Definisi Operasional Variabel HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, FLEKSIBILITAS, DAN AGILITAS DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SISWA SD NEGERI SEMAKEN, KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO.
                                                                                36 untuk mengukur
power
tungkai ke arah depan. Alat yang digunakan dalam pengukuran  ini  adalah  alat  tulis,  papan  tolakan  dan  meteran.
Pelaksanaannya: 1
Testi  berdiri  pada  papan  tolakgaris  dengan  lutut  ditekuk  sampai membentuk sudut kurang dari 45 derajat.
2 Kedua lengan lurus ke belakang.
3 Kemudian testi menolak ke depan dengan kedua kaki sekuat-kuatnya
dan mendarat dengan kedua kaki pula. 4
Testi diberi kesempatan melakukan tiga kali percobaan.
Gambar 2.
Standing Board Jump Test
Sumber : Barry L.,Johnson  Jack, K., Nelson. 1969. Practical Measurements For Evaluation In Physical Education.
b.
Fleksibilitas
Kelentukan
Fleksibilitas
Kelentukan Alat dalam pengukuran ini adalah box khusus yang dibuat untuk mengukur kelentukan ini. Pelaksanaan
Sit and Reach Test
menurut Ismaryati, 2006:101 antara lain: 1
Testi duduk selunjur, lutut lurus, telapak kaki menempel pada sisi box. 2
Kedua tangan lurus diletakkan di ujung box, telapak tangan menempel di permukaan box.
37 3
Dorong dengan tangan sejauh mungkin, tahan 1 detik, catat hasilnya. 4
Dilakukan 4 kali ulangan. 5
Pada saat tangan mendorong ke depan kedua lutut harus tetap lurus. 6
Dorongan  harus  dilakukan  dengan  kedua  tangan  bersama-sama,  bila tidak tes harus diulang.
7 Sebelum melakukan tes harus pemanasan terlebih dahulu.
8 Raihan  terjauh  dari  keempat  ulangan  merupakan  nilai  kelentukan
punggung bawah testi. Angka dicatat sampai mendekati 1 cm.
Gambar 3.
Sit and Reach Test
Sumber: Dokumen Peneliti c.
Tes
Agilitas
Kelincahan Untuk memperoleh data kelincahan dilakukan dengan pengukuran
dengan
Dodging Run Test
.
Dodging Run Test
ini memiliki validitas 0.820 dan  reliabilitas  0.934  Barry  L.  Johnson  dkk.,  1969:  105.  Menurut
Ismaryati,  2006:43  tujuan  dari  tes  ini  adalah  untuk  mengukur kemampuan  merubah  arah  berlari.  Alat  dalam  pengukuran  ini  adalah
stopwatch
, pita atau isolasi berwarna untuk membuat garis. Kapur untuk membuat  arah  lari,
cone
,  dan  lapangan.  Pelaksanaan
Dodging  Run  Test
adalah  testi  berlari  dari
start
menuju
cone
yang  telah  disediakan  dan
38 melewati rintangan arah yang telah ditetapkan dan setelah melewati
cone
yang berakhir, testi kembali melewati
cone
seperti tadi dengan arah yang telah ditetapkan sampai ke garis
finish
. Masing-masing testi melakukan 2 kali ulangan dengan satuan waktu detik.
Gambar 4.
Dodging Run Test
Sumber : Barry L.,Johnson, dkk., 1969. Practical Measurements For Evaluation In Physical Education.
d. Tes Keterampilan Bermain Bulutangkis
Keterampilan  bulutangkis  tersebut  dapat  ditentukan  dengan  cara sistem  setengah  kompetisi
round  robin
di  mana  masing-masing  atlet saling bertanding satu sama lain bertemu satu kali, nilai tertinggi adalah
ranking  teratas.  Peraturan  permainan  sesuai  dengan  peraturan  PBSI. Pertandingan dilaksanakan dengan sistem modifikasi yaitu testi dikatakan
menang  apabila  memperoleh  angka  21  terlebih  dahulu,  pada  angka  10 kedua pemain melakukan pindah tempat.