PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH AUTENTIK SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 16MEDANT.P 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH AUTENTIK SISWA

PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 16 MEDAN T.P 2015/2016

Oleh :

Eka Wahyuni NIM 4122121004

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH AUTENTIK SISWA

PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 16 MEDAN

T.P. 2015/2016 Eka Wahyuni (4122121004)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan pemecahan masalah autentik siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P. 2015/2016.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 16 Medan T.P. 2015/2015 yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 152 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling yang mengambil 2 kelas dari 4 kelas, yaitu kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen diterapkan model PBL, dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional, masing-masing kelas sebanyak 36 siswa. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa tes keterampilan pemecahan masalah yang telah divalidkan oleh validator, observasi aktivitas belajar, sikap dan keterampilan siswa berupa lembar penilaian yang digunakan oleh observer. Uji hipotesis menggunakan uji t.

Berdasarkan analisa data, nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 45,14 dan nilai rata-rata kelas kontrol 45,83. Setelah diberi perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen 72,22 dan kelas kontrol 57,39. Kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki variasi yang homogen. Berdasarkan uji t dua pihak diperoleh thitung = -0,253 dan ttabel = 1,996 sehingga thitung < ttabel, maka kemampuan awal kedua kelas tersebut sama. Untuk mengetahui keterampilan pemecahan masalah autentik siswa kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol maka dilakukan uji t satu pihak, hasil uji t diperoleh thitung = 4,990 dan ttabel = 1,668 sehingga thitung > ttabel pada taraf nyata 0,05 maka Ha diterima, dan dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan pemecahan masalah siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X SMA N 16 Medan T.P 2015/2016. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen adalah 77,21 termasuk dalam kriteria aktif.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik, skripsi berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Autentik Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II di SMA Negeri 16 Medan T.P. 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd, dan bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Dr. Ridwan Abdullah Sani, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M. Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada ibu Dra. Hj. Sri Irawati, M.Pd selaku kepala SMA N 16 MEDAN yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut dan bapak Drs. Basamen Purba selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada orang tua terbaik Ayahanda Sugiono dan Ibunda Sugiani serta adik-adik tersayang Dewi Astuti dan Ridho Trianto yang selalu memberikan dukungan berupa perhatian, do’a dan semangat kepada saya dalam menyelesaikan studi S1 saya di UNIMED ini.


(5)

v

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Herman dan Ibu Saodah yang telah memberikan doa dan dukungan kepada saya dan sudah seperti orang tua saya sendiri. Juga teristimewa kepada sahabat-sahabat terbaik Tridisilivari Listri Pardani, Dian Mentari, Siti Khadijah dan calon imamnya (Aris Thofan, S.Kom), Nurlia Rahmadhani, Apri Tivani Maduwu dan Rika Utami yang selalu membantu, berbagi ilmu dan memberikan dukungan serta saran kepada saya, dan sahabat-sahabat perjuangan tiga bulan Harry Akbar, S.Pd yang tersayang, Sari Aziwirdah, Ridwan Hakim dan Nike Indrayani yang selalu setia memberi semangat serta dukungannya kepada penulis mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada teman pejuang skripsi Aisyah yang selalu berbagi ilmu, semangat, suka dan duka dalam penulisan skripsi ini dan terima kasih juga kepada teman-teman Fisika Dik C 2012 yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya ilmu pendidikan kita.

Medan, 15 Agustus 2016 Penulis


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Aktivitas Belajar 7

2.1.3. Keterampilan Pemecahan Masalah 9

2.1.4. Model Pembelajaran 11

2.1.5. Model Problem Based Learning (PBL) 12 2.1.5.1. Ciri-Ciri Model Problem Based Learning (PBL) 15 2.1.5.2. Teori Belajar yang Mendukung Model PBL 15 2.1.5.3. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) 16


(7)

vii

2.1.5.4. Kelebihan dan Kekurangan Model PBL 18

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 19

2.1.7. Materi Pembelajaran 20

2.2. Peneliti Terdahulu 33

2.3. Kerangka Konseptual 36

2.4. Hipotesis Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38

3.2.1 . Populasi Penelitian 38

3.2.2. Sampel Penelitian 38

3.3. Variabel Penelitian 38

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 39

3.4.1. Jenis Penelitian 39

3.4.2. Desain Penelitian 39

3.5. Prosedur Penelitian 39

3.6. Instrumen Penelitian 42

3.6.1. Angket Siswa 42

3.6.2. Tes Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa 42

3.6.3. Validitas Tes 42

3.6.4. Lembar Observasi Aktivitas, Afektif dan Psikomotorik 42

3.7. Teknis Analisis Data 43

3.7.1. Uji Normalitas 43

3.7.2. Uji Homogenitas 45

3.7.3. Uji Hipotesis 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 49

4.2. Pengujian Analisa Data 51


(8)

viii

4.2.2. Uji Normalitas Data Postes 51

4.2.3. Uji Homogenitas Data Pretes 52

4.2.4. Uji Homogenitas Data Postes 53

4.2.5. Uji Hipotesis (uji t dua pihak) Data Pretes 53 4.2.6. Uji Hipotesis (uji t satu pihak) Data Postes 54

4.3. Observasi 55

4.3.1. Hasil Belajar Afektif 55

4.3.2. Hasil Belajar Psikomotorik 56

4.3.3. Aktivitas Belajar 57

4.4. Pembahasan 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64

5.1. Kesimpulan 64

5.2. Saran 64


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Hasil yang Diperoleh Pelajar Dari PBL 14 Gambar 2.2. Nilai Titik Didih Dan Titik Beku Pada Tekanan Satu Atm 20 Gambar 2.3. Perubahan Wujud Zat Yang Dipengaruhi Kalor 27

Gambar 2.4. Grafik Suhu Terhadap Kalor 28

Gambar 2.5. Ujung Besi yang Dipanaskan Menyebabkan Ujung

yang Lain Ikut Panas 30

Gambar 2.6. Konveksi Pada Zat Cair 31

Gambar 2.7. Konveksi Pada Udara 32

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 41

Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 49

Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 50

Gambar 4.3. Diagram batang kategori pencapaian siswa mulai dari

pretest, aktivitas hingga postest 59 Gambar 4.4. Grafik hubungan antara nilai pretes, nilai aktivitas dan

nilai postes siswa pada kelas eksperimen 61 Gambar 4.5. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa berdasarkan nilai aktivitas terendah sampai tertinggi secara individu 62 Gambar 4.6. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa


(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Aktivitas Siswa 8

Tabel 2.2. Teori Belajar Yang Mendukung PBL 15

Tabel 2.3. Sintaks Problem Based Learning 17

Tabel 2.4. Koefisien Muai Panjang 22

Tabel 2.5. Koefisien Muai Ruang 23

Tabel 2.6. Kalor Jenis Beberapa Zat 25

Tabel 2.7. Titik Lebur Dan Titik Didih Pada Keadaan Normal

(Tekanan 1 Atm) 27

Tabel 2.8. Tabel Konduktivitas Termal Beberapa Zat 31

Tabel 2.9. Penelitian Terdahulu 33

Tabel 3.1. Group Pretes – Posttes Design 39

Tabel 3.2. Indikator Observasi Aktivitas Siswa 43

Tabel 3.3. Indikator Observasi Afektif Siswa 43

Tabel 3.4. Indikator Observasi Psikomotorik Siswa 43 Tabel 4.1. Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol 51

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 51

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 52

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 52 Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 53

Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 54

Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 54

Tabel 4.8. Perkembangan Afektif Siswa Kelas Eksperimen Pada

Pertemuan I, Pertemuan II, dan Pertemuan III 55 Tabel 4.9. Perkembangan Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I, Pertemuan II, Pertemuan III 57 Tabel 4.10. Rekapitulasi data pretest, aktivitas dan postest 58


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 68 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 79 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 92

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 104

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 107

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III 110

Lampiran 7. Tes Keterampilan Pemecahan Masalah 113 Lampiran 8. Kisi-Kisi Tes Keterampilan Pemecahan Masalah 115 Lampiran 9. Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 118

Lampiran 10. Pedoman Penilaian 121

Lampiran 11. Angket siswa 127

Lampiran 12. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 130 Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Keterampilan Pemecahan Masalah

Autentik 132

Lampiran 14. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 144 Lampiran 15. Data Pretes dan Postes Kelas Konrol 146 Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians 148

Lampiran 17. Uji Normalitas Data 151

Lampiran 18. Uji Homogenitas Data 155

Lampiran 19. Uji Hipotesis 157

Lampiran 20. Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas

Eksperimen 162

Lampiran 21. Penilaian Ranah Afektif Siswa Kelas Eksperimen 170 Lampiran 22. Penilaian Ranah Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen 175 Lampiran 23. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 180 Lampiran 24. Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Siswa


(12)

xii

Lampiran 25. Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes

Berdasarkan Kelompok 186 Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 188 Lampiran 27. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 191 Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 190 Lampiran 29. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 192 Lampiran 30. Validitas Isi Perangkat Instrumen Oleh Validator 193 Lampiran 31. Lembar Hasil Penilaian Validator 199


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut hasil studi tiga tahunan Program for Internasional Student Assesment (PISA) dengan tujuan untuk mengukur prestasi literasi membaca, matematika dan sains di berbagai negara, tahun 2012 menempatkan Indonesia di peringkat 63 dari 64 negara OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) atau perkumpulan negera-negara maju dan negara ekonomi berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan sains siswa Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain. Menurut hasil penilaian Kemdikbud tahun 2015 hasil belajar siswa di tingkat Sumatera Utara juga masih rendah, hal ini diperkuat dengan data yang menyatakan bahwa Sumatera Utara termasuk provinsi yang memiliki indeks integritas UN terendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi fisika di SMA N 16 Medan (Drs. Basemen Purba) diperoleh data: (1) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA N 16 Medan adalah 70; (2) Guru masih menggunakan metode presentasi per bab yang dilakukan oleh siswa di depan kelas dan sangat jarang mengerjakan soal maupun melakukan eksperimen karena hal tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama; (3) Nilai rata – rata hasil ujian semester siswa di semester I T.A 2015/2016 adalah 56 dan hanya 40% siswa yang mencapai KKM sedangkan 60% belum mencapai KKM. Berdasarkan angket yang diberikan kepada 39 siswa SMA N 16 Medan diperoleh sebanyak 23% (9 siswa) dapat menjelaskan pengertian hipotesis, tetapi siswa tidak dapat merumuskan hipotesis; sebanyak 85% (33 siswa) menyatakan guru menyampaikan masalah tetapi tidak berkaitan dengan masalah fisika; sebanyak 100% (39 siswa) tidak dapat menyelesaikan masalah fisika; sebanyak 51% (20 siswa) tidak pernah menyajikan hasil karya di depan kelas dan sebanyak 87% (34 siswa) tidak dapat menarik kesimpulan. Soal ujian semester yang digunakan memiliki tingkat analisis yang masih rendah dibandingkan dengan soal Ujian Nasional (UN) maupun dengan soal masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).


(14)

2

Berdasarkan penjelasan diatas masalah yang diperoleh adalah rendahnya hasil belajar siswa, kemampuan merumuskan hipotesis siswa masih rendah, kemampuan mengajukan masalah dan menyelesaikan permasalahan fisika rendah, sebagian siswa tidak pernah menyajikan hasil karya di depan kelas dan kemampuan menarik kesimpulan masih rendah. Berdasarkan masalah tersebut, maka dipilih model Problem Based Learning (PBL). Menurut Khoiri (2013), bahwa selain melengkapi siswa dengan pengetahuan, PBL juga bisa digunakan untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, belajar sepanjang hayat, keterampilan komunikasi, kerjasama kelompok, adaptasi terhadap perubahan dan kemampuan evaluasi diri. Dwi (2013) menyatakan model Problem Based Learning (PBL) memiliki lima tahap pembelajaran, yaitu (1) orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta memamerkannya, dan (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Menurut Khoiri (2013) model PBL dapat memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kreatif, mengemukakan ide kritis, mengomunikasikan hasil pekerjaan kepada teman dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Kelebihan dan kekurangan penelitian ini adalah hasil dan pembahasan yang dipaparkan lengkap dengan menyajikan hasil jawaban kreatif siswa dalam memecahkan masalah dan contoh masalah yang disajikan bukan masalah autentik, hanya pertanyaan yang membutuhkan rumus dalam penyelesaian. Menurut Dwi (2013) PBL mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika. Kelebihan dan kekurangan dalam penelitian ini adalah pembahasan mengenai peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah sangat jelas dan tidak dipaparkan contoh masalah yang telah diselesaikan oleh siswa. Berpedoman pada sintaks model pembelajaran PBL menurut Dwi, peneliti akan melakukan peningkatan dalam orientasi siswa pada masalah, pengorganisasian siswa untuk belajar, penyelidikan, penyajian hasil karya, kemampuan menganalisis, dan evaluasi proses pemecahan masalah siswa.


(15)

3

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, saya akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Autentik Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II di SMA Negeri 16 Medan T.P. 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika 2. Kemampuan merumuskan hipotesis siswa masih rendah

3. Kemampuan mengajukan masalah dan menyelesaikan permasalahan fisika rendah

4. Sebagian siswa tidak pernah menyajikan hasil karya di depan kelas 5. Kemampuan menarik kesimpulan siswa masih rendah

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan di SMA N 16 Medan dan objek yang diteliti adalah siswa kelas X semester II T.P. 2015/2016

2. Materi yang digunakan adalah materi suhu dan kalor

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based Learning (PBL)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II SMA N 16 Medan T.P. 2015/2016 ?


(16)

4

2. Bagaimanakah keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II SMA N 16 Medan T.P. 2015/2016 ?

3. Bagaimanakah pengaruh penggunaan model Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan pemecahan masalah autentik siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II SMA N 16 Medan T.P. 2015/2016 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II SMA N 16 Medan T.P. 2015/2016

2. Untuk mengetahui keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II SMA N 16 Medan T.P. 2015/2016

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan pemecahan masalah autentik siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II SMA N 16 Medan T.P. 2015/2016

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai informasi keterampilan pemecahan masalah siswa 2. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah pada siswa

3. Menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut


(17)

5

1.7. Defenisi Operasional

 Hasil belajar adalah suatu hal yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran tentang mata pelajaran tertentu. (Widodo, 2013)

 Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya termasuk buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. (Joyce dan Weil, 2011)

 Model Problem Based Learning adalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang keterampilan pemecahan masalah. (Khoiri, 2013)


(18)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dengan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.2015/2016 sebelum diberi perlakukan rata-rata pretes 45,14 dan setelah diberi perlakuan rata-rata postes 72,22 dengan kriteria tingkat kemampuan sedang.

2. Keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.2015/2016 sebelum diberi perlakukan rata-rata pretes 45,83 dan setelah diberi perlakuan rata-rata postes 57,39 dengan kriteria tingkat kemampuan rendah.

3. Keterampilan pemecahan masalah autentik siswa akibat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) memiliki pengaruh yang berarti atau lebih signifikan daripada pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.2015/2016.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu:

1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model Problem Based Learning (PBL) ini supaya mempersiapkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang menarik dan terkait pada materi pelajaran sehingga siswa akan tertarik mengikuti pelajaran.


(19)

65

2. Kepada guru, calon guru dan peneliti yang ingin menggunakan model Problem Based Learning (PBL) hendaknya menbuat deskriptor penilaian aktivitas yang lebih baik lagi dan disesuaikan dengan fase-fase siswa pada model ini dan lebih memperhatikan pembagian kelompok agar pembelajaran bisa berjalan lebih efektif.


(20)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., (2008), Learning to Teach Eight Edition, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Aunurahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran , Alfabeta, Bandung

Aziz, M.S., Zain,A.N.Md., Samsudin,M.A.B., Saleh,S,B., 2014. The impact of PBL on Undergraduate Physics Students' Understanding of Thermodynamics, International Journal of Academic Research in Economics and Management Science, Vol.3 (4) : Hal 100 - 112

Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Dwi,I.M., Arif,A., Sentot,K., (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol .9 : Hal 8 – 17 Eric, (2013), Teaching Problem Solving Secondary School Science,

http://www.ericfacillity.net/ericdigest/ed309049.html (accessed Februari 2016)

Joyce,B., Weil,M., Calhoun,E., (2011), Model – Model Pengajaran, Edisi Kedelapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Khoiri,W., Rochmad., Cahyono,A.H., (2013), Problem Based Learning Berbantuan Multimedia Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, Unnes Journal of Mathematics Education Vol. 2 (1) : Hal 114 - 121

Mursid. R., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi Suatu Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produksi Pada Pendidikan Teknik Mesin, UNIMED, Medan

Polya, G., (1985), How to Solve It. 2nd ed., Princenton University Press, Pricenton

Rusman, (2013), Model – Model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Medan Sani,R.A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,

Bumi Aksara, Jakarta

Sanjaya,W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta

Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta


(21)

67

Selcuk. S. G., Calliskan, S., Erol, M., (2008), The Effects of Problem Solving Instruction on Physics Achievement, Problem Solving Performance and Strategi Use. Lat. Am. J. Phys. Educ, Vol 2 (3) : 155 – 166

Setyorini,S., Sukiswo,S.E., Subali,B., (2011), Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol. 07 : Hal 52 – 56

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung

Sunardi, Zenab.S., (2013), Fisika untuk SMA/MA Kelas X Peminatan, Yrama Widya, Bandung

Tasoğlu.A.K., Bakaç.M., (2014), The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual Understanding in Teaching of Magnetism Topics, Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education Vol.06 : Hal 110 – 122

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Timur

Widodo, Widayanti.L, (2013), Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIIa Mts Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Fisika Indonesia Vol . 17 : Hal 32 – 35


(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 27 Januari 1994. Ayah bernama Sugiono dan Ibu bernama Sugiani dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk Taman Kanak-kanak Hidayatussyibyan dan lulus tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Swasta PAB 27 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Ar-Rahman Full Day School dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(1)

1.7. Defenisi Operasional

 Hasil belajar adalah suatu hal yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran tentang mata pelajaran tertentu. (Widodo, 2013)

 Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya termasuk buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. (Joyce dan Weil, 2011)

 Model Problem Based Learning adalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang keterampilan pemecahan masalah. (Khoiri, 2013)


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dengan model Problem

Based Learning (PBL) pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X

semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.2015/2016 sebelum diberi perlakukan rata-rata pretes 45,14 dan setelah diberi perlakuan rata-rata postes 72,22 dengan kriteria tingkat kemampuan sedang.

2. Keterampilan pemecahan masalah autentik siswa dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.2015/2016 sebelum diberi perlakukan rata-rata pretes 45,83 dan setelah diberi perlakuan rata-rata postes 57,39 dengan kriteria tingkat kemampuan rendah.

3. Keterampilan pemecahan masalah autentik siswa akibat pengaruh model

Problem Based Learning (PBL) memiliki pengaruh yang berarti atau lebih

signifikan daripada pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P.2015/2016.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu:

1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model Problem

Based Learning (PBL) ini supaya mempersiapkan masalah-masalah dalam

kehidupan sehari-hari yang menarik dan terkait pada materi pelajaran sehingga siswa akan tertarik mengikuti pelajaran.


(3)

2. Kepada guru, calon guru dan peneliti yang ingin menggunakan model

Problem Based Learning (PBL) hendaknya menbuat deskriptor penilaian

aktivitas yang lebih baik lagi dan disesuaikan dengan fase-fase siswa pada model ini dan lebih memperhatikan pembagian kelompok agar pembelajaran bisa berjalan lebih efektif.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., (2008), Learning to Teach Eight Edition, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Aunurahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran , Alfabeta, Bandung

Aziz, M.S., Zain,A.N.Md., Samsudin,M.A.B., Saleh,S,B., 2014. The impact of PBL on Undergraduate Physics Students' Understanding of Thermodynamics, International Journal of Academic Research in

Economics and Management Science, Vol.3 (4) : Hal 100 - 112

Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Dwi,I.M., Arif,A., Sentot,K., (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol .9 : Hal 8 – 17 Eric, (2013), Teaching Problem Solving Secondary School Science,

http://www.ericfacillity.net/ericdigest/ed309049.html (accessed Februari 2016)

Joyce,B., Weil,M., Calhoun,E., (2011), Model – Model Pengajaran, Edisi

Kedelapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Khoiri,W., Rochmad., Cahyono,A.H., (2013), Problem Based Learning Berbantuan Multimedia Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, Unnes Journal of Mathematics Education Vol. 2 (1) : Hal 114 - 121

Mursid. R., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi Suatu Pendekatan Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi

Produksi Pada Pendidikan Teknik Mesin, UNIMED, Medan

Polya, G., (1985), How to Solve It. 2nd ed., Princenton University Press, Pricenton Rusman, (2013), Model – Model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Medan Sani,R.A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,

Bumi Aksara, Jakarta

Sanjaya,W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta

Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta


(5)

Selcuk. S. G., Calliskan, S., Erol, M., (2008), The Effects of Problem Solving Instruction on Physics Achievement, Problem Solving Performance and Strategi Use. Lat. Am. J. Phys. Educ, Vol 2 (3) : 155 – 166

Setyorini,S., Sukiswo,S.E., Subali,B., (2011), Penerapan Model Problem Based

Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP,

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol. 07 : Hal 52 – 56

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung

Sunardi, Zenab.S., (2013), Fisika untuk SMA/MA Kelas X Peminatan, Yrama Widya, Bandung

Tasoğlu.A.K., Bakaç.M., (2014), The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual Understanding in Teaching of Magnetism Topics,

Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education Vol.06 : Hal 110

122

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Timur

Widodo, Widayanti.L, (2013), Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIIa Mts Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Fisika

Indonesia Vol . 17 : Hal 32 – 35


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 27 Januari 1994. Ayah bernama Sugiono dan Ibu bernama Sugiani dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk Taman Kanak-kanak Hidayatussyibyan dan lulus tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Swasta PAB 27 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Ar-Rahman Full Day School dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.