Analisis Gender Terhadap Strategi Koping dan Kesejahteraan Keluarga

Vol. 15, No. 02, Mei - Agustus 2010

ISSN 0852-478:

JUKNAL

No. Akreditasi :
120/Akred-LlPI/P2MBII06/20

Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial  

SOCIAL MAPPING PRANATA EKONOMI  
PADA KOMUNITAS LOKAL KAWASAN  PESISIR  
( Sebuah. S tudi Di  Desa Kuala Lama, Kecamatan Pantai Cermin,  
Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara )  

Mochamad Syawie

RANCANG BANGUN MODEL KEBIJAKAN 
PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PADA 
KAWASAN MASYARAKAT MISKIN DI JABODETABEK 

Bahtiar Saleh Abbas, Fajar Kurniawan,
Nunung Nurhasanah, Achamadi Jayaputra
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN 
PENYESUAIAN DIRI GELANDANGAN DAN PENGEMIS 
DI PSBK PANGUDI LUHUR BEKASI 
Habibullah
KELOMPOK BELAJAR "KANCIL" SEBAGAI UPAYA 
PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN ANAK PENJUAL KRESEK 
DI PASAR UJUNGBERUNG 
Hari Harjanto Setiawan & Adhani Wardianti
ANALISIS GENDER TERHADAP STRATEGI KOPING 
DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA 
(Gender Analysis Toward Coping Strategies And Family Well­Being) 
Herien Puspitawati, Tin Herawati & Ma 'mun Sarma
PERANAN KELUARGA MATRILINEAL MINANGKABAU 
TERHADAP KESEJAHTERAAN PEREMPUAN LANJUT USIA 
Lucky Zamzami
MODEL PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA 
DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT 
( Studi Di  Daerah Rawan Longsor Kawasan Cadas Pengeran 

Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat) 

Sutaryat Trimansyah dan Nurjanah

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
BADAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN SOSIAI
REPUBLIK INDONl!51A 

TIM PENGELOLA
Jurnal Penelitian don Pengembangan Kesejahteroan Sosial
atau Jurna/ Litbang Ke ss os
merupakan majalah ilm iah
berkala bidang kesejahteroan
sosial yang diterbitkan oleh Pusat
Penelitian don Pengembangan
Kesejahteraan Sosial, Badon
Pendidikan don Penelitian Kesejahteroan Sosial, Kementerian

Sosial RI .

Pembina
Penanggung Jawab
Ketua Dewan Editor

DR. Yusnar Yusuf, MS
Dro. Sarmini
Dro. Indah Huruswati, M.Si

Editor Ahli

Prof. DR. Rusmin Tumangg or.
Prof. DR. Ahmad Fedyani S

Editor Pelaksana

Drs.
Drs.
Drs.

Drs.
Drs.
Drs.

Toto Usaha

Dini Khairunisa , S. Kom
Pro nodi Setyakusumah, Si p

Jurna/ Litbang Kessos memuat
hasil-hasil penelitian don pengembangan, serta pemikiran
bidang kesejahteraan sosial.

Setyo Sumarno
Anwar Sitepu, MP
Nurdin Widodo
Muchtor, M.Si
Gunawan
B. Mujiyadi, M . SW


Jurna/ ini bertujuan memberikan
informasi di bidang
jahteroan sosial .

kese-

Alamat Redaksi :

Pusat Penelitian don Pengembangan Kesejahteraan Sosi
JI. Dewi Sartika No . 200, Cawang III, Jakarta Timur
Telp . (021) 8017146, Fox. (021) 8017126
E-mail : puslitbangkessos@ yahoo.co.id

Re a si menerima tulisan hasil penelitian . Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa men g
セ ッ ォ イ 」@
ulisan. Tulisan yang dimuat akan diberikan imbalan . Tuli san yang tidak dimuat
セ@
ern ali kan.

- Mセ 」 ゥ M 」 ウ ゥ@ verdasarkan Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesi a NOI


- セ@ ) 20C8 "onggal8 Agustus 2008 dengan Predikat B.

Vol. 15,  No, 02,  
Mei - Agustus 2010

JU

AL

Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

__ :i .voti, M.Si

daセtr@

- -. Tu monggor, MA
:::':1  .  edyoni S

セi@  


PENGANTAR REDAKSI

SW 

: , ','i.

1_:­ =  Kom
⦅ セ⦅@

セG

ッィ

L@

Sip

.,. : --s'oon Sosiol


- -"r :)o menguboh
, .:.:< dimuot okon

esio Nomor :

SOCIAL MAPPING PRANATA EKONOMl PADA KOMUNITAS
LOKALKAWASAN PESISIR
(Sebuah Studi Di Desa Ku ala Lama, Kecamatan Pantai Cermin,
Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara)
Mochamad Symvie

89  ­ 95 

RANCANG BANG UN MODEL KEBlJAKAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA PADA KAWASAN MASYARAKAT
MISKIN DI JABODETABEK
Bahtiar Saleh A bas, Fajar Kurniawan, Nunung Nurhasanah, Achmadi
Jayaputra

96  ­ 108 


HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN
DIRI GELANDANGAN DAN PENG EMIS DI PSBK PANGUDI
LUHUR BEKASI
Habibul1ah

109  ­ 12 1 

KELOMPOK BELAJAR 'KANCIL" SEBAGAI UPAYA
PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN ANAK PENmAL KRESEK
DI PASAR UmNGBERUNG
Hari HOIjanto Setiawan & Adhani Wardhani

122­137 

ANALISIS GENDER TERHADAP STRATEGI KOPING DAN
KESEJAHTERAAN KELU ARGA
(Gender Analysis Toward Coping Strategies and Family Well-Being)
Herien Puspitawati, Tin Herawati & Ma 'mun Sarma


138  ­ 151 

PERANAN KELUARGA MATRILINEAL MINANGKABAU
TERHADAP KESEJAHTERAAN PEREMPUAN LANmT USIA
Lucky Zall1zall1i

152  ­ 164 

MODEL PELATIHAN PENAGGULANGAN BENCANA DALAM
MENINGKATKAN K EMANDIRIAN MASYARAKAT
(Studi Di Daerah Rawan Longsor Kawasan Cadas Pangeran
Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat)
Sutaryat Trisnamansyah & Nwjanah

165  ­ 179 

ANALISIS GENDER TERHADAP STRATEGI KOPING
KESEJAHTERAAN KELUARGA
(Gender Analysis Toward Coping Strategies and Family w・ャMbゥ
Herie n Puspitawati 2), Tin H erawatP) & Ma'mun


daセ@

\
 

ャ L セ@

s。イュセI@

ABSTRACT
In order to increase the gender roles in many aspects of family livelihood, aJld to increase the セ N@
economic and cultural well-being of the family and c0l11111zmity level, this st1ldy aims to: (1)  Analy:,
characteristics and family economic sufficiency, (2)  Analyze the gender roles in decision making and i),
mentation of coping strategies, and (3)  Allalyze factors affecting family well-being. The advan tages o{
study are for the developm ent offami ly studies from gender analysis perspective and for the znputs of/a
cOllnseling needs. The study was conducted at Hambaro Village, Sub- District of Nanggwzg, Dist n. ;
Bogor-West Java Province in April to August 2008, by using a cross sectional study design. The loea_
of study was chosen purposively, The samples were 110  fanner families throllgh systematically rail..
sampling method. The result showed that the average of the wife'S education was low, with t/Ie ャ・ョ ァセ@
education was 4.4  years. Almost half of the housewives were not working, and more than three-quarter 0 :
husband were fanners. The average of monthly income per capita was Rp. 133,778,82,  and the averag..
VN@
ROllghly speaking, gender roles in decision nlt?k'
lIlonthly expendllllre per capita was Rp. QVTRセY
and implementation of the family (as the composite factors of management aspect, a cutting back exper o
strategy, and a generating income strategy) based on  the gender partnership witiz the degree of intermeri!
level. Finally, it was found that family subjective well-being was influenced indirectly by the high husba/!
education level, the low fami ly economic sufficient level, and the low partnership of gender roles i7l  deci L
making of coping strategies.

Keywords: gender roles, coping strategles,jamily subjective quality of life

1.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Salah satu tuiuan dori pembangunan
nasional adalah pembangunan sumber daya
manusia , baik loki-loki maupun perempuan
(Kementerian Pemberdayaan Perempuan
2005). Indonesia telah mencanangkan dan
mengimplementasikan konsep dasar gender
dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004 -2009.
Sasara nn ya adala h mew uiudkan Indo ne sia

138  

yang adil dan demokratis dengan teriamin m
keadilan gender bagi peningkatan perc
perempuan , yang salah satunya tercerm
dengan membaiknya angka GDI (Gender-rE
lated Development Index) dan angka GE l

(Gender Empowerment Measure).

Indonesia menggunakan delapan tuiu c
Pembangunan Millennium (MDGs) sebag c
acuan pelaksanaan pembangunan manusi c
Untuk mengurangi kemiskinan global do lor
mewuiudkan keseiahteroan rakyat. Tu iuar
tuiuan yang akan dicapai dolam MDGs tersebl
mencerminkan bahwa upaya pemberdayaa

Alia/isis Gende r Terhadap Strategi Koping dan Kesejahteraan Keluarga

"G DAN

rFell-Being) I) 

. rt'ase the sociaI) A nalyze the
· .i llg and impleN セ@ .m lages of this
n p /! ts offamily
. '  "''',',  District of
The location
-,( ,lily random
. I the length of
-,:uarter of the
- :he average of
cl sioll making
_ .lck expel1 ses
, .' ill termediate

: )  1 husband's
wセ

N@ LG U@

ill  decision 

- ;-::- -e rlamm nya
MセBZ
ゥャ 。ョ@
peron
'· ,­ . 0  tercermin
セ@ NMZ

:::::: (Gender-reJ

gka GEM

- ::": o oan tujuan
::::Gs) sebagai
; _- ;) , manusia .
:: - ::; o bal dalam
: .• _ , TujuanDGs tersebut
:  :.5  n berdayaan

perempuan perlu mendapatkan perhatian yang
se ri us dari semua pihak serta pemangku
kepentingan, yang mana sebagian besar dari
tu juan yang hendak dicapai terkait langsung
dengan kondi si hidup perempuan (Kementrian
Koordinator Bidang Kesehatan Rakyat 2007).
Gender adalah perbedaan peron, fungsi,
persifatan , kedudukan, tanggungjawab dan
hak perilaku baik perempuan maupun loki-loki
yang dibentuk, dibuat, dan disosialisasikan o leh
norma , adat kebiasaan, dan kepercayaan
masyarakat setempat. Jodi konsep gender
berhubungan dengan peron dan tugas apa
yang pantas/tidak pantas baik untuk loki-loki
maupun perempuan (KPP, 2004). Adapun
relasi gender adalah hubungan antara loki-loki
dan perempuan berkaitan dengan pembagian
peron yang dijalankan masing-mas'm g pada
berbagai tipe dan struktur keluargo (ke lu arga
miskin/ kayo,
keluarga desa/ koto, keluarga
lengkap/ tunggal, keluarga punya ono k/ tidak
punya anak, keluarga pado berbagoi tohapan
life cycle) serto strategi koping yang dilakukan
oleh masing-masing keluarga, Strategi koping
adalah respon perilaku positif yang digunokan
keluarga dan sistemnya untuk memecahkan
masaloh otau mengurangi stres yong
diakibotkon o leh peristiwa tertentu, Bahkan relasi
gender ini juga diperluas secaro bertahap
berdasarkon lu asan ekologi, muloi dori mikro,
meso, ekso dan makro (ke luarga inti, keluarga
besar, masyarakat regional, masyarakat
nasional, bangsa dan negaro dan masyarakat
internasional) (Puspitawati, 2007),
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
Tahun 2005 menunjukkan bahwa tingkat
partisiposi angkatan kerja (TPAK) perempuan
masih relati ve rendah yoitu 50 , 6 persen,
dibandingkan dengan loki-loki 86,0 persen,
Kontribusi penduduk perempuan dalam
pekerjaan upahan (wage employment) di sektor
non-pertanian juga masih rendah yaitu 28,3
persen pad a tahun 2002 , Hal ini didukung
dengan data Badon Pusat Statistik (BPS) dengan
kondisi perempuan lebih dominan sebagai
pekerjo tidak dibayar yang mencapai 36,9
persen, jouh lebih tinggi dibondingkan loki-lo ki
yang hanya 28,2 persen (Kementerian
Pemberdayaan Perempuan-Republik Indonesia
2006) .

(Herien P,  Till Herawaii, Mann", Sarli/a)

Dalam rangka meningkatkan peron gender dalam berbagai bidang kehidupan untuk
mewujudkon kesejohteroan sosial-ekon o mi dan
budaya mulai dori tingkat keluarga sompai
masyarakat, moko penelition ini difo kuskon
untuk mengetahui: (1) Karakteristik contoh don
kecukupan ekonomi keluarga, (2) Pembogion
peron gender dalam pengambilan keputuson
dan pelaksanaan strategi koping, dan (3)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteroan keluarga. Manfoat tulisan ini adalah
untuk pengembangan ilmu keluarga dari
perspektif a no I i si s gend e r, do n se baga i
masukan untuk kebutuhan penyuluhan keluarga,
1.2 Studi Pustoka
Keluarga menurut sejumlah ahli odolah
sebagai unit sosia l-ekonomi terkecil dalam
masyarakat yang merupakan landasan dasar
dori semua institusi, merupakan kelompok
primer yong terdiri dari duo atau lebih orang
yang mempunyai jaringan interoksi interpersonal, hubungan darah, hubungon perkowinan ,
adopsi (UU Nomor 10 Tahun 1992 Posol 1 Aya t
10; Khairuddin 1985; Landis 1989; Day et 0/,
1995; Gelles 1995; Ember dan Ember 1996;
Vosler.1996). Menurut US. Bureau of the Cen sus Tahun 2000 keluarga terdiri atas orang-orang yang hidup dalam satu rumahtangga
(Newman dan Grauerholz 2002; Rosen
(Skolnick dan Skolnick 1997).
Menurut Soekan to (1990) peronan (role)
adalah : 1) Aspek dinamis dari kedudukan; 2)
Perangkat hak-hak dan kewajiban, 3) perilaku
oktual dari pemegang kedudukan; 4) Bagian
dari aktivitas yang dimainkan oleh seseorong.
Adanya diferensisi peron (division of labor)
antara loki-loki dan perempuan bukan
disebobkan o leh adanya perbedaan nature
bologis, melainkan lebih disebabkan oleh faktor
budoyo (Megawongi 1999) ,
Pembagian kerja antaro sesoma anggota
keluargo (loki-loki dan perempuan) dalam
keluarga inti menunjukkan pada adanya
"differensiasi gender" yang merupakan suatu
prasyarat struktural untuk kelangsungan keluarga
inti (Megawangi 1999). Menurut Becker (1974)
menyotokan bahwa tingkat partisipasi anggota
rumohtangga dipengoruhi oleh perbedaan
kelomin . Dengan in vestosi yong soma dol am

139 

\

furnal Pene/ilian dan Pengembangan Kesejai1teraal1 50sia/, Vo/lS, No.  02,  2010  : 138­151 

human capital, perempuan memiliki keunggulan
komparatif (comparative advantage) lebih besar
dari loki-loki dalam pekerjaan rumahtangga,
maka perempuan akan mengalokasikan waktu
untuk pekerjaan rumahtangga sedangkan lakiloki untuk pekerjaan mencari nafkan .
Menurut Deacon dan Firebough (1988)
pengambilan keputusan merupakan proses
yang mendasari semua fungsi manajemen
sumberdaya keluarga. Dalam k-ehidupan
keluarga sehari-hari, pengambilan keputusan
sering dilakukan, seperti mengambil keputusan
dalam menentukan menu makanan,
menentukan pergi liburan, menentukan membeli
baju, dan lain-lain. Biasanya proses
pengambilan keputusan ini bisa secara singkat
ataupun mengambil waktu yang lama
tergantung pada keputusan apa yang akan
diambil.
Keseja hteraa n berdasorka n" Quality of
Life" adalah salah satu pendekatan untuk
mengukur kepuasan atau
kesenangan
seseorang secara subjektif Kepuasan atau
kesejahteraan ini dapat berbeda antara
harapan dengan kenyataan don dapat
berbeda setiap orang (Frankl 1963 dalam
Anonimous 2008). Menurut Guhardja dkk セ@
(1992) kepu osan merupakan output yang telah
diperoleh akibat kegiatan suatu manajemen.
Ukuran kepuasan ini dapat berbeda-beda untuk
setiap individu atau bersifat subjektif. Puas atau
tidaknya seseorang dapat dihubungkan dengan
nilai yang dianut oleh orang tersebut dan tujuan
yang diinginkan, nilai tersebut dapat berubah
akibat banyaknya pengalaman.

"Quality of life is the degree to which a 
person enjoys the important possibilities of
his/her life. Possibilities result from the opportunities and limitations each person has
in his/ her life and reflect the interaction of
personal and environmental factors" (Quality of Life Research Unit, University of
Toronto dalam Anonimous 2008).
Rice dan Tucker (1976) memaparkan
bahwa umumnya pasangan yang menganut
prinsip kesetaraan dalam polo pengambilan
keputusannya lebih bahagia dengan kehidupan
perkawinan mereka. Tingkat kepuasan
berumahtangga berdasarkan polo pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh latar

140

bela kong budaya dan grup sosial dari me:
individu pembentuk ke l uarga itu bera s:
Perbedaan ini pad a tahap selanjutnya doc:mengakibatkan tekanan emosional Hウエイ・
セL@
dalam proses pengambilan keputusa n ::
keluarga. Kondisi perbedaan pemaha . :: terhadap harapan dalam berumahtangga yo セ@
tidak diusohakan untuk diperjelas bo s:
masolahnya untuk kemudian diselesai ka diprediksi akan meningkatkan intensitas ko n:
dalam proses pengambilan keputusan ::
keluarga tersebut (Rice dan Tucker 1976).
Terdapat perbedaaan antora Subjec ,. ::
quality of life dan Objective quality of life. Su;:·
jective quality of life adalah tentang perasoc
senang atau puas dan merasa cukup atc:
kebahagian hidupnya. Sedangkan Objecti ,:; 
quality of life adalah tentang terpenuhi ny::
semua kebutuhan secara sosial dan buda c 
dalam hal kekayaan material , kesejahteraa
kesehatan fisik dan status sosial. Pendekatcpengukuran quality of life diperoleh do '
lingkungan dimana keluarga berasa
Lingkungan tersebut tersebut ada lah keluarg:
dan teman-teman, pekerjaan, tetanggc
kelompok masyarakat, kesehatan fisik, tingkc
pendidikan dan spiritual (agama) (menuruUniversitas Oklahoma, Anonimous 2008).
Penyuluhan adalah sebagai suatu prose::
perubahan perilaku. Perubahan perilaku dala rr
penelitian ini lebih mengorah kepada perilak
peningkatan pemberdayaan, sehingga perl ·
terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhada p
kemampuan kondisi suatu keluarga. Siamei
(2000) menyatakan horus ada suatu strateg
pemberdayaan yang dapat menyadorkan orang untuk mengevaluasi dirinya sendiri sehinggo
dapat mengetahui kemampuan serta
kelemahannya dan pada akhirnya dia akan
mampu mengidentifikasi kebutuhannya sendiri
(Slamet, 2000). Selanjutnya Sumardjo (2000) ,
mengemukakan bila hendak memberdayakan
masyorakat melalui penyuluhan perlu dipahami
beberapa hal berikut: (1) Apa itu penyuluhan:
falsafah, prinsip-prinsip, tujuan dan metode
yang tepat untuk dipilih dalam suatu program
maupun kegiatan penyuluhan?; (2) Apa
hubungan pemberdayaan masyarakat, masyarakat madani dengan tujuan penyuluhan?; dan
(3) Bagaimana peran penyuluhan dalam
pemberdayaan masyarakat?

Allalisis Gender Terhadar

-- ::; -0

セ G@

Koping dan Kesejahtcraall Kcluargn

1. 3  Ke ro ng ka  Pem i k i ra n 

::­"  01 dari

mana
: ::1 i tu berasal
- y ' u nya dapat
::: o nal (stress)
eputusan di
: - oemahaman
-:: a ngga yang
:.:;- jelas basis
iselesaikan ,
--e sitos konflik
-