Pendidikan Agama Gambaran Umum Lokasi Penelitian

47 Berdasarkan tabel No: 2, dapat dilihat warga desa Temperak bermata pencaharian sebagai nelayan berjumlah 585 orang. Penduduk yang berjumlah 585 tersebut merupakan salah satu faktor munculnya Pathol Sarang karena Pathol Sarang tumbuh dan berkembang di masyarakat pesisir yang bermata pencaharian sebagai nelayan.

4.1.4 Pendidikan

Desa Temperak jauh dengan pusat kota walaupun jauh tetapi kehidupan masyarakat desa Temperak sudah maju. Kehidupan masyarakat desa Temperak sudah banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan dan teknologi. Sistem pendidikan yang semakin berkembang telah menyadarkan pada pola pikir masyarakat bahwa betapa pentingnya arti pendidikan bagi anak-anak mereka. Pola pikir masyarakat sudah banyak dipengaruhi oleh adanya sistem pengetahuan dan teknologi, namun demikian masyarakat masih berpegang teguh terhadap adat istiadat yang berlaku. Adat istiadat yang berlaku dan berkembang di Desa Temperak diterima dengan baik dan dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang desa Temperak, seperti halnya sedekah laut yang dilakukan setiap tahunnya. Tradisi yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat menjadi sebuah pranatan atau lembaga kebudayaan tersendiri yang tidak tertulis. Dalam pelaksanaan upacara adat harus memperhatikan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat pendukungnya. Untuk mengetahui tingkat pendidikan masyarakat Desa Temperak dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. 48 Tabel No: 3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Temperak NO Tingkat Pendidikan Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Perguruan Tinggi atau Akademik SMA SMP Tamat SD Tidak tamat SD Belum tamat SD Tidak sekolah 15 57 189 890 - 227 - Jumlah 1379 Sumber Monografi Desa Temperak bulan September 2010 Berdasarkan data statistik mengenai tingkat pendidikan Desa Temperak seperti data yang ada di tabel 3, dapat dilihat penduduk Desa Temperak keseluruhan rata-rata berpendidikan tamat SD dan sebagian besar pelaku atau pemain Pathol Sarang adalah anak-anak SD.

4.1.5 Agama

Masyarakat desa Temperak mayoritas memeluk agama Islam dan agama lain yang dianut oleh penduduk adalah agama Kristen, walaupun demikian kerukunan antar warga tetap terjaga dan terjalin dengan baik. Warga desa Temperak hidup berdampingan, saling menghormati, penuh toleransi tanpa membandingkan dan membedakan agama yang dianut. Masyarakat desa Temperak menganggap bahwa semua agama sama yaitu semua agama mempunyai tujuan baik. Warga desa Temperak menganggap bahwa manusia diciptakan sama dan dihadapkan Tuhan dianggap sama, sedangkan yang 49 membedakan satu dengan yang lain adalah amal dan ibadah terhadap Tuhannya, baik warga desa yang beragama Islam dan Kristen. Saran dan prasarana yang mendukung kegiatan keagamaan cukup memadai dengan jumlah masjid sebanyak empat buah, musholla sebanyak tujuh buah,dan satu gereja. Adanya sarana dan prasarana yang memadai mempermudah masyarakat untuk menjalankan ibadah menurut agamanya masing-masing. Masyarakat Desa Temperak dapat dikatakan sebagai masyarakat yang sudah maju, hal ini dapat dilihat dari perkembangan tempat-tempat ibadah. Pola pikir masyarakat semakin dapat menerima kemajuan, namun warga desa Temperak tetap menjungjung tinggi kebudayaannya dengan melaksanakan upacara-upacara tradisi. Setelah melihat uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kehidupan agama dan adat kebudayaan di Desa Temperak sangat diperhatikan penduduk desa dengan tidak melalaikan kewajibannya. Tabel No: 4 Agama dan Kepercayaan Masyarakat Desa Temperak NO Agama Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. Islam Kristen Kristen Protestan Budha Hindu 2304 2 - - - Jumlah 2306 Sumber Monografi Desa Temperak bulan September 2010 50 Berdasarkan tabel no. 4, walaupun sebagian besar agama penduduk desa Temperak beragama Islam tapi semua itu tidak mempengaruhi berkembangnya Pathol Sarang yang tumbuh dan berkembang di desa Temperak.

4.1.6 Kesenian di Desa Temperak