MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE ( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

(1)

SKRIPSI

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW

DI TV ONE

( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

Disusun Oleh : Irfan Dwi Susanto

07220391

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

SKRIPSI

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW

DI TV ONE

( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh : Irfan Dwi Susanto

07220391

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Irfan Dwi Susanto NIM : 07220391

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : “MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE (Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang)”

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Irfan Dwi Susanto

NIM : 07220391 Konsentrasi : Audio Visual

Judul Skripsi : MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE (Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Sabtu

Tanggal : 27 April 2013 Tempat : Ruang 607

Dewan Penguji :

1. Sugeng Winarno, M.A 2. Zen Amiruddin, S.Sos 3. Drs. Farid Rusman , M.Si 4. Drs. H. Abdullah Masmuh, M.Si


(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Irfan Dwi Susanto

Tempat, tanggal lahir : Jombang, 05 Mei 1988 Nomor Induk Mahasiswa : 07220391

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul : MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE (Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang) adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar- benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 27 April 2013 Peneliti

Irfan Dwi Susanto


(6)

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : Irfan Dwi Susanto

Nim : 07220391

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi

Kosentrasi : Audio Visual

Judul Ksripsi : Motif Mahasiswa Menonton Tayangan Radio Show Di Tv One ( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang ) Pembimbing : I. Drs. Farid Rusman , M.Si

II. Drs. H . Abdullah Masmuh, M. Si Kronologi Bimbingan :


(7)

KATA PENGANTAR

Assalmu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT serta sholawat dan salam saya haturkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan perjuangan keras (akademis maupun non akademis) akhirnya saya dapat menuntaskan studi di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Dengan terselesaikannya skripsi saya yang berjudul “MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE (Studi Pada Mahasiswa komunikasi Angkatan2009 Universitas Muhammadiyah Malang)”, maka selesai sudah masa studi Strata 1 saya. Walaupun masih terdapat kelemahan pada penelitian yang saya lakukan, Insyaallah skripsi ini menjadikan acuan saya guna mengembangkan terus keilmuan saya di bidang komunikasi.

Dunia mahasiswa sangatlah dekat dengan dunia (kerja) profesional. Sehingga seorang mahasiswa tidak hanya sekedar menuntut ilmu, juga menimba pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang nyata. Melalui penelitian ini, saya mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang pemanfaatan media komunikasi secara benar dan tepat.

Media massa sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari – hari bahkan sudah menjadi pelengkap di kehidupan kita. Di sini saya tertarik untuk meneliti motif menonton tayangan Radio Show karena dengan banyak tayangan


(8)

musik yang ada apa motif audience dalam menonton tanyangan musik Radio Show Di Tv One.

Studi tentang hubungan antara media dan audiance dapat menjadi perhatian utama antara industri, akademisi, maupun perhatian media dan masalah sosial. Media dapat menjadi stimulus individu untuk menarik serta menikmati sajian pesan yang disuguhkan. Untuk saat ini mungkin hanya itu yang dapat saya berikan, karena memang masih banyak kajian komunikasi yang masih perlu saya pelajari lebih dalam. Namun harapan saya, skripsi ini dapat menjadi pemicu untuk penelitian sejenis selanjutnya.

Walaupun sudah dijilid dan disahkan, tidak menutup kemungkinan masih banyaknya kekurangan dalam penelitian ini. Oleh Karena itu, dengan kerendahan hati peneliti menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya kata peneliti berharap semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan selalu dalam lindungan-Nya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 27 April 2013


(9)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, baik bantuan dan dukungan secara materi, moral maupun spiritual.

Terima kasih sebesar-besarnya saya untuk:

1. ALLAH SWT, wahai Tuhan ku Hidup ku, terima kasih atas segala nikmat, rahmat rizeki, hidayah, kesehatan, kepandaian, dan segala yang ada dalam diri dan hidup, serta mati ku.

2. NABI ALLAH MUHAMMAD SAW, sendainya engkau tak hadir di dunia ini, apa jadinya diri ku saat ini. Sholawat dan salam selalu terucap untuk mu wahai mata hatiku.

3. Bapak, Emak yang selalu membuat hidupku ini berarti setiap hari dan setiap saat, setiap menit dan setiap detik. Kulo haturaken matur sembah nuwun sanget atas semangat lan ragat ingkang sampun haturaken kula nyonggo

gelar sarjana. Semoga jerih payah dan kesabaran Bapak dan Emak selama

ini membuahkan hasil…Anakmu ini dapat hidup mandiri dan menjalani hidup dengan kemudahan sesuai dengan yang diharapkan.

4. Pak Masmuh yang telah membimbingku dengan penuh ketelatenan dan kesabaran.

5. Pak Farid, Kulo haturaken sembah nuwun sanget kagem kesabaran dan ketelatenan. Tanpa bapak saya tidak mungkin bisa menyelesaikan studi saya. 6. Pacarku,

Rizqi arindra melliasenda

, yang selama ini bisa membuat sedih

dan bahagia, tersenyum dan tertawa. Aku gak bisa memberikan sesuatu yang berharga selain kata maaf dan terimakasih. gak ada kamu ku ga kan seperti ini…u membuat setiap jengkal kehidupanku ini berarti.

I L OVE U

SAYAN G

…Kita rangkul dan hadapi bersama KEHIDUPAN ini.

7. Yang terakhir tetap saya ucapkan Terimakasih Yang sebesar-sebarnya pada ALLAH SWT…tanpaNya aku tidak akan bisa Hidup dan Menjalani Hidup di Dunia Ini…Allahu Akbar…Allahu Akbar...Selalu kusanjungkan NADA-NADA besar Dalam Hatiku.

Penulis


(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

ABSTRAKS... vi

KATA PENGANTAR ... vii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ... 6

a. Komunikasi Massa ... 6

b. Karakteristik Komunikasi Massa ... 7

2. Definisi Televisi ... 8

a. Fungsi Televisi ... 9

b. Kelebihan Televisi ... 10

3. Definisi Audiens / Penonton ... 12

4. Definisi Variety Show ... 15

5. Definisi Motif ... 16

6. Macam-Macam Motif Secara Umum ... 17


(11)

b. Penjabaran Macam-Macam Motif ... 19

7. Kajian Teori ... 21

a. Teori Uses And Gratifications Theory ... 21

b. Lima Asumsi Teori Uses and Gratification ... 22

c. Macam-Macam Variabel ... 25

F. Definisi Konseptual dan Operasional ... 28

1. Definisi Konseptual ... 28

2. Definisi Operasional ... 30

G. Metode Penelitian ... 33

1. Metode Penelitian ... 33

2. Pendekatan penelitian ... 34

3. Tipe Penelitian ... 34

4. Lokasi Penelitian ... 34

5. Populasi dan Sampel ... 35

6. Teknik Pengumpulan Data ... 36

7. Teknik Analisi Data... 37

8. Skala Data ... 38

BAB II GAMBARAN UMUM SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN .. 40

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 40

1. Profil Tv One ... 40

2. Struktur Organisasi Tv One ... 43

3. Logo Warna Tv One ... 43

4. Visi dan Misi Stasiun Televisi TV One ... 43

5. Gambaran Umum Radio show ... 44

6. Struktur Organisasi Radio Show ... 47

B. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 47

1. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... 47

2. Gambaran Umum Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 ... 48


(12)

3. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009

Kosentrasi Audio Visual ... 49

4. Visi dan Misi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang ... 50

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE ... 52

A. Identitas Responden ... 53

B. Motif Mahasiswa Menonton Tayangan Radio Show ... 54

1. Motif Kognitif ... 54

2. Motif Afektif ... 68

3. Motif Integrasi Sosial ... 83

4. Motif Integratif Personal ... 90

C. Nilai Rata-rata (Mean) Motif Yang Mendorong Mahasiswa Dalam Menonton Tayangan Radio Show... 92

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

Table 1.2 Model “Uses and Gratification” ... 23

Tabel 2.1 Jumlah Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Muhammaddiyah Malang ... 48 Tabel 2.2 Jumlah Mahasiswa Audio Visual Angkatan 2009 Jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Muhammaddiyah Malang ... 49 Tabel 3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Motif Informasi Tallk

Show Usaha Mandiri Mahasiswa ... 55 Tabel 3.2 Distribusi Responden Motif Informasi Cuplikan Video

Updet News ... 56 Tabel 3.3 Distribusi Responden Berdasarkan motif Informasi Tentang

Model Pakaian ... 58 Tabel 3.4 Distribusi Responden Berdasarkan motif informasi Tentang

Aksesoris – Aksesoris Yang Tren ... 59 Tabel 3.5 Distribusi Responden Berdasarkan motif Informasi

Tentang Kepribadian dan Gaya Hidup Muisi ... 60 Tabel 3.6 Distribusi Responden Berdasarkan motifInformasi Tentang

Perjalanan Karir Musisi ... 62 Tabel 3.7 Distribusi Responden Berdasarkan motif Informasi Tentang

dari Kota Mana Musisi Berasal ... 63 Tabel 3.8 Distribusi Responden Berdasarkan motif Informasi di Mana Band

Idola Akan Tampil Lagi ... 64 Tabel 3.9 Distribusi Responden Berdasarkan motif Bertukar Informasi

Atau Cerita ... 66 Tabel 3.10 Distribusi Responden Berdasarkan motif Informasi Tentang

Jenis Aliran Musik ... 67 Tabel 3.11 Distribusi Responden Berdasarkan motif menjadi seorang

musisi terkenal seperti musisi idola ... 69 Tabel 3.12 Distribusi Responden Berdasarkan motif berharap bisa


(14)

Tabel 3.13 Distribusi Responden Berdasarkan motif menonton tayangan Radio show berharap dapat menyalurkan emosi dalam diri ... 72 Tabel 3.14 Distribusi Responden Berdasarkan motif melepaskan diri

dari permasalahan yang sedang dihadapi ... 75 Tabel 3.15 Distribusi Responden Berdasarkan motif untuk memperoleh

kesenangan ketika menonton tayangan Radio show ... 76 Tabel 3.16 Distribusi Responden Berdasarkan motif untuk memperoleh

hiburan ketika menonton tayagan Radio show ... 77 Tabel 3.17 Distribusi Responden Berdasarkan motif menonton karena

presenter bung sis ns dalam membawakan acara sangat kocak ... 79 Tabel 3.18 Distribusi Responden Berdasarkan motif menonton tayangan

karena untuk menghilangkan stress ... 80 Tabel 3.19 Distribusi Responden Berdasarkan motif menonton tayagan

Radio show untuk bersantai dan mengisi waktu luang ... 82 Tabel 3.20 Distribusi Responden Berdasarkan motif berdasar Supaya di

anggap menjadi bagian dari komunitas pengemar Radio show ... 84 Tabel 3.21 Distribusi Responden Berdasarkanmotif menonton tayangan

Radio show waktu yang tepat untuk bercengkrama bersama

teman. ... 85 Tabel 3.22 Distribusi Responden Berdasrkan motif menonton tayangan

Radio show ingin dapat lebih akrab dengan kluarga atau teman . 87 Tabel 3.23 Distribusi Responden Berdasarkan motif menonton tayagan

Radio show karena berharap bisa menemukan bahan

percakapan dengan lingkugan sekitar ... 89 Tabel 3.24 Distribusi Responden Berdasarkan motif menonton


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.3 Model “Uses and Gratification” Rakhmat ... 24 Gambar 2.1 Logo Tv One ... 40 Gambar 2.2 Logo Radio Show ... 45


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Angket Lampiran 2. Identitas Responden Lampiran 3. Tabulasi Skor Koesioner

Lampiran 4. Hasil Distribusi table Frequensy Lampiran 5. Kesimpulan Distribusi Frequensy


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi social. Rineka Cipta. Jakarta. Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Bugin, Burhan, 2006. Metodologi Penelitian Social Format-format Kuantitatif

dan Kualitatif. Surabaya:Airlangga University Press

___________ , 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Pradigma, Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat. Jakarta : kencana

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Televisi Siaran, Teori dan Praktek. Bandung : Mandar Maju

Gerungan, W. A. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta:Kencana

MA, Morrisan. 2010. Manajemen Media Massa: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana

Muslimin, 2004. Hubungan Masyarakat dan Konsep kepribadian.Malang: UMM Press

Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT Grasindo Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang : Cespur

_______. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Malang : UMM Press

Rakhmat, Jalaludin. 2002. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya .2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Singaribun, Masri dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian survai. LP3ES. Jakarta. 2006

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta


(18)

West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi : analisis

dan aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika

Non Buku:

http://learnorearn.blogspot.com/2012/07/media-jakarta-rekomendasi-bulan-ini.html di akses pada tangal jumat 20 april 2012 pukul 18:35

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=definisi%20motif&source diakses pada tanggal 21 Sabtu April 2012 pukul 13:00

http://www.perpuskita.com/pengertian-talk-show/149/ diakses pada tanggal 24 selasa April 2012 pukul 05:28

http://febrinamasaya.blogspot.com/2010/10/perang-variety-show-indonesia-mencari.html di akses pada tanggal 8 hari Senin September 2012 pukul 11: 22

https://toelank.wordpress.com/2012/03/05/radio-show-tv-one-program-music/ di akses pada tangal jumat 20 april 2012 pukul 18:40

http://rosemaryskatepunk.com/home/news-articles/86-radioshow-tv-one.html di akses pada tangal jumat 20 april 2012 pukul 18:50


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki abad ke-21, industri media telah berada di dalam perubahan yang cepat. Perkembangan dunia hiburan dan informasi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan kehidupan manusia. Perkembangan dalam komunikasi ini adalah untuk didapatkannya kemudahan dalam berkomunikasi dan agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan mudah.

Televisi merupakan bagian yang sudah tidak dapat lagi dipisahkan dari masyarakat. Bisa dibilang saat ini televisi bukan menjadi kebutuhan sekunder lagi, melainkan saat ini televisi sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Bisa dikatakan menjadi kebutuhan primer, dikarenakan hampir setiap keluarga mempunyai sebuah pesawat televisi dirumahnya. Dengan meningkatnya derajat televisi dari kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan primer. Menjadikan industri pertelevisian di Indonesia juga berkembang pesat. Jika dahulu hanya ada TVRI, seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat akan informasi, pendidikan, dan hiburan. Mulailah tumbuh industri pertelevisian yang didirikan oleh pihak swasta demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Berawal dari RCTI yang mulai dapat disaksikan oleh penonton televisi Indonesia pada tahun 1989, yang menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia. Baru setelah itu memancing munculnya stasiun televisi swasta seperti SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI (Morrisan, 2008: 10).


(20)

2

Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini tak dipungkiri lagi bahwa setiap individu dalam melakukan komunikasi tidak pernah lepas dari peran teknologi. Perkembangan teknologi komunikasi juga telah mendorong perkembangan komunikasi massa. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini serta ditunjang dengan rasa keingintahuan masyarakat yang sangat besar terhadap sebuah informasi terbaru, sekarang ini komunikasi massa dirasa sangat penting bagi masyarakat.

Sebagai salah satu media menghibur, TV One berusaha menyajikan tayangan variety show yang di dalamnya berisi hiburan musik dan talk show, acara ini akan di jadikan sebagai media informasi bagi para pencita musik yang di kemas semenarik mungkin oleh TV One. acara variety show ini bukan hanya memberikan seputar informasi tentang musik dan talk show saja, acra ini di buat oleh Tv One untuk mengikat rasa solidaritas dan kepekaan sosial terhadap sesama pencinta musik melalui salah satu acara yang bertajuk ” Radio Show” program acara ini menyuguhkan informasih langsung seputar musisi-musisi terkenal maupun musisi-musisi legendaris dari aliran musik punk , rock , rege dan lain sebagainya.

Selain program Radio Show masih banyak program acara musik yang bertujuan untuk menarik minat para penontonnya mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, program acara musik yang di sediakan pun bermacam-macam pula, mulai dari inbox, dahsyat, 100% ampuh, klik, hingga Radio Show. Hampir setiap stasiun televisi swasta mempunyai program acara musik. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk mengemas program musik semenarik mungkin yang


(21)

3

bertujuan untuk menarik audiens dan pengiklan sebanyak-banyaknya. Namun pada saat ini program acara televisi yang paling mendominasi adalah acara musik Radio Show.

Tayangan Radio show tersebut dinyatakan mampu mengikat perhatian audience, jika mendapat rekomendasi dari lembaga survei penonton tentang tinggi rendahnya (rating) sajian acara tersebut ditonton pemirsanya. Menurut sejumlah program media social seperti twitter tayangan Radio show tersebut dinyatakan mampu mengikat perhatian audience, Menurut sejumlah program media social seperti twitter dengan keberhasilan #punkrockshow dan #rosemarysk8punk menjadi tranding topic Nasional di Twitter. Dan lagi-lagi acara Radio Show Tv One membuat sejarah trending topic di twitter, yang sebelumnya Superman Is Dead membuat heboh dengan trending topic no 1 di dunia. Hal ini yang memberikan daya tarik tersendiri bagi acra Radio Show sehingga tidak mengherankan jika tayangan Radio Show ini menarik perhatian para penonton.

Dari setrategi penayagan TV One membuat sebuah tayangan variety show Radio Show, yang ditayangkan setiap hari senin sampai jumat dari pukul 22.30 - 01.00 WIB. Ditengah persaingan acara variety show yang semakin banyak bermunculan, Tv One melalui Radio Show mengambil segmentasi untuk pencinta musik yang di tayangkan di tegah malam. Dengan mengangkat tema atau topik menarik yang tetap memberikan informasi atau pengetahuan.

Acara Radio Show Tv One ini yang ditayangkan tengah malam memang bukan acara siaran radio biasa, melainkan siaran radio bergambar yang dibuat untuk konsumsi industri hiburan televisi-televisi semacam ini mengadopsi hampir


(22)

4

seluruh karakter siaran radio. Gambar yang ditampilkan adalah penyiar sedang siaran dengan meja siar lengkap dengan mikrofonnya di sebuah kamar mirip ruang siar atau studio. Gaya siarannya santai, wajar, dan akrab. Isi siaran campur aduk seperti nasi rames. Tengok saja Radio Show yang berisi bincang-bincang, pemutaran klip, tebak-tebakan, sampai ucapan selamat ulang tahun. Semua serba sedikit, tetapi kalau disatukan jadi banyak. acara ini seperti "nasi rames" Radio Show bahan-bahannya dia cuplik dari acara radio,dengan gaya Host nya adalah bung SIS NS diambil dari acara Serius tapi Santaidan teman akrab anak muda adalah radio, bukan gadget. Itu sebabnya Radio Show kerap menampilkan ikon anak muda masa lalu.

Radio Show menjadi trending topic tertinggi dari program acara variety show yang ada di televisi. Karena tanggapan dari penonton Radio Show yang bagus membuat tayagan program ini tayang setiap senin sampai jum’at dan di tambah kan hari sabtu sampai minggu yaitu acara Radio Road Show sehingga acara ini bisa tayang tiap hari. Pada jam yang sama program acara Radio show bersaing dengan program cara televisi-televisi yang menayagankan program sinetron, bertita malam dan acara lainya.

Dalam menonton tayangan Radio Show, audience juga pasti memiliki motif-motif tertentu mengapa mereka memilih menonton tayangan Radio Show. Khususnya motif-motif yang berkaitan dengan kebutuhan mereka. Motif tersebut bisa berupa motif untuk memperoleh informasi, motif untuk mendapatkan hiburan atau motif untuk melepaskan rasa tegang, dan motif-motif lainnya yang mendasari mengapa mereka menonton tayangan Radio Show.


(23)

5

Dari fenomena yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil judul “MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di buat rumuskan masalah penelitian apa motif mahasiswa menonton tayangan Radio Show di Tv One?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa motif mahasiswa menonton tayangan Radio Show di Tv One .

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

a) Penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan ilmu komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan teori

Uses and Gratification, dan dapat menjadi referensi pada penelitian lebih lanjut.

b) Dapat dijadikan sebagai masukan serta sumbangan pemikiran yang berkaitan dengan motif mahasiswa menonton tayagan radio show di tv one.

2. Manfaat Praktis

Melalui penelitin ini di harapkan nantinya memberi masukan pada media massa yang di teliti dalam hal ini TV One sehinga dapat menigkatkan


(24)

6

kualitas dari acara “Radio Show” agar dapat terus maju, berkembang, serta menjadi tanyagan faforit pilihan pemirsa. selain itu, dengan penelitian ini di harapkan akan munculnya tayangan sejenis seperti “ radio show” yang bersifat menghibur sehinga program-program televisi bisa ikut menjadikan hiburan musik indonesia menjadi menarik dan lebih menghibur lagi.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1.Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa

Televisi merupakan media komunikasi massa yang paling efecktif dan efisien sebagai media untuk menyampaikan informasi. Luasnya jangkauan televisi yang di tempuh dalam waktu bersamaan secara serentak, pesan atau informasi yang disampaikan melalui televisi mampu menjangkau jutaaan orang khalayak (Sumartono, 2002 : 20). Hal ini di karenakan televisi mengandung gerak, suara dan pengelihatan atau gambar dari obyek tertentu. Yang pada dasarnya memberi kemudahan bagi masyarakat untuk menerima pesan dari media televisi.

a. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Sebab awal perkembanganya komunikasi massa berawal dari pengembangan kata media of mass comunikation media komunikasi massa. Media massa atau saluran yang di hasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu di tekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media traditional seperti kentongan, angklung, gamelan dan


(25)

7

lain-lain. Peran media massa disini menunjuk kepada khalayak yaitu audiens, penonton, pemirsa atau pembicara.

b. Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut Alexis S. Tan, dalam komunikasi massa itu komunikatornya adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkanya secara serempak kepada sejumlah orang banyak yang terpisah.

Ada beberapa karakteristik komunikasi massa (Wiryanto, 2004: 10), diantaranya:

1. Komunikator Melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.

2. Komunikan Bersifat Heterogen

Komunikan dalam komuikasi massa sifatnya heterogen/beragam. Artinya, penonton media yang salah satu contoh media elektronik televisi itu beragam seperti pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula.

3. Pesannya Bersifat Umum

Pesan - pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu. dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan tidak boleh khusus.


(26)

8

4. Komunikasinya Bersifat Satu Arah

Dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respons kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. Misalkan pembaca tidak setuju dengan salah satu pemberitaan maka pembaca bisa mengirimkan kritiknya melalui rubrik surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik (feedback) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed feedback).

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

Salah satu ciri komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.

2. Pemahaman Tentang Televisi

Dalam bukunya Yudhi (2008: 140) mengutip pendapat Omar Hamalik bahwa:

“Television is an electronic motion picture with conjoined or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from

a remote broadcast point”. (Televisi sesungguhnya adalah perlengkapan


(27)

9

gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat).

a. Fungsi Televisi

Sehubungan dengan pengertian televisi sebagai media massa, menurut Onong (1993: 24-30) televisi juga mempunyai fungsi, yaitu:

1. Fungsi penerangan (the information function).

Televisi memiliki dua faktor sebagai media massa audio visual, pertama adalah faktor “immediacy” dan kedua faktor “realism”.

Immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat, sedangkan

realism mengandung makna kenyataan. Dalam melaksanakan

fungsinya sebagai sarana penerangan, stasiun televisi, selain menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar, dilengkapi gambar-gambar yang sudah tentu faktual. Juga diskusi panel, ceramah, komentar, dll, yang kesemuanya realistis.

2. Fungsi pendidikan (the educational function).

Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simulan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, stasiun televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, elektronika, dll.


(28)

10

3. Fungsi hiburan (the entertainment function).

Televisi memiliki fungsi hiburan yang lebih dominan dibandingkan dengan fungsi televisi lainnya, sebagaian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara hiburan, seperti sinetron, kuis, reality show atau acara jenaka lainnya. Selain itu, masyarakat masih menjadikan televisi sebagai media hiburan sebagai alat utama untuk melepaskan lelah.

b. Kelebihan Televisi

Dari beberapa fungsi-fungsi televisi diatas, kemudian fungsi-fungsi tersebut direalisasikan dalam bentuk acara yang dapat menjadi bagian dari siasat keberhasilan program-program televisi.

Hal ini dikarenakan televisi memiliki sejumlah kelebihan, antara lain sebagai berikut:

1. Bersifat Dengar – Pandang

Berbeda dengan media radio yang hanya bisa dinikmati melalui indera pendengaran, televisi bisa dinikmati secara visual melalui indera penglihatan. Karena jika seseorang melihat suatu peristiwa di televisi, orang tersebut akan memiliki kekuatan sugestif yang tinggi. Jika potensi semacam ini dioptimalkan untuk praktis pembelajaran, maka akan memiliki pengaruh positif bagi peningkatan kualitas pendidikan.


(29)

11

2. Menghadirkan Realitas Sosial

Televisi mampu menghadirkan suatu realitas sosial yang seolah – olah seperti aslinya. Hal ini tentu memiliki pengaruh sangat kuat pada diri khalayak. Visualisasi yang didukung oleh kekuatan suara pada kenyataannya sangat membantu memahamkan seseorang terhadap sesuatu yang sulit menjadi mudah dimengerti. Dengan demikian, kelebihan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk tujuan pendidikan.

3. Simultaneous

Kelebihan lain dari televisi adalah mampu menyampaikan segala sesuatu secara serempak sehingga dapat menyampaikan informasi kepada banyak orang yang tersebar di berbagai tempat dalam waktu yang sama persis (simultaneous). Sifat ini tidak dimiliki oleh media cetak yang membutuhkan sistem distribusi panjang sehingga lokasi yang berada jauh dari tempat percetakan akan menerima informasi lebih lambat dibandingkan dengan yang berada didekat pusat penerbitan.

4. Memberi Rasa Kedekatan

Televisi dijadikan media yang efektif dalam proses komunikasi. Karena tayangan program televisi secara umum disajikan dengan pendekatan yang persuasif kepada khalayaknya. Dengan menggunakan sapaan yang member kesan dekat, tidak berjarak, bahasa tutur sehari – hari, gesture yang wajar menciptakan suasana


(30)

12

intim atau dekat antara presenter program dengan khalayak. Pada dasarnya, televisi didukung visual yang menarik, sehingga jika potensi tersebut dikelola secara baik untuk misi pendidikan, pengaruh yang ditimbulkan pun cukup besar.

5. Menghibur

Kelebihan terbesar televisi adalah menghibur. Menurut Neil Postman bahwa esensi media televisi adalah hiburan sehingga beliau memperolok masyarakat dengan sindiran “menghibur diri sampai mati”. Oleh karenanya, dalam memproduksi suatu program acara, televisi selalu mempertimbangkan aspek hiburan (Badjuri, 2010: 14).

3. Definisi Audiens / Penonton

Pada awalnya, sebelum media massa ada, audiens adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan tontonan. Setelah ada kegiatan komunikasi massa, audiens sering diartikan sebagai penerima pesan-pesan media massa.

Audiens secara sederhana dan universal diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai media atau komponen isinya. Sedangkan audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku atau ratusan pembaca jurnal ilmiah. Mereka berbeda dari berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterima, pengalaman dan orientasi hiduppnya. Tetapi masing-masing individu ini juga bisa saling


(31)

13

mereaksi satu sama lain terhadap pesan yang diterimanya (Nurudin, 2007:104-105).

Karakteristik Audience

Audience memiliki karakteristik sebagaimana yang ada pada konsep massa, namun lebih spesifik tertuju pada suatu media massa. Jadi, karakteristik audience menurut Hiebert dan Kawan-kawan dalam Nurudin (2007:105-106), adalah :

1. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial antar mereka. Individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.

2. Audience cenderung besar. Besar disini berarti tersebar keberbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu, ukuran luas ini sifatnya bisa menjadi relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan, ada yang mencapai jutaan. Baik ribuan atau jutaan itu tetap bisa disebut audience meskipun jumlahnya berbeda. Tetapi perbedaan ini bukan sesuatu yang prinsip. Jadi, tidak ada ukuran pasti tentang luasnya audience ini.

3. Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu punya sasaran, tetapi heteroginitasnya juga tetap ada.


(32)

14

4. Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain. Bagaimana mungkin audience bisa bisa mengenal khalayak televisi yang jumlahnya jutaan. Tidak mengenal tersebut tidak ditekankan satu kasus persatu kasus tetapi meliputi semua audience.

5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. Anda berada di Yogyakarta yang sedang menikmati acara stasiun televisi yang disiarkan dari Jakarta. Bukankah ia dipisahkan dengan jarak ratusan kilometer, dapat juga dikatakan audience dipisahkan oleh ruang dan waktu.

Menurut Nurudin dalam bukunya, ada beberapa teori komunikasi massa yang membahas tentang audience seperti yang pernah dikemukakan oleh Melvin De Fleur dan Sandra Ball (1988) diantaranya Teori Individual Differences Perspective yang secara khusus menggambarkan perilaku audience. Proses ini berlangsung berdasarkan ide dasar dari stimulus-response. Disini tidak ada audience yang relatif sama, pengaruh media massa pada individu berbeda dan tergantung pada kondisi psikologi individu yang berasal dari pengalaman masa lalunya. Adapula Teori Categories Perspective, teori ini mengambil posisi bahwa ada perkumpulan sosial pada masyarakat yang didasarkan pada karakteristik umum seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pendapatan, kesempatan, dan seterusnya.


(33)

15

4. Definisi Variety Show

Salah satu program yang banyak dilirik oleh stasiun televisi akhir-akhir ini adalah variety show. Menurut Harold R Hickman,

“In the variety show the ideas is that the audience likes to have a little variety in what they watch, and this can be done within single program. Music, comedy, talk, and dance can all be mixed into a single program

with a common thread to tie it all together .” ( hal yang terpenting dalam

variety show adalah ketika penonton tertarik untuk menikmati keanekaragaman dari apa yang mereka lihat, dan hal ini bisa di temukan dalam satu acara. Music,komedi,percakapan dapat dikomninasikan kedalam satu acara dengan bergiliran).Secara lebih sederhana, Garin Nugroho mengistilahkan variety show layaknya supermarket yang menawarkan segala rupa hiburan. Konsep gado-gado yang menayangkan aneka tontonan ini jika dikemas dengan baik, akan mampu menghadirkan suasana yang berbeda. “This means that lots of production value will come within the frame-bright colors, large stage setting, fast-paced dialogue, and the use of audience interaction and even participation

when possible ”. ( semua hasil produksi didapatkan melalui begroaund

yang berwarna, tata panging yang megah, percakapan yang bersahabat dan interaksi maupun partisipasi penonton yang mungkin dilakukan). Program ini menjadi alternatif bagi stasiun televisi karena selain biaya operasionalnya lebih murah, jika acara tersebut sukses, pencitraan stasiun televisi yang bersangkutan juga ikut terangkat (Idialfero : 2008).


(34)

16

Jika menilik program televisi Indonesia, tayangan variety show kurang bervariasi jenisnya. Sebagian besar didominasi ajang pencarian bakat. Ini dimulai ketika Indosiar menayangkan Akademi Fantasi Indosiar (AFI) pada 2002, lalu diikuti oleh RCTI dengan Indonesian Idol, TPI dengan Kontes Dangdut TPI, Mamamia (Indosiar), Kondang-In (Indosiar), Idola Cilik (RCTI), Let’s Dance (Global TV), The Master (RCTI), dan acara Radio Show yang ada di ( TV One).

5. Definisi Motif

Motif berasal dari bahasa latin yaitu “movere” yang artinya bergerak. Motif berarti sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan sehingga individu itu berbuat sesuatu.

Motif pada hakekatnya merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua pengerak dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Setiap tingkah laku manusia pada hakekatya mempunyai motif. Motif pada hakekatnya merupakan terminologi umum yang memberikan makna, daya dorong, keinginan, kebutuhan, dan kemauan (muslimin, 2004:290).

Menurut Azwar (dalam DR. Nyayu Khodijah, 2006), disebutkan bahwa Motif adalah suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan dalam diri seseorang yang disadari atau tidak disadari yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku.

Dari beberapa pendapat di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwasannya Motif merupakan suatu dorongan dan kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk mencapai tujuan tertentu.


(35)

17

6. Macam-Macam Motif Secara Umum

Sesuai dengan jenis kebutuhannya maka Muzafer Sherif dalam Slamet Santoso (117-118) membedakan motif mejadi beberapa macam, yaitu:

a. Biogenetic motive/motif biogenetis

Motif ini berasal dari beberapa kebutuhan biologis sebagai makhluk hidup. Oleh karena itu, motif biogenetis mempunyai sumber dari dalam diri individu dan kurang berhubungan dengan keadaan di luar diri individu. Motif ini seperti lapar, haus, lelah, kebutuhan seks, dan sebagainya.

b. Sociogentic motive/motif sosiogenetik

Motif ini timbul karena adanya hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial dapat berasal dari masyarakat seperti keadaan sosial, ekonomi, dan dari kebudayaan seperti norma, nilai, dan aturan-aturan lain.

c. Theogenetic motive/motif teogenetis

Motif ini berasal dari interaksi antara manudia dengan Tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasikan norma-norma agama tertentu. Contoh motif teogenetis ialah, misalkan keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, melaksankan norma-norma agama (bersedekah), dan sebagainya.


(36)

18

Menurut Mc Quail dkk, kebutuhan berasal dari “pengalaman sosial” dan media massa terkadang dapat membantu membangkitkan khalayak terhadap kesadaran akan kebutuhan tertentu yang berhubungan dengan situasi sosial. Informasi atau hiburan bukan sebagai sesuatu yang dibutuhkan seseorang, melainkan sebagai sesuatu untuk memuaskan kebutuhan atau hasrat pribadi. Motif seseorang dalam melakukan sesuatu untuk memperoleh kepuasan kebutuhannya bisa berbeda-beda, begitu juga perbedaan motif dalam proses pemilihan media. Perbedaan seseorang dalam menggunakan media menimbulkan perbedaan pula pada tingkat kepuasan kebutuhan yang didapat individu dalam menggunakan media. Semakin sesuai pesan komunikasi dengan motif, semakin besar pula kemungkinan komunikasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh komunikan.

a. Macam-Macam Motif Pengunaan Media

Daftar motif memang tidak terbatas, banyak jenis-jenis motif yang dikemukakan oleh beberapa ahli dalam penggunaan media, diantaranya:

1. Menurut Katz, Gurevicth dan Haas (1974) dalam Rakhmat (2007:66) :

Media massa sebagai alat yang digunakan individu-individu untuk berhubungan dengan yang lain. Oleh karena itu, mereka membagi macam-macam motif menjadi:


(37)

19

a) Motif Unifungsional (hasrat melarikan diri, kontak sosial, atau bermain)

b) Motif Bifungsional (informasi-edukasi, fantastistescapist, atau gratifikasi segera-tertangguhkan), empat-fungsional (diversi, hubungan personal, identitas personal, dan

surveillance; atau surveillance, korelasi, hiburan,

transmisi budaya), dan multifungsional.

2. Menurut Blumler dalam Rakhmat (2006:66), motif ada 3 orientasi yaitu:

a) Orientasi kognitif (kebutuhan bukan informasi,

surveillance, atau eksplorasi realitas).

b) Diversi (kebutuhan akan pelepasan sari tekanan dan kebutuhan akan hiburan).

c) Identitas personal (yakni, “menggunakan isi media untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri”).

b. Penjabaran Macam-Macam Motif

Sedangkan motif yang dijabarkan dalam Nurudin (2007:194-195), ada beberapa macam, yaitu:

1) Motif Kognitif

Yaitu motif kebutuhan yang berhubungan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan.


(38)

20

Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.

2) Motif Afektif

Yaitu motif yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Kebutuhan ini berkaitan dengan bagaimana seseorang individu secara otomatis cenderung berempati dengan perasaan orang-orang yang diamatinya dan menirukan perilakunya.

3) Motif Integrasi Sosial

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi.

c) Motif Integrasi Personal

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Hal itu bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri.

d) Motif Pelepasan Ketegangan

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman. Kebutuhan ini didasarkan atas kebutuhan manusia untuk melepaskan diri dari kehidupan nyata/dari kehidupan kesehariannya.


(39)

21

Jelas bahwa individu-individu menggunakan media massa karena didorong oleh motif, begitu juga dalam menonton tayangan Radio Show, penonton memiliki motif dan alasan yang berbeda-beda untuk memuaskan kebutuhan mereka. Hal ini karena orang secara aktif mencari media tertentu dan isi tertentu untuk menghasilkan kepuasan tertentu. Orang aktif karena mereka mampu untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai jenis media untuk mencapai tujuan komunikasi (Richard Wes, 2008 : 101).

McQuail, Blumler, & Brown (1972) menyatakan bahwa “pengguna media dapat dikategorikan dalam empat pembagian dasar : pengalihan perhatian, hubungan personal, identitas personal, dan pengawasan. Diantara kategori yang diidentifikasi oleh individu-individu adalah kebutuhan yang dihubungkan dengan memperoleh informasi atau pengetahuan, kesenangan, status, memperkuat hubungan, dan pelarian.”

7.Kajian Teori

a. Teori Uses And Gratifications Theory (Teori kegunaan Dan Kepuasan) Asumsi mengenai khalayak yang aktif mencari kepuasan untuk kebutuhan individunya dan penggunaan media massa yang berorientasi pada tujuan yang cukup jelas, melahirkan pendekatan baru dalam ilmu komunikasi. Yaitu pendekatan yang berdasarkan pada asas penggunaan dan pemenuhan kebutuhan, yang disebut


(40)

22

dengan Uses and Gratification Theory. Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori Uses

and Gratification (kegunaan dan kepuasan) ini dikenalkan tahun 1974

dalam bukunya The Uses On Mass Communication : Current

Perspective on Gratification Research.

Teori Uses and Gratification adalah perluasan dari teori kebutuhan dan motivasi (Maslow, 1970). Dimana dalam teori Uses and Gratification, yang dilihat adalah apa yang dilakukan oleh seseorang terhadap media, bukan apa yang dilakukan oleh media terhadap diri seseroang individu. Seseorang dilihat sebagai individu yang aktif dan memiliki tujuan, mereka akan bertanggung jawab dalam memilih media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka, sedangkan media hanya digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan individu.

b. Lima Asumsi Teori Uses and Gratification

Teori Uses and Gratification memberikan sebuah kerangka untuk memahami kapan dan bagaimana konsumen media individu menjadi lebih atau kurang aktif dan konsekuensi dari keterlibatan yang meningkat atau menurun. Katz, Blumler, & Gurevitch (Richard West, 2008 : 104) menyatakan bahwa terdapat lima asumsi dasar Teori Uses and Gratification :


(41)

23

1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.

2. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pillihan media tertentu terdapat pada anggota khalayak.

3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut pada situasi-situasi tertentu.

5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.

Katz dan kawan-kawan (1974) dan Dennis McQuail (1975) menggambarkan logika yang mendasari penelitian terhadap Uses and Gratification.

Table 1.2 Model “Uses and Gratification”

Faktor Sosial Psikologis Menimbulkan (1) Kebutuhan yang melahirkan (2) Harapan-harapan Terhadap media massa atau sumber lain yang mengarah pada (3-4) Berbagai pola Penghadapan Media (5) Menghasilkan gratifikasi kebutuhan (6) Konsekuensi lain yang tidak diinginkan (7)


(42)

24

Teori Uses and Gratification menghubungkan kepuasan akan kebutuhan pada pilihan terhadap sebuah media yang berada ditangan khalayak, karena orang adalah agen yang aktif, sehingga mereka mengambil inisiatif. Motif menonton tayagan radio show di tv one ketika mereka ingin mendapatkan informasi sekaligus hiburan tentang dunia musik. Secara lebih konkrit, model Uses and Gratification

adalah meneliti tentang asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan (Katz, Blumler & Gurevitch (1974) dalam Jalaludin (1989:197).

Selain bagan diatas, bagan Rakhmat dibawah ini juga dapat membantu untuk memahami pendekatan uses and gratifications :

Gambar 1.3 Model “Uses and Gratification” Rakhmat

Anteseden Motif Penggunaan

Efek Media

-Variabel Individu - Kognitif - Hubungan - Kepuasan - Variabel - Diversi - Macam isi - Pengetahuan -Lingkungan - Personal identity - Hubungan dengan – Dependensi isi


(43)

25

c. Macam-Macam Variabel

Rakhmat menjelaskan struktur model tersebut sebagai berikut. 1. Variabel Anteseden terbagi atas dua dimensi yaitu :

a. Individual, dimensi ini menyajikan informasi perihal data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan.

b. Lingkungan, dimensi ini dapat terdiri atas data mengenai organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial.

2. Variabel Motif terbagi atas tiga dimensi, yaitu :

a. Kognitif, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan informasi, dan eksplorasi realitas.

b. Diversi, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan.

c. Personal identity atau identitas personal, dimensi menyajikan perihal data tentang bagaimana penggunaan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.

3. Variabel Penggunaan media terdiri atas tiga dimensi, yaitu :

a. Jumlah waktu, dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang digunakan dalam menggunakan media.

b. Jenis isi media, dimensi ini menyajikan jenis media yang dipergunakan.


(44)

26

c. Hubungan, dimensi ini menyajikan perihal hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan.

4. Variabel Efek terdiri dari tiga dimensi, yaitu :

a. Kepuasan, dimensi ini menyajikan informasi perihal evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan.

b. Pengetahuan, dimensi ini menyajikan perihal persoalan tertentu.

c. Dependensi media, dimensi ini menyajikan informasi perihal ketergantungan responden pada media dan isi media untuk kebutuhannya.

Jay G. Blumler (1979) dalam Ricard West (2008: 107) menyusun beberapa aktivitas khalayak yang dapat dilakukan oleh konsumen media, termasuk di dalamnya adalah:

1. Kegunaan (utility), media memiliki kegunaan bagi orang, dan orang dapat menempatkan media pada kegunaan tersebut. Mahasiswa kominikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang menonton tayagan radio show untuk memperoleh informasi tentang musik.

2. Kesengajaan (intentionality), terjadi ketika motivasi orang menentukan konsumsi mereka akan isi media. Mahasiswa kominikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang menonton radio show untuk mengisi waktu luang.


(45)

27

3. Selektivitas (selectivity), khalayak menggunakan media dapat merefleksikan ketertarikan dan preferensi mereka. Jika Mahasiswa kominikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang menyukai music , mereka pasti akan menonton tayangan radio show di televisi.

4. Kesulitan untuk mempengaruhi (Imperviousness to influence), khalayak membentuk pemahaman mereka sendiri dari isi dan bahwa makna mempengaruhi apa yang mereka pikirkan dan lakukan.

Dengan kata lain, teori Uses and Gratification menjelaskan tentang khalayak yang pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Apabila motif dapat terpenuhi maka kebutuhan khalayak juga akan terpenuhi. Oleh karena itu khalayak secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya, khalayak dengan aktif dan selektif menerima terpaan dari media massa yang sampai kepadanya, akan tetapi khalayak tidak begitu saja menerima semua terpaan yang sampai.

Berkaitan dengan judul Motif Mahasiswa Menonton Tayangan Radio Show di Tv One dan dengan penjelasan teori diatas, maka peneliti dapat berkesimpulan bahwa ketika khayalak mempunyai keinginan menonton Tayangan Radio Show, sebenarnya keinginan tersebut muncul karena didasari adanya suatu motif-motif tertentu.


(46)

28

Karena adanya berbagai macam motif itulah, maka khalayak merasa dipuaskan oleh Tayangan Radio Show tersebut. Sehingga kebutuhan mereka akan terpenuhi.

F. Definisi Konseptual Dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah batasan tentang pengertian yang diberikan peneliti terhadap variabel-variabel (konsep) yang hendak diukur, diteliti dan digali datanya (Hamidi, 2010:141).

Motif

Motif merupakan sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan sehingga individu itu berbuat sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan, kebutuhan dapat dipandang sebagai kekurangan adanya sesuatu, dan ini menuntut segera pemenuhannya, agar segera mendapatkan keseimbangan.

Berikut ini adalah macam-macam motif berdasarkan beberapa ahli komunikasi:

a. Menurut Katz, Gurevicth dan Haas (1974) dalam Rakhmat (2007:66), mereka membagi macam-macam motif menjadi :

1) Motif Unifungsional (hasrat melarikan diri, kontak sosial, atau bermain)

2) Motif Bifungsional (informasi-edukasi, fantastistescapist, atau gratifikasi segera-tertangguhkan), empat-fungsional (diversi,


(47)

29

hubungan personal, identitas personal, dan surveillance; atau

surveillance, korelasi, hiburan, transmisi budaya), dan

multifungsional.

b. Menurut Blumler dalam Rakhmat (2006:66), motif ada 3 orientasi yaitu:

1) Orientasi kognitif (kebutuhan bukan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas).

2) Diversi (kebutuhan akan pelepasan sari tekanan dan kebutuhan akan hiburan).

3) Identitas personal (yakni, “menggunakan isi media untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri”).

c. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis-jenis motif yang dijabarkan dalam Nurudin (2007:194-195), yaitu:

1) Motif Kognitif

Yaitu motif kebutuhan yang berhubungan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. 2) Motif Afektif

Yaitu motif yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.


(48)

30

3) Motif Integrasi Sosial

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi.

4) Motif Integrasi Personal

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Hal itu bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri.

5) Motif Pelepasan Ketegangan

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.

2. Definisi operasional

Definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur (Hamidi, 2010:142). Berikut ini adalah penjelasan indikator-indikator dari motif mahasiswa menonton tayangan Radio Show di Tv One berdasarkan motif kognitif, afektif, deversi, integratif personal, integratif sosial dan motif pelepasan ketegangan, yaitu:

a. Motif Kognitif, adalah kebutuhan akan informasi. Indikatornya : 1. Dalam menonton tayangan Radio Show, responden berharap

akan memperoleh informasi tentang tentang model pakaian dan aksesoris yang sedang trend dipakai oleh para musisi atau bintang tamu pada saat itu.


(49)

31

2. Dalam menonton Radio Show, responden akan mendapatkan informasi tentang band-band indi dan band-band legendaries yang belum pernah kita tau dan mendapat kan informasi dari talk show yang bintang tamunya dari mahasiswa.

3. Responden berharap mendapat informasi tentang gaya hidup serta sejarah para musisi atau bintang tamu yang disuguhkan dalam tayangan Radio Show.

4. Setelah menonton tayangan Radio Show , secara tidak sadar responden akan mendapat informasi tentang jenis-jenis music dan dari mana asal musisi-musisi tersebut, usaha-usaha mandiri yang di lakukan dari mahasiswa-mahasiswa yang belum pernah mereka tau.

b. Motif Afektif

Fantasistescapist (berkhayal/kebutuhan akan fantasi). Ketika menonton tayangan Radio Show, responden akan mulai berkhayal menjadi seorang presenter yang sedang ditonton atau berkhayal menjadi seorang selebritis terkenal seperti idolanya dalam tayangan Radio Show tersebut.

Motif Diversi dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 1) Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan

Setiap individu pasti memiliki permasalahan, dengan adanya tayangan Radio Show, mungkin responden akan dapat melepaskan ketegangan dan melupakan sedikit permasalah yang dihadapi.


(50)

32

2) Kebutuhan akan hiburan

a) Karena adanya kebutuhan akan suatu hiburan, yang mendorong responden untuk menonton tayangan Radio Show, sehingga timbul rasa ingin mendapat rasa tertarik dan terhibur ketika menonton tayangan Radio Show.

b) Karena sudah terbiasa menonton tayangan Radio Show, sehingga ketika responden tidak menonton Radio Show akan timbul rasa menyesal atau kecewa.

c. Integrasi Sosial atau Kontak Sosial

Kebutuhan yang berkaitan dengan keluarga, teman, dan dunia. Indikatornya :

1. Ketika menonton tayangan Radio Show, responden dapat menjalin suatu keakraban bersama teman atau keluarga dengan cara menonton bersama.

2. Responden (mahasiswa) berharap dapat menemukan bahan percakapan ketika menonton tayangan Radio Show.

3. Setelah menonton tayangan Radio Show, responden berharap dapat bertukar informasi/cerita seputar selebritis idola dengan orang lain yang sama-sama menyukai tayangan Radio Show. d. Motif Integrasi Personal

1) Motif untuk mempererat dengan dirinya sendiri, maksudnya adalah ketika menonton tayangan Radio Show, responden akan dapat introspeksi diri dari perilaku selebritis idolanya.


(51)

33

2) Saat menonton tayangan Radio Show saya berharap dapat bisa mengeksplorasi semua potensi, kemampuan, bakat, citra diri, kepercayaan diri, dan nilai-nilai positifyang dimiliki musisi idola untuk dijadikan acuan dalam berperilaku dan bersikap di lingkungan masyarakat dengan baik. Karena umumnya para penonton tayangan Radio Show mencari nilai-nilai pribadi mereka sesama penonton.

e. Motif Pelepas Ketegangan

Suatu motif yang didasarkan pada permasalahan responden untuk melepaskan penat karena permasalahan yang dihadapi sehari-hari.

1. Saat menonton tayangan Radio Show, responden dapat melepaskan diri dari dari rasa stress.

2. Responden dapat bersantai dan mengisi waktu luang ketika menonton tayangan Radio Show.

G. METODE PENELITIAN 1. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Survey. Dimana peneliti memerlukan sample dan menggali data yang ada dipermukaan saja. Penelitian yang dilakukan nantinya adalah pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan


(52)

kejadian-34

kejadian relatif, distributif dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitaf adalah prosedur penelitian yang menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi yang menghasilkan data berupa angka. 3. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungi, 2005: 36).

4. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah lokasi yang digunakan dalam penelitian. Dan lokasi dalam penelitian ini adalah kampus tiga Universitas Muhammadiyah Malang khususnya mahasiwa dan mahasiswi universitas muhammadiyah malang. Alasan peneleiti mengambil lokasi penelitian ini karena kampus muhammadiyah pernah di datagi oleh Radio Show dan banyaknya mahasiswa universitas muhammadiyah malang yang pernah melihat acara Radio Show, degan alasan itulah peneliti mengambil mahasiswa sebagai objek penelitian yang menarik untuk diteliti.


(53)

35

5. Populasi dan Sample a. Populasi

Populasi adaah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimplan (sugiyono, 2009 : 80). populsi dalam peneliti ini adalah mahasiwa universitas muhammadiah malang jurusan imu komunikasi yang pernah menonton tayangan Radio Show yang sesuai dengan kreteria. adapun kreteria responden yang di inginkan adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa universitas muhammadiyah malang jurusan ilmu komunikasi audio visual angkatan 2009

2. Pernah menonton program acara “ Radio Show” setidnya 3x dalam seminggu.

Yang menjadi target populasi/subjek penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi jurusan Audio Visual tahun angkatan 2009 yang berjumlah 118 mahasiswa tiga kelas yang terdiri dari 86 mahasiswa dan 33 mahasiswi.

b. Sampel

Sampel adalah bagaian dari jumlah karkteristik,misalnya karena katerbatasan dana tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengunakan sampel yang di ambil dari poulasi itu (Sugiyono , 2009 : 81). Apa yang di pelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat di


(54)

36

berlakukanya untuk populasi. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penjaringan populasi untuk menetukan jumlah sampel. Adapun yang menjadi karakteristik penjaringan populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 kosentrasi Audio Visual dan yang menonton tayangan Radio Show Di Tv One. Setelah itu peneliti melakukan penarikan populasi dengan menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dari hasil tersebut terdapat 60 mahasiswa yang memenuhi kriteria yaitu yang menonton tayangan Radio Show Di Tv One untuk dijadikan sampel penelitian.

6. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner

Teknik pengumpuan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan kuisioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diisi oleh responden (Bungin, 2005:123).

Penulis menggunakan studi lapangan yaitu dengan memperoleh data-data dengan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa Universitas Muhammadiah Malang Jurusan ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 .


(55)

37

b. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang bersumber dari arsip-arsip, dokumen-dokumen, maupun literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, digunkan dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang profil Tv One dan profil acara Radio Show.

7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif, Perhitungan data yang digunakan adalah dengan perhitungan data distribusi frekuensi, perhitungan ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut kemudian dipersentasekan (Bungin, 2008 : 171). Untuk menghitung sebaran persentase dari frekuensi tersebut, dapat digunakan rumus :

Keterangan : P = Prosentase

fx = Frekuensi individu N = Jumlah responden

Langkahnya dapat dilakukan dengan membuat tabel distribusi jawaban responden. Tabel tersebut digunakan untuk melihat skor dari setiap butir soal, kemudian skor tersebut dijumlahkan untuk mendapat skor total. Selanjutnya adalah menyusun distribusi frekuensi, tabel frekuensi


(56)

38

diperoleh melalui tabulasi sederhana yang hasilnya dalam bentuk persentase.

Setelah itu, langkah selanjutnya adalah data akan diolah kembali menggunakan analisis data dalam Kriyantono (2008:167), yaitu menggunakan statistik deskriptif tendensi sentral dengan bentuk mean. Tendensi sentral merupakan cara yang bertujuan untuk mendapatkan ciri khas dari bilangan tersebut. Mean adalah nilai rata-rata atau nilai tengah dari total bilangan. Mean dapat diperoleh dalam rumus :

Keterangan :

M = Mean (rata-rata) = Jumlah unsur data

N = Banyaknya data/banyaknya responden/sampel 8. Skala Data

Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009:93).

Dalam penilitian disini digunakan untuk mengukur motif dan kepuasan yang diperoleh, jawaban dari instrument dengan skala likert memiliki skor sebagai berikut :


(57)

39

Sangat Setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Kurang Setuju (KS) = 2 Tidak Setuju (TS) = 1 Sangat tidak setuju (STS) = 0


(1)

kejadian relatif, distributif dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitaf adalah prosedur penelitian yang menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi yang menghasilkan data berupa angka. 3. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungi, 2005: 36).

4. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah lokasi yang digunakan dalam penelitian. Dan lokasi dalam penelitian ini adalah kampus tiga Universitas Muhammadiyah Malang khususnya mahasiwa dan mahasiswi universitas muhammadiyah malang. Alasan peneleiti mengambil lokasi penelitian ini karena kampus muhammadiyah pernah di datagi oleh Radio Show dan banyaknya mahasiswa universitas muhammadiyah malang yang pernah melihat acara Radio Show, degan alasan itulah peneliti mengambil mahasiswa sebagai objek penelitian yang menarik untuk diteliti.


(2)

5. Populasi dan Sample a. Populasi

Populasi adaah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimplan (sugiyono, 2009 : 80). populsi dalam peneliti ini adalah mahasiwa universitas muhammadiah malang jurusan imu komunikasi yang pernah menonton tayangan Radio Show yang sesuai dengan kreteria. adapun kreteria responden yang di inginkan adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa universitas muhammadiyah malang jurusan ilmu komunikasi audio visual angkatan 2009

2. Pernah menonton program acara “ Radio Show” setidnya 3x dalam seminggu.

Yang menjadi target populasi/subjek penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi jurusan Audio Visual tahun angkatan 2009 yang berjumlah 118 mahasiswa tiga kelas yang terdiri dari 86 mahasiswa dan 33 mahasiswi.

b. Sampel

Sampel adalah bagaian dari jumlah karkteristik,misalnya karena katerbatasan dana tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengunakan sampel yang di ambil dari poulasi itu (Sugiyono , 2009 : 81). Apa yang di pelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat di


(3)

berlakukanya untuk populasi. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penjaringan populasi untuk menetukan jumlah sampel. Adapun yang menjadi karakteristik penjaringan populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 kosentrasi Audio Visual dan yang menonton tayangan Radio Show Di Tv One. Setelah itu peneliti melakukan penarikan populasi dengan menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dari hasil tersebut terdapat 60 mahasiswa yang memenuhi kriteria yaitu yang menonton tayangan Radio Show Di Tv One untuk dijadikan sampel penelitian.

6. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner

Teknik pengumpuan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan kuisioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diisi oleh responden (Bungin, 2005:123).

Penulis menggunakan studi lapangan yaitu dengan memperoleh data-data dengan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa Universitas Muhammadiah Malang Jurusan ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 .


(4)

b. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang bersumber dari arsip-arsip, dokumen-dokumen, maupun literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, digunkan dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang profil Tv One dan profil acara Radio Show.

7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif, Perhitungan data yang digunakan adalah dengan perhitungan data distribusi frekuensi, perhitungan ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut kemudian dipersentasekan (Bungin, 2008 : 171). Untuk menghitung sebaran persentase dari frekuensi tersebut, dapat digunakan rumus :

Keterangan : P = Prosentase

fx = Frekuensi individu N = Jumlah responden

Langkahnya dapat dilakukan dengan membuat tabel distribusi jawaban responden. Tabel tersebut digunakan untuk melihat skor dari setiap butir soal, kemudian skor tersebut dijumlahkan untuk mendapat skor total. Selanjutnya adalah menyusun distribusi frekuensi, tabel frekuensi


(5)

diperoleh melalui tabulasi sederhana yang hasilnya dalam bentuk persentase.

Setelah itu, langkah selanjutnya adalah data akan diolah kembali menggunakan analisis data dalam Kriyantono (2008:167), yaitu menggunakan statistik deskriptif tendensi sentral dengan bentuk mean. Tendensi sentral merupakan cara yang bertujuan untuk mendapatkan ciri khas dari bilangan tersebut. Mean adalah nilai rata-rata atau nilai tengah dari total bilangan. Mean dapat diperoleh dalam rumus :

Keterangan :

M = Mean (rata-rata) = Jumlah unsur data

N = Banyaknya data/banyaknya responden/sampel 8. Skala Data

Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009:93).

Dalam penilitian disini digunakan untuk mengukur motif dan kepuasan yang diperoleh, jawaban dari instrument dengan skala likert memiliki skor sebagai berikut :


(6)

Sangat Setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Kurang Setuju (KS) = 2 Tidak Setuju (TS) = 1 Sangat tidak setuju (STS) = 0


Dokumen yang terkait

MOTIF MAHASISWA MENONTON PROGRAM RADIOROADSHOW LIVE IN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG DI TvOne (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2009)

1 7 45

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN STAND UP COMEDY INDONESIA (SUCI 3) DI KOMPAS TV ( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang )

1 21 45

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN SHOWCASE DI KOMPAS TV ( Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Audio Visual Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008 )

0 8 15

FAKTOR-­FAKTOR YANG MENDORONG MAHASISWA MENONTON TAYANGAN CLAS ON AIR CLASS MILD DI ANTV Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Audio Visual Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2003

0 20 2

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA "JIKA AKU MENJADI" DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2008)

0 3 40

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN STAND UP COMEDY INDONESIA (SUCI 3) DI KOMPAS TV ( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang )

3 47 64

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG TAYANGAN "INDONESIA MENCARI BAKAT" DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Kelas E Angkatan 2007 Universitas Muhammadiyah Malang)

0 4 61

MOTIF – MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

0 16 13

MOTIF MAHASISWA MENDENGARKAN RADIO STREAMING (Studi pada Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiah Malang)

2 27 74

RESEPSI MAHASISWA PADA TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan Tahun 2009)

0 9 31