mengukur kemajuan, 2 menunjang penyusunan rencana, dan 3 memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Thoha 2001:8 mengemukakan dalam bidang pengajaran, evaluasi bertujuan 1 menetapkan penetapan kompetensi isi pengajaran spesifik yang
dimiliki oleh peserta didik, 2 memperbaiki peroses belajar mengajar. Dalam bidang hasil belajar, evaluasi bertujuan, 1 untuk mengetahui perbedaan
kemampuan peserta didik, 2 untuk mengukur keberhasilan siswa baik secara individu maupun kelompok. Evaluasi juga bertujuan untuk melakukan
diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai upaya untuk mengadakan perbaikan terhadap cara belajar dan mengajar
yang ada. Evaluasi pendidikan juga bertujuan untuk memperoleh potensi peserta didik yang ada. Di samping itu, evaluasi pendidikan juga bertujuan
memperoleh informasi tentang potensi peserta didik sehingga penempatannya dapat disesuaikan dengan bakat dan minat yang ada. Buchori dalam Thoha
2001:6 mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi ada dua yaitu: 1 untuk mengetahui kemampuan belajar siswa setelah ia menyadari pendidikan selama
jangka waktu tertentu, 2 untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan selama jangka waktu tertentu.
3. Objek Sasaran Evaluasi Pendidikan
Objek atau sasaran evaluasi pendidikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik
pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak penilai evaluator ingin memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan tersebut.
Salah satu cara untuk mengenal atau mengetahui objek dari evaluasi pendidikan adalah dengan jalan memahaminya dari tiga sisi,
“yaitu dari segi input, transformasi, dan output, dimana input dianggap sebagai bahan mentah
yang akan diolah”, transformasi dianggap sebagai “dapur tempat mengolah bahan mentah” dan output dianggap sebagai “hasil pengolahan yang dilakukan
dapur dan siap untuk dipakai” Anas Sudijono, 2001:25.
Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran di sekolah, input tidak lain adalah calon siswa, maka objek dari evaluasi
pendidikan meliputi tiga aspek, yaitu: 1 aspek kemampuan, 2 aspek kepribadian, 3 aspek sikap.
Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang dimiliki oleh para peserta didik perlu untuk dievaluasi terlebih dahulu, guna mengetahui sampai
sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta. Adapun alat yang biasa dipergunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan peserta
didik itu adalah tes kemampuan aptitude test. Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang dan
menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkap kepribadian seseorang adalah dengan jalan
menggunakan tes kepribadian personality test. Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku
manusia, sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang keluar. Informasi
mengenai sikap ini penting sekali karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan. Untuk menilai sikap
tersebut digunakan alat berupa tes sikap aptitude test atau sering dikenal dengan skala sikap attitude test, sebab tes tersebut berbentuk skala.
Adapun apabila disoroti dari segi transformasi, maka objek dari evaluasi pendidikan meliputi: 1 kurikulum atau materi pelajaran, 2 metode mengajar
dan teknik penilaian, 3 sarana atau media pendidikan, 4 sistem administrasi, dan 5 guru serta unsur-unsur personal lain yang terlibat dalam proses
pendidikan. Sedangkan dari segi output yang menjadi sasaran evaluasi adalah tingkat
pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan. Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pencapaian atau prestasi belajar dipergunakan alat yang berupa tes prestasi belajar atau tes hasil belajar, yang biasa dikenal dengan istilah tes pencapaian
achievement test.
4. Ranah Kognitif pada Tujuan Pengajaran