Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas No r Hitung Syarat Keterangan Variabel X 1 0,613 0,300 Valid 2 0,595 0,300 Valid 3 0,486 0,300 Valid 4 0,690 0,300 Valid 5 0,735 0,300 Valid 6 0,659 0,300 Valid 7 0,582 0,300 Valid 8 0,661 0,300 Valid 9 0,731 0,300 Valid 10 0,781 0,300 Valid 11 0,766 0,300 Valid 12 0,711 0,300 Valid 13 0,717 0,300 Valid 14 0,712 0,300 Valid 15 0,689 0,300 Valid 16 0,733 0,300 Valid 17 0,728 0,300 Valid 18 0,678 0,300 Valid 19 0,723 0,300 Valid 20 0,815 0,300 Valid Variabel Y 21 0,591 0,300 Valid 22 0,777 0,300 Valid 23 0,755 0,300 Valid 24 0,798 0,300 Valid 25 0,761 0,300 Valid 26 0,746 0,300 Valid 27 0,731 0,300 Valid 28 0,815 0,300 Valid 29 0,761 0,300 Valid 30 0,679 0,300 Valid 31 0,690 0,300 Valid 32 0,738 0,300 Valid Sumber: Olahan Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji validitas dapat diketahui bahwa semua instrumen indikator variabel pelayanan dan kepuasan masyarakat dinyatakan valid karena dari hasil korelasi antara hasil jawaban responden pada tiap instrumen indikator dengan skor total di dapat hasil yang signifikan, yaitu nilai sig. 0,05.

3.4.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur semua kuesioner yang merupakan indicator dari variabel. Suatu kuesioner di katakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam SPSS ada fasilitas yang dapat di gunakan untuk mengukur reliabilitas yaitu melalui uji statistic cronbach alpha dan variabel di katakana reliable jika nilai cronbach alpha 0.60, Nunnally dikutip oleh Ghozali, 2005 . Rumus umum nya menurut Sugiyono 2004 adalah sebagai berikut: r 11 = k 1 - ∑∂ 2 b k – 1 ∂ 2 t Keterangan : r 11 = Realibilitas instrumen k = Banyaknya butir pernyataan Σ∂ 2 b = Jumlah varian butir ∂ 2 t = Varian total Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Hasil Uji Keterangan 1 Kualitas Pelayanan X 0,943 BaikReliable 2 Kepuasan Masyarakat Y 0,923 BaikReliable Sumber: Olahan Data Primer, 2013 Nilai cronbach’s alpha semua variabel di atas 0,60, dengan demikian instrumenindikator yang digunakan variabel kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat terbukti reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel, yaitu apabila dilakukan pengukuran ulang maka data yang didapat akan konsisten dari waktu ke waktu.

3.4.5.3. Uji Statistik Penelitian

Pengisian kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert yang terdiri atas: sangat tidak baik, tidak baik, netral, baik, sangat baik. Lima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut : 1. Jawaban sangat baik diberi bobot 5. 2. Jawaban baik diberi bobot 4. 3. Jawaban netral diberi bobot 3. 4. Jawaban tidak baik diberi bobot 2. 5. Jawaban sangat tidak baik diberi bobot 1. Skala likert kemudian melakukan skala individu yang bersangkutan dengan menambahkan bobot dari jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval, dengan jumlah kelas 5 intervalnya dapat dihitung dengan rumus untuk menghitung satu buah pernyataan pada tiap variabel sebagai berikut : n. Indeks max = skala tertinggi x jumlah responden x jumlah pernyataan n. Indeks min = skala terendah x jumlah responden x jumlah pernyataan range = indeks max – indeks min = interval jumlah kelas Maka n. Indeks max = 5 x 98 x 1 = 490 n. Indeks min = 1 x 98 x 1 = 98 range = 490 – 98 = 78,4 5 Maka Interval = 98 + 78,4 = 176,4 176,4 + 78,4 = 254,8 254,8 + 78,4 = 333,2 333,2 + 78,4 = 441,6 441,6 + 78,4 = 490 Jadi 98 – 176,4 = sangat tidak baik 176,4 – 254,8 = tidak baik 254,8 – 333,2 = cukup baik 333,2 – 441,6 = baik 441,6 – 490 = sangat baik STB TB CB B SB 98 176,4 254,8 333,2 441,6 490 Sumber: Sugiyono, 2001 Selanjutnya dilakukan uji koefisien korelasi product moment bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X yaitu “kualitas pelayanan” dengan variabel Y yaitu “kepuasan masyarakat”. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Teknik korelasi yang digunkan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2007: 212. r xy = ∑xy √ ∑x 2 ∑y 2 Rumus ini diunakan bila sampel berjumlah 30 orang. r = n ∑xy - ∑x∑y √ n ∑x 2 – ∑x 2 n∑y 2 Rumus ini digunakan bila sampel lebih dari 30 orang Keterangan: r = koefisien korelasi product moment ∑x = jumlah skor dalam selebaran X ∑y = jumlah skor dalam selebaran Y ∑xy = jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan ∑x 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam selebran X ∑y 2 = jumlah skor yang akan dikuadratkan dalam selebaran Y n = jumlah sampel Selanjutnya untuk menentukan tingkat koefisien variabel data yang di analisis tersebut, maka digunakan interpretasi koefisien korelasi yaitu sebagai berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono 2007:214 Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2005. Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria angka probabilitas signifikan sebagai berikut : a. Jika probabilitas t 0,05 maka Ho diterima dan HA di tolak b. Jika probabilitas t 0,05, maka Ho di tolak dan HA di terima. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat pada layanan perizinan usaha di BPPT Provinsi Jawa barat dapat menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut: Dimana: KD = Koefisien Determinasi = Kuadrat Koefisien Korelasi Sarwono, 2005:26 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan

Pengukuran tiap pernyataan menggunakan skala likert yang terdiri atas : sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik, sangat baik. Lima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut : 1. Jawaban sangat baik diberi bobot 5. 2. Jawaban baik diberi bobot 4. 3. Jawaban cukup baik diberi bobot 3. 4. Jawaban tidak baik diberi bobot 2. 5. Jawaban sangat tidak baik diberi bobot 1. Skala likert kemudian melakukan skala individu yang bersangkutan dengan menambahkan bobot dari jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval, dengan 5 jumlah kelas sebagai berikut : n. Indeks max = skala tertinggi x jumlah responden x jumlah pernyataan n. Indeks min = skala terendah x jumlah responden x jumlah pernyataan range = indeks max – indeks min = interval jumlah kelas Maka n. Indeks max = 5 x 98 x 4 = 1960 n. Indeks min = 1 x 98 x 4 = 392 range = 1960 – 392 = 313,6 5 Maka Interval = 392 + 313,6 = 705,6 705,6 + 313,6= 1019,2 1019,2 + 313,6 = 1332,8 1332,8 + 313,6= 1646,4 1646,4 + 313,6= 1960 Jadi 392 ≥ n ≤ 705,6 = sangat tidak baik 705,6 ≥ n ≤ 1019,2 = tidak baik 1019,2 ≥ n ≤ 1332,8 = cukup baik 1332,8 ≥ n ≤ 1646,4 = baik 1646,4 ≥ n ≤ 1960 = sangat baik STB TB CB B SB 392 705,6 1019,2 1332,8 1646,4 1960

4.1.1. Indikator Tangible

Dalam mendiskripsikan indikator Tangible Bukti Langsung maka dapat dilihat pada frekuensi hasil tanggapan responden terhadap masing-masing pernyataan atau indikator yang digunakan untuk mengukur tangible bukti langsung. Tabel 4.1 Indikator Tangible Pernyataan SS S N TS STS Skor Ketersediaan peralatan yang memadai 25 46 12 14 1 374 Sistem sarana teknologi yang digunakan canggih 20 34 30 11 3 351 Petugas perizinan usaha menggunakan atribut lengkap 27 40 18 13 375 Tersedianya layanan informasi yang mendukung 18 34 28 15 3 343 Total Skor 1443 Sumber: Olahan Data Primer, 2013 1. Ketersedian perlengkapan yang memadai. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari tanggapan tentang ketersediaan perlengkapan yang memadai pada pelayanana izin usaha di BPPT, responden yang memilih pernyataan sangat tidak setuju terdapat 1 responden, yang setuju terdapat 46 responden, dan sangat setuju terdapat 25 responden sedangkan tidak setuju terdapat 14 responden namun dalam program ini pernyataan yang tidak dipilih responden tidak akan tercantum. Jika dihitung pernyataan keseluruhan responden secara garis besar jika perlengkapan pada pelayanana izin usaha di BPPT sudah memadai yaitu dengan skor 374. Hal ini