dan setelah melalui pipa bronchial dan trakhea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut Evelyn C. Pearce, 2002:219-221. Paru-paru merupakan organ
pernapasan yang dibentuk oleh struktur-struktur yang ada didalam tubuh seperti: arteri pulmonaris, vena pulmonaris, bronkhus, arteri bronkhailis, vena
bronkhailis, pembuluh limfe dan kelenjar limfe. Faktor- faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru adalah 1 posisi dari orang yang melakukan
tes kapasitas vital paru, 2 kekuatan otot pernapasan, 3 Disebilitas paru- paru dan sangkar dada yang disebut
“compliance paru- paru”. Selain itu beberapa penyakit seperti tubercolosis, entisema, kanker paru, bronchitis kronik dan
pleuritis fibrosa dapat menurunkan complience paru, dengan demikian akan dapat menurunkan kapasitas vital paru Guyton, 1997: 347.
Menurut R. Soekarman 1987: 48 yang dikutip oleh Agus Hartono 2002: 19 mengatakan bahwa kapasitas vital paru juga dipengaruhi oleh posisi tubuh,
tinggi badan, berat badan, usia, kekuatan otot pernapasan, kemampuan paru dan rongga dada. Sedangkan menurut Hasjim Effendi 1984: 16- 17 mengatakan
bahwa orang kurus tinggi biasannya kapasitas vital paru lebih besar dari orang gemuk dan pendek, sedangkan latihan training dapat menambah kapasitas vital
paru 30- 40 diatas normal.
2.1.2 VO
2
max
Adalah pengambilan oksigen selama ekskresi maksimum latihan. VO
2
hanya dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang sangat pendek, cukup beberapa menit saja, pengukuran banyaknya udara atau oksigen disebut VO
2
max. V yang berarti Volume, O
2
berarti oksigen, Max yang berarti maksimum. Dengan
demikian VO
2
max berarti volume oksigen yang tubuh dapat gunakan saat bekerja sekeras mungkin Jonathan Kathken. L Kuntaraf, 1992:35. VO
2
max adalah grafik atau ikhtiar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus pada kapasitas
12tatist maksimal VO
2
max adalah tempo tercepat dimana seseorang menggunakan O
2
selama olahraga Russel R.Pate, 1993:255. Kemampuan atau kapasitas seseorang untuk menggunakan O
2
sebanyak- banyaknya kapasitas aerob maksimal atau VO
2
max merupakan 12tatistic tingkat kesegaran jasmani seseorang antara curah jantung maksimal dengan kapasitas 12tatist maksimal
terdapat korelasi yang tinggi sehingga Astrand dan Rodhal dalam Sudarno SP 1992: 8 menyatakan bahwa kapasitas aerob maksimal adalah kapasitas
fungsional dari sirkulasi. Tenaga aerobik maksimal berbeda- beda antara satu orang dengan orang
yang lainya. Nilai VO
2
max bersifat relatif terhadap berat badan. Menurut Sudarno SP. 1992 yang di kutip oleh Tri Murtanto 2005: 15 beberapa 12tatis yang
mempengaruhi VO
2
max adalah sebagai berikut: 1
Fungsi Paru Jantung Seseorang tidak dapat menggunakan oksigen lebih cepat daripada sistem paru
jantung dalam menggerakan oksigen ke jaringan aktif. Jadi kapasitas fungsional paru jantung adalah kunci penentu dari VO
2
Max- nya. 2
Metabolisme Otot Aerobik Selama latihan, oksigen benar- benar digunakan dalam serabut otot yang
berkontraksi aktif. Jadi VO
2
Max adalah gambaran kemampuan otot rangka
untuk menyadap oksigen dari darah dan menggunakannya dalam metabolisme aerobik.
3 Kegemukan badan
Jaringan lemak menambah berat badan, tetapi tidak mendukung kemampuan olahragawan untuk secara langsung menggunakan oksigen selama melakukan
olahraga. Jadi kegemukan cenderung mengurangi berat 13tatisti VO