memudahkan penulis dalam melakukan sebuah penelitian. Selain itu menurut Borg dan Gall 1989: 114-119, dan Latief 2012: 43-50 dalam
Mudjia Rahardjo studi pustaka diperlukan untuk melakukan sebuah penelitian untuk menajamkan rumusan masalah penelitian yang diajukan.
a. Kajian pustaka tidak saja untuk mempelajari apa
yang telah dilakukan orang lain, tetapi juga melihat apa yang terlewatkan dan belum dikaji oleh peneliti
sebelumnya. Bagian atau wilayah yang terlewatkan itu bisa menjadi area penelitian baru. Tetapi
kenyataannya sering terjadi karena pengalaman yang kurang, isu-isu penting yang mestinya bisa
diangkat terlewatkan begitu saja, terutama pada bidang-bidang yang belum banyak diteliti.
b. Untuk melihat bahwa pendekatan penelitian yang
kita lakukan steril dari pendekatan-pendekatan lain. Sebab, pada umumnya kajian pustaka justru
menyebabkan peneliti
meniru pendekatan-
pendekatan yang sudah lama dipakai orang lain, sehingga tidak menghasilkan temuan yang berarti.
Mencoba pendekatan baru --- walau mungkin salah --- lebih baik daripada mengulang hal yang sama
berkali-kali walau benar. Pengulangan justru menunjukkan peneliti tidak cukup melakukan
pembacaan literatur secara memadai. Kesalahan metodologis akan disusul dan dikoreksi oleh peneliti
selanjutnya,
sehingga menyebabkan
ilmu pengetahuan berkembang. Karena itu, dalam ilmu
pengetahuan kesalahan bukan sesuatu yang aib. Proses demikian oleh Polanyi disebut sebagai
falsifikasi Mudjia Rahardjo,2012, Mafaat Kajian Pustaka Dalam Penelitian, Jurnal.
3.9 Keabsahan Data
Metode keabsahan data digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah diperoleh dalam suatu penelitian merupakan data yang
sebenarnya atau tidak. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode trianggulasi untuk melakukan pengolahan data, triangulasi ialah
usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak
mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data Rahardjo, 2010:1. Hal ini dapat dilihat dengan cara perbandingan data
yang diperoleh dengan wawancara dengan data-data yang diperoleh dalam studi pustaka serta untuk mendapatkan suatu keaslian terhadap data hasil
dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada objek penelitian, sehingga data yang diperoleh tersebut merupakan data yang sebenarnya ada pada
proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
3.10 Analisis Data
Dalam penulisan skripsi proses analisis data diperlukan untuk menemukan tema dan perumusan hipotesis dalam penulisan skripsi ini.
Proses analisis data itu sebenarnya merupakan pekerjaan
untuk menemukan
tema-tema dan
merumuskan hipotesa-hipotesa, meskipun sebenarnya tidak ada formula yang pasti untuk dapat digunakan
untuk merumuskan hipotesis. Hanya saja pada analisis data, tema, dan hipotesis lebih diperkaya dan diperdalam
dengan cara menggabungkannya dengan sumber-sumber data yang ada Ashshofa, 2004; 66.
Terdapat alur serta langkah-langkah yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu:
1. Pengumpulan Data
Menurut Soerjono Soekanto, dalam penelitian lazimnya dikenal tiga jenis alat pengumpul data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka
pengamatan atau observasi Amirudin, 2004:67. Pengumpulan data ini dilakukan oleh penulis berkaitan dengan data serta permasalahan di
lapangan, yang diperoleh penulis dari diskusi yang dilakukan dengan mediator pada BP3TK Jawa Tengah mengenai tingkat Perselisihan
Hubungan Industrial yang masuk pada BP3TK selama tiga tahun terakhir. 2.
Penyajian Data Penyajian data dapat digunakan sebagai alat yang dapat membantu
penulis untuk melihat gambaran permasalahan yang ada dilapangan, untuk kemudian dapat dimasukkan kedalam proses penelitian yang akan dilakukan
oleh penulis. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Milles, 1992: 17. Data yang penulis peroleh dari proses pengumpulan data
di awal digunakan sebagai acuan dasar bagi penulis untuk memulai proses penelitian. Data tersebut terdiri dari jumlah aduan serta kasus Perselisihan
Hubungan Industrial yang terjadi di BP3TK selama tahun 2012 dan prosedur pendaftaran perkara di BP3TK, serta hasil dari diskusi yang
dilakukan oleh penulis dengan mediator pada BP3TK. 3.
Menarik Kesimpulan verifikasi Penarikan kesimpulan adalah kegiatan mencari arti, mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi, yang mungkin alur sebab akibat, dan proposisi Abduh, 2006:56. Hal tersebut juga
dijelaskan oleh Milles bahwa kesimpulan adalah suatu tinjauan ulang pada catatan lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagaimana yang muncul
dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohan, dan kecocokannya
yaitu mencapai validitasnya Milles, 1992: 19. Proses-proses penyajian data dan menarik kesimpulan verifikasi merupakan serangkaian kegiatan
yang dilaukan oleh penulis setelah proses pengumpulan data berlangsung.
3.11 Prosedur Penelitian