Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik Analisis Data

40 buku atau dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian Arikunto 1993: 123. Pengumpulan dokumen digunakan sebagai penambahan infomasi dan pengetahuan yang diberikan informan. Hal ini dijadikan landasan untuk memperkuat sebuah pendapat atau informasi yang diberikan informan. Teknik dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data atau mengumpulkan data yang tepat dan akurat dengan cara menelaah bahan dokumen tentang bentuk dan fungsi penampilan Pathol Sarang. Hasil dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang melengkapi atau mendukung data primer hasil observasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang bentuk dan fungsi penampilan Pathol Sarang di Desa Temperak Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang. Data tersebut digunakan sebagai salah satu komponen bahan pertimbangan dalam membuat analisis data yang akan dipadukan dengan hasil pengamatan di lapangan dan komponen-komponen lainnya. Data dokumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini meliputi: foto-foto tentang penampilan Pathol Sarang yang diperoleh dengan cara mengcopy data-data dari kantor Desa Temperak dan mengcopy foto tentang penampilan Pathol Sarang.

3.4 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang dipengaruhi dari konsep kesahihan Validitas dan keterandalan reliabilitas. Penelitian mutlak dituntut secara objektivitas Iskandar 2008: 228. Pendapat lain dikemukakan oleh Moleong 1994: 178 yaitu, teknik keabsahan data adalah teknik pemeriksaan 41 keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Guna menjamin keabsahan data yang diperoleh dalam penelitian ini maka peningkatan validitas datanya dilakukan dengan yang disebut triangulasi. Menurut Moleong 1998: 178 triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data ulang untuk mendapatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data-data. Triangulasi dilakukan dengan cara pengecekan ulang oleh informan setelah hasil wawancara ditranskrip Endraswara 2006: 241. Triangulasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi data. Pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber atau data yaitu mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumberdata yang berbeda, dan juga menggunakan triangulasi metode yaitu penggalian data sejenis dengan metode pengumpulan data yang berbeda. Teknik triangulasi yang digunakan adalah menggunakan sumber data yang diperoleh dari informasi berbagai sumber. Informasi atau data dari ketua dan pelatih Pathol Sarang dipadukan dengan informasi atau data dari berbagai pihak yaitu 1 pengiring Pathol Sarang, 2 penari atau pelaku Pathol Sarang, 3 masyarakat Desa Temperak sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan. 42

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton dalam Moleong 1998: 103 adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan kedalaman suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Pengertian analisis dikaitkan dengan tari, maka analisis tari berarti pemeriksaan terhadap keseluruhan tari dengan mengungkapkan atau mengurangi ke dalam bagian: unsur-unsur atau komponen-komponen untuk mengetahui keadaan sebenarnya tentang ciri masing-masing bagian, komponen atau elemen serta mengetahui tata hubungan antar bagian dan komponen tersebut. Menurut Adshead dkk dalam Murgiyanto 2002: 9-10, dalam bukunya Dance Analysis: Teory and Practice, membagi proses analisis tari menjadi empat tahap sebagai berikut: 1. Mengenali dan mendeskripsikan komponen-komponen pertunjukan tari seperti gerak, penari, aspek visual, dan elemen-elemen auditif. Disini peneliti mencoba mengenali dan memahami tentang bentuk dan fungsi kesenian Pathol Sarang di Desa Temperak Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang dengan melihat komponen-komponennya antara lain: dilihat dari gerak, penari, aspek visual dan elemen-elemen auditif. 2. Memahami hubungan antara komponen pertunjukan dalam perjalanan ruang dan waktu: bentuk dan struktur koreografi. Peneliti disini mewawancarai pemilik group kesenian Pathol Sarang dan menanyakan bagaimana bentuk dan fungsi kesenian Pathol Sarang. 3. Melakukan interprestasi berdasarkan konsep dan latar belakang sosial budaya, konteks pertunjukan, gaya dan genre, temaisi tarian dan konsep interprestasi 43 spesifik. Peneliti mencoba mencari data selengkapnya dan mencoba memahami seperti apa latar belakang sosial budaya masyarakat Sarang, konteks pertunjukan Pathol Sarang, gaya dan genre kesenian Pathol Sarang, temaisi Pathol Sarang dan konsep interprestasi spesifik. 4. Melakukan evaluasi berdasarkan: 4.1 Nilai-nilai yang berlaku di dalam kebudayaan dan masyarakat pendukung tarian. 4.2 Nilai-nilai khusus yang terkait dengan gaya dan genre, isi dan pesan tari. 4.3 Konsep-konsep spesifik tarian yang mencakup efektifitas koreografi dan efektivitas pertunjukan. 44

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN