Menjamin Simpanan Nasabah PEMBAHASAN

Wujud perlindungan hukum pada dasarnya merupakan upaya penegakkan hukum, dimana perlindungan hukum dalam transakasi perbankan juga harus memperhatikan ketiga hal dalam rangka penegakan hukum terdapat tiga unsure yang harus diperhatikan, yaitu; 1. Kepastian hukum 2. Kemanfaatan, dan 3. Keadilan. Yang terutama dalam hal ini adalah perlindungan hukum bagi nasabah karena dalam banyak hal kedudukan nasabah dengan pihak bank tidak seimbang,nasabah sangat lemah dibandingkan dengan bank. Dimana bentuk perlindungan hukum bagi nasabah perbankan antara lain:

A. Menjamin Simpanan Nasabah

Sebagai peserta Penjamin, setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia harus di jamin sesuai Pasal 10-11 Undang-undang lembaga Penjamin Simpanan yaitu : 1. Simpanan yang dijamin meliputi giro deposit, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. 2. Simpanan nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah yang dijamin meliputi:. a. Giro berdasarkan Prinsip Wadiah; b. Tabungan berdasarkan Prinsip Wadiah; c. Tabungan berdasarkan Prinsip Mudharabah muthlaqah atau Prinsip Mudharabah muqayyadah yang resikonya ditanggung oleh bank; d. Deposito berdasarkan Prinsip Mudharabah muthlaqah atau Prinsip Mudharabah muqayyadah yang resikonya ditanggung oleh bank;danatau Simpanan berdasarkan Prinsip Syariah lainnya yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan setelah mendapat pertimbangan LPP. 3. Simpanan yang dijamin merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat, termasuk yang berasal dari bank lain. 4. Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan mencakup saldo pada tanggal pencabutan izin usaha Bank. 5. Saldo tersebut berupa: a. Pokok ditambah bagi hasil yang telah menjadi hak nasbah, untuk Simpanan yang memiliki komponen bagi hasil yang timbul dari transaksi dengan prinsip syariah; b. Pokok ditambah bunga yang telah menjadi hak nasabah, untuk Simpanan yang memiliki komponen bunga. c. Nilai sekarang per tanggal pencabutan izin usaha dengan menggunakan tingkat diskonto yang tercatat pada bilyet, untuk Simpanan yang memiliki komponen diskonto. 6. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah hasil penjumlahan saldo seluruh rekening Simpanan nasabah pada Bank tersebut,baik rekening tunggal maupun rekening gabungan 7. Untuk rekening gabungan ,saldo rekening yang diperhitungkan bagi satu nasabah adalah saldo rekening gabungan tersebut yang dibagi secara prorate dengan jumlah pemilik rekening 8. Dalam hal nasabah memiliki rekening tunggal dan rekening gabungan ,saldo rekening yang terlebih dahulu diperhitungkan adalah saldo rekening tunggal. 9. Dalam hal nasabah memiliki rekening yang dinyatakan secara tertulid diperuntukkan bagi kepentingan pihak lain, maka saldo rekening tersebut diperhitungkan sebagai saldo pihak lain yang bersangkutan 10. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada suatu Bank adalah: a. Paling tinggi sebesar Rp.5.000.000.000,00 lima milliarss rupiah, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006; b. Paling tinggi sebesar Rp.100.000.000,00 seratus juta rupiah, sejak tanggal 22 September 2005 c. Paling tinggi sebesar Rp.2.000.000.000,00 dua milliar, sejak tanggal 13 Oktober 2008 Rekonsiliasi dan Verifikasi Simpanan yang Dijamin 1. Apabila LPP mencabut izin usaha bank, Lembaga Penjamin Simpanan akan segera melakukan rekonsiliasi dan verifikasi terhadap data nasabah penyimpanan berdasarkan data bank per tanggal pencabutan izin usaha untuk menentukan: a. Simpanan yang layak dibayar; dan b. Simpanan yang tidak layak dibayar. 2. Lembaga Penjamin Simpanan dapat menunjuk, menguasakan, danatau menugaskan pihak lain untuk melakukan rekonsiliasi dan bagi kepentingan danatau nama Lembaga Penjamin Simpanan. 3. Rekonsiliasi dan Verifikasi dilakukan secara bertahap berdasarkan rekening yang lebih mudah diverifakasi. 4. Penentuan Simpanan yang layak dibayar berdasarkan hasil rekonsiliasi dan verifikasi diselesaikan paling lambat 90 Sembilan puluh hari kerja terhitung sejak izin usahanya. 5. Dalam rangka melakukan rekonsiliasi dan verifikasi, pegawai bank,Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham bank yang dicabut izin usahanya wajib membantu memberikan segala data dan informasi yang diperlukan Lembaga Penjamin Simpanan,yaitu : a. Daftar Simpanan nasabah yang tercatat dalam pembukuan bank; b. Daftar Simpanan nasabah yang juga memiliki kewajiban kepada bank yang telah jatuh tempo dan atau gagal bayar; c. Daftar tagihan bank kepada Nasabah Debitur, termasuk yang telah dihapusbukukan oleh bank; d. Standar Operating Procedure SOP internal bank yang berkenaan dengan simpanan nasabah; e. Susunan Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham bank; f. Neraca dan rinciannya;dan g. Data dan dokumen pendukung lain yang diperlukan Lembaga Penjamin Simpanan. 6. Rekonsiliasi dan verifikasi dilakukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau pihak yang ditunjuk Lembaga Penjamin Simpanan berdasarkan data nasabah penyimpanan dan informasi lain yang diperoleh dari pihak lain. 7. Dalam hal diperlukan Lembaga Penjamin Simpanan, rekonsiliasi dan verifikasi dilakukan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari pihak lain.

B. Prosedur Pengajuan Klaim Penjaminan Nasabah