36
3.3.2 Sampel
Suharsimi Arikunto 2002 menyebutkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sejalan dengan pernyataan Sugiyono 2010
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan kelas XI SMA
Theresiana Salatiga yang berjumlah 64 siswa dan sekaligus merupakan sampel total.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk menghimpun data dari sejumlah populasi yang menjadi sampel
penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.4.1 Angket pola asuh orang tua
Angket pola asuh orang tua berjumlah 30 item pernyataan, yang disusun oleh penulis berdasarkan teori Hurlock 1999. Prosedur pengisian angket pola
asuh orang tua mudah dan sederhana. Responden hanya diminta memilih 2 jawaban yaitu “ya” dan “tidak”. Item-item yang tercantum pada angket pola asuh
orang tua tersebut diisi sesuai dengan keadaan diri siswa. Cara penilaiannya memberikan skor yaitu :
1 : untuk jawaban YA
: untuk jawaban TIDAK Kisi-kisi instrumen pola asuh orang tua dapat lebih jelas dilihat sebagai berikut :
37
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Angket Pola Asuh Orang Tua NO
SUB VARIABEL
INDIKATOR NO
ITEM
1. Pola Asuh
Otoriter 1. Orang tua cenderung bersifat kaku
1-10 2.Orang tua suka memaksakan kehendak
3.Orang tua selalu mengatur 4.Orang tua merasa selalu paling benar
5.Orang tua selalu menghukum 6.Adanya kontrol yang ketat dari orang tua
2. Pola Asuh
Demokratis 1.Orang tua sering berdiskusi dengan anak
11-20 2.Orang tua selalu bersedia mendengarkan
keluhan anak 3.Orang tua selalu mau memberkan
tanggapan 4.Pengambilan keputusan didasarkan atas
kesepakatan bersama 5.Keputusan orang tua dipertimbangkan
dengan anak 6.Orang tua tidak bersifat kaku serta luwes
3. Pola Asuh
Permisif 1.Orang tua memberikan kebebasan penuh
terhadap anak 21-30
2.Anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab
38 3.Orang tua selalu menerima setiap
tindakan anak 4.Orang tua membiarkan semua tindakan
anak 5.Orang tua tidak pernah menghukum anak
6.Orang tua kurang membimbing anak 7.Orang tua kurang berkomunikasi dengan
anak
3.4.2 Skala kematangan emosi
Skala kematangan emosi berjumlah 45 item yang terdiri dari 25 pernyataan favorabel dan 20 pernyataan unfavorabel, yang dikembangkan sendiri
oleh penulis berdasarkan ciri-ciri yang dikemukakan oleh Walgito 2002. Dimana peneliti menganggap ciri-ciri tersebut dapat mewakili aspek yang dapat
mengungkap tentang kematangan emosi seseorang. Prosedur pengisian skala kematangan emosi cukup mudah dan sederhana. Responden hanya diminta
memilih jawaban yaitu : SS
: untuk jawaban Sangat Sesuai S
: untuk jawaban Sesuai TS
: untuk jawaban Tidak Sesuai STS
: untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai Item-item yang tercantum skala kematangan emosi tersebut diisi sesuai
dengan keadaan diri siswa. Cara penilaiannya memberikan skor yaitu :
39 4
: untuk jawaban SS 3
: untuk jawaban S 2
: untuk jawaban TS 1
: untuk jawaban STS Kisi-kisi instrumen kematangan emosi dapat lebih jelas dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Skala Kematangan Emosi No
Aspek Favorabel
Unfavorabel Total
1. Penerimaan diri dan orang lain
1,11,21,31,41 6,16,26,36
9 2.
Tidak bersikap implusif 4,14,24,34,44,39 8,18,28,38
10 3.
Pengendalian diri 10,20,30,40
7,17,27,37 8
4. Berpikir objektif
3,13,23,33,43 9,19,29
8 5.
Bertanggung jawab 5,15,25,35,45
2,12,22,32,42 10
Jumlah Item 25
20
45
Total 45
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas