14 customer focused terhadap fungsi audit
internal digunakan uji-t dengan hipotesis statistik sebagai berikut :
H :
ρYXi = X
i
=1,2,3 Penerapan TQM berdasarkan
customer focused, continuoud improvement, employee
empwerment tidak berpengaruh signifikan terhadap fungsi audit
internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di
Propinsi Sumatera Utara
H
1
: ρYX
1
≠ X
i
=1,2,3 Penerapan TQM berdasarkan
customer focused, continuoud improvement, employee
empwerment berpengaruh
signifikan terhadap fungsi audit internal pada perusahaan
bersertifikasi ISO 9000 di Propinsi Sumatera Utara
a. Pengaruh Penerapan Customer
Focused Terhadap
Fungsi Audit Internal
Kriteria pengujian tolak H jika
|t
- hitung
| t
tabel
,dimana nilai t
tabel
didapat dari tabel t
-student
dengan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas n-k-1, dimana dari
tabel t
-student
diperoleh nilai t
0,052 ; 28
= 2.0484. Karena nilai t
hitung
untuk koefisien jalur sub-variabel penerapan customer
focused lebih besar dari t
tabel
, maka dengan tingkat kepercayaan 95 dapat disimpulkan
bahwa sub-variabel penerapan customer focused berpengaruh signifikan terhadap
fungsi audit internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di propinsi Sumatera
Utara. Tabel 1 : Besar pengaruh sub-variabel
penerapan customer focused
Pengaruh penerapan customer focused terhadap fungsi audit internal
Besar pengaruh
Secara Langsung 10.57
Secara Tidak Langsung 12.61
Total 23.18
Pada tabel 1 tersebut secara langsung penerapan customer focused memberikan
pengaruh sebesar 10,57 terhadap fungsi audit internal dan secara tidak langsung yang
melalui hubungannya dengan sub-variabel lain yang diteliti sebesar 12,61. Secara
total, pengaruh sub-variabel penerapan customer focused terhadap fungsi audit
internal adalah sebesar 23,18. Penerapan customer focused
berpengaruh positif terhadap fungsi audit internal artinya
penerapan customer focused yang makin baik akan meningkatkan fungsi audit internal pada
perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di propinsi Sumatera Utara.
Hasil penelitian ini mendukung pernyataan Sawyer 2003, Rezaee 1996
dan studi empiris Hawkes et.al. 1995. Berfokus pada pelanggan merupakan ciri
utama dari implementasi TQM. Hal ini membutuhkan komitmen yang tinggi dan
usaha yang tanpa
henti agar dapat memperoleh sekaligus memelihara kepuasan
pelanggan atas produkjasa yang ditawarkan oleh produsen. Demikian juga halnya dengan
fungsi audit internal. Implementasi TQM pada suatu entitas juga berdampak pada
aktivitas fungsi audit internal. Fungsi audit internal dituntut untuk harus
mengembangkan lingkup tugasnya yang lebih berorientasi pelanggan. Sehingga
melalui perubahan orientasi dari fungsi audit internal, dari yang semula hanya berfokus
pada pemeriksaan keuangan dan penilaian kepatuhan pengendalian internal, dengan
adanya penerapan TQM di perusahaan, fungsi audit internal akan memiliki peran
yang lebih besar lagi didalam peninjauan ulang sistem mutu quality system review
perusahaan. Dengan demikian, fungsi audit internal akan memberikan suatu nilai tambah
melalui jasa yang diberikan kepada pelanggannya.
b. Pengaruh Penerapan Continuous