17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Metodologi penelitian sebagaimana yang
dikenal sekarang ini memberi garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat- syarat yang keras, yang artinya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang
dicapai dalam suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi- tingginya Sutrisno Hadi, 2004: 4.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yang merupakan penelitian non hipotesis karena hanya menggambarkan suatu
keadaan atau fenomena. Metode penelitian adalah survai dengan menggunakan kuesioner dan tes.
Survei adalah suatu penyimpulan data secara teratur dari kenyataan fakta- fakta yang berkenaan dengan suatu usaha yang dimaksud untuk mengetahui status
gejala dan kesamaan status berdasarkan kesamaan yang dipilih Suharsimi Arikunto, 1998: 91.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Suharsimi Arikunto 1998: 115 adalah keseluruhan subjek penelitian. Jadi populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang
memiliki ciri- ciri atau karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang.
3.3.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti 1998: 117. Untuk menentukan perkiraan besarnya sampel
apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi selanjutnya jika jumlah subyeknya
besar dapat diambil antara 10- 15 atau 20- 25 atau lebih.
3.3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah subyek penelitian yang bervariasi Suharsimi Arikunto, 1998: 97. Sedangkan menurut Sugiyono 2005: 2 Variabel merupakan gejala
yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel penelitian yang diamati adalah Kapasitas Vital Paru dan VO
2
Max daari siswa SMP Roudlotus Saidiyyah Semarang.
3.3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan suatu alat ukur untuk pengumpulan data. 1.
Kuisioner digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan wawancara untuk memperoleh informasi dari responden yang dijadikan sampel.
2. Spirometer Hutchinson Alat ini digunakan untuk mengukur kapasitas vital
paru.
GB 3.1. Spirometer Hutchinson OktaWoro, 1999: 22 3.
Timbangan Badan digunakan untuk mengukur berat badan sampel. 4.
Meteran digunakan untuk mengukur tinggi badan sampel dan untuk mengukur lintasan tes VO
2
Max. 5.
Tape digunakan untuk memutar kaset dalam tes pengukuran VO
2
Max. 6.
Kapur tali raffia digunakan untuk membuat garis lintasan tes VO
2
Max 7.
Stop Watch digunakan untuk mengukur selisih waktu antara bunyi tut pada tape terhadap jarak panjang lintasan multi stage dalam tes VO
2
Max.
3.3.4.1 Petunjuk Pelaksanaan dan Cara Pengukuran
1. Pemeriksaan alat dan pemasangan termometer.
2. Tempatkan tabung putar berskala pada tempat yang datar.
3. Pasang pengunci untuk menahan gerak tabung.
4. Isikan air bersih sampai mencapai ketinggian batas lekukan dalam tabung.
5. Pengisian air dilakukan setengah jam sebelum spirometer digunakan agar
dalam keadaan yang stabil.
3.3.4.2 Cara Pengukuran
1. Bersihkan terlebih dahulu corong hembusan dengan alkohol.
2. Lepas dan buka pengunci saat tabung dihembuskan agar tabung bergerak.
3. Tutup kran pembuang udara.
4. Testee berdiri diatas meja dan kaki sedikit dibuka.
5. Lakukan inspirasi maksimal kemudian hembuskan kedalam tabung. Secara
maksimal, baca pengukur pada skala. 6.
Testee diberi kesempatan sebanyak tiga kali, dan diambil yang terbaik.
3.3.4.3. Petunjuk Pelaksanaan dan Cara Pengukuran VO
2
Max. 3.3.4.3.1
Persiapan Tes
1. Panjang standar adalah 20 meter, dengan lebar tiap lintasan antara 1- 1,5
meter. 2.
Pemanasan dan peregangan, terutama pada tungkai. 3.
Disarankan agar tidak makan kurang dari 2 jam sebelum pelaksanaan tes. 4.
Gunakan pakaian dan sepatu olahraga. 5.
Hindari rokok dan minum minuman beralkohol sebelum dan sesudah melakukan tes.
6. Jangan melakukan tes sesudah melakukan latihan berat.
3.3.4.3.2 Cara Pelaksanaan Tes
1. Periksa selisih bunyi beeb pada kaset dan panjang lapangan.
2. Testee harus berlari dan menginjakkan salah satu kaki pada garis yang
sudah ditentukan, dan berputar kembali setelah bunyi beeb. 3.
Testee dianggap tidak mampu bila berturut- turut tidak mampu menginjakkan kaki pada garis yang ditentukan saat bunyi beeb.
4. Dilakukan dengan sungguh- sungguh.
5. Untuk mempermudah pemantauan, gunakan format terlampir.
6. Lakukan penenangan cooling down setelah selesai tes, dan jangan
langsung duduk. Berikut adalah tabel nilai standar pengukuran Kapasitas Vital Paru dan VO
2
max menurut Herry Koesyanto dan Eram 2005: 3:
Tabel 3.4 Nilai Standar Kapasitas Vital Paru Age
Male 12
13 14
15 16
17 18
2540 2900
3250 3600
3900 4100
4200
Sumber: Herry Koesyanto dan Eram 2005: 3 Tabel 3.5 Norma penilaian VO
2
Max Sampel Umur 12 – 15 Tahun cckg.bbmnt
Klasifikasi 12 Tahun
13 Tahun 14 Tahun
15 Tahun 95
Baik Sekali 48,8
48,8 50,4
50,4 76- 95
Baik 39,3- 47,7
45,3- 47,7 46,3- 50,3
46,3- 50,3 56- 75
Sedang 35,7- 39,2
40- 45,2 41,2- 45,2
41,2- 45,2 40- 55
Kurang 33,1- 35,6
36,6- 39,9 38,3- 41,1
38,3- 41,1 5- 40
Krg Sekali 33
36,5 38,2
38,2 Sumber : M. Doewes 1987: 20
Tabel 3.6. Norma Kapasitas Vital Paru Usia 12- 15 Tahun Klasifikasi
12 Tahun 13 Tahun
14 Tahun 15 Tahun
100 Baik Sekali
2450 2900
3250 3600
76- 99 Baik
1906- 2539 2176- 2899 2439- 3249
2701- 3599 56- 75
Sedang 1398- 1905 1596- 2175
1789- 2438 1981- 2700
40- 55 Kurang
1017- 1397 1161- 1595 1301- 1788
1441- 1980 40
KurangSekali 1016
1160 1300
1440 Sumber: Herry Koesyanto dan Eram 2005: 3
3.4 Metode Analisis Data
Untuk mencpai tujuan pokok ini, penelitian merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menentukan teknik
statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan Sugiyono 2005:5.
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan interpretasikan. Dalam penelitian ini analisis data yang dipakai
adalah analisis deskripsi. Analisis deskripsi adalah analisis yang digunakan dengan cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun,
menyajikan, dan menganalisa data penyelidikan yang berwujud angka-angka. Lebih jauh dari itu diharapkan dapat menjadikan dasar-dasar yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan dan untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
SMP IT Roudlotus Saidiyyah merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Jumlah semua siswa adalah
118 siswa, dengan siswa putra sebanyak 63. 21 siswa untuk kelas VII, 25 siswa untuk kelas VIII, dan 17 siswa untuk kelas IX. Untuk sampel penelitain diambil
semua karena subyek kurang dari 100. Hasil penelitian pada siswa putra didapatkan 63 siswa yang terdiri dari 21
siswa kelasVII, 25 siswa kelas VIII dan 17 siswa kelas IX. Aktifitas siswa putra dianggap sama walaupun bukan berasal dari daerah asal yang sama, namun
mereka tinggal ditempat yang sama lingkungan pondok pesantren. Jadi kegiatan yang mereka lakukan adalah, sekolah, bermain, kegiatan agama dan
kepesantrenan dan kegiatan tambahan lainnya.
4.1.2 Umur Sampel
Dari 63 jumlah siswa yang diteliti terdapat 31,75 sampel berumur 12 tahun, kemudian sampel berumur 13 tahun terdapat 36,50 , dan sampel berumur
14 tahun terdapat 31,75 . Dari penelitian tersebut diperoleh sebagian besar sampel berumur 13 tahun Tabel 7 .