Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus T1 752013032 BAB II

9 BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Istilah pemberdayaan masyarakat sering kali terdengar dalam berbagai wacana tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam kepustakaaan terlihat bahwa konsep pemberdayaan empowerment pada mulanya ditekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan power kepada individu, organisasi atau masyarakat agar menjadi lebih bergairah. 1 Secara lebih luas pemberdayaan sering disamakan dengan pengalihan kekuatan dan akses terhadap sumber daya untuk mencari nafkah. Sedangkan pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya merupakan upaya untuk memberikan keberdayaan kepada masyarakat yang merangkum nilai-nilai sosial. 2 Selanjutnya memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat terbawah yang tidak mampu untuk melepaskan dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Pemberdayaan adalah proses menghidupkan kembali tatanan nilai, budaya, dan kearifan lokal dalam membangun jati dirinya sebagai individu dan masyarakat. 3 Dalam spektrum yang lebih luas memberdayakan masyarakat mengandung makna mengembangkan, memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapis bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan disegala bidang. 1 Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, 56. 2 Bnd, Aprillia Theresia dkk, P embangunan Berbasis Masyarakat: Acuan Bagi Praktisi, Akademisi, dan Pemerhati Pembangunan Masyarakat Bandung: Alfabeta, 2014, 91. 3 O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global Bandung: Alfabeta, 2014, 50. 10 Disamping itu mengandung arti melindungi dan membela dengan berpihak pada yang lemah untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi atas yang lemah. Meskipun begitu, menurut Anwas, pemberdayaan tidak sekedar memberikan kewenangan atau kekuasaan kepada pihak yang lemah saja. Dalam pemberdayaan terkandung makna proses pendidikan dalam meningkatkan kualitas individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mampu berdaya, memiliki daya saing, serta mampu hidup mandiri. Mengutip Person, pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. 4 Masyarakat yang perlu diberdayakan adalah kaum buruh, petani, nelayan, orang miskin, dan lain sebagainya baik yang berada di desa maupun di kota. Mereka memiliki potensi atau daya yang dapat dikembangkan. Pemberdayaan adalah upaya untuk mengembangkan daya itu dengan mendorong, dan membangkitkan kesadaran mereka akan posisi yang dimilikinya. Pemberdayaan tersebut meliputi pula penguatan pranata-pranatanya dan pembaharuan lembaga-lembaga sosial serta pengintegrasiannya ke dalam kegiatan- kegiatan pembangunan. Demikian pula harus diikuti dengan pananaman nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras hemat, keterbukaan dan tanggungjawab. Masih menurut Anwas, pemberdayaan juga menekankan pada proses dan bukan semata-mata hasil output dari proses tersebut. Oleh karena itu ukuran keberhasilan pemberdayaan adalah seberapa besar partisipasi atau keberdayaan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat. Semakin banyak masyarakat terlibat dalam proses tersebut, berarti semakin berhasil kegiatan pemberdayaan. 5 Maka indikator pemberdayaan seperti yang juga 4 O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global..., 49 5 O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global..., 51 11 dikutip Anwas menurut Suharto, 6 paling tidak memiliki empat hal, yaitu: merupakan kegiatan yang terencana dan kolektif, memperbaiki kehidupan masyarakat, prioritas bagi kelompok lemah atau kurang beruntung, dan dilakukan melalui program peningkatan kapasitas. Jadi pemberdayaan merupakan proses untuk meningkatkan kapasitas komunitas, termasuk potensi individu, organisasi, dan lingkungan yang dilakukan dalam bentuk pembimbingan kearah pemecahan masalah dan bukan dalam bentuk pemberian solusi siap pakai. Komunitas digugah kesadarannya terhadap masalah yang sedang mereka hadapi dan dampaknya bila masalah tersebut tidak segera diatasi, serta potensi yang mereka miliki atau fasilitasi yang bisa dimanfaatkan, dimotivasi untuk bersedia berupaya mengatasi masalah tersebut, dibantu mengidentifikasi potensi atau sumber daya yang ada pada diri mereka dan lingkungannya, dan dibimbing kearah penemuan solusi yang tepat, serta diberi pendampingan dalam proses penuntasan masalah.

2.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus T1 752013032 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus T1 752013032 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus T1 752013032 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB I

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan BPK Klasis GKI Wondama Mengenai Pelaksanaan Peran Jabatan Guru Jemaat

0 1 1