Sejarah dan Perkembangan Storytelling

diundang ke istana sebagai pelipur lara. Maka tak heran pada masa itu juru dongeng juga mempunyai peranan penting sebagai juru hibur bagi kerabat kerajaan sedangkan di luar kehidupan istana, nenek moyang kita ternyata juga menceritakan pengalaman hidupnya. Mulai dari petualangan mereka berkelana dalam hutan rimba maupun petualangan mengarungi ganasnya samudera luas, mereka dongengkan dengan bangganya. Cerita itu pun kemudian diteruskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi lisan ini kian memudar tergusur oleh persaingan budaya modern. Kegiatan mendongeng sedikit demi sedikit terkikis oleh hiruk pikuk kemajuan teknologi. Namun, kondisi ini tak bertahan lama. Di sejumlah negara maju dan berkembang, kegiatan mendongeng mulai digemari lagi. Bahkan, sudah dikomputerisasikan dan di setiap perpustakaan diadakan ceramah tentang mendongeng maupun kegiatan mendongeng. Dongeng mulai menggeliat kembali diruang-ruang kelas bahkan mampu menembus dunia internet, dengan munculnya situs-situs web yang menawarkan cerita-cerita dongeng. Di Indonesia khususnya, saat ini kegiatan mendongeng sudah mulai kembali digiatkan, bahkan telah berkembang menjadi sejumlah perkumpulan dongeng. Perpustakaan, toko buku, maupun taman baca mengadakan kegiatan mendongeng ini secara rutin sebagai bagian dari agenda kegiatannya.

2. Jenis-jenis Storytelling

Dalam menyampaikan storytelling ada berbagai macam jenis cerita yang dapat dipilih oleh pendongeng untuk didongengkan kepada audience. Sebelum acara storytelling dimulai, biasanya pendongeng telah mempersiapkan terlebih dahulu jenis cerita yang akan disampaikan agar pada saat mendongeng nantinya dapat berjalan lancar. Menurut Asfandiyar 2007: 85-87, berdasarkan isinya storytelling dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis. Namun, dalam hal ini, peneliti membatasi jenis tersebut dalam: a. Storytelling Pendidikan Dongeng pendidikan adalah dongeng yang diciptakan dengan suatu misi pendidikan bagi dunia anak-anak. Misalnya, menggugah sikap hormat kepada orang tua. b. Fabel Fabel adalah dongeng tentang kehidupan binatang yang digambarkan dapat bicara seperti manusia. Cerita-cerita fabel sangat luwes digunakan untuk menyindir perilaku manusia tanpa membuat manusia tersinggung. Misalnya, dongeng kancil, kelinci, dan kura-kura.

3. Manfaat Storytelling

Berbicara mengenai storytelling sungguh banyak manfaatnya. Tak hanya bagi anak-anak tetapi juga bagi orang yang mendongengkannya. Dari proses storytelling kepada anak ini banyak manfaat yang dapat dipetik. Menurut Josette Frank yang dikutip oleh Asfandiyar 2007: 98, seperti halnya orang dewasa, anak-anak memperoleh pelepasan emosional melalui pengalaman fiktif yang tidak pernah mereka alami dalam kehidupan nyata. Storytelling ternyata merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan aspek-aspek kognitif pengetahuan, afektif perasaan, sosial, dan aspek konatif penghayatan anak-