9 peserta didik, bahkan gaya mengajar lebih dari sesuatu kebiasaan dan cara
istimewa dari tingkah laku atau pembicaraan guru atau dosen”. Agar pembelajaran lebih efektif dan aktif, pembelajaran seharusnya dipahami lebih dari sekedar
penerima pasif pengetahuan, melainkan seorang yang secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang diarahkan oleh guru menjadi lingkungan kelas yang
nyaman dan memenuhi kondisi emosional, sosiolog, psikologis dan fisiologis yang kondusif.
Perubahan peningkatan pembelajaran sehingga “Pengajaran menjadi efektif adalah bagaimana guru berusaha menjadi panutan dengan memperhatikan
kepribadian yang sikapnya positif, berpengalaman dalam mengajar, cakap dalam menyampaikan informasi, reflektif, motivatoris, dan bergairah untuk juga turut
belajar”. menurut Borish dalam Miftahul Huda 2013:7. Jadi dapat disimpulkan gaya mengajar adalah sebagai gaya guru dalam hal bagaimana guru mengelola
ruang kelas, pilihan kegiatan pembelajaran dan materi siswa agar seorang yang secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang diarahkan oleh guru menjadi
lingkungan kelas yang nyaman dan memenuhi kondisi emosional, sosiolog, psikologis dan fisiologis yang kondusif.
3. Teknik dan Keterampilan Mengajar
Kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran pada hakekatnya terkait dengan pengertian sejauh mana kemampuan para guru dalam menerapkan
variasi dan metode mengajar. Dalam praktik pembelajaran, seorang guru seharusnya mengimplementasikan apa yang sudah direncanakanya atau dengan
kata lain desain pembelajaran. Abdul Majid 2013:232 berpendapat bahwa
10 “Teknik pembelajaran adalah siasat yang dilakukan oleh guru dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal”. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan
metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Pendekatan menjadi dasar penentuan metode, dari metode dapat ditentukan teknik. Oleh karena itu, teknik
bersifat pelaksanaan dan terjadinya pada tahap pelaksanaan pembelajaran yaitu penyajian dan pemantapan. Jika kita perhatikan guru yang sedang mengajar
dikelas, yang tampak pada kegiatan belajar mengajar adalah teknik mengajarnya. Turney dalam buku Abdul Majid 2013:233 mengemukakan delapan
keterampilan dasar mengajar, yaitu sebagai berikut: a. Keterampilan bertanya yang mensyaratkan guru harus menguasai teknik
pengajaran pertanyaan yang cerdas, baik keterampilan bertanya dasar maupun keterampilan bertanya lanjut.
b. Keterampilan memberi penguatan. Seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena penguatan merupakan
dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatian. c. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, yang
mensyaratkan guru agar mengadakan pendekatan secara pribadi, mengorganisasikan, membimbing dan memudahkan belajar, serta
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. d. Keterampilan menjelaskan yang menyesatkan guru untuk merefleksi
segala informasi sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Setidaknya penjelasan harus relevan dengan tujuan, materi, sesuai dengan kemampuan
11 dan latar belakang siswa, serta diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir
pelajaran sesuai dengan keperluan. e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam konteks ini, guru
perlu mendesain situasi yang beragam sehingga kondisi kelas menjadi dinamis.
f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Hal terpenting dalam proses ini adalah mencermati aktivitas siswa dalam diskusi.
g. Keterampilan mengelola kelas, mencakup keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan serta pengendalian kondisi belajar
yang optimal. h. Keterampilan mengadakan variasi, baik variasi dalam gaya mengajar,
menggunakan media dan bahan pelajaran, dan pola interaksi dan kegiatan.
4. Pengertian Pengembangan Variasi dalam Gaya Mengajar