Klaim Penjaminan Yang Tidak Layak Dibayar

3. Laporan tahunan yang telah dikredit, atau laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada LPP bagi BPR yang tidak diwajibkan oleh LPP untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit, yang disampaikan paling lambat tanggal 31 Mei tahun berikutnya. 4. Laporan susunan Direksi dan Komisaris bank, setiap kali ada perubahan, yang wajib disampaikan kepada Lembaga Penjamin Simpanan paling lambat 1 satu bulan setelah terjadi perubahan berdasarkan RUPS atau yang disamakan dengan itu. 5. Laporan susunan pemegang saham, setiap kali ada perubahan pemegang saham pengendali, yang wajib disampaikan kepada Lembaga Penjamin Simpanan paling lambat 1 satu bulan setelah terjadi perubahan berdasarkan RUPS atau yang disamakan dengan itu. 6. Laporan susunan pengendali bagi bank yang berbadan hukum koperasi, setiap kali ada perubahan, yang wajib disampaikan kepada Lembaga Penjamin Simpanan paling lambat 1 satu bulan setelah terjadi perubahan berdasarkan RUPS atau yang disamakan dengan itu; danatau 7. Laporan perubahan alamat baik, yang wajib disampaikan kepada Lembaga Penjamin Simpanan paling lambat 1 satu bulan setelah terjadi perubahan berdasarkan RUPS atau yang disamakan dengan itu.

G. Klaim Penjaminan Yang Tidak Layak Dibayar

Klaim penjaminan dinyatakan tidak layak dibayar apabila berdasarkan hasil rekonsiliasi danatau verifikasi: a. Data simpanan nasabah dimaksudkan tidak tercatat pada bank; b. Nasabah penyimpanan merupakan pihak yang diuntungkan secara tidak wajar; danatau c. Nasabah penyimpana merupakan pihak yang menyebabkan keadaan bank menjadi tidak sehat. Simpanan dinyatakan tercatat pada bank apabila: a. Dalam pembukan bank terdapat data mengenai simpanan tersebut, antara lain nomor rekening bilyet,nama nasabah penyimpanan, saldo rekening, dan informasi lainnya yang lazim berlaku untuk rekening sejenis;danatau b. Terdapat bukti aliran dana yang menunjukkan keberadaan simpanan tersebut. 1. Nasabah penyimpanan dinyatakan sebagai pihak yang diuntungkan secara tidak wajar, apabila nasabah tersebut memperoleh tingkat bunga melebihi maksimun tingkat bunga penjaminan yang ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan. 2. Lembaga Penjamin Simpanan mengumumkan maksimun tingkat bunga penjaminan setiap bulan dengan ketentuan : a. Tingkat bunga tersebut berlaku selama 1satu bulan;dan b. Pengumuman dilakukan paling lambat 2 dua hari kerja sebelum diberlakukan. 3. Suatu pihak dinyatakan termasuk sebagai pihak yang menyebabkan keadaan bank menjadi tidak sehat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 36 huruf c, apabila pihak yang bersangkutan memiliki kewajiban kepada bank yang dapat dikelompokkan dalam kredit macet berdasarkan peraturan perundang-undangan dan saldo kewajiban pihak tersebut lebih besar dari saldo simpanannya. 4. Dalam hal Nasabah Penyimpanan yang simpanananya tidak layak dibayar merasa dirugikan,maka nasabah dimaksud dapat: a. Mengajukan keberatan kepada Lembaga Penyimpanan Simpanan yang didukung dengan bukti nyata dan jelas;atau b. Melakukan upaya hukum melalui pengadilan. 5. Keberatan Nasabah Apabila Lembaga Penjamin Simpanan menerima keberatan Nasabah Penyimpanan atau pengadilan mengabulkan upaya hukum Nasabah Penyimpanan, Lemabaga Penjamin Simpanan mengubah status simpanan nasabah tersebut reklasifikasi dari simpanan yang tidak layak dibayar menjadi simpanan yang layak dibayar. 6. Lembaga Penjamin Simpanan hanya membayar simpanan nasabah sesuai dengan Penjamin berikut bunga yang wajar sejak simpanan nasabah tersebut ditetapkan tidak layak sampai dengan simpanan nasabah dimaksud dibayarkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan. 7. Bunga yang wajar tersebut dihitung mengunakan maksimum tingkat bunga penjamin.

h. Efektivitas Kewenangan Lembaga Penjamin Simpanan

Sebagaimana telah disinggung diatas,kewenangan Lembaga Penjamin Simpanan dalam likuidasi bank mencakup pula wewenang Lembaga Penjamin Simpanan untuk mengambil ahli dan menjalankan segala hak dan wewenang pemengang saham,termasuk hak dan wewenang RUPS. Dengan pemberian wewenang ini kepada Lembaga Penjamin Simpanan , diharapkan agar Lembaga Penjamin Simpanan dapat menjalankan proses Simpanan, diharapkan agar Lembaga Penjamin Simpanan dapat menjalankan proses pemberesan asset dan penyelesaian kewajiban dari bank yang dicabut izin usahanya secara efektif dan efesien sesuai ketentuan yang berlaku serta dapat mengoptimalkan tingkat pemgembalian dana penjaminan yang telah dikeluarkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan, tanpa intervensi dari pemegang saham. Penggunaan istilah RUPS dalam Undang-Undang Lembaga Penjamin Simpanan dapat ditafsikan sebagai keinginan pembentuk Undang-Undang untuk menyerahkan forum pembalian keputusan tertinggu pada bank sebagai legal entity kepada Lembaga Penjamin Simpanan.