9
BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Istilah pemberdayaan masyarakat sering kali terdengar dalam berbagai wacana tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam kepustakaaan terlihat bahwa
konsep pemberdayaan
empowerment
pada mulanya ditekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan power kepada individu,
organisasi atau masyarakat agar menjadi lebih bergairah.
1
Secara lebih luas pemberdayaan sering disamakan dengan pengalihan kekuatan dan akses terhadap sumber daya untuk
mencari nafkah. Sedangkan pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya merupakan upaya untuk
memberikan keberdayaan kepada masyarakat yang merangkum nilai-nilai sosial.
2
Selanjutnya memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat terbawah yang tidak mampu untuk melepaskan dari perangkap
kemiskinan dan keterbelakangan. Pemberdayaan adalah proses menghidupkan kembali tatanan nilai, budaya, dan kearifan lokal dalam membangun jati dirinya sebagai individu dan
masyarakat.
3
Dalam spektrum yang lebih luas memberdayakan masyarakat mengandung makna mengembangkan, memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar
menawar masyarakat lapis bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan disegala bidang.
1
Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, 56.
2
Bnd, Aprillia Theresia dkk, P embangunan Berbasis Masyarakat: Acuan Bagi Praktisi, Akademisi, dan Pemerhati Pembangunan Masyarakat
Bandung: Alfabeta, 2014, 91.
3
O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global Bandung: Alfabeta, 2014, 50.
10
Disamping itu mengandung arti melindungi dan membela dengan berpihak pada yang lemah untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi atas yang lemah.
Meskipun begitu, menurut Anwas, pemberdayaan tidak sekedar memberikan kewenangan atau kekuasaan kepada pihak yang lemah saja. Dalam pemberdayaan terkandung
makna proses pendidikan dalam meningkatkan kualitas individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mampu berdaya, memiliki daya saing, serta mampu hidup mandiri. Mengutip
Person, pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain
yang menjadi perhatiannya.
4
Masyarakat yang perlu diberdayakan adalah kaum buruh, petani, nelayan, orang miskin, dan lain sebagainya baik yang berada di desa maupun di kota. Mereka memiliki
potensi atau daya yang dapat dikembangkan. Pemberdayaan adalah upaya untuk mengembangkan daya itu dengan mendorong, dan membangkitkan kesadaran mereka akan
posisi yang dimilikinya. Pemberdayaan tersebut meliputi pula penguatan pranata-pranatanya dan pembaharuan lembaga-lembaga sosial serta pengintegrasiannya ke dalam kegiatan-
kegiatan pembangunan. Demikian pula harus diikuti dengan pananaman nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras hemat, keterbukaan dan tanggungjawab.
Masih menurut Anwas, pemberdayaan juga menekankan pada proses dan bukan semata-mata hasil output dari proses tersebut. Oleh karena itu ukuran keberhasilan
pemberdayaan adalah seberapa besar partisipasi atau keberdayaan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat. Semakin banyak masyarakat terlibat dalam proses tersebut, berarti
semakin berhasil kegiatan pemberdayaan.
5
Maka indikator pemberdayaan seperti yang juga
4
O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global..., 49
5
O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global..., 51
11
dikutip Anwas menurut Suharto,
6
paling tidak memiliki empat hal, yaitu: merupakan kegiatan yang terencana dan kolektif, memperbaiki kehidupan masyarakat, prioritas bagi kelompok
lemah atau kurang beruntung, dan dilakukan melalui program peningkatan kapasitas. Jadi pemberdayaan merupakan proses untuk meningkatkan kapasitas komunitas,
termasuk potensi individu, organisasi, dan lingkungan yang dilakukan dalam bentuk pembimbingan kearah pemecahan masalah dan bukan dalam bentuk pemberian solusi siap
pakai. Komunitas digugah kesadarannya terhadap masalah yang sedang mereka hadapi dan dampaknya bila masalah tersebut tidak segera diatasi, serta potensi yang mereka miliki atau
fasilitasi yang bisa dimanfaatkan, dimotivasi untuk bersedia berupaya mengatasi masalah tersebut, dibantu mengidentifikasi potensi atau sumber daya yang ada pada diri mereka dan
lingkungannya, dan dibimbing kearah penemuan solusi yang tepat, serta diberi pendampingan dalam proses penuntasan masalah.
2.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat