Sejarah dan Perkembangan Storytelling
diundang ke istana sebagai pelipur lara. Maka tak heran pada masa itu juru dongeng juga mempunyai peranan penting sebagai juru hibur bagi kerabat
kerajaan sedangkan di luar kehidupan istana, nenek moyang kita ternyata juga menceritakan pengalaman hidupnya. Mulai dari petualangan mereka berkelana
dalam hutan rimba maupun petualangan mengarungi ganasnya samudera luas, mereka dongengkan dengan bangganya. Cerita itu pun kemudian diteruskan
secara turun temurun dari generasi ke generasi. Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi lisan ini kian memudar
tergusur oleh persaingan budaya modern. Kegiatan mendongeng sedikit demi sedikit terkikis oleh hiruk pikuk kemajuan teknologi. Namun, kondisi ini tak
bertahan lama. Di sejumlah negara maju dan berkembang, kegiatan mendongeng mulai digemari lagi. Bahkan, sudah dikomputerisasikan dan di setiap
perpustakaan diadakan ceramah tentang mendongeng maupun kegiatan mendongeng. Dongeng mulai menggeliat kembali diruang-ruang kelas bahkan
mampu menembus dunia internet, dengan munculnya situs-situs web yang menawarkan cerita-cerita dongeng.
Di Indonesia khususnya, saat ini kegiatan mendongeng sudah mulai kembali digiatkan, bahkan telah berkembang menjadi sejumlah perkumpulan
dongeng. Perpustakaan, toko buku, maupun taman baca mengadakan kegiatan mendongeng ini secara rutin sebagai bagian dari agenda kegiatannya.