijakan Hutang (X2)

Nilai Perusahaan (Y)

e2 e1


(44)

26

Kontribusi pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Perhitungan

Pengaruh langsung (direct effect) = p1

Pengaruh tidak langsung kepemilikan institusional ke

kebijakan hutang (indirect effect) = p2 x p3

Total pengaruh (korelasi kepemilikan institusional ke

kebijakan hutang) (total effect) = p1 + (p2 x p3)

3.3.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian path analysis digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung. Adapun kesimpulan penerimaan hipotesis:

a. Jika taraf signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis dapat diterima/terbukti.

b. Jika taraf signifikansi > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis tidak diterima/tidak terbukti.


(45)

Mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung variabel kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan hutang dapat diketahui melalui perhitungan path analysis,apabila pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan dengan pengaruh langsung maka variabel kebijakan hutang dapat dijadikan sebagai variabel intervening (Ghozali, 2013).


(46)

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kepemilikan institusional dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri di BEI tahun 2013, dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Kepemilikan institusional tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara langsung. Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta kepemilikan institusional pada regresi persamaan (2) sebesar -0.918.

2. Kepemilikan institusional tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak langsung. Hasil ini diketahui dari nilai koefisien jalur tidak langsung pada Tabel 4.7 sebesar -0.037.

3. Kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta

kepemilikan institusional pada regresi persamaan (1) sebesar -0.270 dengan signifikansi 0.961.


(47)

4. Kebijakan hutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta kebijakan hutang pada regresi persamaan (2) sebesar 0.178 dengan signifikansi 0.000.

5.2 Saran

1. Perusahaan disarankan untuk lebih efektif dalam penggunaan hutang

perusahaan untuk mengoptimalkan pengawasan kepada pihak manajerial agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.

2. Investor disarankan untuk lebih memperhatikan perubahan penggunaan hutang dalam laporan keuangan perusahaan untuk menilai suatu perusahaan jika ingin melakukan investasi pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri di BEI.

3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang meneliti tentang nilai perusahaan untuk menambah atau mencari variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, seperti profitabilitas dan kebijakan dividen. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.470 pada Tabel 4.6 mengartikan bahwa 47% besaran nilai perusahaan dijelaskan oleh kepemilikan institusional dan kebijakan hutang, sedangkan sisanya sebesar 53% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Bathala, C.T., K.P. Moon, dan R.P. Rao. 1994. Managerial Ownership, Debt Policy, and the Impact of Institusional Holdings: An Agency Perspective. Financial Management. Vol. 23, No. 3.

Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan

Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi 8: Ikatan Akuntan Indonesia.

Bringham, Eugene, Louis C. Gapenski dan Philip R. Daves. 1999. Intermediate

Financial Management. New Jersey-USA: Prentice-Hall.

Brigham, Eugene F, Joel F, Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Terjemahan. Edisi Delapan. Jakarta.

Claessens, S., S. Djankov, and L.H.P. Lang. 2000. The Separation of Ownership and Control in East Asian Corporation. Journal of Financial Economics 58.

Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond. 1999. Agency Problems and the Simultaneity Decision Making the Role of Institusional Ownership. International Review of Financial Analysis. Vol. 8, No.2.

Crutchley, C. E dan R. S. Hansen. 1989. A Test of the Agency Theory of the Managerial Ownership, Corporate Leverage, and Corporate Dividends. Financial Management Winter.

Demsetz and B. Villalonga, 2001. Ownership Structure and Corporate Performance. Journal of Corporate Finance 7, Vol. 7, Issue 3.

Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh Earnings per Share, Price Earnings Ratio, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin


(49)

Djabit, Abdullah W. 2009. Kebijakan Dividen dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Utang: Sebuah Perspektif Agency Theory. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13, No. 2.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi VII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, J.F. Jr., R.E. Anderson, RL. Tatham dan W.C. Black. 2010. Multivariate Data Analysis with Readings, Eanglewoods Cliffs, NJ: Prentice Hall Inc. Haruman, Tendi. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan

Keuangan dan Nilai Perusahaan Survey pada Perusahaan Manufaktur di PT. Bursa Efek Indonesia. SNA XI: Ikatan Akuntan Indonesia.

Ikbal, Muhammad, Sutrisno, dan Ali Djamhuri. 2011. Pengaruh Profitabilitas dan Kepemilikan Insider Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi XIV.

Jahera, John S. dan Auburn P. Lloyd. 1996. An Empirical Assessment of Factors Affecting Corporate Debt Levels. Journal of Managerial Finance. Vol. 22, No. 2.

Jensen, M. dan W. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Jensen, M. 1986. Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and

Takeovers. American Economic Review.

Lastanti, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi

Akuntan Publik: Refleksi atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol. 5, No. 1.

Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol. 19, No. 2.

Rahmawati, Apriliana N. dan A. Mulyo Haryanto. 2011. Analisis Faktor Kebijakan Hutang yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X.


(50)

Rahayu, Dyah S. 2005. Pengaruh Kepemilikan Saham Manajerial dan Institusional pada Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 1, No. 2.

Silveira and Barros. 2006. Corporate Governance Quality and Firm Value in Brazil. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=923310. Diakses pada 13 Oktober 2014.

Sofyaningsih, Sri. 2011. Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.9, No.1.

Wahidahwati. 2001. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institutional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency. Simposium Akuntansi Nasional IV.

Wahyudi dan Perwestri, Hartini.P. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan

Terhadap Nilai Perusahaan dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. SNA IX: Ikantan Akuntan Indonesia.

www.idx.co.id


(1)

27

Mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung variabel kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan hutang dapat diketahui melalui perhitungan path analysis, apabila pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan dengan pengaruh langsung maka variabel kebijakan hutang dapat dijadikan sebagai variabel intervening (Ghozali, 2013).


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kepemilikan institusional dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri di BEI tahun 2013, dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Kepemilikan institusional tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara langsung. Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta kepemilikan institusional pada regresi persamaan (2) sebesar -0.918.

2. Kepemilikan institusional tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak langsung. Hasil ini diketahui dari nilai koefisien jalur tidak langsung pada Tabel 4.7 sebesar -0.037.

3. Kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta

kepemilikan institusional pada regresi persamaan (1) sebesar -0.270 dengan signifikansi 0.961.


(3)

44

4. Kebijakan hutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini diketahui dari nilai unstandardized beta kebijakan hutang pada regresi persamaan (2) sebesar 0.178 dengan signifikansi 0.000.

5.2 Saran

1. Perusahaan disarankan untuk lebih efektif dalam penggunaan hutang

perusahaan untuk mengoptimalkan pengawasan kepada pihak manajerial agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.

2. Investor disarankan untuk lebih memperhatikan perubahan penggunaan hutang dalam laporan keuangan perusahaan untuk menilai suatu perusahaan jika ingin melakukan investasi pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri di BEI.

3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang meneliti tentang nilai perusahaan untuk menambah atau mencari variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, seperti profitabilitas dan kebijakan dividen. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.470 pada Tabel 4.6 mengartikan bahwa 47% besaran nilai perusahaan dijelaskan oleh kepemilikan institusional dan kebijakan hutang, sedangkan sisanya sebesar 53% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bathala, C.T., K.P. Moon, dan R.P. Rao. 1994. Managerial Ownership, Debt Policy, and the Impact of Institusional Holdings: An Agency Perspective. Financial Management. Vol. 23, No. 3.

Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan

Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi 8: Ikatan Akuntan Indonesia.

Bringham, Eugene, Louis C. Gapenski dan Philip R. Daves. 1999. Intermediate

Financial Management. New Jersey-USA: Prentice-Hall.

Brigham, Eugene F, Joel F, Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Terjemahan.

Edisi Delapan. Jakarta.

Claessens, S., S. Djankov, and L.H.P. Lang. 2000. The Separation of Ownership and Control in East Asian Corporation. Journal of Financial Economics 58.

Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond. 1999. Agency Problems and the Simultaneity Decision Making the Role of Institusional Ownership. International Review of Financial Analysis. Vol. 8, No.2.

Crutchley, C. E dan R. S. Hansen. 1989. A Test of the Agency Theory of the Managerial Ownership, Corporate Leverage, and Corporate Dividends. Financial Management Winter.

Demsetz and B. Villalonga, 2001. Ownership Structure and Corporate Performance. Journal of Corporate Finance 7, Vol. 7, Issue 3.

Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh Earnings per Share, Price Earnings Ratio, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin


(5)

dalam Menetapkan Harga Saham Perdana. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya. No. 2.

Djabit, Abdullah W. 2009. Kebijakan Dividen dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Utang: Sebuah Perspektif Agency Theory. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13, No. 2.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi VII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, J.F. Jr., R.E. Anderson, RL. Tatham dan W.C. Black. 2010. Multivariate Data Analysis with Readings, Eanglewoods Cliffs, NJ: Prentice Hall Inc. Haruman, Tendi. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan

Keuangan dan Nilai Perusahaan Survey pada Perusahaan Manufaktur di PT. Bursa Efek Indonesia. SNA XI: Ikatan Akuntan Indonesia.

Ikbal, Muhammad, Sutrisno, dan Ali Djamhuri. 2011. Pengaruh Profitabilitas dan Kepemilikan Insider Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi XIV.

Jahera, John S. dan Auburn P. Lloyd. 1996. An Empirical Assessment of Factors Affecting Corporate Debt Levels. Journal of Managerial Finance. Vol. 22, No. 2.

Jensen, M. dan W. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Jensen, M. 1986. Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and

Takeovers. American Economic Review.

Lastanti, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi

Akuntan Publik: Refleksi atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol. 5, No. 1.

Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol. 19, No. 2.

Rahmawati, Apriliana N. dan A. Mulyo Haryanto. 2011. Analisis Faktor Kebijakan Hutang yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X.


(6)

Institusional pada Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 1, No. 2.

Silveira and Barros. 2006. Corporate Governance Quality and Firm Value in Brazil. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=923310. Diakses pada 13 Oktober 2014.

Sofyaningsih, Sri. 2011. Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.9, No.1.

Wahidahwati. 2001. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institutional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency. Simposium Akuntansi Nasional IV.

Wahyudi dan Perwestri, Hartini.P. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan

Terhadap Nilai Perusahaan dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. SNA IX: Ikantan Akuntan Indonesia.

www.idx.co.id


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, RISIKO, TINGKAT LEVERAGE, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI

0 3 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Profitabilitas, Kebiijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

0 4 15

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufak

0 2 17

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

0 2 15

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG, KINERJA DAN NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 0 6

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI.

0 0 127

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131