Fungsi Audit Internal PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP FUNGSI AUDIT INTERNAL (Studi Pada Perusahaan Bersertifikasi ISO 9000 di Provinsi Sumatera Utara)

11 : 167 yang dikembangkan berdasarkan filosofi dasar TQM dari Deming. Variabel indepeden dimaksud antara lain Fokus pada Pelanggan Customer FocusedX 1 , Perbaikan Berkelanjutan Continuous ImprovementX 2 , dan Pemberdayaan Karyawan Employee EmpowermentX 3 Instrumen tersebut terdiri dari 42 item pertanyaan yang dikelompokkan kedalam 3 sub-variabel dengan pilihan jawaban menggunakan 5 poin skala Likert, yang dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kondisi dan tujuan penelitian.

2. Fungsi Audit Internal

Fungsi Audit Internal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuai dengan definisi Institute of Internal Auditors 1999 dalam Sawyer 2003 : 8-10 yaitu “internal auditing is an independent, objective, assurance and consulting activity designed to add value and improve an organizations’ operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance process “. Selaras dengan penerapan TQM didalam organisasi maka Rezaee 1996 menekankan agar fungsi audit internal harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip TQM dimana melalui perbaikan internal dan merespon keinginan pelanggan eksternal, auditor internal dapat memberikan suatu bentuk pelayanan baru bagi seluruh lapisan manajemen. Variabel ini diukur dengan instrumen yang telah diuji-kembangkan oleh Hawkes et.al 1995 yang dimodifikasi berdasarkan paradigma baru fungsi audit internal seperti yang dijelaskan dalam definisi fungsi audit internal yang dikembangkan oleh IIA. Instrumen tersebut terdiri dari item pertanyaan yang dikelompokkan kedalam 1 construct dengan pilihan jawaban menggunakan 5 poin skala Likert, yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan kondisi dan tujuan penelitian ini. HASIL 1. Hasil Pengujian Data Sebelum dilakukan pembahasan mengenai seberapa besar pengaruh penerapan TQM yang meliputi atas customer focused X 1 , continuous improvement X 2 , dan employee empowerment X 3 terhadap fungsi audit internal Y pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di propinsi Sumatera Utara maka terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang diperoleh dari jawaban reponden pada kuisioner. 2. Hasil Uji Validitas Hasil pengujian kesahihan butir pernyataan pada sub-variabel penerapan customer focused dengan menggunakan korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa semua butir pernyataan valid dengan nilai koefisien korelasi terkecil sebesar 0.365 dan nilai koefisien korelasi terbesar adalah 0.768. Hasil pengujian kesahihan butir pernyataan pada sub-variabel penerapan continous improvement dengan menggunakan korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa semua butir pernyataan valid dengan nilai koefisien korelasi terkecil sebesar 0.329 dan nilai koefisien korelasi terbesar adalah 0.580. Hasil pengujian kesahihan butir pernyataan pada sub-variabel penerapan employee empowerment dengan menggunakan korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa semua butir pernyataan valid dengan nilai koefisien korelasi terkecil sebesar 0.346 dan nilai koefisien korelasi terbesar adalah 0.863. Hasil pengujian kesahihan butir pernyataan pada variabel fungsi audit internal dengan menggunakan korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa semua butir pernyataan valid dengan nilai koefisien korelasi terkecil sebesar 0.557 dan nilai koefisien korelasi terbesar adalah 0.752. 3. Hasil Pengujian Keandalan Reliability Hasil perhitungan koefisien reliabilitas ke 18 butir pernyataan pada sub-variabel penerapan customer focused menggunakan metode alpha-cronbach diperoleh sebesar 0.8586. Hasil ini bahwa ke 18 butir pernyataan reliabel untuk mengukur penerapan customer focused. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas ke 15 butir pernyataan pada sub-variabel penerapan continous improvement menggunakan metode alpha-cronbach diperoleh sebesar 0.7669. Dengan demikian hasil ini menunjukkan bahwa dapat dikatakan bahwa ke 15 butir pernyataan reliabel untuk mengukur penerapan continous improvement. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas ke 9 butir pernyataan pada sub-variabel penerapan 12 employee empowerment menggunakan metode alpha-cronbach diperoleh sebesar 0.8267. Sehingga dapat dikatakan bahwa ke 9 butir pernyataan reliabel untuk mengukur penerapan employee empowerment. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas ke 10 butir pernyataan pada variabel fungsi audit internal menggunakan metode alpha- cronbach sebesar 0.8471. Hasil ini menunjukkan bahwa ke 10 butir pernyataan reliabel untuk mengukur fungsi audit internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di propinsi Sumatera Utara PEMBAHASAN 1. Pengujian Hipotesis Setelah dinyatakan valid dan reliable maka untuk dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan path analysis analisis jalur mensyaratkan minimal data berskala interval. Untuk itu data yang sebelumnya masih bersifat ordinal harus ditransformasikan kedalam intervat dengan menggunakan Method of Successive Interval MSI. Setelah semua data bersifat interval maka selanjutnya dapat dilanjutkan dengan perhitungan besar pengaruh penerapan sub- variabel independent terhadap fungsi audit internal. Adapun korelasi antar variabel yang diteliti sebagai berikut : X 1 X 2 X 3 Y R = X 1 1.0000 0.5469 0.6196 0.7130 X 2 0.5469 1.0000 0.5416 0.6857 X 3 0.6196 0.5416 1.0000 0.7171 Y 0.7130 0.6857 0.7171 1.0000 Koefisien korelasi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. Keeratan hubungan antara customer focused dengan continuous improvement adalah sebesar 0.5469 dengan arah hubungan yang positif, artinya penerapan customer focused yang baik juga diikuti dengan penerapan continuous improvement yang baik. b. Keeratan hubungan antara customer focused dengan employee empowerment adalah sebesar 0.6196 dengan arah hubungan yang positif, artinya penerapan customer focused yang baik juga diikuti dengan penerapan employee empowerment yang baik. c. Keeratan hubungan antara continuous improvement dengan employee empowerment adalah sebesar 0.5416 dengan arah hubungan yang positif, artinya penerapan continuous improvement yang baik juga diikuti dengan penerapan employee empowerment yang baik. d. Keeratan hubungan antara customer focused dengan fungsi audit internal adalah sebesar 0.7130 dengan arah hubungan yang positif, artinya penerapan customer focused yang baik juga diikuti dengan peningkatan dalam fungsi audit internal. e. Keeratan hubungan antara continuous improvement dengan fungsi audit internal adalah sebesar 0.6857 dengan arah hubungan yang positif, artinya penerapan continuous improvement yang baik juga diikuti dengan peningkatan dalam fungsi audit internal. f. Keeratan hubungan antara employee empowerment dengan fungsi audit internal adalah sebesar 0.7171 dengan arah hubungan yang positif, artinya penerapan employee empowerment yang baik juga diikuti dengan peningkatan dalam fungsi audit internal. 2. Menghitung Koefisien Jalur Dengan menggunakan nilai-nilai yang ada pada matriks korelasi antar variabel diatas, maka diperoleh koefisen jalur untuk masing-masing sub –variabel bebas sebagai berikut : PYX 1 = 0.3251 PYX 2 0.3235 PYX 3 0.3404 Setelah koefisien jalur diperoleh, selanjutnya dapat dihitung besar pengaruh secara bersama-sama sub-variabel penerapan customer focused, continuous improvement dan employee empowerment terhadap fungsi audit internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 9000 di Propinsi Sumatera Utara, pengaruh bersama-sama ini lazim disebut dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan sebesar 0,6977. Nilai koefisien determinasi ini dapat dinterpretasikan sebagai besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Jadi dalam penelitian ini 69,77 fungsi audit internal pada perusahaan bersertifikasi ISO 13 9000 di propinsi Sumatera Utara dipengaruhi oleh penerapan customer focused, continuous improvement dan employee empowerment. Sedangkan koefisien jalur faktor-faktor lain yang tidak diteliti adalah sebesar 30.23. Hal tersebut terdapat pada gambar 1 berikut : Gambar 1. Diagram jalur dan koefisien jalur sub-variabel X terhadap Y

3. Pengujian Koefisien Jalur Secara Simultan.