Hubungan HTN dengan Ilmu Politik Hubungan HTN dengan HAN

berlaku pada suatu waktu di suatu tempat. Karena itu lazim disebut hukum tata negara positif sebagai hukum tata negara indonesia.

b. Hubungan HTN dengan Ilmu Politik

Hubungan keduanya diibaratkan HTN sebagai kerangka manusia dan Ilmu Politik sebagai daging yang melekat disekitarnya, HTN sangat memerlukan Ilmu politik dikarenakan Ilmu Politik diperlukan untuk mengetahui latar belakang dari suatu perundang-undangan. Selain itu, keputusan-keputusan politik merupakan peristiwa yang banyak pengaruhnya terhadap HTN.

c. Hubungan HTN dengan HAN

Hubungan keduanya diibaratkan HTN adalah burung dan HAN adalah sayapnya, badan-badan negara itu lumpuh tanpa HTN karena badan negara itu menjadi tidak memiliki wewenang. Sebaliknya, badan-badan negara tanpa adanya HAN menjadi bebas. Dalam suatu karangan, van vollenhoven berpendapat bahwa semua peraturan hukum yang sejak berabad-abad lamanya tidak termasuk dalam hukum tata negara materiil, hukum perdata materiil dan hukum pidana materiil tetapi dimasukkan dalam hukum administrasi negara. Ia mengartikan HAN akanmeiputi seluruh kegiatan negar dalam arti luas, jadi tidak hanya terbatas pada tugas pemerintahan dalam artisempit saja, tetapi juga meliputi peradilan, olisi, dan tugas membuat aturan. Hukum tata negara dalam arti sempit adalah:  Persoonsleer yaitu yang mengenai person dalam arti hukum yang meliputi hak dan kewajiban manusia, personifikasi, pertanggungan jawab, lahir dan hilangnya hak dan kewajiban tersebut, hark organisas, batasabn-batasan dan wewenang  Gebiedleer, yang menyangkut wilayah atau lingkungan dimana hukum itu berlaku dan termasuk dalam lingkungan itu adalah waktu, tempat dan manusia atau kelompok dan benda. Hukum administrasi negara meliputi ajaran mengenai hubungan hukum leer der rechtsbeetrekingen. Jadi menurut Logemann, Hukum tata negara itu mepelajari : 1. Susunan dari jabatan-jabatan 12 2. Penunjukan mengenai pejabat-pejabat 3. Tugas dan kewajiban yang melekat pada jabatan 4. Kekuasaan dan wewenang yang melekat pada jabatan 5. Batas wewenagyang melekat pada jabatan terhadap daerah dan orang-orag yang dikuasainya 6. Hubungan antarjabatan 7. Penggantian jabatan Hubungan antara jabatan dan penjabat.

d. Hubungan HTN dengan HI