MOTIF MAHASISWA MENONTON PROGRAM RADIOROADSHOW LIVE IN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG DI TvOne (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2009)

MOTIF MAHASISWA MENONTON PROGRAM RADIOROADSHOW LIVE IN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG DI TvOne
(Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan
2009)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :
AFID RIDHO NURVIANTONO
NIM : 07220431

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil’Alamin, Segala Puji syukur dan rahmat dari Allah SWT, dengan
segenap rasa kebersyukuran akan ke-Esaan nya yang telah memberi rahmat dan anugerah yang

sangat indah, akhirnya peneliti dapat merampungkan penulisan skripsi yang berjudul Motif
Mahasiswa Menonton Program Acara Radioroadshow Live in Universitas Muhammadiyah
Malang di Tvone (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
angkatan 2009) ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penelitian ini didasari oleh fenomena dari berkembangnya beragam program musik pada
setiap televisi nasional yang tidak hanya sebagai penyaji informasi, belakangan dunia
pertelevisian nasional telah menjadi suatu ajang promosi bagi para musisi berbakat Indonesia.
Dengan adanya persaingan program musik disetiap televisi nasional menunjukkan bahwa bangsa
ini semakin berkembang ke arah yang positif. Diantaranya adalah Tvone yang telah menjadi
salah satu perusahaan media massa elektronik yang terbesar di negeri ini dengan karakternya
sebagai televisi penyampai berita paling update juga menghadirkan program musik seperti
Radioshow. Salah episode yang paling ditunggu yaitu Radioroadshow ke kota-kota di Indonesia
dengan menampilkan musisi ciri khas kota yang didatanginya juga menampilkan sisi informatif
dan edukatif di setiap episodenya.
Audiens mempunyai kebutuhan dan keinginan dalam menggunakan dan memilih media
seperti berlangganan, membaca, menonton atau mendengarkan media yang mempengaruhinya.
Sebagai audiens yang aktif berhubungan dengan media tentunya audiens dapat mengetahui motif
menonton terhadap program musik yang ada.
Selama proses pengerjaan skripsi ini, tak sedikit peneliti menerima masukan, bimbingan
maupun arahan dari berbagai pihak. Kepada semua pihak yang telah terlibat baik secara langsung

ataupun tidak dalam proses pengerjaan skripsi ini dengan segala peneliti haturkan terima kasih,
terkhusus kepada :

1. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Drs. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Malang.

3. Nurudin, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Malang.
4. Drs. Farid Rusman, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan, arahan, koreksi,
diskusi dan dukungan moril serta ilmu dan kesabaran sehingga skripsi ini selesai
5. Dr. Achmad Habib, MA selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, arahan, koreksi,
diskusi dan dukungan moril serta ilmu dan kesabaran sehingga skripsi ini selesai
6. Abdullah Masmuh, Drs. M.Si selaku penguji I
7. Isnani Dzuhrina, S. Sos., MA selaku penguji II
8. Segenap dosen Ilmu Komunikasi dan pihak administrasi yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, keterampilan serta kemudahan dan bantuannya
9. Bapak Arif Hidayatullah yang telah bersedia sharing dan membantuku dari kebuntuan
dan keputus asaan
10. Ibu dan Ayah tercinta dengan kasih sayang dan iringan Do’a serta restunya yang tak

pernah hentinya dihaturkan setiap saat.
11. Buat kekasih saya Mawit Novianty, terima kasih untuk setiap harinya. Support dan
bimbingan sehingga saya bisa menyelesaikan proposal ini, semoga ini menjadi amal
ibadah dan keberkahan untuk impian-impian kita selanjutnya dan seterusnya, Amien.
12. Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009 atas bantuannya dalam mengisi kuisioner dan
memberikan data yang sebenar-benarnya.
13. Buat teman-teman kost Alcatraz 88b, terima kasih support dan pelajaran hidupnya, saya
bangga menjadi bagian dari kehidupan kalian.
14. Buat teman kontrakan jalan Candi Borobudur, jalan Cengger Ayam, jalan Tapak Liman
terima kasih atas doa dan supportnya.
15. Buat teman-teman Ilmu komunikasi angkatan 2007, dan teman-teman jurusan Audio
Visual kesan yang indah melewati masa-masa kuliah bersama kalian. Terima kasih
kenangannya, saya rindu membikin product Audio Visual bersama kalian.
16. Untuk semua ahli, pakar dan ilmuwan yang telah saya kutip pendapat ataupun ilmunya.
Terimaksih atas ilmu dan pengetahuan yang telah kalian torehkan. Kalian adalah
pahlawan bagi kaum akademis seperti kami.
17. Dan untuk semua pihak yang telah membantu pengerjaan skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu per satu.


Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini adalah sebuah
pembelajaran untuk menjadi sempurna di masa depan. Saran ataupun kritik yang membangun
senantiasa diharapkan demi memperbaiki kekurangan yang ada. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penulis dan pembacanya.

Malang, 08 Mei 2013

Afid Ridho Nurviantono

DAFTAR ISI

Halaman
COVER.........................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN .……………………………………………...................ii
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………...iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ……………………………………………………iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ………………………….........................v
LEMBAR PERSEMBAHAN ………………………………………………………….vi
ABSTRAKSI.................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..................................................................................................viii

DAFTAR ISI................................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................x
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii

BAB I.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1
Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
Manfaat Penelitian .......................................................................................4
Tinjauan Pustaka ..........................................................................................4
1. Komunikasi Massa ...........................................................................4
2. Fungsi Komunikasi Massa ...............................................................6
3. Pengertian Media Komunikasi .........................................................7
4. Macam-Macam Media Komunikasi .................................................7
5. Televisi .............................................................................................8
6. Televisi Sebagai Media Massa Elektronik .......................................8
7. Fungsi Televisi .................................................................................9

8. Format Acara Televisi ....................................................................10
9. Definisi Variety Show .....................................................................11
10. Motif ...............................................................................................12
11. Audience Televisi ...........................................................................14
12. Teori Uses and Gratification ..........................................................16
Definisi Konseptual dan Operasional .......................................................22
Metode Penelitian .....................................................................................24
1. Pendekatan dan Tipe Penelitian ...................................................24
2. Tipe Penelitian .............................................................................24
3. Ruang Lingkup Penelitian ...........................................................25
4. Populasi ........................................................................................25
Sampel .......................................................................................................26
Pengumpulan Data ....................................................................................27
Teknik Pengukuran data............................................................................28
Uji Instrumen ............................................................................................28
Teknik Analisis Data .................................................................................29

BAB II.

GAMBARAN OBYEK PENELITIAN


A. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi
Angkatan 2009 ................................................................................... 31
B. Stasiun Televisi TVONE .....................................................................32
B.1 Sejarah dan Perkembangan ...........................................................32
B.2 Dewan Direksi TVONE ................................................................33
B.3 Visi dan Misi .................................................................................34
B.4 Logo...............................................................................................34
B.5 Profile TVONE..............................................................................35
C. Gambaran Acara Radio Show ..............................................................35
C.1 Makna Logo Radio Show ..............................................................36

BAB III. MOTIF

MAHASISWA

MENONTON

PROGRAM


ACARA

RADIOROADSHOW LIVE IN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG DI TVONE

(Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2009)
A. Usia dan Daerah Asal Responden ........................................................40
A.1 Responden Berdasarkan Usia ......................................................40
A.2 Responden Berdasarkan Daerah Asal ..........................................41
B. Deskripsi Jawaban Responden .............................................................42
B.1 Motif Kognitif ..............................................................................42
B.2 Motif Diversi ................................................................................52
B.3 Identitas Personal .........................................................................55

B. 4 Integrasi Sosial ............................................................................57
C. Uji Validitas dan Reliabilitas ...............................................................59
C.1 Uji Validitas ................................................................................59
C.2 Uji Reliabilitas ............................................................................61


BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan...................................................................................63
B.Saran.............................................................................................. .......66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1

Dewan Direksi TvOne.............................................................................33

Gambar 2

Logo TvOne........................................................................................ ....34

Gambar 3


Logo Radioshow................................................................................ .....36

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tingkat Usia Responden ............................................................................41

Tabel 3.2 Daerah Asal Responden .............................................................................41

Tabel 3.3 Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan Menonton acara Radioroadshow
Tvone Live in UMM” untuk mengetahui sejarah musik kota Malang .....42

Tabel 3.4 Tanggapan Responden Mengenai Menonton program “Radioroadshow Tvone
Live in UMM” untuk mengetahui jejak kreatif dari mahasiswa kota Malang
....................................................................................................................43

Tabel 3.5 Tanggapan Responden Mengenai acara Radioroadshow diadakan disetiap kota
dengan mengangkat kebudayaan kota tersebut ..........................................45


Tabel 3.6 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara Radioroadshow sebagai
pedoman wawasan bermusik ......................................................................46

Tabel 3.7 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara Radioroadshow untuk
mengetahui musikalitas dari musisi secara langsung.................................47

Tabel 3.8 Tanggapan Responden Mengenai Acara musik seperti radioroadshow perlu
dicontoh oleh stasiun televisi nasional yang lain .......................................48

Tabel 3.9 Tanggapan Responden Mengenai acara Radioroadshow untuk memacu ide kreatif
anda sebagai mahasiswa Komunikasi konsentrasi Audiovisual ..................49

Tabel 3.10 Tanggapan Responden menonton acara Radioroadshow karena mengidolai salah
satu grup band yang tampil di acara Radioroadshow ................................50

Tabel 3.11 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara Radioroadshow sebagai
bentuk perlawanan terhadap perkembangan musik diluar mainstream yang
sesungguhnya layak diapresiasi musikalitasnya ........................................51

Tabel 3.12 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara Radioroadshow sebagai
hiburan yang menjadi tontonan kebiasaan di akhir pekan .........................52
Tabel 3.13 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara Radioroadshow sebagai
pengusir kejenuhan anda di akhir pekan .....................................................54

Tabel 3.14 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara tsb untuk mengenang /
bernostalgia dengan band atau lagu dulu ...................................................55

Tabel 3.15 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara Radioroadshow dikarenakan
adanya syuting di lokasi kampus ...............................................................56

Tabel 3.16 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara Radioroadshow memberikan
wacana anda dalam membentuk grup band yang solid ..............................57

Tabel 3.17 Tanggapan Responden Mengenai menonton acara Radioroadshow untuk
dijadikan bahan pembicaraan dalam sosial media ......................................58

Tabel 3.18 Uji Validitas Motif Kognitif ......................................................................60

Tabel 3.19 Uji Validitas Motif Diversi ........................................................................60

Tabel 3.20 Uji Validitas Motif Identitas Personal .......................................................61

Tabel 3.21 Uji Validitas Motif Identitas Personal .......................................................61

Tabel 3.22 Uji Reliabilitas ...........................................................................................62

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Angket Penelitian
2. Skor Jawaban Responden
3. Hasil Distribusi Jawaban Responden
4. Hasil Uji Validitas
5. Hasil Uji Reliabilitas
6.

Dokumentasi

Daftar Pustaka

Ardiyanto, E & Erdinaya, Lukiati, K. (2004). Komunikasi Massa Pengantar. Bandung :
Simbiosa Rekatema Media.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta, 2006.
Bungin, Burhan. (2001). Metode Penelitian Sosial. Surabaya : Airlangga University Press.
Efendy, Onong Uchana. (1993). Televisi siaran, Teori dan Praktek. Bandung : Mandar Maju.
_____. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Hamidi, Prof., Dr., M.Si. 2010. Metode penelitian dan komunikasi. Malang:UMMpress
Kuswandi, Wawan. (1996). Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
McQuail, Dennis. (1987). Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.
McQuail, Dennis and Sven Windahl. 1993. Communication Models: For The Study of Mass
Communication. 2 nd Edition. New York: Longman Inc.
Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Rakhmat, Jalaludin. 2002. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya
____ 1982. A Model for the study of Mass Media effects State University
____ 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Silalahi, Gabriel Amin. (2003). Metodologi Penelitian dan Studi Kasus. Sidoarjo Citra Media.
Singarimbun, M,. dan Efendi, S. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Soemanto, Wasty, 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.

Hamidi, Prof., Dr., M.Si. 2010. Metode penelitian dan komunikasi. Malang:UMMpress
Dari Web :
http://musik.kapanlagi.com/berita/penuh-kejutan-hari-kedua-roadshow-radioshow-di-malang340211.html
http://www.anneahira.com/pengertian-media-komunikasi.htm

diakses tanggal 23/10/2012

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2132965-pengertianpopulasi/#ixzz2BtJ21DFy diakses tanggal 11/12/2012
http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampelpenelitian.html#ixzz2BtKr1dcN diakses tanggal 11/12/2012
http://www.scribd.com/doc/22186725/Observasi-Dan-Wawancara diakses tanggal 11/12/2012
http://hukum.uns.ac.id/downloadmateri.php?id=124 diakses tanggal 11/12/2012
http://rafsanjani-biografi.blogspot.com/2011/01/teknik-pengumpulan-data-sampling.html
diakses tanggal 11/12/2012
http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/ diakses tanggal 11/12/2012
http://menatap-ilmu.blogspot.com/2011/07/pengertian-fungsi-macam-macam-motivasi.html
diakses tanggal 20/12/2012
http://adiprakosa.blogspot.com/2007/11/uses-gratification.html diakses tanggal 20/12/2012
http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/27/macam-macam-motivasi/
diakses tanggal
20/12/2012
http://www.tvonenews.tv/pers
Diakses tgl 14-03-2013
http://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/55815-qradio-road-show-tvoneq-bakalkeliling-dari-kampus-ke-kampus.html
Diakses tgl 14-03-2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Kemajuan teknologi dan komunikasi adalah salah satu faktor yang
menunjang usaha pembaharuan pendidikan. Pemerintah dan masyarakat telah
menyadari akan pentingnya pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi dalam
rangka memperluas dan meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
Televisi sebagai komponen komunikasi dalam proses pendidikan memiliki peran yang
sangat efektif bagi transformasi informasi. Kehadiran televisi sebagai media
elektronik yang bersifat audio visual ternyata memiliki daya tarik lebih besar
dibandingkan media lainnya seperti radio dan surat kabar, yang tampaknya
berimplikasi besar bagi kehidupan sosial.
Dalam kaitannya dengan siaran televisi swasta nasional Indonesia, harian
Suara Merdeka menuliskan bahwa televisi merupakan media yang paling strategis
untuk mempengaruhi perilaku anak, remaja dan generasi muda pada umumnya.
Kultur baru yang disajikan oleh televisi akan membentuk sikap, perilaku dan
kepribadian mereka. Generasi muda Indonesia saat ini adalah generasi yang
mempunyai karakter atau ciri khas tersendiri. Sebagian dari mereka adalah "Generasi
Televisi" generasi yang sikap, perilaku dan kepribadiannya banyak dibentuk oleh
media TV. (http://musik.kapanlagi.com)
Televisi atau sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang
sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata tele
(jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh.
Secara sederhana kita dapat mendefinisikan televisi sebagai media massa yang
menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari jarak jauh. Tayangan televisi sudah
dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat (di Indonesia dan didunia). Karakteristik
yang dimilikinya membuat televisi menjadi sesuatu media yang mudah dinikmati oleh
semua kalangan. Sekalipun seseorang memiliki keterbatasan indera. Televisi dapat
dinikmati oleh orang yang buta huruf, tuna rungu (dengan hanya melihat gambar),
bahkan tuna netra sekalipun (hanya mendengar suaranya). Televisi saat ini sudah
bukan merupakan barang mewah dan bukan lagi sebuah kemajuan teknologi yang
membuat orang tangguh.

Selain banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menonton tayangan televisi,
acara-acara atau program yang ditayangkan oleh televisi juga harus diperhatikan.
Adegan-adegan dalam film dan program berita kriminal di televisi banyak
menyajikan kekerasan, pelecehan seksual dan sebagainya. Tayangan seperti ini tidak
mendidik. Tayangan kekerasan akan berdampak pada perilaku agresif dan anak akan
menjadi kurang sensitive terhadap kekerasan. Anak-anak akan merasa bahwa
kekerasan bukanlah sesuatu yang jelek, kekerasan hanyalah suatu bagian normal dari
kehidupan. Ini memberi mereka ijin moral untuk terlibat pertengkaran dan
mengalahkan orang lain. Anak-anak yang dibesarkan seperti ini dapat dipengaruhi
oleh brutalitas di televisi untuk melakukan kejahatan yang kejam, termasuk
pembunuhan.
Dengan semakin berkembangnya program musik di televisi, menyebabkan
stasiun televisi lainnya mengikuti program tersebut dengan konsep dan bentuk
program yang tidak jauh berbeda. Program musik itu sendiri menjadi suatu wadah
bagi para musisi indonesia untuk menunjukkan hasil karyanya, bisa dalam bentuk live
performance maupun video clip yang menjadi salah satu media promosi bagi musisi
tersebut. Program musik ini menyajikan suatu konten musik yang menghibur
sekaligus mempunyai konsep yang berbeda dengan memasukan sisi edukatif yang
memberikan suatu workshop dalam bermusik, berbeda jenis alat maupun kemampuan
musik dalam setiap episode-nya. Sebuah episode mempunyai edisi tentang jamming
bareng dengan menampilkan live performance dari bintang tamu yang ditentukan
yaitu musisi yang sudah handal dibidangnya sehingga dapat menjadi suatu tayangan
edukasi sekaligus menghibur yang belum pernah ada di program musik televisi
lainnya. Dijelaskan dalam tayangan tersebut bagaimana ciri suatu band membuat atau
menciptakan lagu dalam waktu yang singkat, kemudian ditambahkan dengan teknik
khusus tersendiri bagaimana cara memainkan alat musik tersebut yang belum tentu
bisa didapatkan di program musik lainnya. Pada segmen berikutnya juga ada sesi
tanya jawab untuk membahas masalah dalam bermusik khususnya sesuai dengan edisi
pada setiap episode-nya. Kemudian untuk pecinta musik lainnya bisa melihat secara
lebih detail bagaimana teknik-teknik bermusik dipraktekkan secara langsung yang
diadopsi dari teori yang tepat. Acara ini mempunyai suatu karakterisktik yang
terdapat nilai hiburan, edukatif, informatif dan sekaligus sebagai media promosi bagi
bintang tamu yang hadir dalam program musik tersebut.

Gelaran roadshow program RADIOSHOW dari TV One yang terbukti
memberikan nafas baru di blantika musik Indonesia sampai di Malang. Faktanya,
Malang adalah kota pertama yang disambangi program RADIOSHOW dari TV One.
Kota Malang yang juga disebut sebagai kota Pendidikan sehingga memberikan
dukungan atau tolak ukur atas barometer musik Indonesia, mengingat dengan
beragamnya latar belakang budaya setiap mahasiswa. Beberapa keunggulan yang
dimiliki oleh acara RADIOSHOW dari TV One dibandingkan dengan acara musik
yang lain memberikan warna yang berbeda mengingat acara ini merupakan gabungan
dari beberapa acara yang dikemas dalam suatu acara musik (variety show).
Keunggulan tersebut juga menjadi motif bagi pemirsa televisi untuk selalu mengikuti
acara tersebut, motif tersebut merupakan suatu upaya pemirsa televisi untuk
mengikuti acara yang benar-benar memberikan kepuasan ketika menonton.
Selama 2 hari berturut-turut, Lapangan Helipad, Kampus Universitas
Muhammadiyah Malang dibanjiri penggemar musik di malam hari. Kalau di hari
pertama, Sabtu (17/6) ada Silvia Sartje, D Kill Band dan anak-anak punk Begundal
Lowokwaru, di hari kedua Minggu (18/6) band lawasElpamas dan Snickers and The
Chicken Fighters (SATCF) yang sedang booming akan memanaskan lapangan
helipad.
Dalam akun resmi @RadioShow_tvOne, mereka menyampaikan kekaguman
atas sambutan hangat para mahasiswa yang berada di Kota Malang. Sayang memang
hanya sedikit band-band lokal Malang yang bermain di acara yang memang terbatas
waktunya itu. Silvia Sartje, Elpamas, D Kill, Begundal Lowokwaru dan SATCF
hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak potensi Malang. (Kapanlagi.com)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Motif apa saja yang muncul dalam menonton program Radiroadshow
Live in Universitas Muhammadiyah Malang dikalangan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2009.
2. Seberapa kuat masing-masing jenis motif mendorong audiens untuk
menonton program Radiroadshow Live in Universitas Muhammadiyah
Malang

dikalangan

Mahasiswa

Ilmu

Muhammadiyah Malang angkatan 2009.

Komunikasi

Universitas

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas dan agar
penelitian ini menjadi lebih terarah secara jelas maka perlu ditetapkan tujuanya.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif
menonton acara program musik televisi Radiroadshow Tvone dikalangan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2009.

D. Manfaat Penelitian
1. Akademis : Diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi khasanah ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang komunikasi audio visual dan nantinya dapat
membantu penelitian-penelitian yang berhubungan dengan korelasi selanjutnya.
2. Praktis : Diharapkan dapat menjadi masukan dalam membuat program musik
yang sesuai dengan perkembangan musik secara kreatif dan jujur.

E. Tinjauan Pustaka
 

1. Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli
komunikasi yang lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) “Mass
communication is the tehnologically and institutionally based production
and distribution of the most broadly shared continousflow of messages in
industrial societes”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi
yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta
paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti
yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999). Dari definisi Gerbner
tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa
pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan
kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu
yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses
memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan
harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga
komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
Menurut Gamble mengemukakan bahwa sesuatu bisa didefinisikan
sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan
modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat
kepada khalayak luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media
modern pula layaknya surat kabar, majalah, televisi, film atau
gabungan diantara media tersebut
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagai atau mengetahui satu sama
lain.
3. Pesan adalah milik publik, artinya bahwa pesan ini didapatkan dan
diterima oleh banyak orang.
4. Sebagai sumber komunikasi biasanya organisasi formal seperti
jaringan,

ikatan

ataupun

perkumpulan,

dengan

kata

lain

komunikatornya tidak berasal dari seseorang tapi lembaga.
5. Komunikator diatur oleh gatekeeper (penapis informasi), artinya
pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah
individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media
massa.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda, kalau dalam
jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya,
komunikasi antar personal, dalam komunikasi ini umpan balik
langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat
kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed) (Nurudin,
2007:7).
Media massa selalu berhubungan dengan komunikasi massa
karena komunikasi massa menimbulkan bayangan mengenai televisi,
radio, gambar hidup, surat kabar, buku-buku komik dan sebagainya,
yang mana semua itu merupakan media massa.
Komunikasi massa mungkin bisa dikategorikan sebagai
komunikasi umum, cepat dan selintas. Komunikasi umum, bukannya
bersifat pribadi. Pesan-pesan bukan ditujukan kepada satu orang saja,
isinya pun terbuka bagi setiap orang. Pesan-pesan komunikasi massa
dikatakan cepat dalam arti bahwa pesan-pesan itu dimaksudkan untuk
menjangkau khalayak luas dalam waktu yang relative singkat atau

bahkan dengan segera. Selintas berarti pesan yang dikomunikasikan
biasanya dibuat agar dikonsumsi dengan segera (Rakhmat, 1985: 5).
Menurut Joseph Klapper komunikasi massa menimbulkan
perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum
terjadi daripada perubahan seluruh sikap dari satu sisi masalah ke sisi
yang lain (Rakhmat Edisi Revisi, 2007: 232).
2. Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa mempunyai kemampuan untuk memperluas
pandangan, pendengaran dalam jarak yang tidak terbatas, dan dapat melipat
gandakan suara dan kata-kata secara luas, sehingga komunikasi massa
memiliki beberapa fungsi. Fungsi komunikasi massa sama hal nya dengan
definisi komunikasi massa, yakni mempunyai latar belakang dan tujuan yang
berbeda satu sama lain menurut Black and Whitney dalam Nurudin,
(2007:64) adalah sebagai berikut :
a. To inform (menginformasikan)
b. To entertain (memberi hiburan)
c. To persuade (membujuk)
d. Transmission of the culture (transmisi budaya)
3. Pengertian Media Komunikasi
Media komunikasi dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
komunikasi. Pengertian media komunikasi ini juga dapat diartikan sebagai alat
bantu untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Pengertian
media komunikasi ini menjadi alat bantu atau seperangkat sarana yang
digunakan untuk kelancaran proses komunikasi.
Pengertian

media

komunikasi

bisa

bermacam-macam

bentuknya

tergantung dari bentuk komunikasi yang dilakukan. Ada beberapa bentuk
komunikasi yang memerlukan media komunikasi, tapi ada juga yang memang
tidak memerlukan media komunikasi seperti komunikasi yang bersifat
langsung atau tatap muka. Sehingga ada sebagian orang yang menggolongkan
paca indera juga merupakan media komunikasi
Bentuk komunikasi yang memerlukan media adalah komunikasi yang
tidak memungkinkan komunikan dan komunikator untuk dapat menjalankan
proses komunikasinya tanpa alat. Biasanya tergantung dari jarak dan posisi

antara komunikator dengan komunikan yang pada akhirnya akan menentukan
komunikasi tersebut memerlukan media atau tidak.
4. Macam-macam Media Komunikasi
Dalam komunikasi massa sendiri, media komunikasi yang digunakan
adalah media komunikasi massa. Pengertian media komunikasi massa ini adalah
alat yang dapat menghubungkan antara sumber dengan penerima yang sifatnya
terbuka. Disini, setiap orang melihat, membaca, atau mendengarnya. Ada dua
jenis media komunikasi massa :
1. Media Cetak
Media yang mempergunakan unsur pencetakan untuk penyampaian
pesannya. Sehingga pesan dapat dilihat atau dibaca oleh massa. Contohnya: surat
kabar, buku, majalah, jurnal, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk, dan
lain sebagainya.
Jenis media komunikasi ini pada awalnya sangat digemari oleh masyarakat karena
termasuk jenis komunikasi yang tergolong murah sehingga dapat dijangkau oleh
seluruh kalangan masyarakat.
2. Media Elektronik
Media ini menggunakan perangkat elektronik untuk alat penyampaian
pesan dari sumber kepada massa. Pesan dapat dilihat, didengar, atau dibaca oleh
khalayak karena bentuknya lebih kompleks dari sekedar media cetak. Apalagi
dengan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin cepat. Contohnya televisi,
radio, film, video recording, komputer, electronic board, audio casette, internet
dan sebagainya.
5. Televisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Televisi artinya adalah Sistem
penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui
angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi
(suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas
cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar.
Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan
gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan
peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan
mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya
dapat didengar. Televisi memiliki dua jenis pengiriman, penyiaran gambar dan

suara, yaitu penyiaran langsung kejadian atau peristiwa yang kita saksikan
sementara ia terjadi dan penyiaran program yang telah direkam di atas pita film
atau pita video.
6. Televisi Sebagai Media Massa Elektronik
Televisi sebagai media massa, dan tumbuh dari teknologi yang ada
sebelumnya. Seperti, telegraf, fotocopy bergerak atau diam, dan rekaman suara.
Menurut wiliam (1975:25), tidak seperti semua bentuk teknologi komunikasi
sebelumnya, televisi adalah sistem yang dirancang bagi proses abstrak
penyebaran dan penerimaan dengan sedikit atau tanpa konten yang jelas. Televisi
mendapati dari media yang telah ada sebelumnya, dan bentuk mereka yang
populer datang dari film, musik, cerita, teater, berita dan olahraga
Saat ini, hampir seluruh masyarakat sudah memiliki televisi. Tidak dapat
dipungkiri pentingnya media elektronik tersebut bagi manusia. Televisi dapat
menyuguhkan berbagai macam acara yang menarik agar dapat dinikmati oleh
masyarakat.
7. Fungsi Televisi
Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi pada pokoknya
mempunyai tiga fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan
(Effendy, 1993: 24).
a. Fungsi Penerangan (the information function)
Televisi dianggap sebagai media yang menyiarkan informasi
yang menarik dan memuaskan. Karena disebabkan adanya factor
immediacy dan realism. Immediacy mencakup pengertian langsung
dan dekat. Realism mengandung makna kenyataan. berarti bahwa
stasiun televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual
dengan perantaraan mikrofon dan kamera apa adanya sesuai
dengan kenyataan
b. Fungsi Pendidikan (the education function)
Sebagai media komunikasi massa televisi merupakan sarana
yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak.
Sesuai

dengan

makna

pendidikan,

yakni

pengetahuan dan penalaran masyarakat.

c. Fungsi Hiburan (the entertainment function)

meningkatkan

Fungsi hiburan sangat melekat pada televisi, karena sebagian
besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara hiburan.
Menurut Neil Postman bahwa esensi media televisi adalah hiburan
sehingga

beliau

memperolok

masyarakat

dengan

sindiran

menghibur diri sampai mati. Oleh karenanya sebuah televisi selalu
mempertimbangkan aspek hiburan.
8. Format Acara Televisi
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar suatu konsep
acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi
yang akan terbagi dalam berbagai critera utama yang disesuaikan dengan
tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Ada tiga bagian dari format acara
televisi yaitu drama (fiksi), non-drama (nonfiksi), dan berita olahraga
(Naratama, 2004: 65).
a. Drama (Fiksi)
Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta
melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi
yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan
merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam
suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan
tersebut akan menggabungkan antara realitas kenyataan hidup
dengan fiksi atau imajinasi khayalan para creator.
b. Non-Drama (Nonfiksi)
Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta
melalui pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan seharihari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi
dunia khayalan. Non drama bukanlah suatu runtutan cerita fiksi
dari setiap pelakunya. Untuk itu, format program acara non drama
merupakan

sebuah

runtutan

pertunjukan

kreatif

yang

mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya,
dan music. Contoh: Talk Show, Konser Musik, Variety Show,
Realiti Show.
c. Berita dan Olahraga
Sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan
informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung

pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan
nilai-nilai factual dan actual yang disajikan dengan ketepatan dan
kecepatan waktu di mana dibutuhkan sifat liputan yang
independen. Contoh: Berita Ekonomi, Liputan Siang dan Laporan
Olahraga.
9. Definisi Veriety Show
Salah satu program yang banyak dilirik oleh stasiun televisi akhirakhir ini adalah variety show. Menurut Harold R Hickman, “In the variety
show the ideas is the audience likes to have a little variety in what they watch,
and this can be done within single program. Music, comedy, talk, and dance
can all be mixed into a single program with a common thread to tie ite all
together”. Secara lebih sederhana, Garin Nugroho mengistilahkan variety
show layaknya supermarket yang menawarkan segala rupa hiburan. Konsep
gado-gado yang menayangkan aneka tontonan ini jika dikemas dengan baik,
akan mampu menghadirkan suasana yang berbeda. “This means that lots of
production value will come within the frame-bright color, large etage setting,
fast-paced dialogue, and the use of audience interaction and even
participation when possible”. Program ini menjadi alternatif bagi stasiun tv
karena selain biaya operasionalnya lebih murah, jika acara tersebut sukses,
pencitraan stasiun televisi yang bersangkutan juga ikut terangkat (Idialfero :
2008).
Jika menilik program televisi Indonesia, tayangan variety show
kurang bervariasi jenisnya. Sebagian besar didominasi ajang pencarian bakat.
Ini dimulai ketika Indonsiar menayangkan Akademi Fantasi Indosiar (AFI)
pada 2002, lalu diikuti RCTI dengan Indonesian Idol, TPI dengan Kontes
Dangdut TPI (TPI), Mamamia (Indosiar), Kondang-in (Indosiar), Idola Cilik
(RCTI), Let’s Dance (Global TV), The Master (RCTI), dan acara radio show
yang ada di TV One.

10. Motif
a. Pengertian Motif
Motif pada hakekatnya merupakan suatu pengertian yang melingkupi
semua penggerak dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Setiap tingkah laku manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Setiap

tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Motif pada
hakekatnya merupakan terminologi umum yang memberikan makna, daya
dorong, keinginan, kebutuhan, dan kemauan (Muslimin, 2004:290).
Motif merujuk pada pendapat Sperling (1982:187) yaitu motif is
defined as attency to activity. Started by a drive and ended by an adjustment.
The adjustment said to satisfy the motif. Artinya motif merupakan suatu
kecederungan untuk melakukan aktivitas yang berasal dari dorongan dalam
diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri dimana penyesuaian ini
dikatakan untuk memuaskan motif.
Menurut Azwar (dalam DR. Nyayu Khodijag, 2006), disebutkan
bahwa Motif adalah suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan dalam arti
seseorang yang disadari atau tidak disadarai yang membawa kepada terjadinya
suatu perilaku.
Dari beberapa pendapat di atas, maka kami dapat menyimpulkan
bahwasanya Motif merupakan suatu dorongan dan kekuatan yang berasal dari
dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk mencapai
tujuan tertentu.
b. Macam-Macam Motif
Definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel
diukur (Hamidi,2007:142). Adapun untuk memperjelas fokus penelitian maka
dalam definisi operasional ini akan dibahas mengenai indikator dari motif
orientasi kognitif, diversi, integratif personal, dan integratif sosial. Motif
menurut Wood Worth dan Marquis dalam Abu Ahmadi (2007:180)
membedakan motif atas:
1. Motif yang berhubungan dengan kebutuhan Kejasmanian (organic needs),
yaiutu merupakan motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup
individu atau organisme, misalnya motif minum, makan, kebutuhan
pernapasan, seks, kebutuhan istirahat.
2. Motif darurat (emergency motives) yaitu merupakan motif untuk tindakantindakan dengan segeran karena sekitar menuntutnya, misalnya motif
untuk melepaskan diri dari bahaya, motif melawan, motif untuk mengatasi
rintangan-rintangan, motif untuk bersaing.
3. Motif obyektif (obyektive motives), yaitu merupakan motif untuk
mengadakan hubungan dengan keadaan sekitarnya, baik terhadap orang-

orang atau benda-benda. Misalnya, motif eksplorasi, motif manipulasi,
minat. Minat merupakan motif yang tertuju kepada sesuatu yang khusus.
Kalau disederhanakan pembagian Wood Word atas motif itu sebagai
berikut:
1. Motif yang ditentukan oleh keadaan di dalam diri jasmani individu. (
motif Intrinsik)
2. Motif yang ditentukan oleh hubungan antara individu dan lingkungan
(orang dan benda). (motif Ekstrinsik).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwasanya
Motif merupakan suatu dorongan dan kekuatan yang berasal dari dalam diri
seseorang baik di sadari maupun tidak disadari untuk mencapai tujuan
tertentu.
Alasan W.A. Gerungan (1991:142-143) motif dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Motif biogenetis yang berkembang pada diri orang dan berasal dari
organisasinya.
2. Motif Sosiogenesis adalah motif yang dipelajari orang dan berasal dari
kebudayaan tempat orang itu berada.
3. Motif Teogenetis yaitu motif yang berasal dari interaksi antara manusia
dengan tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun motif seseorang mengkonsumsi media menurut Mc Quail,
Blumler, Brown (1992), yaitu meliputi:
a. Motif

kognitif, yaitu kebutuhan akan infromasi dan kebutuhan untuk

mencapai tingkat tertentu yang diinginkan misalnya memuaskan rasa ingin
tahu dan minat umum atau mencari berita tentang peristiwa dan kondisi.
b. Diversi atau hiburan, keinginan untuk melepas diri dari kejenuhan tekanan
dan kebutuhan akan hiburan.
c. Identitas personal, kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat
sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri yang
bersangkutan.
d. Motif interaksi sosial, keinginan untuk menyesauaian diri dengan
lingkungannya untuk mengikuti keadaan sekitarnya.

10. Audience Televisi

Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa ini sangat beragam,mereka
berbeda dalam cara berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yangditerima,
pengalaman dan orientasi hidupnya. Tetapi masing-masing individuini juga bisa
saling mereaksi satu sama lain terhadap pesan yang diterima(Nurudin, 2003 :
96).Masih (dalam Nurudin 2003 : 97-98),
Menurut Hiebert dan kawan-kawan audience dalam komunikasi massa
setidak-tidaknya mempunyai limakarakter yaitu:
1) Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi
pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka. Individuindividu tersebut memilihproduk media yang mereka gunakan berdasarkan
seleksi kesadaran.
2) Audience cenderung besar. Luas di sini berarti tersebar keberbagai wilayah
jangkauan sasaran komunikasi massa.
3) Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dariberbagai lapisan dan
kategori sosial.
4) Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satusama lain.
5) Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator.
Teori Individual Differences Perspective

menggambarkan khususnya perilaku

audience. Proses ini berlangsung berdasarkan ide dasar dari stimulus - response. Di
sini tidak ada audience yang relatif sama, pengaruh media massa pada masing-masing
individu berbeda dan tergantung pada kondisi psikologis individu itu yang berasal
dari pengalaman masa lalu.
Sedangkan dalam teori Sosial Categories Perspective mengambil posisi bahwa
ada perkumpulan sosial pada masyarakat yang didasarkan pada karakteristik umum
seperti jenis, kelamin, umur, pendidikan, pendapatan, kesempatan dan seterusnya.
Menurut Frank Biocca (dalam Syahputra, 2006 : 89) memaparkan ada lima
ciri audience aktif yaitu :
1. Selectivity, mempunyai pilihan selektif dalam menggunakan media.
2. Utilitarianisme, penggunaan media ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan
tujuan tertentu.
3. Itentionality, secara implisit mengakui penggunaan isimedia untuk maksud
tertentu.

4.

Involvement, audience secara aktif mengikuti, berpikir tentang dan
menggunakan media.

5.

Impervious to influence, sangat tidak mudah terbujuk oleh media itu sendiri.
Sedangkan menurut Norman H. Andeson (dalam Syahputra, 2006 :89)

mengatakan

bahwa

sebenarnya

semua

informasi

memiliki

potensi

untuk mempengaruhi sikap seseorang. Informasi juga akan membentuk persepsi
audience ketika menerima informasi tersebut.
Dampak dari media televisi yang berhasil menampilkan realitas sosial akan
bisa membuat pemirsa bisa menilai diri sendiri, mental, moral, perilaku, wawasan,
cita-cita dan sebagainya (Kuswandi, 1996 : 22).
11. Teori Uses and Gratification
Teori ini dicetuskan oleh Elihu Katz, Michel Gurevitch dan Hadassa
Hass (1973). Teori Uses and Gratification (Penggunaan dan Kepuasan) ini
menyatakan (mengasumsikan) bahwa orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan-keinginan yang dapat dipenuhi dengan (salah satu caranya)
menggunakan (berlangganan, membaca, menonton atau mendengarkan) media
massa.
Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut orang lalu memilih,
media apa yang hendak digunakan, kemudian juga memilih pesan apa (acara,
rubrik, berita) yang hendak "dinikmati". Tindakan memilih atau menggunakan
tersebut dilakukan karena orang mengharapkan kepuasan atau terpenuhinya
keinginan.
Elihu Katz; Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Baran dan
Davis, 2000) menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and
Gratification Media sebagai berikut:
1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan.
2. Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan media
spesifik terletak di tangan audiens
3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan
kebutuhan audiens
4. Orang-orang

mempunyai

kesadaran-diri

yang

memadai

berkenaan

penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti bagi
peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.

Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik atau isi
harus dibentuk. Dengan ungkapan lain asumsi teori ini mengatakan bahwa orang
sebenarnya aktif membuat pilihan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginannya. Karena itu teori ini digunakan jika peneliti ingin mengetahui apa
yang dilakukan oleh orang terhadap media (what the people do with mass media).
Perkembangan teori Uses and Gratification Media dibedakan dalam tiga fase
(dalam Rosengren dkk., 1974), yaitu:
a) Fase pertama ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler (1974) memberikan
deskripsi tentang orientasi subgroup audiens untuk memilih dari ragam isi
media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual
dalam meneliti orientasi audiens.
b) Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabelvariabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap
perbedaan pola–pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya
perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media.
c) Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk
menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif
audiens mungkin berhubungan.
Pendekatan uses and gratification memberikan alternatif untuk memandang
pada hubungan antara isi media dan audience, dan pengkategorian isi media
berdasarkan fungsinya. (Bungin,2006;284) Dalam teori ini bukan media yang
mempengaruhi khalayak namun justru bagaimana khalayak terpuaskan oleh media
massa. Namun konsep yang diteliti oleh model Palmgreen adalah konsep GS
(Gratification Sought) dan konsep GO (Gratification Obtained).
a) Gratification Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu
ketika menggunakan suatu jenis media tertentu (apakah itu surat kabar, televisi
atau radio).
b) Gratification Obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang
setelah mengkonsumsi suatu media tertentu (Winarso&Mariana,2006;37)
Jadi kepuasan khalayak terhadap suatu media tertentu dapat diukur
berdasarkan kesenjangan (discrepancy) antara GS dan GO. Semakin kecil
discrepancynya, semakin memuaskan media tersebut. Sedangkan semakin besar
discrepancynya, semakin tidak memuaskan media tersebut.

Model “Uses and Gratifications”

================================================
Anteseden

Motif

Penggunaan Media

-

Variabel Individual

- Personal

-

Variabel Lingkungan - Diversi

Efek

- Hubungan

- Kepuasan

- Macam Isi

- Pengetahuan

- Personal

- Hubungan

- Kepuasan

Identity

dengan isi

==========================================================
Dengan Menggunakan model ini, peneliti berusaha menemukan hubungan
diantara variabel-variabel yang diukur. Sering kali ia hanya meneliti sebagian dari
komponen-komponen dalam gambar diatas.
Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia,
jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan
seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Motif dapat dioperasionalisasikan
dengan berbagai cara: Unfungsional (hasrat melarikan diri, kontak sosial, atau
bermain), bifungsional (informasi, edukasi, fantasisescapist, atau gratifikasi segeratert

Dokumen yang terkait

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN STAND UP COMEDY INDONESIA (SUCI 3) DI KOMPAS TV ( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang )

1 21 45

EVALUASI KEMANFAATAN WEBSITE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG BAGI MAHASISWA Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 FISIP – UMM

0 4 49

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN SHOWCASE DI KOMPAS TV ( Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Audio Visual Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008 )

0 8 15

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE ( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

0 19 57

EFEKTIFITAS EVENT DALAM MEMBANGUN REPOSITIONING PLAZA DIENG MALANG (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2010 Universitas Muhammadiyah Malang )

0 11 24

PENGGUNAAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

14 80 25

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN STAND UP COMEDY INDONESIA (SUCI 3) DI KOMPAS TV ( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang )

3 47 64

MOTIF – MOTIF PENGGUNAAN PATH SEBAGAI MEDIA CYBERBULLY (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2013 )

0 4 11

MOTIF – MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

0 16 13

MOTIF MAHASISWA MENDENGARKAN RADIO STREAMING (Studi pada Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiah Malang)

2 27 74