7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Belajar
Belajar merupakan proses menusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap yang dilakukan melalui pelatihan-pelatihan atau
pengalaman-pengalaman. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian dan ilmu. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu,
memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu menurut Max Darsono 2000: 2 yaitu bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Belajar dapat di definisikan sebagai proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau
pengalaman Whittaker dalam Max darsono, 2000: 4. Menurut Winkel W.S dalam Max Darsono 2000: 4 Belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Menurut Max
Darsono belajar dapat didefinikan sebagai hasil latihan atau pengalaman. Defisi Morgan mencakup tiga unsur, yaitu :
a. Belajar adalah perubahan tingkah laku
b. Perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan
c. Perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang
cukup lama. Toeti Soekamto Udin Saripudin Winataputra, 1997:8 Belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti
dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Baharudin Esa Nur Wahyuni, 2008:13 Dari beberapa pengertian tersebut dapat dibuat
kesimpulan bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas seorang guru perlu menyiapkan
atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri siswa, agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum maka
guru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan apa
yang diharapkan. Aktifitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran.
Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga
siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai starategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan
proses belajar siswa berlangsung optimal.
2.2 Prinsip-Prinsip Belajar