Sebab-sebab Skizofrenia Pengertian Skizofrenia

tersebut, yang dapat berlangsung selama berjam-jam. Bagaimanapun sesudahnya mereka mungkin mengatakan mendengar apa yang dikatakan oleh orang lain selama masa itu. d. Skizofrenia tipe I dan Tipe II Skizofrenia tipe I ditandai dengan simtom yang lebih mencolok, disebut simtom positif, seperti halusinasi, waham, asosiasi yang longgar, serta kemunculan yang mendadak dan tiba-tiba, kemampuan intelektual yang tetap terpelihara, dan respons yang lebih baik terhadap pengobatan antipsikotik. Skizofrenia tipe II berhubungan dengan pola yang terdiri dari defisit yang lebih besar atau simtom negatif skizofrenia. Hal ini mencakup hilang atau berkurangnya fungsi-fungsi normal, sebagaimana ditunjukkan dengan ciri-ciri seperti hilangnya ekspresi emosi, rendahnya atau tidak adanya tingkat motivasi, hilangnya kesenangan dalam aktivitas, penarikan diri secara sosial, dan kemiskinan pembicaraan, kemunculan lebih bertahap, hendaya intelektual, dan respons yang lebih buruk terhadap obat-obatan antipsikotik.

2. Sebab-sebab Skizofrenia

Durand dan Barlow 2007 menjelaskan beberapa penyebab seseorang menderita skizofrenia antara lain disebabkan oleh pengaruh genetik, pengaruh neurobiologis, serta pengaruh psikologis dan sosial. Penyebab skizofrenia tersebut dijelaskan lebih detail sebagai berikut: a. Pengaruh genetik Serangkaian penelitian yang mendukung pernyataan bahwa gen bertanggung jawab membuat sebagian individu rentan terhadap skizofrenia adalah penelitian mengenai keluarga, saudara kembar, anak adopsi, dan studi-studi tentang keterkaitan dan asosiasi. Persentase bagi penderita skizofrenia dilihat dari hasil penelitian tentang keluarga-keluarga penderita skizofrenia dan terutama anak-anak kembar satu telur dapat dilihat dari grafik di bawah ini Maramis, 1995: Posisi dalam Keluarga Persentase Penderita Skizofrenia Saudara tiri 0,9 - 1,8 Saudara kandung 7 - 15 Salah satu orang tua menderita skizofrenia 7 - 16 Kedua orang tua menderita skizofrenia 40 - 68 Kembar heterozigot 2 - 15 Kembar monozigot 61 - 86 Tabel 2.1 Persentase etiologi penderita skizofrenia dilihat dari faktor keturunan Dari penelitian tersebut memberi pandangan dan hasil bahwa skizofrenia melibatkan lebih dari satu gen. Hal ini sering disebut sebagai fenomena quantitative trait loci, dimana skizofrenia yang sering terjadi mungkin disebabkan oleh beberapa gen yang berlokasi di tempat-tempat yang berbeda di seluruh kromosom. Hal ini juga mengklarifikasi mengapa ada gradasi tingkat keparahan pada orang-orang yang mengalami gangguan ini dan mengapa resiko untuk mengalami penyakit ini semakin tinggi dengan semakin banyak anggota keluarga yang memiliki penyakit ini. b. Pengaruh neurobiologis Salah satu penyebab skizofrenia adalah adanya malfungsi otak. Dalam berbagai macam kasus, beberapa obat-obatan antipsikotik neuroleptik memberikan dampak yang positif dalam mengurangi gejala yang dialami oleh penderita skizofrenia. Selain itu struktur otak dari penderita skizofrenia terlihat berbeda dengan individu pada normalnya. Sebagai contoh, adanya pembesaran ventrikel yang terlihat pada semua orang yang mengalami skizofrenia. Ukuran ventrikel tersebut mungkin tidak menjadi masalah, tetapi dilasi ventrikel menunjukkan bahwa bagian-bagian otak yang berbatasan dengannya tidak berkembang penuh atau mengalami atrofi, sehingga memungkinkan ventrikel menjadi lebih besar. Bukti bahwa skizofrenia adalah penyakit biologis berbasis otak mempunyai perkembangan pesat selama dua dekade terakhir. Hal ini telah didukung dengan sistem pencitraan otak dinamis yang tepat menunjukkan gelombang pengalihan jaringan yang terjadi di otak orang yang menderita skizofrenia http:www.schizophrenia.comhistory.htm. Sementara itu, penelitian Computed Tomography CT otak dan penelitian post mortem mengungkapkan perbedaan- perbedaan otak penderita skizofrenia dari otak normal walaupun belum ditemukan pola yang konsisten. Penelitian aliran darah, glukogen, dan Brain Electrical Activity Mapping BEAM mengungkapkan turunnya aktivitas lobus frontal pada beberapa individu penderita skizofrenia. Fungsi lobus frontal tersebut adalah : mengontrol ekspresi bicara, menerima informasi dari seluruh otak dan menggabungkan informasi- informasi tersebut menjadi suatu pemikiran, perencanaan, dan perilaku, serta mengontrol perilaku individu, membuat keputusan, kepribadian, dan menahan diri. Status hiperdopaminergik yang khas untuk traktus mesolimbik area tegmentalis ventralis di otak tengah ke berbagai struktur limbic menjadi penjelasan patofisiologis yang paling luas diterima untuk skizofrenia. Beberapa bukti perbedaan struktur otak tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.1 Perbedaan struktur otak penderita skizofrenia dan yang bukan penderita skizofrenia Pada gambar di atas terlihat jelas adanya perbedaan struktur otak penderita skizofrenia dan yang tidak menderita skizofrenia, khususnya pada bagian lobus frontal. c. Pengaruh psikologis dan sosial Pengaruh psikososial juga berperan penting dalam membuat seseorang menderita skizofrenia, sebagai contoh, beberapa penelitian yang telah dilaksanakan memberikan hasil bahwa stressor emosional atau pola interaksi baik keluarga maupun lingkungan yang lebih luas dapat memicu seseorang untuk mengidap skizofrenia.

3. Gejala Skizofrenia

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan dan Peran Keluarga dalam Perawatan Anggota Keluarga yang Menderita Skizofrenia di Kelurahan Tegalrejo Salatiga T1 462011010 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan dan Peran Keluarga dalam Perawatan Anggota Keluarga yang Menderita Skizofrenia di Kelurahan Tegalrejo Salatiga T1 462011010 BAB II

0 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan dan Peran Keluarga dalam Perawatan Anggota Keluarga yang Menderita Skizofrenia di Kelurahan Tegalrejo Salatiga T1 462011010 BAB IV

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan dan Peran Keluarga dalam Perawatan Anggota Keluarga yang Menderita Skizofrenia di Kelurahan Tegalrejo Salatiga T1 462011010 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan dan Peran Keluarga dalam Perawatan Anggota Keluarga yang Menderita Skizofrenia di Kelurahan Tegalrejo Salatiga

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anggota Penderita Skizofrenia dalam Menjalani Masa Pasca Perawatan T1 802008112 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anggota Penderita Skizofrenia dalam Menjalani Masa Pasca Perawatan T1 802008112 BAB IV

0 1 194

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anggota Penderita Skizofrenia dalam Menjalani Masa Pasca Perawatan T1 802008112 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anggota Penderita Skizofrenia dalam Menjalani Masa Pasca Perawatan

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anggota Penderita Skizofrenia dalam Menjalani Masa Pasca Perawatan

0 0 57