1. Adanya dukungan dari lingkungan terhadap sikap yang bersangkutan 2. Adanya peranan tertentu dari suatu sikap dalam kepribadian seseorang
misalnya, „egodefensive
3. Bekerjanya asas selektivitas 4. Bekerjanya prinsip mempertahankan keseimbangan
5. Adanya kecenderungan untuk menghindar terhadap sikap yang bertentangan
6. Adanya sikap yang tidak kaku untuk mempertahankan pendapatnya sendiri.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk merubah sikap, antara lain Slameto, 2003:191:
1. Dengan mengubah komponen kognitif dari sikap yang bersangkutan. 2. Dengan cara mengadakan kontak langsung dengan objek sikap.
3. Dengan memaksa orang menampilkan tingkah laku baru yang berbeda dari sikap yang sudah ada.
Meskipun terdapat banyak faktor yang menyebabkan sikap cenderung bertahan, namun dalam kenyataannya tetap terjadi perubahan-perubahan sikap
sebagaimana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
2.4. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Istiqomah Risa Wahyuningsih, 2009, mahasiswa Universitas Sebelas Maret dengan judul
“Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Reguler Semester IV DIV Kebidanan UNS”, menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar dengan nilai korelasi sebesar 0,649 pada taraf signifikasi 5.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ratna Wulandari dan Sumarsih, Dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
dengan judul “Hubungan Antara Minat Belajar Dan Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Akuntansi Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program
Keahlian Akuntansi SMK YPKK I Sleman Tahun Ajaran 20112012”, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar dengan koefisien korelasi R sebesar 55,5 dan nilai F
hitung
sebesar 14,499 dengan taraf signifikasi sebesar 5.
2.5. Kerangka Berfikir
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar banyak ditentukan dengan sesuai atau tidaknya usaha belajar yang dilakukannya. Usaha tersebut berupa
prilaku berupa kebiasaan dan sikap pada pelajaran yang dipelajari. Kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan cara yang digunakan untuk
memahami suatu materi. Kebiasaan belajar yang baik akan membantu siswa dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran yang dipelajari. Kebiasaan
belajar yang baik memegang peranan penting dalam tercapainya kesuksesan siswa dalam belajar. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik, lebih cenderung
hidup dengan penuh disiplin dan bertanggung jawab terhadap setiap tindakan belajarnya untuk memperoleh prestasi belajar yang baik. Kemajuan belajar dan
peningkatan prestasi akan terjadi pada siswa, yang apabila siswa tersebut mampu
menemukan cara belajar yang paling sesuai dan paling baik bagi dirinya. Sehingga, menimbulkan suatu kebiasaan belajar yang efisien dan efektif.
Dalam penelitian ini, untuk mengukur seberapa baik kebiasaan belajar yang dimiliki oleh siswa yaitu dengan menyusun pernyataan-pernyataan yang
didasarkan pada indikator yang diadopsi dari aspek kebiasaan belajar dari Brown and Holtzman 1967 :
1 Penggunaan waktu belajar yang dimaksudkan merupakan tingkat keakuratan dalam mengatur membagi waktu untuk belajar dengan
istirahat dan bermain. 2 Kedisiplinan dalam belajar yang dimaksudkan merupakan kemampuan
siswa dalam mentaati atau melaksanakan jadwal pelajaran sesuai dengan apa yang telah dibuat.
3 Prosedur belajar yang dimaksudkan merupakan penentuan siswa dalam cara belajar yang digunakan dan sesuai dengan kemampuan dirinya.
4 Keterampilan belajar yang dimaksudkan merupakan kecepatan siswa dalam memahami materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Hal ini lebih
mendekati pada bakat yang dimiliki. 5 Strategi belajar yang dimaksudkan merupakan persiapan yang dilakukan
siswa dalam menghadapi tes ujian yang dilakukan pendidik sebagai bahan evaluasi belajarnya.
Sikap siswa pada pelajaran yang positif akan menimbulkan perhatian yang serius terhadap pelajaran tersebut. Dengan perhatian yang serius, siswa akan lebih
memfokuskan perhatiannya untuk mendengarkan materi yang dijelaskan oleh
guru di kelas, sehingga siswa tersebut akan lebih memahami materi yang disampaikan dan memperoleh prestasi belajar yang baik. Tanpa memiliki
kebiasaan dan sikap belajar yang baik materi pelajaran tidak akan tertanam dengan baik dalam ingatan, akibatnya materi pelajaran akan lebih mudah untuk
terlupakan. Sebaliknya dengan memiliki kebiasaan dalam belajar yang baik dan sikap pada pelajaran yang positif, diyakini dapat mempermudah siswa dalam
memahami materi dan tertanam dengan baik di dalam ingatannya, dan pada akhirnya prestasi belajar yang diperoleh menjadi optimal.
Dalam penelitian ini, untuk mengukur seberapa baik sikap pada pelajaran yang dimiliki oleh siswa yaitu dengan menyusun pernyataan-pernyataan yang
didasarkan pada indikator yang diadopsi dari komponen-komponen sikap dari Mar’at 1984 :
1 Keyakinan yang dimaksudkan merupakan tingkat kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam belajar dan untuk memecahkan
masalah pada mata pelajaran tersebut. 2 Nilai yang dimaksudkan merupakan pengetahuan akan relevansi, kegunaan
atau seberapa pentingkah mata pelajaran tersebut mempengaruhi kehidupan para siswa.
3 Emosi dan Gairah yang dimaksudkan merupakan sejauh mana siswa menikmati mata pelajaran tersebut atau lebih mengarah kepada psikis
siswa ketika belajar mata pelajaran tersebut. 4 Motivasi yang dimaksudkan merupakan minat dan keinginan untuk
mempelajari mata pelajaran tersebut.
5 Pandangan terhadap Guru. Indikator ini berkaitan dengan interaksi yang dilakukan oleh pendidik dalam proses pembelajaran.
Kerangka pemikiran yang direncanakan oleh peneliti di dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 2.4 berikut:
Gambar 2.4. Kerangka Berfikir Penelitin
2.6. Hipotesis