80 Gambar 9. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok A
pada Sebelum Tindakan, Tindakan Siklus I, dan Tindakan Siklus II
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Kegiatan pada anak Taman Kanak-kanak merupakan proses mengenal huruf, merangkainya menjadi kata, kemudian melafalkan kata tersebut. Oleh
karena itu harus dilakukan dengan strategi yang tepat. Strategi yang digunakan dalam proses membaca akan mempengaruhi kemampuan membaca, strategi yang
tepat akan mempermudah anak dalam memahami apa yang dibaca. Selain itu, membaca memerlukan motivasi. Untuk anak Taman Kanak-kanak mengenalkan
membaca haruslah dalam keadaan yang menyenangkan, selain itu untuk meningkatkan minat anak dalam membaca diperlukan motivasi untuk menunjang
keberhasilan dalam membaca. Pada anak usia 4-5 tahun tahapan perkembangan membacanya berlangsung
dalam beberapa tahap, yaitu tahap fantasi, tahap pembentukan konsep diri, tahap membaca gambar, tahap pengenalan bacaan dan tahap membaca lancar
5 10
15 20
25 30
Skor 3 Skor 3
Skor 3 Skor
Skor 3 Skor 3
Skor 3 Skor 3
Skor Skor 3
Skor 3 Skor 3
Skor 3 Skor
Skor 3 Indikator
1 Indikator
2 Indikator
3 Indikator
4 Indikator
5 Indikator
1 Indikator
2 Indikator
3 Indikator
4 Indikator
5 Indikator
1 Indikator
2 Indikator
3 Indikator
4 Indikator
5 Sebelum Tindakan
Akhir Siklus 1 Akhir Siklus 2
9 7
5 6
8 12
11 9
10 14
25 25
24 25
26
81 Tadkiroatun Musfiroh, 2009: 8. Perkembangan membaca pada anak dapat
dikategorikan pada tahap membaca gambar dan tahap pengenalan bacaan. Pada tahap ini anak mulai tertarik pada bacaan, mulai mengingat kembali cetakan pada
konteksnya, serta berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan. Indikator pencapaian kemampuan membaca permulaan dalam penelitian ini di antaranya
adalah: 1 mengenal lambang huruf; 2 mengenal perbendaharaan kata; 3 menyebutkan kata-kata yang dikenal; dan 4 mengulang kalimat bentuk
sederhana. Keadaan demikian digunakan oleh peneliti untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak. Salah satu strategi untuk membantu proses pembelajaran membaca adalah dengan pendekatan whole language.
Pendekatan whole language adalah suatu pendekatan dalam mengembangkan membaca permulaan dengan menggunakan seluruh kemampuan linguistik anak.
Indikator-indikator kemampuan membaca permulaan yang digunakan dalam pendekatan whole language, meliputi: membedakan huruf, mengidentifikasi huruf
besar dan huruf kecil, mengidentifikasi huruf dalam kata, menirukan kata dari kiri ke kanan, dan membaca kata dalam gambar.
Kemampuan membaca permulaan sebelum tindakan pada anak Kelompok A, dapat ditegaskan bahwa yang mencapai skor 1 ada 15 anak 55, yang
mencapai skor 2 ada 6 anak 20, dan anak yang mencapai skor 3 ada 7 anak 25. Kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok A pada tindakan
Siklus I, dilihat dari pencapaian skor, yaitu yang mencapai skor 1 ada 1 anak 3,57, yang mencapai skor 2 ada 14 anak 48,57, dan yang mencapai skor 3
82 ada 13 anak 45,71. Pada tindakan Siklus II, kemampuan membaca permulaan
pada anak Kelompok A dilihat dari pencapaian skor, yaitu yang mencapai skor 1 ada 0 anak 0,00, yang mencapai skor 2 ada 3 anak 10,71, dan yang
mencapai skor 3 ada 25 anak 89,05. Permasalahan pada Siklus I selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan,
agar pada Siklus II dapat mencapai keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh, di mana hasil kemampuan anak dalam kegiatan
membaca permulaan melalui pendekatan whole language pada Pertemuan Pertama dan Kedua Siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Perbaikan-
perbaikan tersebut di antaranya adalah: 1 guru membagi anak menjadi dua kelompok; 2 guru membuat tulisan dan gambar di atas kertas karton, sehingga
anak diharapkan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran; 3 guru membuat gambar lebih besar lagi, sehingga anak lebih jelas dalam membaca dan
mengidentifikasi kata; dan 4 guru membuat lembar kerja anak berisi gambar, sehingga anak dapat langung menulis di lembar kerja tanpa harus menulis di buku
lagi. Berdasarkan uraian pembahasan di atas, dapat ditegaskan bahwa
pendekatan whole language merupakan pendekatan yang efektif, karena terbukti mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok A
TK Pertiwi Mranggen Magelang. Hal ini seperti ditegaskan oleh Tatat Hartati 2010: 26 pendekatan whole language memiliki kelebihan, di antaranya adalah:
1 melibatkan lingkungan dan pengalaman nyata yang dialami anak-anak; 2 penyampaian menyeluruh dan melibatkan berbagai disiplin ilmu; 3
83 menggunakan pendekatan tematik dan programnya disusun berdasarkan
pendekatan; serta 4 fungsional dan memperhatikan perkembangan anak, baik perkembangan fisik, sosial-emosi, dan mental intelektual.
Kemampuan membaca permulan yang diperoleh anak Kelompok A, diharapkan mampu memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan
bahasa anak. Ditegaskan oleh Sabarti Akhadiyah, dkk. 1993: 2 bahwa dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi di dalam
kelompok. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa, sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi
antar anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa, sehingga anak dapat membangun hubungan, sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap
sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Selain itu, perkembangan bahasa anak dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan kecerdasan lainnya di
kemudian hari.
D. Keterbatasan Penelitian