3 Net Profit Margin
Net profit margin merupakan rasio antara laba bersih net
profit yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses
termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Suatu net profit margin
yang dikatakan baik akan sangat tergantung dari jenis industri di dalam mana perusahaan berusaha. Kalkulasi net profit
margin adalah sebagai berikut:
Net profit margin= net profit after taxes
sales ×100
b. Return On Investment ROI dan Du Pont Formula
Return On investment ROI atau yang sering juga disebut dengan
“return on total assets” adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.Return on
investment dihitung sebagai berikut:
return on investment= net profit after taxes
total assets ×100
Return on investment suatu perusahaan dapat pula dihitung dengan
menggunakan Du Pont Formula sebagai berikut: ROI=
net profit after taxes sales
× sales
total assets ×100
Atau ROI=
margin laba×perputaran aktiva
Dengan menggunakan Du Pont Formula akan dapat dilihat return on investment
yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total aset di
dalam menghasilkan keuntungan tersebut. Return on Investment dapat ditingkatkan dengan memperbesar kedua atau salah satu komponen
tersebut diatas.
c. Hubungan antara Margin Laba dan Perputaran Aktiva
Sesuai dengan definisi, ROI sama dengan margin laba dikalikan dengan perputaran aktiva. Secara khusus, jika jumlah biaya tetap sangat
tinggi, perputaran aktiva yang lebih tinggi akan meningkatkan margin laba. Hal ini disebabkan oleh jarak aktivitas tertentu, proporsi
peningkatan biaya lebih kecil dari penjualan. Dalam membandingkan perusahaan pada satu industri, harus
diperhatikan perusahaan dengan perputaran aktiva yang rendah yang memiliki potensi untuk meningkatkan pengembalian melalui
peningkatan perputaran aktiva peningkatan penjualan John J will, K.R Subramanyam, Robert F. Habey, 2005: 74.
Perusahaan dengan margin laba yang rendah menemukan masalah bahwa perubahan selera tekhnologi membutuhkan penambahan investasi
pada aktiva untuk mendanai penjualan. Ini menunjukkan bahwa untuk mempertahankan ROI, perusahaan harus meningkatkan margin laba,
karena jika tidak, maka produksinya tidak lagi menghasilkan uang. Terdapat kecenderungan untuk melihat margin laba yang tinggi sebagai
tanda kualitas laba yang tinggi. Namun kita perlu menekankan pentingnya pengembalian atas investasi modal sebagai penguji
profitabilitas utama. John J will, K.R Subramanyam, Robert F. Habey, 2005: 75
2. Modal Kerja
a. Pengertian Modal Kerja
Sutrisno 2007: 39 menjelaskan pengertian modal kerja sebagai berikut : ”Modal kerja adalah dana yang dibutuhkan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, dan pembayaran lainnya.”
Sedangkan Bambang Riyanto 2001: 57 memberikan pengertian sebagai berikut:
1 Konsep kuantitatif : Modal Kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal Kerja dalam pengertian
ini sering disebut Modal Kerja bruto gross working capital 2 Konsep kualitatif : modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian
aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang
merupakan kelebihan aktiva lancar diatas utang lancarnya. Modal kerja ini sering disebut dengan Modal Kerja Netonet working
capital 3 Konsep Fungsional : menurut konsep ini modal kerja merupakan
dana yang tidak menghasilkan current income, atau kalaupun