Prinsip-prinsip penilaian Tinjauan Tentang Penilaian

3. Prinsip-prinsip penilaian

Prinsip Assesmen pembelajaran Sigalingging 2010: 13-14: a. Prinsip berlanjutan continuous Bahwa penilaian itu harus dilaksanakan secara terus menerus selama proses belajar-mengajar berlangsung. Dengan demikian guru akan dapat mengetahui sedini mungkin jika ada siswa yang mengalami kesulitan belajar, dan dapat pula segera diberikan bantuan, bimbingan untuk mengatasinya. b. Prinsip menyeluruh comprehensive Bahwa penilaian mampu mengukur semua aspek tingkah laku yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. c. Prinsip objektif Prinsip ini menekankan pada keabsahan data hasil penilaian dengan apa adanya tanpa dibuat-buat sesuai dengan data aslinya. d. Prinsip kooperatif Pelaksanaan penilaian memerlukan kerjasama semua pihak yang terkait agar menghasilkan data yang benar-benar objektif dan akurat. e. Prinsip terbuka Artinya, apapun bentuk soal yang digunakan hendaknya diinformasikan terlebih dahulu kepada siswa. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. No. 20 Tahun 2007 pada prinsipnya sebagai berikut: a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan criteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender. d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

4. Manfaat penilaian