Teknik dalam Storytelling Proses Storytelling
mengetahui apakah cerita kita menarik hatinya atau tidak, sehingga kita bisa melanjutkannya atau menggantinya dengan cerita yang lain.
d.
Ekspresikan ungkapan emosi dalam cerita, seperti marah, sakit, terkejut, bahagia, gembira atau sedih agar anak mengenal dan
memahami bentuk-bentuk emosi. Bila perlu sertakan benda-benda tambahan seperti boneka, bunga atau benda lain yang tidak
membahayakan.
e.
Berceritalah pada waktu yang tepat, yaitu di waktu anak kita bisa mendengarkan dengan baik, sehingga nilai-nilai yang terkandung
dalam cerita bisa diserap dengan baik. Storytelling dapat dijadikan sebagai media membentuk kepribadian
dan moralitas anak usia dini. Sebab, dari kegiatan mendongeng terdapat manfaat yang dapat dipetik oleh pendongeng beserta para
pendengar dalam hal ini adalah anak usia dini. Manfaat tersebut adalah, terjalinnya interaksi komunikasi harmonis antara pendongeng
dengan anak, sehingga bisa menciptakan relasi yang akrab, terbuka, dan tanpa sekat.