E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara Mendalam
Esterberg dalam Sugiyono, 2010 : 317 menyatakan wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam
in depth interview. Wawancara secara mendalam adalah wawancara yang mempunyai karakteristik berupa pertemuan langsung secara berulang-ulang
antara peneliti dan informan untuk memperoleh data, karena wawancara merupakan sumber bukti yang esensial.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara Interviewer yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara Interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong,2011: 186. Wawancara dilakukan
kepada Informan untuk mendapatkan data yang relevan berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
Wawancara dilakukan kepada informan yang benar-benar dapat memberikan keterangan tentang persoalan dan dapat membantu memecahkan
permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam wawancara ini, timbul masalah-masalah seperti ingatan
responden yang tidak sempurna, dan analisis responden yang tidak cermat. Dengan demikian sebelum wawancara dengan informan tersebut
dilakukan, peneliti telah menyiapkan instrumen wawancara yang berisi tentang
etos kerja guru sejarah pasca sertifikasi dalam pengembangan kemampuan profesional guru sejarah se-Kabupaten Magelang. Informannya adalah guru
yang dipilih berdasarkan predikat guru sertifikasi. Wawancara yang dilakukan ini bertujuan untuk memperoleh keterangan yang terperinci dan autentik.
2. Observasi Langsung
Nasution dalam Sugiyono, 2010 : 310 menyatakan bahwa observasi dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
menggunakan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi secara langsung dan termasuk ke dalam observasi yang bersifat pasif. Peneliti mengamati langsung kegiatan pembelajran dikelas yang dilakukan oleh
guru yang telah disertifikasi. Mengamati pola dan tingkah laku guru yang telah disertifikasi dalam etos kerja yang dilakukannya.
3. Kajian Dokumen