28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto 2010, penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel lain. Besar
atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Dalam penelitian ini diupayakan untuk memastikan signifikansi hubungan antara pola
asuh permisif orang tua siswa dengan kreativitas siswa kelas VIII SMP N 7 Salatiga.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,2011.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjmlah 207 orang tua siswa dan siswa SMP Negeri 7 Salatiga. Data responden
orang tua berdasarkan pola asuh yang diterapkan dapat dilihat sebagai berikut
29
Tabel 3.1 Deskripsi Responden Orang Tua Berdasarkan Pola Asuh N=207
Pola asuh Orang tua Frekuensi
Prosentase
Pola asuh authoritative 96
46,3 Pola asuh authoritarian
43 20,7
Pola asuh permisif 66
32 Pola asuh neglectful
2 0,96
Jumlah 207
100
Berdasarkan tabel 3.1 Pola asuh orang tua dapat dilihat bahwa pola asuh ada 96 dengan pola asuh
authoritative
, ada 43 dengan pola asuh
authoritarian
, ada 66 orang dengan pola asuh
permisif
, dan ada 2 dengan pola asuh
neglectful
. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang menerapkan pola
asuh
permisif
yaitu 66 orang tua siswa karena data yang diambil merupakan data primer sehingga skala parenting ini di isi oleh orang tua
siswa dan menggunakan tehnik
purposive sampling.
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang diwakili oleh populasi Sugiyono, 2011. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah
purposive sampling,
karena dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah orang tua yang menerapkan pola asuh permisif yaitu 66 orang tua siswa
dan 66 orang siswa. Data responden orang tua berdasarkan pola asuh permisif yang diterapkan oleh orang tua siswa dapat dilihat sebagai berikut
30
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian Pola Asuh Permisif berdasarkan Kelas Siswa
No Kelas Jumlah Pola asuh Permisif
orang tua siswa dan siswa Presentase
1 VIII A
9 13,6
2 VIII B
7 10.6
3 VIII C
9 13,6
4 VIII D
6 9.1
5 VIII E
5 7.6
6 VIII F
9 13.6
7 VIII G
14 21.2
8 VIII H
7 10.6
Jumlah 66
100
Dari tabel 3.2 jumlah sampel pada kelas VIII A sebanyak 9 orang, kelas VIII B ada 7 orang , kelas VIII C ada 9 orang, kelas VIII D ada 6 orang kelas
VIII E ada 5 orang, kelas VIII F ada 9 orang, kelasVIII G ada 14 orang dan kelas VIII H ada 7 orang.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2011 variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh hasil informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi
sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat variable bebas dalam penelitian ini adalah Pola asuh permisif X
2. Variabel Terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel
terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kreativitas Y
31
3.4 Definisi Operasional
3.4.1 Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan atau cara berfikir seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, belum ada
sebelumnya berupa suatu gagasan, ide, hasil karya, serta respon dari situasi yang tidak terduga. Kreativitas yang akan diukur berpatokan pada aspek-aspek
kreativitas yaitu
fluency, fleksibelity, orisinility, elaboration.
3.4.2 Pola Asuh Permisif
Karakteristik pengasuhan yang kehangatannya orang tua terhadap anak yang tinggi sedangkan kontrolnya orang tua terhadap anak yang rendah. Anak-anak
dari orang tua permisif selalu menerima apapun yang dilakukan anak dan memberikan kebebasan pada anak. Pola asuh permisif diukur berdasarkan ciri-ciri
yaitu kehangatan orang tua terhadap anak tinggi, kontrol orang tua terhadap anak rendah.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala pengkuran. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan data
kuantitatif. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
32
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Sugiyono, 2011. Penelitian ini menggunakan dua buah skala, skala kreativitas dan skala pola asuh permisif
1. Skala kreativitas
Kreativitas diukur menggunakan skala kreativitas yang disusun oleh Munandar 1977. Skala ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kemudian
menerjemahkan kedalam bahasa Inggris
Back Traslation
dalam penelitian ini. Skala kreativitas disusun berdasarkan aspek-aspek krativitas dalam teori Guilford
1975 yang meliputi
fluency, orisinility, elaboration, flekibility.
Adapun kisi-kisi untuk skala kreativitas yang dirancang oleh peneliti sebagaimana yang tertera
dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Kreativitas
Konsep Sub Konsep
Indikator Item
No Item F
U
Kretaivitas adalah.
Kemampu an atau
cara berfikir
seseorang untuk
menciptak an atau
menghasil kan
sesuatu yang baru,
berbeda, belum ada
sebelumny a berupa
ide, gagasan,
hasil karya,
serta respon dari
situasi yang tidak
1.Fluency Kelancaran
1.1 Memproduksi
sejumlah ide Saya sering berpendapat,
mengeluarkan banyak ide atau gagasan walaupun tidak
disetujui oleh teman-teman Saya senang memikirkan atau
membuat gagasan , ide dari bermacam-macam kemungkinan
atau akibat dari keadaan- keadaan atau kejadian-kejadian
Saya biasanya ragu untuk mengemukakan pendapat saya,
karena takut jika tidak benar 12
16 9
1.2 Jawaban- jawaban, atau
pertanyaan yang berfariasi
Menurut saya dikelas lebih baik diam dari pada memberi
jawaban yang salah Menurut saya jawaban yang
terbaik adalah jawaban yang menurut guru adalah benar
Saya senang mengerjakan soal- soal yang mempunyai
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian
4 3
7
33
terduga Guilford,
1975.
Saya sering memikirkan dan menjawab bermacam-macam
teka-teki 8
2.Fexibility 2.1
kemampuan yang
berhubungan dengan
kesiapan mengubah
arah atau memodifikaksi
informasi Saya selalu ingin mengetahui
hal-hal baru yang terjadi disekelilingku
Jika pendapat seseorang berbeda dari pendapat
kebanyakan orang, maka pendapat orang itu biasanya
tidak baik Saya sering untuk tidak
mengemukakan pendapat sendiri secara terus terang
Saya mencoba menyelesaikan suatu persoalan dengan
memikirkan macam-macam kemungkinan yang akan terjadi
Walaupun saya yakin bahwa pendapat saya benar saya akan
merubah pendapat saya, jika mendapat kritik atau celaan dari
teman-teman yang lain 1
29 30
23 24
2.2 Kecepatan menghasilkan
berbagai pemikiran
Jika orang berbeda pendapat tentunya hanya satu yang paling
benar Didalam kelompok, saya sering
mengemukakan pendapat Jika diajak untuk ikut main
saya ikuti saja, walaupun sebetulnya lebih baik
melakukan kegiatan lain Jika usul saya ditertawakan
teman-teman saya akan menarik kembali usul tersebut
11 27
6
19
3.Orisinility 3.1 Keaslian
dari hasil karya, ide,
gagasan ataupun
pendapat Saya lebih senang diberi mainan
yang sudah jadi seperti boneka atau mobil-mobilan dari pada
mainan berupa bahan yag harus di beri bentuk sendiri seperti
lilin, balok atau tanah liat Saya rasa saya mempunyai daya
khayal atau imajinasi yang baik 31
28
34
Saya biasanya senang memikirkan cara-cara baru
untuk melakukan sesuatu dari pada melakukannya dengan cara
yang biasa orang lain lakukan 32
3.2Mengkomb inasikan
sebuah hasil karya atau
pendapat Saya sering menulis
Saya lebih senang bermain di tempat yang sudah sering saya
datangi dari pada main di tempat yang belum saya kenal
Saya tertarik memainkan permainan yang sudah saya
kenal dari pada belajar permaianan baru
25 13
20
4. Elaborasi 4.1Pengemban
gan suatu gagasan atau
produkhasil karya atau ide
Pada pelajaran menggambar saya lebih suka menggambar
pelajaran bebas dari pada menggambar menurut contoh
Jika main sandiwara saya lebih suka memainkan bermacam-
macam peran dari pada selalu memainkan peran yang sama
Saya lebih suka membuat karangan bebas dari pada
membuat karangan yang judulnya sudah ditentukan
Saya sering untuk mencobakan apa saja yang dapat saya
lakukan dengan mainan yang sudah lama
Saya lebih senang ilmu pengetahuan alam dari pada
ilmu pengetahuan sosial 5
4 17
22 10
4.2Memperinc i detail-detail
suatu objek atau gagasan
Saya sering membaca cerita khayal
Menurut saya berkhayal adalah selalu membuang waktu
Membaca cerita khayal tidak ada gunanya
Kadang-kadang saya berkhayal tentang kejadian-kejadian yang
aneh yang sebetulnya tidak mungkin terjadi
2 15
21 26
Jumlah 32
35
2. Skala pola asuh permisif
Pola asuh permisif diukur menggunakan instrument
Parenting Scale
yang disusun oleh Chau 2005. Instrumen ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia
kemudian menerjemahkan kedalam bahasa Inggris Back Traslation dalam penelitian ini. Instrumen
Parenting Scale
terdiri dari aspek pola asuh autoritarian, autoritatif, permisif dan neglacful. Skala pola asuh terdiri dari 30 item. Alat ukur
disusun berdasarkan aspek-aspek tentang pola asuh permsif dalam teori Baumrind 1971 yang meliputi pola asuh
autoritarian, authoritative, permisif dan neglecful
. Adapun kisi-kisi untuk skala Pola asuh orang tua siswa yang dirancang oleh
peneliti sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Pola Asuh Orang Tua Siswa
Konsep Sub Konsep
Indikator Item
No Item Pola
asuh adalah
kumpula n dari
prilaku, praktik
dan ekspresi
non verbal
orang tua yang
bercirika n
kealamia n dari
interaksi orang
tua kepada
anak sepanjan
g situasi yang
berkemb F
U F
1.Pola asuh Autoritatif
1.1 Kehangatan orang tua terhadap
anak tinggi Saya berbicara dengan anak
saya dan mendiskusikan serta memberi arahan dengan
mereka hal-hal yang mereka lakukan dan bagaimana
mereka harus bersikap Saya akan mendengarkan apa
yang anak katakana tapi saya tidak akan melakukan seuatu
keinginan yang dikatakan oleh anak begitu saja
Saya mengijinkan anak untuk memilih sesuai dengan apa
yang dia inginkan 1
2 3
1.2Kontrol orang tua terhadap anak tinggi
Ketika saya memutuskan suatu peraturan, saya akan
membahas alasan tersebut dengan anak-anak
Saya selalu memberitahu anak saya untuk berdiskusi dengan
saya setiap kali mereka merasa 4
6
36
ang Baumrin
d 1971 bahwa aturan keluarga terlalu
ketat Saya merasa bahwa orang tua
harus mengajar anak agar pintar dan memiliki kendali
atau kontrol yang ketat dengan anak
Saya memiliki aturan yang jelas tentang bagaimana
berperilaku di rumah, tapi saya bersedia untuk mengubah
beberapa aturan jika diperlukan, karena setiap anak
berbeda. Saya memiliki aturan tentang
bagaimana anak-anak saya harus berperilaku tapi saya
bersedia untuk mendengarkan apa yang mereka katakan dan
mendiskusikan aturan dengan anak-anak.
Jika saya membuat keputusan dalam keluarga yang
menyakiti anak saya, saya bersedia untuk membicarakan
keputusan itu dengan anak saya dan mengakui kalau saya
telah membuat kesalahan 7
9 8
5
2.Pola asuh Autoritarian
2.1 Kehangatan orang tua terhadap anak
rendah Saya merasa apapun yang
dilakukan anak adalah untuk kebaikan mereka sendiri
bahkan jika anak dipaksa untuk mengikuti apa yang
saya anggap benar Ketika saya meminta anak
untuk melakukan sesuatu, saya ingin mereka untuk
melakukannya segera tanpa mengajukan pertanyaan
Anak-anak saya tahu apa yang saya lakukan dan saya akan
memaksa mereka untuk melakukan apa yang saya
inginkan hanya karena saya berkata begitu.
19 20
18
2.2 Kontrol orang tua terhadap anak tinggi
Saya merasa bahwa saya harus menggunakan kekuatan lebih
untuk mendapatkan anak-anak untuk bertindak dengan cara
22
37
mereka seharusnya Saya memberitahu anak saya
bagaimana mereka harus bertindak dan harus mengikuti
peraturan yang saya buat Anak saya tahu apa yang saya
inginkan dan jika anak saya tidak melakukan apa yang
saya inginkan saya akan menghukum anak
Saya merasa bahwa orang tua harus sangat ketat dengan
anak-anak mereka ketika mereka tidak mematuhi aturan
di rumah maka akan diberi hukuman.
Saya selalu mengatakan kepada anak-anak saya apa
yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
24 21
25 23
3.Pola asuh permisif
3.1 kehangatan orang tua terhadap anak
tinggi Saya merasa bahwa anak
dapat melakukan apapun yang mereka sukai
Anak saya tahu apa yang dia lakukan tapi juga bisa
mengatakan apa yang mereka rasakan ketika aturan yang
saya berikan terlalu ketat Saya mengikuti dan
melakukan apapun yang anak inginkan
Saya merasa bahwa saya tidak harus mengikuti dan
memenuhi apa yang diinginkan dan dilakukan anak
Saya membiarkan anak saya untuk memilih apa yang dia
inginkan dan apa yang dia ingin lakukan
10 12
14 11
13
3.2 kontrol orang tua terhadap anak rendah
Saya merasa bahwa anak saya tidak harus mematuhi aturan
hanya karena seorang guru atau saya berkata begitu
Anak-anak saya tahu apa yang mereka lakukan tapi saya
16 17
38
mengerti ketika mereka tidak setuju dengan saya
Saya tidak memberi aturan yang ketat terhadap anak
tentang bagaiaman harus bertindak dan berprilaku
15
4 Pola asuh Neglectful
4.1 Kehangatan orang tua terhadap anak
rendah Saya tidak membiarkan anak-
anak saya bertanya kepada saya kenapa saya melakukan
ini, atau saya melakukan itu kepada anak
Saya tidak memberitahu anak apa yang harus dilakukan atau
apa yang mereka tidak bisa lakukan
Saya akan marah jika anak- anak tidak setuju dengan
pendapat saya 27
26 28
4.2 kontrol orang tua terhadap anak rendah
Saya tidak memberitahukan anak bagaimana dia harus
berprilaku Saya merasa bahwa anak
harus bebas untuk membuat keputusan mereka senidiri
tentang apa yang mereka ingin lakukan, bahkan jika saya
tidak setuju dengan hal tersebut
29 30
Jumlah 30
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas