35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat ex-post facto penelitian sesudah kejadian atau after the fact. Menurut Kerlinger 1986 dalam Sukardi 2008:165 menyebutkan
bahwa penelitian ex-post facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam
suatu penelitian. Selanjutnya, untuk menjelaskan hubungan sebab akibat tersebut diguakan
desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsi dan menginterpretasi apa yang ada dan bertujuan
untuk menggambarkan ciri tertentu dari suatu fenomena. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan
juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk
mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 4 Semarang, yang berlokasi di Jl. Pandanaran II7 Semarang. Dan
penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober –November 2014, dengan
menyesuaikan jadwal mata pelajaran Mekanika Teknik.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013:80. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TGB 1 dan TGB 2 pada SMK Negeri 4
Semarang tahun ajaran 20142015 dengan jumlah siswa sebanyak 72 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2013:81. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari
populasi yang akan dipakai untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Menurut Arikunto S. 2006:134 “Apabila subjek populasi kurang dari
100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek besar, dapat diambil antara 10-15 atau 20-
25 atau lebih”. Mengacu dari pernyataan dari Arikunto, maka penentuan sampel dalam
penelitian ini dilakuakan dengan cara total sampling. Total sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai
responden.
3.4 Variabel Penelitian