Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

41 3 Pengelolaan Keuangan Pengelolaan dana pendidikan itu mencakup dua aspek, yaitu : 1 Dimensi Penerimaan atau sumber dana, dan 2 Dimensi Pengeluaran atau alokasi dana. Dimensi penerimaan antara lain bersumber dari : penerimaan umum pemerintah, penerimaan khusus pemerintah yang diperuntukan bagi pendidikan, iuran sekolah, dan sumbangan-sumbangan masyarakat. Sedangkan dimensi pengeluaran meliputi: pengeluaran modalKapital atau anggaran pembangunan capital outlayexpenditure. Dasar hukum pengelolaan keuangan era desentralisasi seperti dalam bagan berikut ini: Dasar Hukum Pengelolaan Anggaran TAHUN 20052006 Kebijakan Daerah Aturan Hukum Yg Lebih Tinggi

1. Transparansi 2. Akuntabilitas

3. Berpihak pada Masy. 4. Tidak berindikasi KKN 1.UU. No. 17 Th. 2003 2.UU. No. 15 Th. 2000 3.UU. No. 32 Th. 2004 4.UU. No. 33 Th. 2004 Prinsip Anggaran Berbasis Kinerja

e. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Elsbree memberikan sembilan prinsip dalam pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat ini, adalah : 1 ketahuilah apa yang anda yakini; 2 laksanakanlah program pendidikan Anda dan bersahabatlah dengan masyarakat; 3 ketahuilahkenalilah masyarakat Anda; 42 4 adakanlah survey tentang masyarakat di daerah; 5 pelajarilah masyarakat dan daerah anda melalui dokumen-dokumen; 6 jadilah anggota organisasi dalam masyarakat; 7 adakanlah kunjungan ke rumah orang tua murid; 8 layanilah masyarakat itu untuk membantu program sekolah anda. Willard S. Elsbree and Harold Mc Nallu, “Elementary school Administration and Supervision ”, 1959:430-440 Cara untuk dikenal oleh orang tua siswa dan masyarakat antara lain dengan melalui media: 1 laporan kepada orang tua siswa; 2 bulletin bulanan; 3 Surat Kabar Sekolah; 4 Pameran Sekolah; 5 Open House; 6 Kunjungan ke sekolah lain; 7 Kunjungan ke rumah; 8 Radio dan televisi; 9 Organisasi alumni; 10 Laporan Tahunan; dan sebagainya. Kemampuan dalam mengembangkan hubungan sekolah dengan masyarakat: Bidang I . Analisis masyarakat meliputi kemampuan: 1 Kepala sekolah mengkoordinasikan lokasi kerja dewan pengawasan atau wakil anggota masyarakat lainnya dalam menganalisis tujuan, sasaran, program dan prosedur-prosedur sekolah. 2 Kepala sekolah mengadakan suatu penelitian yang sistematis tentang persepsi masyarakat terhadap kebutuhan dan harapan-harapan terhadap sekolah. Bidang II. Komuniaksi dengan masyarakat meliputi: 3 Kepala sekolah berpartisipasi secar aktif dalam kegiatan masyarakat sekitar dan dengan organisasi masyarakat. 43 4 Kepala sekolah menekankan kepada para guru, murid dan personil bagian hubungan sekolah dengan masyarakat untuk mengimplikasikan peranan mereka. 5 Kepala sekolah berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota organisasi guru-orang tua untuk meningkatkan keefektifan organisasi tersebut. 6 Kepala sekolah menganalisis informasi yang dibutuhkan oleh urusan umum sekolah dan menyiapkan dan melakukan komunikasi untuk mempertemukan kebutuhuan-kebutuhan tersebut. 7 kepala sekolah mendapatkan dan menganalisis secara sistematis umpan balik dari komunikasi. 8 Kepala sekolah menjelaskan kriteria kuantitatif dan kualitatif yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai proses dan produk sekolah. Bidang III . Pemanfaatan sumber-sumber masyarakat: 9 Kepala sekolah melakukan penyelidikan program-program sumber, masyarakat secara terpadu 10 Kepala sekolah mendorong praktek pendidikan dengan memanfaatkan masyarakat sebagai laboratorium belajar. James M. Lipham and James Koeh Jr, 1974:344-345 ESENSI MANAJEMEN PENDIDIKAN a. KEPEMIMPINAN Kepemimpinan pendidikan yang diperlukan saat ini adalah pemimpin yang mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan dan dengan professional menunjukan diri sebagai seorang yang memiliki integritas untuk mengembangkan anggota dan organisasi. Melalui pemimpin yang demikian organisasi dapat meraih keberhasilan. Dengan demikian kepemimpinan menjadi salah satu penentu keberhasilan suatu organisasi.

1. Definisi Kepemimpinan