Sebuah vektor gaya F = 10N bersudut 30 terhadap sumbu x. Tentukan komponen- Sebuah pesawat terbang Sebuah vektor gaya F = Pada titik O titik

= 0 + 3 + -4,8 = -1,8 N Resultan F= √ = √ = √ = √ N = 3 N Arah Tan  = FyFx = -1,8-2,4 = 0,75  = 36,86 Lampiran 1. Penilaian RUBRIK PENILAIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN No N a m a Siswa Kognitif Afektif Psikomotor Ket. Tuga s 1 PR T ot al Disi pli n B er an i M aju Ke juj ur an T ot al T ot al 1 2 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah : SMA Negeri 1 Pleret Mata Pelajaran : Fisika Kelas Semester : X 1 Alokasi Waktu : 1 x 45 menit 1 jam pelajaran

A. STANDAR KOMPETENSI

1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya

B. KOMPETENSI DASAR

1.2 Melakukan penjumlahan vektor

C. INDIKATOR

1.2.8 Membedakan perkalian skalar dua vektor dan perkalian silang dua vektor.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat membedakan perkalian skalar dua vektor dan perkalian silang dua vektor.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Vektor satuan Vektor A x i adalah hasil kali komponen A x dengan vektor satuan i. Vektor ini adalah vektor sejajar dengan sumbu x. Sehingga vektor A dapat ditulis sebagai jumlahan tiga vektor yang masing-masing sejajar terhadap sumbu koordinat : A = A x i + A y j + A z k Misalnya terdapat dua vektor pada ruang tiga dimensi yakni A dan B, maka jika dinyatakan dalam komponen-komponennya, sebagaimana tampak di bawah : A = A x i + A y j + A z k B = B x i + B y j + B z k Besar resultan penjumlahan dua buah vektor dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: R = A + B R = A x i + A y j + A z k + B x i + B y j + B z k R = A x + B x i + A y + B y j + A z + B z k Besar resultan pengurangan dua buah vektor dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: R = A – B R = A x i + A y j + A z k – B x i + B y j + B z k R = A x – B x i + A y – B y j + A z – B z k Perkalian silang vektor Jika perkalian silang antara dua vektor satuan yang sama besar dan searah akan bernilai nol, karena sudut yang dibentuk oleh vektor tersebut besarnya 0°. Oleh karena itu, i × i = ii sin 0° i × i = 0 sin 0° = 0 begitu juga dengan: j × j = 0 k × k = 0 Jika perkalian silang dua buah vektor satuan yang berbeda, akan bernilai positif jika searah putaran jarum jam, dan akan bernilai negatif jika arahnya berlawanan dengan arah puratan jarum jam, perhatikan gambar di bawah ini. Aturan perkalian silang dengan menggunakan konsep arah putaran jam Sumber: BSE Maka: i × j = k j × i = –k j × k = i k × j = –i k × i = j i × k = –j A × B = A y B z – A z B y i + A z B x – A x B z j + A x B y – A y B x k Perkalian titik vektor Sifat perkalian titik dua buah vektor ini sangat berkaitan dengan penguraian vektor . Perhatikan gambar di bawah ini. F. Pada gambar di atas terdapat dua buah vektor dengan membentuk sudut θ. Jika vektor A diproyeksikan terhadap vektor B maka panjang proyeksi vektorA adalah A cos θ, maka perkalian titik dari vektor A dan vektor B adalah A • B = A cos θ . B A • B = A B cos θ Hasil kali titik dua buah vektor disebut juga dot product. Dua buah vektor yang dioperasikan dengan dot product menghasilkan sebuah skalar, sehingga perkalian titik dua buah vektor disebut juga sebagai perkalian skalar dua buah vektor. i . i = j . j = k . k = 1 i . j = i . k = j . k = 0 Secara matematis, perkalian titik vektor A dan B dapat diperoleh sebagai berikut: A . B = A x i +A y j + A z k . B x i +B y j + B z k A . B = A x B x +A y B y + A z B z

G. STRATEGI PEMBELAJARAN Proses

Pembelajaran Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan a. Membuka pelajaran dengan salam. b. Meminta siswa untuk berdoa. 5 menit