dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan di SMP untuk
mengembangkan kompetensi :
a. Memiliki kemampuan berfikir secara rasional, kritis dan kreatif sehingga
mampu memahami berbagai wacana kewarganegaraan. b.
Memiliki ketrampilan intelektual dan ketrampilan berpartisipasi secara demokratis dan bertanggungjawab.
c. Memiliki watak dan kepribadian yang baik, sesuai dengan norma-norma
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
6. Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2006 adalah yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan mata pelajaran PPKn dalam Sigalingging 2008: 15 adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan
memahami, menghayati, dan meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sehingga menjadi warga negara yang bertanggungjawab dan
dapat diandalkan serta memberi bekal kemampuan untuk belajar lebih lanjut.
Dalam rangka mewujudkan tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan maka proses pembelajarannya harus memperhatikan
karakter peserta didik yang meliputi tiga hal yaitu : 1
Perkembangan aspek kognitif Aspek kognitif adalah aspek psikologis yang berhubungan
dengan pengetahuan. Aspek kognitif meliputi enam jenjang yaitu: a
pengetahuan knowledge, b
pemahaman comprehension, c
penerapan application d
analisis analysis, e
sintesis synthesis dan f
evaluasi evaluation. Dalam konsep mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
aspek ini analog dengan dimensi pengetahuan kewarganegaraan civis knowledge. Aspek kognitif adalah suatu daerah atau kawasan untuk
memasuki kawasan psikomotorik dan afektif dengan baik apabila berbekal dengan kemampuan kognitif yang baik pula. Pengembangan
kemampuan siswa tidak boleh berhenti pada aspek kognitif saja. 2
Perkembangan aspek psikomotorik
Aspek psikomotorik adalah aspek psikologis yang berhubungan dengan ketrampilan melakukan rangkaian gerak-gerik secara
sistematis. Aspek ini meliputi tujuan jenjang yaitu :
a Persepsi perception,
b Kesiapan set,
c Gerak terbimbing guided response,
d Gerakan yang terbiasa mechanical response,
e Gerakan yang kompleks complex respose,
f Penyesuaian pola gerak adjustment, dan
g Kreativitas creativity.
Dalam konsep mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, aspek ini analog dengan dimensi ketrampilan kewarganegaraan civic
skills. Dalam
ketrampilan kewaganegaraan
dikenal adanya
ketrampilan intelektuan intellectual skills dan ketrampilan berpartisipasi participatory skills. Ketrampilan pada jenjang pertama
dan kedua termasuk dalam kategori ketrampilan intelektual. Ketrampilan pada jenjang ketiga sampai dengan jenjang ketujuh
termasuk dalam kategori ketrampilan partisipasi. Antara dua jenjang ketrampilan tersebut diatas saling berkaitan erat yaitu ketrampilan
berpartisipasi sangat ditentukan oleh ketrampilan intelektualnya. Terlebih pada jenjang kreativitas, peranan ketrampilan intelektual
sangat menentukan. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran sangat diperlukan pengembangan ketrampilan ini melalui penerapan model.
Pembelajaran yang memungkinkan para siswa mengembangkan ketrampilan kewarganegaraan. Untuk pengembangan ketrampilan
kewarganegaraan pada siswa SMP dapat dikembangkan ketrampilan intelektual maupun ketrampilan berpartisipasi pada ketujuh jenjang
psikomotorik tersebut. Untuk pengembangan aspek dengan persoalan- persoalan sosial atau lingkungan sekitar, termasuk persoalan lintas
batas negara global. 3
Perkembangan aspek afektif Aspek afektif adalah aspek psikologis yang berhubungan dengan
perasaan, sikap dan penghayat terhadap nilai-nilai. Aspek ini meliputi lima jenjang yaitu :
a Penerimaan receiving,
b Partipasi responding,
c Penghayatan nilai-nilai atau penentuan sikap valuing,
d Organisasi, dan
e Pembentukan pola hidup characterization by value or value
complex. Dalam konsep mata pelajaran aspek ini analog dengan dimensi
watak karakter kewarganegaraan civic dispositions. Pengembangan aspek afektif atau dimensi watakkarakter kewarganegaraan
merupakan hal yang paling substantif dalam tujuan pembelajaran
kewarganegaraan. Kompetensi siswa yang harus dimiliki pada akhirnya harus mengarah pada terbentuknya watakkarakter
kewarganegaraan. Itulah sebabnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sering disebut pendidikan afektif dan pendidikan
moral atau pendidikan watak.
C. Tinjauan tentang Perangkat Pembelajaran