b. Protokol
Protokol yang dipakai untuk komunikasi dengan SHT11 ini menggunakan Serial Interface Bidirectional 2-Wire. Berikut adalah beberapa
Pin pada protokol:
Pin SCK Serial Clock Input
Pin SCK ini berfungsi untuk sinkronisasi koneksi antara pengendali mikro dengan SHT11. Jika VDD 4.5 V maka frekuensi
maksimal SCK hanya sampai 1 MHz, tetapi jika VDD 4.5 V maka frekuensi maksimal yang bisa dicapai sampai 5 MHz.
Pin DATA
Pin tristate DATA ini berfungsi untuk mengirim data masuk atau keluar dari SHT 11. Pin DATA berubah setelah transisi dari 1 ke 0 dan
akan menjadi valid pada transisi dari 0 ke 1 pada pin SCK. Selama terjadi transmisi data dari pengendali mikro ke SHT 11, pin DATA harus stabil
ketika pin SCK bernilai 1. Untuk menghindari sinyal yang bertumbukan, maka pengendali mikro seharusnya hanya mengatur pin DATA bernilai 0.
Pin Data ini membutuhkan resistor pull-up untuk mengangkat sinyal ke kondisi high.
c. Mengirim Perintah
Untuk inisialisasi pengiriman perintah dengan cara mengatur pin DATA bernilai 0 ketika pin SCK bernilai 1, diikuti dengan sinyal low bernilai 0 dari
pin SCK dan mengatur pin DATA bernilai 1 lagi ketika pin SCK bernilai 1. Perintah yang dikirim terdiri dari 3 address bit “000” dan 5 command bit
lihat Tabel 2.1 .
Tabel 2.1. Daftar Perintah SHT 11 Application Notes SHT 11
Command Code
Reserved 0000x
Measure Temperature 00011
Measure Humidity 00101
Read Status Register 00111
Write Status Register 00110
Reserved 0101x-1110x
Soft Reset 11110
Jika perintah diterima dengan benar oleh SHT 11, maka SHT 11 akan mengatur pin DATA menjadi low ACK bit setelah transisi dari 1 ke 0 pada
sinyal clock ke- 8 pin SCK. d.
Pengukuran
Setelah mengirim perintah ‘00000101’ untuk kelembaban, dan ‘00000011’ untuk suhu pengendali mikro harus menunggu maksimal 320 ms
sampai pengukuran selesai. Setelah pengukuran selesai, SHT 11 mengatur pin DATA menjadi low dan masuk ke idle state. Pengendali mikro harus menunggu
data siap diambil terlebih dulu sebelum mengatur pin SCK kembali untuk membaca data. Data hasil pengukuran sensor disimpan sampai data dibaca oleh
pengendali mikro. Data yang dikirimkan oleh SHT11 ke pengendali mikro berupa 2 byte
data pengukuran dan 1 byte data crc-checksum. Pengendali mikro harus mengenali tiap byte yang diterima dengan mengatur pin DATA menjadi low.
Gambar 2.5. Timing Diagram Pengukuran Kelembaban
Nilai yang pertama kali diterima pengendali mikro adalah bagian MSB. Komunikasi dihentikan setelah ACK bit dari crc-checksum. Jika crc-checksum
tidak digunakan, pengendali mikro dapat menghentikan komunikasi setelah pengukuran data bagian LSB dengan menjaga ACK bit tetap high.
Gambar 2.6. Frame Data Pengukuran Sensor SHT 11
e. Akurasi
Gambar 2.7 Tingkat Akurasi Sensor SHT11
Pada gambar diatas terlihat akurasi sensor SHT11 untuk pengukuran temperatur dan kelembaban.
Akurasi pengukuran kelembaban: Untuk 0RHH20RH error pengukuran ±5RH
Untuk 20RHH80RH error pengukuran ±3RH Untuk 80RHH100RH error pengukuran ±5RH
Akurasi pengukuran temperatur: Untuk -40⁰CT28⁰C error pengukuran ±2.25⁰C
Untuk 28⁰CT123,8⁰C error pengukuran ±3⁰C
f. Konversi Nilai Keluaran ke Nilai fisik