Tujuan Pendidikan Bidang kajian Pendidikan Kewarganegaraan

a. Input, adalah: siswa yang masuk ke sekolah setelah melalui proses tertentu. Input umumnya mempunyai karakter dan kemampuan yang beragam satu sama lain. b. Transformasi, adalah proses pembelajaran dimana siswa yang diterima di sekolah tersebut akan memperoleh informasi budaya dan peradaban. Komponen-komponen transformasi yaitu: guru, siswa, kurikulum, metode mengajaran, media, assesmen, dan administrasi. c. Output, adalah lulusan keluaran yang diharapkan sebagai warga Negara yang berbudaya dan beradab yang memiliki kepribadian dan moral sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. d. Feed back, adalah: balikan yang dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaikan kualitas input masukan yang akan datang serta untuk memperbaiki proses pembelajaran.

4. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan nasional dirumuskan sesuai dengan Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yakni untuk berkembangnya posisi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu pada tujuan umum pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 26 tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan Munib, 2007 : 29 – 31 merupakan suatu gambaran dari falsafah hidup atau pandangan hidu manusia, baik secara perorangan maupun secara kelompok bangsa dan Negara. Membicarakan tujuan pendidikan akan menyangkut system nilai dan norma-norma dalam suatu konteks kebudayaan, baik dalam mitos, kepercayaan dan religi, filsafat, ideologi, dan sebagainya. Tujuan pendidikan di suatu Negara akan berbeda dengan tujuan pendidikan di Negara lainnya, sesuai dengan dasar Negara, falsafah hidup bangsa, dan ideology Negara tersebut.

5. Bidang kajian Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 6 ayat 1 dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis Pendidikan umum, Kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas : a. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak mulia; b. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian; c. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; d. Kelompok Mata Pelajaran Estetika; e. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Berdasarkan ketentuan diatas dapat diketahui bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa di sekolah. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan di SMP untuk mengembangkan kompetensi : a. Memiliki kemampuan berfikir secara rasional, kritis dan kreatif sehingga mampu memahami berbagai wacana kewarganegaraan. b. Memiliki ketrampilan intelektual dan ketrampilan berpartisipasi secara demokratis dan bertanggungjawab. c. Memiliki watak dan kepribadian yang baik, sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

6. Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan