PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS SISWA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 6 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajara

ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI
POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN AKTIVITAS SISWA
(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap
SMP Negeri 6 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara
Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh
DENY RINAWATI

Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA yang mengajar di
kelas VII SMP Negeri 6 Kotabumi menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa
terhadap Materi Pokok Keanekaragaman Ciri Makhluk Hidup belum optimal. Hal
ini antara lain dikarenakan guru kurang mengoptimalkan penggunaan media yang
efektif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media audio visual terhadap penguasaan konsep dan aktivitas belajar
siswa.

Desain penelitian ini adalah dengan pretes-postes kelompok tak ekuivalen.

Sampel penelitian ini adalah kelas VIIB dan VIIA yang dipilih dari populasi secara
purposive sampling. Data penelitiannya berupa data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain yang
dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5%. Data

Deny Rinawati

kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa terhadap
penggunaan media audio visual yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dapat
meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan rata-rata N-gain 59,4; Rata-rata
N-gain indikator kognitif C1 sebesar 58,9; indikator kognitif C4 sebesar 60,2.
Selain itu aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan untuk semua aspek
dengan rata-rata aktivitas berkriteria tinggi (75,4%) ; aktivitas tertinggi yaitu
berdiskusi dalam kelompok (82,4%) dan aktivitas terendah yaitu menjawab
pertanyaan (71,2%). Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkata untuk
setiap pertemuan ; Pertemuan I = 72,5% ; Pertemuan II = 73,2% ; Pertemuan III
= 73,9%. Di samping itu, sebagian besar siswa (97%) memberikan tanggapan
positif terhadap penggunaan media audio visual. Dengan demikian, penggunaan

media audio visual berpengaruh signifikan dalam meningkatkan penguasaan
konsep siswa dan juga berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa.

Kata kunci : Keanekaragaman Ciri Makhluk Hidup, Media audio visual,
Penguasaan konsep siswa.

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Puwosari, Batanghari Nuban Lampung
Timur pada 16 Desember 1990, yang merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara pasangan Bapak Robit, S. Pd. dan Ibu
Sofuanah. Alamat penulis adalah di Desa Baruraharja
Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara.
Nomor handphone penulis yaitu 085768639363.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri Jerinjing (1996-2002), MTs
Negeri Padangratu (2002-2005), SMA Negeri 2 Kotabumi (2005-2008). Pada
tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila
melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Penulis pernah aktif di organisasi sebagai Gemma FPPI (2008/2009), KMB
Birohmah (2008/2009), Adiv Litbang Himasakta (2009/2010), Sekbid Kajian
Islam FPPI (2010/2011), dan Wakil Ketua Biro BBQ Birohmah Unila
(2012/2013). Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP N 1 Adiluwih dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten
Pringsewu (Tahun 2011), dan penelitian pendidikan di SMP Negeri 6 Kotabumi
untuk meraih gelar sarjana pendidikan/S.Pd. (Tahun 2014).

vi

Moto
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku
hanya untuk Allah Rabb semesta Alam.”
(QS. Al An’am: 162 )
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat…”
(Q.S. Al-Baqarah : 45)
Ketahuilah bahwa seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu
yang bermanfaat bagimu, maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat kepadamu
kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah kepadamu. Seandainya seluruh umat ini
berkumpul untuk memberikan sesuatu yang merugikanmu, maka mereka tidak akan

bisa merugikanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah terhadapmu.
Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering tintanya’.”
(HR. Tirmidzi : Arba’in Nawawi ke-19)
Just keep fight and believe on Allah
(Deny Rinawati)

viii

Dengan Menyebut Nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tak terhitung…
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW…
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:
Ayahanda dan Ibunda tercinta (Bpk. Robit dan Ibu Sofuanah), yang telah mendidik dan
membesarkanku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu
menguatkanku, membimbing dan mendukung langkahku menuju kesuksesan dan kebahagian
dunia akhirat. Juga Mbak dan adikku tercinta (Okta Feria Mariyus dan Ahmad Ismail Arsyad),
yang senantiasa mensuport dan menyayangiku..
Guru-guruku serta para ustadz dan murobbiahku atas waktu yang diluangkan untuk

mendidikku, serta ilmu, nasihat, dan arahan yang telah diberikan, semoga Allah membalas
dengan ganjaran terbaik…
Keluarga ngajiku, Keluarga rumah hijau gunterku (ndew, nna, titin, ndi, dan mumuj),
Keluarga mukimku di PPM Daarul Hikmah 2011-2013 (mb’ dian, mb ida, mb ayu, mb vivi, uni,
cica, ndew, ndi, mumuj, ninin, novi, dan ira), Sahabat-sahabat seperjuanganku di masa
penyusunan skripsi (teteh wina, mb’ima, DO, lia, ofi, dan elly), Sahabat dan sudariku tercinta
bule’ ririn, nung, penpen, rian diasty, dan eni ivans yang senantiasa memotivasiku, Sahabat
seperjuanganku di FPPI FKIP Unila, Sahabat seperjuanganku di Birohmah Unila, Sahabat
seperjuanganku di pengelolaan BBQ Unila, Rekan-rekan seperjuangan Mandibula (Mahasiswa
Pendidikan Biologi Angkatan 2008 Unila), terimakasih atas kekeluargaan, kebersamaan, dan
ukhuwah islamiyah yang diberikan, adalah momen paling berharga untuk berbagi, saling
menasihati, serta berjuang bersama kalian, kalian membuat lengkap hidupku, dan menjadikan
hari-hariku lebih berarti…
Almamater tercinta, Universitas Lampung.

vii

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
AUDIO VISUAL PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI
MAKHLUK HIDUP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN
AKTIVITAS SISWA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester
Genap SMP Negeri 6 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran
2013/2014)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Lampung;
4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi yang sangat berharga hingga
skripsi ini dapat selesai;

5. Rini Rita T. Marpaung S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi yang berharga hingga skripsi ini dapat

selesai;
6. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku Pembahas atas saran-saran
perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;
7. Drs. Hj. Farida Yanti, MM., selaku Kepala SMP Negeri 6 Kotabumi dan
Didik Hadi Wibawa H., Amd. selaku guru mitra;
8. Orangtuaku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku; kakak
perempuan dan adikku atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan;
9. Para guru, ustadz dan murobbiyahku atas ilmu dan nasihat yang diberikan.
10. Keluarga besarku di Lembaga Dakwah Kampus Unila, khususnya keluargaku
di FPPI, Birohmah, PPM-DH, Rumah Hijau Gunter, serta my thirty two lovely
fam atas semangat perjuangan serta indahnya ukhuwah islamiyah yang terjalin
hingga saat ini;
11. Rekan-rekan pendidikan biologi unila angkatan 2008, serta kakak dan adik
tingkat atas persahabatan yang kalian berikan;
12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, karya terbaik penulis ini semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi
kita semua. Amin.

Bandar Lampung,

Penulis

Juni 2014

Deny Rinawati

xi

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

G.

Latar Belakang Masalah ..........................................................................
Rumusan Masalah ..................................................................................
Tujuan Penelitian ...................................................................................
Manfaat Penelitian .................................................................................
Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................
Kerangka Pikir ........................................................................................
Hipotesis..................................................................................................

1
4
5
5
6
7
8

II. TINJAUAN PUSTAKA
A.

B.
C.
D.

Media Audio-Visual ................................................................................
Penguasaan Konsep ................................................................................
Aktivitas Belajar......................................................................................
Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) .........................

10
14
17
19

III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.

F.

Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................
Populasi dan Sampel ..............................................................................
Desain Penelitian ....................................................................................
Prosedur penelitian ..................................................................................
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ......................................................
Teknik Analisis Data ..............................................................................

22
22
22
23
31
36

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 42
B. Pembahasan ............................................................................................ 48

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................ 56
B. Saran ...................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Silabus...................................................................................................... 60
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................ 66
Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 87
Soal Pretes dan Postes ............................................................................. 133
Data Hasil Penelitian .............................................................................. 148
Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ............................................ 159
Foto-Foto Penelitian ............................................................................... 166

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
1. Kriteria N-Gain ................................................................................... 31
2. Kriteria persentase peningkatan penguasaan konsep siswa .................

32

3. Lembar observasi aktivitas siswa .........................................................

34

4. Angket tanggapan siswa terhadap media audio visual.........................

36

5. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa ...........................................

39

6. Skor perjawaban angket .......................................................................

40

7. Tabulasi angket tanggapan siswa terhadap media audio visual ...........

40

8. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan media
audio visual ..........................................................................................

41

9. Hasil uji statistik terhadap hasil belajar siswa......................................

42

10. Hasil uji statistik terhadap indikator aspek kognitif ............................

43

11. Persentase peningkatan penguasaan konsep siswa ..............................

44

12. Hasil uji statistik nilai rata-rata LKS ....................................................

45

13. Aktivitas belajar siswa .........................................................................

46

14. Nilai pretes, postes dan N-Gain pada kelas eksperimen ...................... 148
15. Nilai pretes, postes dan N-Gain pada kelas kontrol ............................. 149
16. Analisis butir soal pretes dan postes kelas eksperimen........................ 150
17. Analisis butir soal pretes dan postes kelas kontrol .............................. 152
18. Analisis skor perindikator aspek kognitif pretes dan postes kelas
eksperimen ........................................................................................... 154
19. Analisis skor perindikator aspek kognitif pretes dan postes kelas
kontrol ................................................................................................ 155

20. Analisis data observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen ........ 156
21. Analisis data observasi aktivitas belajar siswa kelas kontrol ............... 157
22. Analisis data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media
audio visual .......................................................................................... 158
23. Hasil uji normalitas terhadap pretes ..................................................... 159
24. Hasil uji kesamaan dua varians dan kesamaan dua rata-rata pretes ..... 159
25. Hasil uji satu pihak pretes .................................................................... 160
26. Hasil uji normalitas terhada postes ...................................................... 161
27. Hasil uji Mann-Withney U terhadap postes......................................... 161
28. Hasil uji normalitas terhadap N-Gain .................................................. 162
29. Hasil uji Mann-Withney U terhadap N-Gain........................................ 161
30. Hasil uji normalitas terhadap N-Gain aspek kognitif C1...................... 163
31. Hasil uji Mann-Withney U terhadap N-Gain aspek kognitif C1 ........... 164
32. Hasil uji normalitas terhadap N-Gain aspek kognitif C4...................... 164
33. Hasil uji Mann-Withney U terhadap N-Gain aspek kognitif C4 ........... 165

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ..........................
8
2. Kerucut pengalaman Edgar Dale .........................................................

11

3. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen.....................

23

4. Rata-rata aktivitas siswa setiap pertemuan ..........................................

46

5. Persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan media audio visual

47

6. Contoh jawaban siswa kelas eksperimen untuk soal nomor 2 .............

52

7. Contoh jawaban siswa kelas kontrol untuk soal nomor 2 ....................

52

8. Contoh jawaban siswa kelas eksperimen untuk soal nomor 7 .............

53

9. Contoh jawaban siswa kelas kontrol untuk soal nomor 7 ...................

53

10. Siswa mengerjakan pretes materi keanekaragaman ciri makhluk
hidup..................................................................................................... 166
11. Siswa menggunakan nomor kepala dan mendengarkan pengarahan
guru ...................................................................................................... 166
12. Siswa kelas eksperimen mengamati video keanekaragaman ciri
makhluk hidup...................................................................................... 167
13. Sisa kelas eksperimen berdiskusi dalam kelompok untuk
mengerjakan LKS................................................................................. 167
14. Siswa kelas kontrol berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan
LKS dengan media gambar .................................................................. 168
15. Siswa kelas kontrol mengerjakan LKS dalam kelompok .................... 168
16. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS ............................ 169
17. Siswa yang nomornya dipanggil menyampaikan jawaban LKS hasil
diskusi kelompoknya ............................................................................ 169

18. Siswa yang bernomor sama dari kelompok lain yang berbeda
menanggapi jawaban rekannya ............................................................ 170
19. Guru memberikan penjelasan tentang materi yang belum dipahami
siswa ..................................................................................................... 170
20. Siswa mengerjakan postes materi keanekaragaman ciri makhluk
hidup..................................................................................................... 171
21. Siswa mengerjakan postes materi keanekaragaman ciri makhluk
hidup..................................................................................................... 171

xvii

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sebagai aspek yang sangat penting dalam membentuk kepribadian
bangsa memiliki fungsi dan tujuan yang harus dicapai.Fungsi dan tujuan
pendidikan nasionalyaitu untuk mengembangkan kemampuandan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan untukmengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas,
2003:2).Tujuan pendidikan nasional tersebut seharusnya dipahami oleh
instansi-instansi pendidikan dan semua pihak yang terkait dengan dunia
pendidikan sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Guru merupakan salah satu pihak yang memegang peranan penting dalam
upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut. Untuk itu guru dituntut
untuk senatiasa melaksanakan pembelajaran yang berkualitas.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui
saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa atau peserta didik). Melalui

2

proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati orang lain.
Agar tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana
yang membantu proses komunikasi yang disebut media (Rohani,
1997:1).Media pembelajaran adalah segala jenis sarana yang digunakan
sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pencapaian tujuan instruksional pembelajaran.

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan begitu pesat
termasuk dalam dunia pendidikan. Menurut Arsyad (2007:2) dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat atau fasilitas yang tersedia di sekolah sehingga dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang dilakukan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut
untuk dapat mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan
apabila media tersebut belum tersedia.Namun kenyataan yang sering kita
jumpai saat ini adalah selama proses pembelajaran di sekolah, guru kurang
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan dirinya. Jadi, selama proses
pembelajaran guru sibuk menjelaskan materi dengan media seadanya
sedangkan siswa hanya duduk, diam, dan mendengarkan. Yang lebih
memprihatinkan adalah mereka terkadang sibuk melakukan hal yang lain dan
tidak memperhatikan guru. Sebagai akibatnya banyak siswa yang tidak
memahami materi yang disampaikan guru sehingga hasil belajarnya rendah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2010:5) yang menyatakan bahwa
masalah utama dalam pendidikan formal (sekolah) saat ini adalah masih
rendahnya hasil belajar peserta didik yang merupakan hasil kondisi

3

pembelajaran konvensional yang dalam proses pembelajaran memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk berkembang
secara mandiri.

Seiring perkembangan teknologi muncul berbagai media pembelajaran yang
semakin canggih, mulai dari berkembangnya bentuk media cetak, merambah
ke media audio, hingga media audio visual. Media audio visual merupakan
media yang mengombinasikan 2 materi, yaitu materi visual dan materi auditif.
Dengan menggunakan 2 materi ini pendidik dapat menciptakan pembelajaran
yang lebih berkualitas, karena komunikasi berlangsung secara lebih efektif.
Hal ini sesuai dengan pendapat Confucius, “ Apa yang saya dengar saya lupa,
apa yang saya lihat saya ingat, apa yang saya lakukan saya paham” (dalam
Prastowo, 2011:301).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi di SMP N 6
Kotabumidiketahui bahwa selama proses pembelajaran guru
kurangmengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang lebih menarik
dan efektif, khususnya untuk Materi Keanekaragaman Ciri Makhluk
Hidup.Dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan media dan hanya
menggunakan sumber belajar berupa buku cetak. Diduga kondisi
pembelajaran tersebut kurang merangsang rasa ingin tahu siswa dan
ketertarikan siswa pada materi, sehingga siswa cenderung pasif dan
akhirnyakurang menguasai materi yang diajarkan. Padahal, kegiatan atau
aktivitas dalam proses pembelajaran sangat penting guna melatih keterampilan
siswa dan memberikan pengalaman belajar yang lebih serta menunjang

4

perolehan pengetahuan dan informasi siswa. Hasil observasi di SMP N 6
Kotabumidiketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada materi Keanekaragaman
Ciri Makhluk Hidupadalah 56 dan sebagian besar siswa (63%)nilainya belum
mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 68.

Berdasarkan kondisi tersebut, guna meningkatkan penguasaan konsep dan
aktivitas siswa, perlu upaya untuk mencaripembelajaran yang inovatifdan
progresif, salah satunya dengan menggunakan media audio visual.
Penggunaan media audio visualterbukti dapat meningkatkan penguasaan
konsep dan aktivitas siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian (Erika,
2011:51), yang menyatakan bahwa rata-rata penguasaan konsep dan aktivitas
siswa yang pembelajarannya menggunakan media audio visual lebih tinggi
dibandingkan melalui media gambar.

Berdasarkan uraian diatas, penggunaan media audio visual diharapkan dapat
meningkatkan penguasaan konsepdan aktivitas belajar siswa pada Materi
Pokok Keanekaragaman Ciri Makhluk Hidup. Untuk itu peniliti tertarik untuk
melakukan penelitian di SMP N 6 Kotabumi dengan judul “Pengaruh
penggunaan media audio visualpada Materi Pokok Keanekaragaman Ciri
Makhluk Hidup terhadap penguasaan konsep dan aktivitas siswa”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:

5

1. Apakah penggunaan media audio visual berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan penguasaan konsep siswa?
2. Apakah penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap
peningkatan aktivitas siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh penggunaan media audio visual terhadap penguasaan konsep
siswa.
2. Pengaruh penggunaan media audio visual terhadap aktivitas siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi peneliti, dapat memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal
berharga bagi peneliti sebagai calon guru biologi yang profesional,
terutama dalam membuat media audio visual serta merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan konsep
dan aktivitas siswa.
2. Bagi guru, dapat memberikan informasi mengenai media audio visual
sehingga dapat dijadikan alternatif dalam memilih mediapembelajaran
yang tepat untuk meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitassiswa.
3. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda sehingga
diharapkan mampu meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas siswa.

6

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang dikemukakan, maka
perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu:
1. Media audio visual yang digunakan adalah video yang dibuat dengan
Software Pinnacle Studio 12.
2. Penguasaan konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa dalam menjawab tes objektif pada Materi Pokok
Keanekaragaman Ciri Makhluk Hidup yang meliputi jenjang kognitif C1
dan C4. Tes objektif ini berupa soal pilihan jamak dengan alasan.
3. Peningkatan penguasaan konsep siswa ditinjau berdasarkan perbandingan
N-gain, sedangkan peningkatan aktivitas ditinjau melalui rasio persentase
aktivitas selama proses pembelajaran.
4. Aktivitas yang diamati yaitu berdiskusi, menjawab pertanyaan, serta
menanggapi/memperkaya gagasan orang lain.
5. Materi pokok yang diteliti adalah Keanekaragaman Ciri Makhluk
Hidupdengan kompetensi dasar Mengidentifikasi Ciri-ciri Makhluk Hidup.
6. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan langkah-langkah : pembentukan
kelompok dan penomoran, guru mengajukan pertanyaan, siswa berpikir
bersama kemudian siswa yang nomornya dipanggil menjawab pertanyaan
guru, siswa bernomor sama dari kelompok lain menanggapi atau
menambahi jawaban rekannya.

7

7. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIIB (kelas eksperimen) dan
VIIA(kelas kontrol) semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP N
6 Kotabumi.

F. Kerangka Pikir

Media audio visual merupakan media yang mengombinasikan 2 materi, yaitu
materi visual dan materi audio. Dengan menggunakan media audio visual
pendidik dapat menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas, karena
komunikasi berlangsung secara lebih efektif. Selain itu penggunaan media
audio visual dalam pembelajaran juga dapat lebih menarik perhatian siswa
sehingga siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan lebih antusias
dan aktif.

Keunggulan lain dari media audio visualyakni dapat menampilkan secara
lebih representatif materi-materi pembelajaran yang abstrak dan sulit
dihadirkan secara konkrit, antara lain yaitu organisme yang sangat kecil dan
tidak tampak oleh mata, benda-benda yang sangat besar yang tidak mungkin
dihadirkan ke sekolah, benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan
berlangsung cepat atau lambat. Dengan menggunakan media audio visual
materi-materi pembelajaran tersebut dapat disajikan dengan lebih konkrit dan
menarik serta dapat menghemat waktu dan biaya. Dengan demikian
penggunaan media audio visual dalam proses belajar mengajar tentu dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar dan pada
akhirnya dapat meningkatkan penguasaan konsep siwa dan aktivitas belajar
siswa.

8

Materi PokokKeanekaragaman Ciri Makhluk Hidup berisi tentang
keanekaragaman ciri makhluk hidup yang meliputi keanekaragaman cara
bergerak, keanekaragaman cara bernafas, keanekaragaman berkembang biak,
keanekaragaman proses tumbuh dan berkembang, dan sebagainya yang diduga
tidak representatifjika disampaikan melalui media gambar terlebih tanpa
menggunakan media. Berdasarkan kondisi tersebut, guna meningkatkan
penguasaan konsep dan aktivitas siswa, perlu upaya untuk
mencaripembelajaran yang inovatifdan progresif, salah satunya dengan
menggunakan media audio visual.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mediaaudio
visualdan yang menjadi variabel terikat adalah penguasaan konsep dan
aktivitas siswa.Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
ditunjukkan pada diagram dibawah ini.
Y1
X
Y2
Keterangan : X = Pembelajaran menggunakan media audio visual, Y1 =
Penguasaan konsep siswa,Y2 = Aktivitas siswa.
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. H0 = Penggunaanmedia audio visualtidak berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan penguasaan konsep siswa.

9

H1= Penggunaanmedia audio visualberpengaruh signifikan terhadap
peningkatanpenguasaan konsep siswa.

2. Penggunaan media audio visualberpengaruh terhadap peningkatan
aktivitas belajar siswa.

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Audio visual
Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan
(Sadiman, dkk. 2005:6). Gagne dan Brigs (dalam Arsyad, 2007:4)
menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara
lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata
lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruktusional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association Of Education
and Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/ informasi (Sadiman, dkk. 2005:6). Hamidjojo (dalam Arsyad, 2007:4)
memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat

11

sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada
penerima yang dituju. Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di
antara batasan-batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman
belajar bagi siswa, Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian
dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience), seperti yang
ditampilkan pada Gambar 2.

verbal
Symbol

visual
visual
radio
film
televisi
wisata
demonstrasi
partisipasi
observasi
Pengalaman Langsung

Gambar 2. Kerucut pengalaman Edgar Dale (dalam Sanjaya 2009:199).

Kerucut pengalaman tersebut memberikan gambaran bahwa pengalaman yang
diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa
yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu
dan proses mendengarkan melalui bahasa.

12

Sejalan dengan kerucut pengalaman Dale (dalam Sadiman,dkk. 2005:16),
secara umum media mempunyai kegunaan:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori & kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
Ada berbagai macam bentuk media pembelajaran. Media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana
melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
1. Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, kaset, dan piringan hitam.
2. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip
(film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan.
Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang
bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
3. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua (Djamarah dan Zain,
2006:140-141).

Yunus (dalam Arsyad, 2007:16) menyatakan bahwa media pembelajaran
paling besar pengaruhnya bagi indra dan lebih dapat menjamin pemahaman.
Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan

13

lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang
melihat, atau melihat dan mendengarnya. Media audio visual adalah media
yang audible artinya dapat didengar dan media yang visible artinya dapat
dilihat. Media audio visual gunanya untuk membuat cara berkomunikasi lebih
efektif (Suleiman, 1988 :11). Menurut beberapa faktor dalam filsafat dan
sejarah pendidikan yang kita ketahui, tepatnya pengetahuan disalurkan ke otak
melalui satu indera atau lebih. Banyak ahli berpendapat bahwa 75% dari
pengetahuan manusia sampai ke otaknya melalui mata dan yang selebihnya
melalui pendengaran dan indera-indera yang lain (Suleiman, 1988 :12).

Suheri (2006: 30) mengemukan bahwa keunggulan dari penggunaan media
audio visual dalam pembelajaran, yaitu:
1. Dapat menampilkan secara lebih konkrit benda yang sangat kecil dan tidak
tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain, dan juga
benda-benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah,
seprti gajah, rumah, gunung, dan lain-lain,
2. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung
cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin,
beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga, dan lain-lain,
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju,
4. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung
berapi, harimau, racun, dan lain-laian,
5. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

14

Media pengajaran memiliki keampuhan masing-masing, untuk itu butuh
ketelitian dari guru untuk menentukan media yang paling sesuai dengan materi
yang akan diajarkan. Sudjana dan Rivai (dalam Djamarah dan Zain, 2006:150151) menyatakan ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam
menentukan media pembelajaran, yaitu :
1. Tujuan
Media hendaknya menunjang tujuan instruksional yang telah dirumuskan.
2. Ketepatgunaan (validitas)
Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.
3. Keadaan peserta didik
Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik, dan besar kecilnya
kelemahan peserta didik perlu pertimbangan.
4. Ketersediaan
Pemilihan perlu memperhatikan ada/tidak media tersedia di sekolah/
perpustakaan serta mudah sulitnya diperoleh.
5. Mutu Teknis
Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
6. Biaya
Biaya yang dikeluarkan harus dipertimbangkan apakah sesuai dengan hasil
yang dicapai atau tidak.

B. Penguasaan Konsep

Ausubel (dalam Dahar, 1996:110) mengemukakan bahwa belajar dapat
diklasifikasikan menjadi dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan
cara materi pelajaran disajikan pada siswa, apakah melalui penerimaan atau
penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat
mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada sebelumnya.
Struktur kognitif yang dimaksud adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan
generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.

Belajar menurut Bruner (dalam Dahar, 1996:100-101) merupakan suatu
pengembangan kategori-kategori dan pengembangan suatu sistem pengkodean

15

yang melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan. Ketiga
proses tersebut ialah memperoleh informasi baru, kemudian mentransformasi
informasi dan yang terakhir adalah menguji relevansi dan ketepatan
pengetahuan. Belajar sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha
untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan
tujuan memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,
keterampilan, ataupun sikap.

Jika ditinjau dari segi etimologi, penguasaan konsep terdiri dari 2 kata, yaitu
penguasaan dan konsep. Adapun pengertian penguasaan dalam KBBI offline
1.4 diartikan sebagai pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan
pengetahuan, kepandaian dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat dinyatakan bahwa penguasaan adalah pemahaman. Pemahaman bukan
saja berarti mengetahui yang sifatnya mengingat (hafalan) saja, tetapi mampu
mengungkapkan kembali dalam bentuk lain atau dengan kata-kata sendiri
sehingga mudah dimengerti makna bahan yang dipelajari, tetapi tidak
mengubah arti yang ada di dalamnya. Sedangkan konsep, menurut Dahar
(1996:80) adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu objek-objek, kejadiankejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai
atribut-atribut yang sama. Konsep diperlukan untuk memperoleh dan
mengkomunikasikan pengetahuan, karena dengan menguasai konsep
kemungkinan memperoleh pengetahuan baru tidak terbatas.

Konsep-konsep menyediakan skema-skema terorganisasi untuk
mengasimilasikan stimulus-stimulus baru, dan untuk menentukan hubungan di

16

dalam dan di antara ketegori-kategori. Belajar konsep merupakan hasil utama
pendidikan. Konsep-konsep merupakan batu-batu pembangunan (building
blocks) berpikir. Konsep-konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental
yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasigeneralisasi. Untuk memecahkan masalah, seorang siswa harus mengetahui
aturan-aturan yang relevan, dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsepkonsep yang diperolehnya (Dahar, 1996:79). Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam
memahami konsep-konsep setelah kegiatan pembelajaran. Penguasaan konsep
dapat diartikan sebagai kemampuan siswa dalam memahami makna secara
ilmiah, baik konsep secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari (Dahar, 1996:4).

Ada beberapa kriteria suatu konsep telah dikuasai. Untuk mengetahui apakah
siswa telah mengetahui suatu konsep, paling tidak ada empat hal yang dapat
diperbuatnya, yaitu :
1. Menyebutkan nama contoh-contoh konsep bila dia melihatnya.
2. Menyatakan ciri-ciri (properties) konsep tersebut.
3. Memilih, membedakan antara contoh-contoh dari yang bukan contoh.
4. Mampu memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut
(Hamalik, 2006:166).

Arikunto (dalam Wulandari, 2010:23) menyatakan bahwa pencapaian
pengusaan konsep dapat diukur dengan menggunakan tes formatif. Tes
formatif dimaksudkan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai

17

bahan pelajaran secara menyeluruh. Tes formatif dapat juga dipandang
sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran, sehingga dapat diketahui tingkat
penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah guru berikan.
C. Aktivitas Belajar

Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang
memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan
pembelajaran dapat dikatakan terjadi belajar apabila terjadi proses perubahan
prilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman. Dari jabaran
kegiatan pembelajaran tersebut, maka dapat diidentifikasi 2 aspek penting
yang ada dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Aspek pertama adalah aspek
hasil belajar yakni perubahan prilaku pada diri siswa. Aspek kedua adalah
aspek proses belajar, yakni sejumlah pengalaman intelektual, dan fisik pada
diri siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2010:135-136).

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan
belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Siswa dilatih belajar sambil
bekerja (Learning by doing). Dengan bekerja mereka memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya serta
mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat
(Hamalik, 2005:171-172). Anak-anak (peserta didik) memiliki tenaga-tenaga
untuk berkembang sendiri. Pendidik berperan untuk membimbing dan
mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya. Pernyataan ini
memberikan petunjuk bahwa yang banyak melakukan aktivitas di dalam
pembentukan diri adalah anak itu sendiri sedang pendidik memberikan

18

bimbingan dan merencanakan segala kegiatan untuk anak didik (Montessori
dalam Sardiman, 2005:96).

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian, di
sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Aktivitas siswa
tidak cukup hanya dengan mendengarkan atau mencatat seperti yang lazim
dilaksanakan selama ini. Akan tetapi perlu adanya aktivitas-aktivitas positif
lain yang dilakukan oleh siswa . Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2005:
100-101) membuat suatu data yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang
antara lain dapat digolongkan sebagai berikut :
1.
2.

3.
4.
5.
6.

7.
8.

”Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
interupsi.
Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,
angket, menyalin.
Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi model, mereparasi, bermain, berkebun,
beternak.
Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,
gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup”.

Dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam
berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa
sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah
kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk berbeda. Atau siswa akan bertanya,
mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat

19

siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik,
diagram, intisari dari pelajaran yang disajikan oleh guru. Bila siswa menjadi
partisipan yang aktif, maka ia akan memiliki ilmu/pengetahuan itu dengan
baik (Slameto, 1995:36).

Belajar bukanlah hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi.
Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Oleh karena itu, pengalaman belajar siswa harus dapat
mendorong agar siswa beraktivitas melakukan sesuatu. Aktivitas tidak
dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas
yang bersifat psikis seperti aktivitas mental (Sanjaya, 2009:170).
D. Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head Together) merupakan salah
satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Menurut Trianto
(2010:82) pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head Together) atau
penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai
alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Numbered Head Together
(NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen untuk melibatkan
lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

20

Model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head Together) memberi
kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang paling tepat serta mendorong siswa untuk meningkatkan
semangat kerjasama mereka (Lie, 2008 :59).

Ibrahim (dalam Herdian, 2009:1) mengemukakan tiga tujuan yang hendak
dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu:
1. Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan sosial
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan
struktur empat fase sebagai sintaks NHT:
a. Fase 1: Penomoran
Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan
kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.
b. Fase 2: Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi.
Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya.
Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa?” Atau berbentuk

21

arahan, misalnya “Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah kota provinsi
yang terletak di Pulau Sumatera.”
c. Fase 3: Berpikir Bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan
meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
d. Fase 4: Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya
sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab
pertanyaan untuk seluruh kelas (Trianto, 2010: 82-83).

22

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan April tahun
pelajaran 2013/2014, di SMP N 6 Kotabumi.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 6 Kotabumi
tahun pelajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas dari 6
kelas yang ada. Sampel dipilih dari populasi dengan teknikPurposive
Sampling, selanjutnya siswa-siswi kelas VIIB terpilih sebagai kelompok
eksperimen dan siswa-siswi kelas VIIA sebagai kelompok kontrol.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes-postes tak
ekuivalen. Kelas eksperimen dan kontrol diberi tes/soal untuk mengukur
penguasaan konsep siswa (pretes).Kemudian,kelas eksperimen (VIIB) diberi
perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media audio visual, sedangkan
kelas kontrol (VIIA) dengan menggunakan media gambar.Adapun model
pembelajaran yang digunakan adalah sama, baik di kelas eksperimen maupun

23

kelas kontrol yaitu menggunanakan model pembelajaran NHT. Setelah itu
kedua kelas diberi tes/soal (postes) untuk mengukur penguasaan konsep siswa
berupa soal pilihan jamak dengan alasan.

Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kelas

PretesPerlakuanPostes
I
O1
II
O1

X1
X2

O2
O2

Keterangan :
I= Kelas eksperimen (Kelas VIIB)
II= Kelaskontrol (Kelas VIIA)
O1= tes awal
O2= tes akhir
X1= Pembelajaran menggunakan media audio visual
X2 = Pembelajaran dengan menggunakan media gambar.
Gambar 3. Desain penelitian : Desainpretes-postestak ekuivalen

(dimodifikasi dari Sugiyono, 2007:116).

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:
a. Membuat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian
b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti,
untuk mengetahui kondisi awal nilai siswa serta mendiskusikan
masalah-masalah yang dihadapi guru saat ini.

24

c. Menetapkan sampel penelitian sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
d. Membuat media pembelajaran audio visual dan media gambar untuk
setiap submateri pokok yang diteliti.
e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal tes awal dan tes akhir dalam
bentuk soal pilihan jamak dengan alasan yang disesuaikan dengan KD
yang ingin dicapai, dan lembar observasi untuk pengamatan aktivitas
belajar siswa.
g. Membentuk kelompok diskusi yang heterogen pada kelas eksperiman
dan kelas kontrol berdasarkan nilai akademik siswa, 1 siswa dengan
nilai tinggi, 2 siswa dengan nilai sedang, dan 1 siswa dengan nilai yang
rendah. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa (Lie, 2008 : 42).
Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual untuk kelas eksperimen dan media gambar untuk kelas kontrol,
dengan menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model
pembelajaran NHT. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali
pertemuan. Pertemuan pertama membahas keanekaragaman cara
bergerak, iritabilitas, dan beradaptasi. Pertemuan kedua membahas
keanekaragaman carabernafas, memenuhi kebutuhan nutrisi, serta tumbuh

25

dan berkembang. Dan pada pertemuan ketiga membahas keanekaragaman
caraberkembang biak dan mengeluarkan zat sisa. Langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan yakni sebagai berikut:

Kelas Eksperimen (Pembelajaran menggunakan media audio visual)
a) Pendahuluan
1. Guru mengadakan tes awal tertulis (pertemuan 1)
2. Guru menyampaikan TujuanPembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi pembelajaran dengan menyampaikan
manfaat mempelajari materi Keanekaragaman Ciri-ciri Makhluk
Hidup :
a. Pertemuan 1 : Dengan mempelajari materi adaptasi makhluk
hidup siswa dapat mengetahui respon tubuh terhadap perubahan
suhu lingkungan yakni mengeluarkan keringat ketika cuaca panas
dan banyak mengeluarkan urin ketika cuaca dingin.
b. Dengan mempelajari materi bernafas siswa dapat mengetahui
bahwa pernapasan anaerob makhluk hidup dimanfaatkan dalam
proses pengolahan makanan. Misalnya Saccharomyces sp. yang
dimanfaatkan dalam proses pembuatan donat/roti.
c. D

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 52

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Punduh Pedada Semester Genap Tahun Pel

1 16 51

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS SISWA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 6 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajara

0 7 62

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS SISWA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 6 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajara

0 6 62

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 11 57

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2012/2013)

1 8 46

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 18 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 53

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Batu Ketulis Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 57