Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Modal Sosial

11 dikutip Anwas menurut Suharto, 6 paling tidak memiliki empat hal, yaitu: merupakan kegiatan yang terencana dan kolektif, memperbaiki kehidupan masyarakat, prioritas bagi kelompok lemah atau kurang beruntung, dan dilakukan melalui program peningkatan kapasitas. Jadi pemberdayaan merupakan proses untuk meningkatkan kapasitas komunitas, termasuk potensi individu, organisasi, dan lingkungan yang dilakukan dalam bentuk pembimbingan kearah pemecahan masalah dan bukan dalam bentuk pemberian solusi siap pakai. Komunitas digugah kesadarannya terhadap masalah yang sedang mereka hadapi dan dampaknya bila masalah tersebut tidak segera diatasi, serta potensi yang mereka miliki atau fasilitasi yang bisa dimanfaatkan, dimotivasi untuk bersedia berupaya mengatasi masalah tersebut, dibantu mengidentifikasi potensi atau sumber daya yang ada pada diri mereka dan lingkungannya, dan dibimbing kearah penemuan solusi yang tepat, serta diberi pendampingan dalam proses penuntasan masalah.

2.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Berdasarkan definisi diatas maka pemberdayaan masyarakat dapat dipandang sebagai strategi pembangunan yang bertumpu pada pemihakan mereka yang lemah secara materi dan non materi. Ia lahir sebagi antitesa teradap model pembangunan yang kurang memihak pada masyarakat yang selanjutnya mengarah pada dua hal. Pertama, melepaskan belenggu kemiskinan, dan keterbelakangan. Kedua, memperkuat posisi lapisan masyarakat dalam struktur ekonomi dan kekuasaan. Sehingga tujuan pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak mampu untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan ketidakberdayaan. 6 Suharto Edi, Pekerja Sosial Industri, Corporate Social Responsibility CSR dan Community Development ComDeu , Makalah, 2006, 10. 12 Menurut Mike Applegarth dan Keith Posner tujuan pemberdayaan adalah untuk memungkinkan organisasi membuka potensi-potensi tersembunyi di dalam dunia tenaga kerja. Artinya setiap tenaga kerja memiliki hak yang sama dalam berkarya dan meraih apa yang mereka inginkan. 7 Mengacu pada konsep pemberdayaan di atas, maka tujuan pemberdayaan meliputi tiga hal sebagai berikut: a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membebaskan diri dari kebodohan dan kemiskinan sebagai akibat ketidakadilan dan kekerasan. b. Membantu masyarakat untuk bisa hidup berorganisasi secara bersama-sama agar dapat memanfaatkan peluang pembangunan melalui berbagai program pembangunan yang dirumuskan secara bersama-sama. c. Secara bersama mengidentifikasi kebutuhan dan mendayagunakan prasarana sosial dalam memecahkan masalah sosial.

2.3 Modal Sosial

Social Capital dan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan yang menyentuh pembangunan fisik maupun mental masyarakat dapat mencapai sasaran jika mempertimbangkan realitas masyarakat lokal, memahami bagaimana mereka berpikir dan bertindak sebagai individu dan masyarakat. Gagalnya suatu pembangunan disebabkan karena mengabaikan unsur-unsur lokal seperti, nilai-nilai sosial dan peranan lembaga sosial. Artinya upaya pembangunan harus bisa mengintegrasikan kepentingan masyarakat, karena kegagalan melakukan integrasi melalui pembangunan dapat mengancam kelangsungan hidup masyarakat. 8 Sebab unsur-unsur itu akan mendorong proses pembangunan apabila dilihat secara baik. Unsur-unsur itu oleh para ahli dikenal sebagai modal sosial Sosial Capital . 7 Aprillia Theresia dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat …. 150-151. 8 Aprillia Theresia dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat..., 55 13 Menurut Robert Putnam, modal sosial mengacu pada fitur organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma, dan jaringan, yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan terkoordinasi. Modal sosial adalah produktif, yang memungkinkan pencapaian tujuan. 9 Sementara menurut Nan Lin, modal sosial berfokus pada sumber daya yang tertanam dalam satu jaringan sosial dan bagaimana sumber daya tersebut dapat menguntungkan setiap individu. Yang dimaksud sumber ialah barang berharga di masyarakat. Sumber daya tersedia dalam bentuk, jenis kelamin, ras, kasta, agama, pendidikan, otoritas pekerjaan. Ketika sumber daya diinvestasikan maka mereka akan menjadi modal sosial. 10 Menurut Robert Putnam, bentuk modal sosial adalah kepercayaan yang disebut Alberth Hirschman sebagai “sumber moral” yaitu sumber pasokan yang selalu meningkat ketika digunakan dan menjadi habis jika tidak digunakan. Bentuk-bentuk lain modal sosial adalah jaringan dan norma-norma sosial pada setiap individu yang berfungsi sebagai atribut penggerak struktur dan karena itulah juga memberi manfaat kepada orang lain. 11 Jadi modal sosal adalah investasi bagi terselenggaranya pembangunan masyarakat. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat Papua, modal sosial bisa dalam bentuk lembaga gereja, pemerintah daerah, lembaga adat, pemahaman keagaman, kearifan lokal. Modal sosial inilah yang akan difungsikan bagi terselenggaranya pembangunan disegala bidang.

2.4 Model dan Proses Pemberdayaan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus T1 752013032 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus T1 752013032 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus T1 752013032 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sikap GKI TP Klasis Balim Yalimo kepada Jemaat Beithel Polimo Kurima tentang Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Khusus

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB I

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan BPK Klasis GKI Wondama Mengenai Pelaksanaan Peran Jabatan Guru Jemaat

0 1 1