Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian
pinggang, kedua ujungnya masing-masing diikatkan pada ujung tongkat pegangan leg dynamometer.
Laksanakan gerakan meluruskan kedua tungkai atas dan bawah sekuat- kuatnya dengan gerakan perlahan-lahan, akan tetapi letak pegangan leg
dynamometer harus tetap setinggi bahu. Gerakan dianggap gagal apabila letak tongkat pegangan tergeser ke bawah, posisi punggung tidak tegak, kedua tangan
ikut serta membantu menarik tongkat pegangan ke arah atas dan melakukan gerakan sentuhan. Tasttle melakukan sebanyak dua kali yang akan di ambil yang
terbaik.
Gambar pengukuran kekuatan otot tungkai
2 Tes pengukuran kekuatan otot lengan
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Push And Pull Dynamometer. Peralatan yang digunakan: 1 Kertas dan alat tulis, 2 Push And
Pull Dynamometer, 3 Petugas sebagai pencatat hasil. Untuk pelaksanaan sebagai berikut :
a Testte diberi pengarahan sekaligus diberikan contoh pelaksanaannya.
b Testte berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu dan pendangan lurus
kedepan, posisi lengan dan tangan tegak lurus dengan bahu. c
Testte melakukan sebanyak dua kali push dorongan dan dua kali pull tarikan, kemudian diambil yang terbaik.
d Pada saat mendorong menarik, alat tidak boleh menempel pada dada, tangan
dan siku tetap sejajar dengan bahu.
Gambar pengukuran kekuatan otot lengan
3 Tes pengukuran kelentukan togok
Untuk pengukuran dan mengumpulkan data kelentukan togok dilakukan dengan menggunakan alat Geneometri test yang bertujuan untuk mengukur
kelentukan togok. pelaksanaan tes dilakukan 10-20 menit dari tes sebelumnya. Cara pengambilan tes kelentukan togok yaitu testte melakukan 2 kali tes dan nilai
tertinggi yang diperoleh dijadikan nilai akhir. alat yang digunaka : 1 Geneometer,
2 kertas dan alat tulis 3 petugas sebagai pengamat pelaksanaan penelitian dan seorang pencatat hasil. pelaksanaan pengukuran sebagai berikut :
a Atlet tidur tengkurap, posisi kaki selebar bahu dan pandangan lurus
kedepan. b
Atlet menggerakkan tubuh bagian atas togok keatas kearah belakang sejauh mungkin dengan posisi tungkai tetap tegak untuk mendapatkan
besaran pengukuran dalam satuan derajat °. c
Pelaksanaan pengukuran dilakukan sebanyak tiga kal.
Gambar pengukuran kelentukan togok 4
Tes smash semi Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes smash dari laveage..
Untuk pelaksanaanya sebagai berikut : a
Pelaksanaan tes untuk hasil smash semi di lakukan sebanyak 10 kali oleh setiap peserta tes.
b Umpan tiga kali berturut-turut tidak dismash, dianggap satu kali gagal dan
nilai 0.
c Teknik pelaksanaan smash sesuai peraturan permainan, semua pelanggaran
nilainya 0. d
Jika bola yang di smash jatuh pada garis batas antara dua petak sasaran, harga tertinggi yang diambil sebagai nilai smash tersebut.
e Nilai akhir setiap peserta tes adalah jumlah nilai yang diperoleh dari 10 kali
smash.
Gambar smash semi Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar daerah sasaran smash dari laveage oleh
Suharno HP 1985 : 89,
2 m 2,5 m 4,5 m
3 m
3 m
3 m
Net Sasaran untuk smash dari laveage
sumber gambar: Suharno HP. 1985:1989 Keterangan :
A – H
: Petak sasaran →
: Smash dari posisi 4 Harga petak sasaran :
A,B,F dan G : nilai 10 H
: nilai 5 D dan E
: nilai 3 C
: nilai 1