Pemodelan Data Pengolahan Data Client Server

22

2.5 Pemodelan Data

Pemodelan sistem merupakan peranan yang penting dalam pengembangan sistem. Pemodelan data kadang-kadang disebut pemodelan database karena model data kadang-kadang diimplementasikan dengan ERD Entity Relationship Diagram. Entity Relationship Diagram ERD merupakan suatu diagram yang digunakan untuk menghubungkan antar elemen Relational Condition, dimana pada tahap selanjutnya dapat diimplementasikan ke dalam bentuk tabel relasi. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan, yaitu: 1. Entity Adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkaran pemakaian dan sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang dibuat. 2. Atribut Elemen dari sebuah entity yang berfungsi mendeskripsikan karakter entity. 3. Hubungan Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan pun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan entity dengan isi dari hubungan itu sendiri. 23

2.6 Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto 1990, mendefinisikan analisis sistem sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Sedangkan menurut Abdul Kadir 2003, analisis sistem merupakan tahapan yang dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Dimana permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru, sehingga tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail yang akan dikerjakan oleh sistem yang akan diusulkan. Tahap analisis sistem dilakukan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Istilah analisis sistem memang tepat, karena memang itulah yang akan dikerjakan oleh analisis sistem untuk menemukan kelemahannya sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai, oleh karena itu yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah dimana meliputi penyebab masalah, titik keputusan, ataupun personil kunci. 24 Selain mengidentifikasi masalah langkah yang harus diambil adalah memahami kerja dari sistem yang ada saat ini, dimana untuk memahami harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Jenis penelitian yang dapat digunakan antara lain yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan, atau pengambilan sampel. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan antara lain yaitu: 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem saat ini. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. Tools yang dapat digunakan untuk membuat laporan hasil analisis antara lain dokumen-dokumen maupun sistem bagan alir Flow Map, dimana dari tools tersebut akan menjelaskan kondisi sistem yang terjadi saat ini.

2.6.1 Flow Map

Flow Map atau bagan alir dokumen merupakan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir program ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem. 25 Tabel 2.1 Simbol-Simbol Flow Map Simbol Penjelasan Dokumen Menunjukan dokumen berupa dokumen input dan output pada proses manual dan proses komputer. Proses Manual Menunjukan proses yang dilakukan secara manual. Arah Alir Dokumen Menunjukan media penyimpanan data file pada proses berbasis komputer. Arah Alir Dokumen Menunjukan alir dokumen antar bagian yang terkait pada suatu sistem. Penghubung Menunjukan alir dokumen yang terputus atau terpisah pada halaman alir dokumen yang sama. Proses Komputer Menunjukan proses yang dilakukan secara komputerisasi. Pengarsipan Menunjukan file non-komputer yang diarsipkan. Input Keyboard Menunjukan input yang dimasukan melalui keyboard. Penyimpanan Manual Menunjukan media penyimpanan data secara manual.

2.6.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram alir tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Mengidentifikasikan awal dan akhir data, awal dan akhir yang masuk keluaran sistem. 26 Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan dibuat. Secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberikan data inputan ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem. Jadi dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah: 1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. 2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem. 3. Kepada siapa saja sistem harus memberikan informasi atau laporan. 4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

2.6.3 Data Flow Diagram DFD

Diagram Arus Data Data Flow Diagram menggambarkan sistem yang berjalan dengan lebih terperinci. Terdapat 4 empat macam symbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram, diantaranya: 1. Kesatuan luar external entity atau batas sistem boundary merupakan kesatuan entity di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. 2. Arus Data Data Flow mengalir diantara proses process, simpanan data data store dan kesatuan luar external entity yang menunjukkan arus dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. 3. Proses process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. 27 4. Simpanan Data Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa: a. Suatu file atau database di sistem komputer. b. Suatu arsip atau catatan manual. c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. d. Suatu tabel acuan manual. e. Suatu agenda atau buku. Tabel 2.2 Simbol-Simbol Data Flow Diagram Simbol Penjelasan Simbol ini menunjukan pemrosesan data informasi. Simbol ini menunjukan arah aliran dokumen. Simbol ini menunjukan media penyimpanan data berbasis komputer. Simbol ini menunjukan media penyimpanan data non- komputer. Simbol ini menunjukan entitas atau bagian yang terkait. 28

2.6.4 Kamus Data

Kamus data adalah daftar yang mencatat tentang banyaknya proses yang terjadi dalam sebuah sistem. Secara umum kamus data diklasifikasikan menjadi dua yaitu: 1. Kamus Data Elementer, yaitu daftar tentang semua elemen data yang berhubungan dengan sistem sehingga data yang mengalir dapat didefinisikan dan dapat tersimpan secara lengkap. 2. Kamus Data Komposit, yaitu daftar tentang semua elemen data yang berhubungan dengan sistem dimana elemen data komponen ini terdiri dari dua elemen data elementer yang saling berkaitan.

2.6.5 Perancangan Basis Data

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan dan berguna untuk keperluan saat ini dan masa yang akan datang. Definisi perncangan database menurut George M. Scoot. Principle of Management Information System New York McGraw, 1986, hal 518 yang disadurkan oleh Jogiyanto H.M 1999:196 adalah: “Perancangan database menentukan bagaimana satu sistem akan menyelesaikan apa yang diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem”. 29 1. Normalisasi Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, seperti apakah ada kesulitan pada saat menambah insert, menghapus delete, mengubah update, membaca retrieve pada proses database. Konsep dasar yang harus diketahui pada proses normalisasi ini adalah mengenai field atau atribut kunci dan ketergantungan fungsi Fungsional Depedency, dimana kedua hal tersebut sangat mendukung relasi-relasi antar file. Kristanto, 1998:18 a. Bentuk Tidak Normal Unormalized Form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang dapat direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. b. Bentuk Normal Pertama INFFirst Normal Form Bentuk ini sangat sederhana, aturannya sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang terulang. c. Bentuk Normal Kedua 2NFSecond Normal Form Aturan Normalisasi kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel yang lain. 30 d. Bentuk Normal Ketiga 3NFThird Normal Form Aturan Normalisasi yang ketiga berisi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-field non- kunci ketergantungan transitif. 2. Tabel Relasi Model struktur data ini menjelaskan kepada pemakai user tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan menggambarkan ke dalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukan atribut tertentu. Hubungan ini disebut model data logika logical data modeling yang terdefinisi sebagai satu bentuk teknik untuk menjelaskan dengan baik struktur informasi dan aturan-aturan sebagai masukan pada proses perancangan database. Sesuai dengan yang telah didefinisikan oleh David Maser : The Theory of Relational Database; 1989, yang disadur oleh Ir. Harianto Kristanto 1998:45 adalah “Model Data Logika Logical Data Modelling adalah suatu teknik untuk menjelaskan dengan baik struktur informasi bisnis dan aturan- aturan sebagai masukan pada proses perancangan database”. 31 Langkah-langkah dalam model data logika ditunjukan dalam satu set kriteria untuk mendapatkan model data logika yang optimal. a. Kebenaran struktur, konsistensi dengan jalur definis bisnis dan informasi organisasi. b. Kemudahan, mudah untuk dimengerti oleh orang yang tidak mempunyai pendidikan khusus atau pemakai sistem yang bukan professional dalam bidang komputer. c. Tidak Redudancy, tidak mempunyai informasi yang berlebihan seperti tertulis berkali-kali, usahakan untuk satu potong informasi hanyalah disimpan benar-benar di satu tempat. d. Dapat dipakai bersama sharability, kondisi data tidak sangat spesifik dan hanya dapat dibaca oleh satu atau dua aplikasi atau teknologi, namun diharapkan dapat diakses oleh beberapa aplikasi. e. Mudah dikembangkan extensibility, mampu untuk menerima kebutuhan baru dengan akibat ringan terhadap perubahan data dasarnya. f. Kesatuan integrity, konsistensi dengan jalur bisnis yang digunakan dalam pengelolaan informasi. Kristanto, 1998:46 32 Relasi antara dua file atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi tiga macam: a. One to One Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu. b. One to Many Relationship Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi dua lawan satu. c. Many to Many Relationship Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding banyak.

2.7 Pengolahan Data

Pengolahan Data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah database adalah agar kita dapat memperoleh kembali data yang kita cari dengan mudah dan cepat, selain itu pemanfaatan database memiliki beberapa tujuan. Secara lengkap pemanfaatan database dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan objektif antara lain: 1. Kecepatan dan kemudahan Speed 2. Efisiensi ruang Space 3. Ketersediaan Availabilty 4. Kelengkapan Completely 5. Keamanan Security 6. Kebersamaan pemakai Sharability 33

2.8 Client Server

Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas Work Station bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan. Konsep Client-Server yang berbasis pada aturan bahwa server hanya akan mengirim data yang dibutuhkan oleh Client, dimana proses penyiapan data dilakukan pada komputer server, proses tersebut sedikit banyak dapat mengurangi beberapa permasalahan, baik dari segi lalu lintas data maupun sumberdaya dan biaya komputerisasi, karena kini sebuah perusahaan dapat menggunakan komputer berkemampuan rendah sebagai Client dan member alokasi dana lebih besar untuk memperoleh komputer server dengan kemampuan lebih baik disamping itu keamanan data lebih terjamin.

2.9 TCPIP