Bobot dan Diameter Buah kg dan cm. Total Kadar Gula Buah Brix. pH Tanah

8. Bobot dan Diameter Buah kg dan cm.

Bobot dan diameter buah tanaman ditentukan dengan menimbang berat buah dalam bobot kg dan menghitung diameter buah cm. Penimbangan bobot buah dilakukan sampai dua angka dibelakang koma. Penentuan diameter buah dengan mengukur lilit buah yaitu pada bagian tengah buah.

9. Total Kadar Gula Buah Brix.

Buah yang telah dipanen dibelah lalu dari bagian pangkal, tengah dan ujung buah diambil daging buahnya, kemudian dihancurkan. Selanjutnya ekstrak daging buah tersebut diteteskan ke lensa Hand Refracktometer untuk mengetahui total kadar gula buah brix. Universitas Sumatera Utara HASIL PENELITIAN Sifat Tanah Analisis sifat tanah dilakukan setelah 7 hari aplikasi pupuk Anorganik dan 14 hari aplikasi pupuk organik. Parameter tersebut meliputi pH tanah, kandungan N, P dan K tanah.

1. pH Tanah

Hasil analisa pH tanah setelah aplikasi pupuk anorganik dan organik dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik memberikan pengaruh yang nyata terhadap pH tanah. pH tanah tertinggi dijumpai pada perlakuan pemberian pupuk anorganik 45 g Nplot + 45 g P 2 O 5 plot + 90 g K 2 Oplot A 3 yaitu sebesar 5,59 dan yang terendah pada perlakuan tidak diberi pupuk anorganik A dan pada perlakuan pupuk organik diperoleh hasil tertinggi pada perlakuan pupuk kandang ayam 3.000 gPlot + sapi 3.000 gplot + jerami 6.000 gplot A 3 O 4 yaitu sebesar 5,59 dan terendah diperoleh pada perlakuan tidak diberi pupuk organik O yaitu sebesar 5,30. Sedangkan interaksi perlakuan antara pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pH tanah. Respon pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap pH tanah dapat dilihat Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata pH Tanah pada Setiap Taraf Aplikasi Pupuk Anorganik dan Universitas Sumatera Utara Organik Pupuk An- organik Pupuk Organik Rataan O O 1 O 2 O 3 O 4 A 5,14 5,25 5,29 5,38 5,44 5,30 b A 1 5,20 5,27 5,32 5,41 5,45 5,33 b A 2 5,43 5,45 5,54 5,66 5,72 5,56 a A 3 5,45 5,47 5,58 5,68 5,75 5,59 a Rataan 5,30 e 5,36 d 5,43 c 5,50 b 5,59 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Beda Duncan pada taraf 5 Dari Tabel 1 secara umum dapat dilihat, diperoleh pengaruh yang sangat nyata pada perlakuan pupuk anorganik dan organik tanah terhadap pH tanah, semakin besar dosis pupuk anorganik dan organik yang diberikan semakin tinggi pula nilai pH tanah. Penambahan pupuk anorganik meningkatkan pH tanah sampai batas perlakuan tertinggi A 3 dan pupuk organik meningkatkan pH tanah hingga perlakuan tertinggi O 4 . Sedangkan interaksi perlakukan pupuk anorganik dan organik walaupun tidak memberikan pengaruh yang nyata, tetapi akibat pemberian perlakuan pupuk anorganik dan anorganik cenderung meningkatkan pH tanah. Kadar N, P dan K Tanah Kandungan N tanah Hasil analisa kandungan N tanah setelah aplikasi pupuk anorganik dan organik dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan N tanah, diperoleh nilai tertinggi untuk perlakuan anorganik sebesar 0,21 pada perlakuan A 3 dan terendah sebesar 0,14 pada perlakuan A . Pada perlakuan pupuk organik diperoleh nilai tertinggi sebesar 0,23 pada perlakuan O 4 dan terendah sebesar 0,11 pada perlakuan O . Begitu juga dengan kombinasi Universitas Sumatera Utara perlakuan antara pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik, memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan N tanah. Kandungan N tanah tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan A 3 O 4 yaitu sebesar 0,29 dan nilai terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan A O sebesar 0,09. Respon pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap kandungan N tanah dapat dilihat Tabel 2. Tabel 2. Rata- rata Kandungan N Tanah pada Setiap Taraf Aplikasi Pupuk Anorganik dan Organik Pupuk An- organik Pupuk Organik Rataan O O 1 O 2 O 3 O 4 -- -- A 0,09 ij 0,10 ij 0,15 efg 0,16 def 0,18 cde 0,14 A 1 0,10 hij 0,14 fgh 0,18 cde 0,21 bc 0,24 b 0,18 A 2 0,12 ghij 0,14 fgh 0,16 def 0,18 cde 0,19 cd 0,16 A 3 0,13 fghi 0,18 cde 0,21 bc 0,23 b 0,29 a 0,21 Rataan 0,11 0,14 0,18 0,20 0,23 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Beda Duncan pada taraf 5 Dari Tabel 2 secara umum dapat dilihat, diperoleh pengaruh yang sangat nyata pada perlakuan pupuk anorganik dan organik, pemberian pupuk perlakuan cenderung meningkatkan kandungan N tanah. Pada perlakuan pupuk anorganik, peningkatan kandungan N tanah terjadi hingga perlakuan A 1 , setelah itu menurun akibat penambahan perlakuan pupuk anorganik sampai batas perlakuan A 2 , kemudian meningkat kembali kandungan N tanah hingga perlakuan pupuk anorganik tertinggi yaitu A 3 . Sedangkan pada perlakuan pupuk organik, akibat penambahan dosis pupuk perlakuan cenderung meningkat hingga dosis perlakuan pupuk organik tertinggi yaitu perlakuan O 4 . Pada kombinasi perlakuan, pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik meningkatkan kandungan N tanah tanah sampai batas kombinasi perlakuan Universitas Sumatera Utara tertinggi A 3 O 4 . Semakin besar dosis kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik diberikan, semakin tinggi kandungan N tanah. Kandungan P tanah Hasil analisa kandungan P tanah setelah aplikasi pupuk anorganik dan organik dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 9. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kandungan P tanah. Diperoleh nilai P tanah tertinggi pada pemberian pupuk anorganik sebesar 25,708 ppm pada A 3 dan terendah pada perlakuan A yaitu sebesar 18,644 ppm. Pada perlakuan pupuk organik diperoleh nilai P tanah tertinggi sebesar 26,766 ppm O 4 dan terendah pada perlakuan O sebesar 17,858 ppm. Interaksi perlakuan antara pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kandungan P tanah. Respon pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap kandungan P tanah dapat dilihat Tabel 3. Tabel 3. Rata- rata Kandungan P Tanah ppm pada Setiap Taraf Aplikasi Pupuk Anorganik dan Organik Pupuk An- organik Pupuk Organik Rataan O O 1 O 2 O 3 O 4 ---ppm--- A 15,96 17,44 17,29 19,97 22,54 18,64 c A 1 18,37 21,98 23,53 25,91 27,00 23,36 b A 2 17,22 20,98 24,66 23,48 26,47 22,55 b A 3 19,87 22,49 28,42 26,70 31,04 25,70 a Rataan 17,85 d 20,72 c 23,47 b 24,02 b 26,76 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Beda Duncan pada taraf 5 Kandungan K tanah Universitas Sumatera Utara Hasil analisa kandungan K tanah setelah aplikasi pupuk anorganik dan organik dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap parameter kandungan K tanah. Diperoleh nilai tertinggi pada pemberian pupuk anorganik sebesar 0,34 me100g A 3 dan terendah pada perlakuan A yaitu sebesar 0,22 me100g. Pada perlakuan pupuk organik diperoleh nilai tertinggi sebesar 0,42 me100g O 4 dan terendah pada perlakuan O sebesar 0,19 me100g. Interaksi perlakuan antara pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap kandungan K tanah. Diperoleh nilai tertinggi pada kombinasi perlakuan A 3 O 4 sebesar 0,56 me100g dan nilai terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan A O dan A 2 O dengan masing-masing 0,17 me100g. Respon pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap kandungan K tanah dapat dilihat Tabel 4. Tabel 4. Rata- rata Kandungan K Tanah me100g pada Setiap Taraf Aplikasi Pupuk Anorganik dan Organik. Pupuk An- organik Pupuk Organik Rataan O O 1 O 2 O 3 O 4 ---Me100 g--- A 0,17 i 0,18 hi 0,18 hi 0,24 fgh 0,33 c 0,22 A 1 0,20 ghi 0,26 cdefg 0,31 cde 0,33 c 0,46 b 0,31 A 2 0,17 i 0,25 defgh 0,28 cdef 0,29 cdef 0,32 cd 0,26 A 3 0,23 ghi 0,28 cdef 0,33 c 0,32 cd 0,56 a 0,34 Rataan 0,19 0,24 0,28 0,29 0,42 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Beda Duncan pada taraf 5 Universitas Sumatera Utara Kadar Tanaman 1. Kadar N tanaman Hasil analisa kadar N tanaman setelah aplikasi pupuk anorganik dan organik dapat dilihat pada Lampiran 12 dan 13. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap parameter kadar N tanaman. Diperoleh nilai tertinggi pada pemberian pupuk anorganik sebesar 1,25 A 3 dan terendah pada perlakuan A yaitu sebesar 0,66 . Pada perlakuan pupuk organik diperoleh nilai tertinggi sebesar 1,56 O 4 dan terendah pada perlakuan O sebesar 0,51 . Kombinasi perlakuan antara pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap kadar N tanaman. Diperoleh nilai tertinggi pada kombinasi perlakuan A 3 O 4 sebesar 2,12 dan nilai terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan A 2 O dengan nilai 0,29. Respon pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap kadar N tanaman dapat dilihat Tabel 5. Tabel 5. Rata- rata Kadar N Tanaman pada Setiap Taraf Aplikasi Pupuk Anorganik dan Organik. Pupuk An- organik Pupuk Organik Rataan O O 1 O 2 O 3 O 4 ---- A 0,40 i 0,55 hi 0,44 i 0,65 ghi 1,25 c 0,66 A 1 0,62 ghi 0,87 defg 1,10 cdi 1,24 c 1,72 b 1,11 A 2 0,29 g 0,80 efgh 0,98 cdef 1,02 cdef 1,14 cd 0,85 A 3 0,73 fgh 0,97 cdef 1,25 c 1,17 cd 2,12 a 1,25 Rataan 0,51 0,80 0,94 1,02 1,56 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Beda Duncan pada taraf 5 Universitas Sumatera Utara

2. Kadar P tanaman