Pengaruh Leverage Keuangan dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012
PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Periode 2008-2012
The Influence Financial Leverage and Capital Structure to Firm Value on Food and Beverages Company Listed in Indonesia Stock Exchange
periode 2008-2012
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Manajemen
Oleh :
WITRI SUSIANTI 21210062
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2014
(2)
94
Bambang Riyanto, (1999). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Bambang Riyanto, 2001, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.
Bhayani, Sanjay J. 2009. Journal Impact of Financial Leverage on Cost of Capital and Valuation of Firm: A Study of Indian Cemen. Volume:13 Issue:2 Pages: 43-49.
Bringham, Euquene F, dan Joel F, Houston, 2001 Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta.
Brigham, Eugene F., and Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesebelas Jilit Dua. Terjemahkan Oleh Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.
Choudhary, Vikas, Dr. .2012. Leverage and Firm's Value: A Study of Transport Equipment Sector Firms Volume:5 Issue:3 Pages:9-14
Eka Zahra Solikahan. 2013. Pengaruh Leverage dan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol:11. No:3. September 2013. ISSN: 1693-5241.
Fama, E. F., dan K. R. French. (1998). Taxes, Financing Decision, and Firm Value. The Journal of Finance LIII (3): 819-843.
Husnan, Suad. 2009. dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UUP AMP YKPN.
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang : Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.
Indonesian Capital Market Directory. 2008, 2009, 2010, 2011, 2012.
Laporan Keuangan Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2008, 2009, 2010, 2011, 2012.
Lim, Thian Cheng. 2012. Determinants of Capital Structure Empirical Evidence from Financial Services Listed Firms in China. Volume:4 Issue:3 Pages: 191-203.
(3)
95
Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta :ANDI. Mahmud Hanafi (2004). Manajemen keuangan, Yogyakarta : BPFE
Mareta Nurjin Sambora, Siti Ragil Handayani, Sri Mangesti Rahayu. 2014. Pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Foo and Beverages yang Terdaftar di BEI periode tahun 2009-2012.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.8 No. 1 Februari 2014. Megawati. 2009. Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Manajemen
Laba Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Natalia Ogolmagai. 2013. Leverage Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan pada Industry Manufaktur yang Go Public di Indonesia. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal 81-89. ISSN: 2303-1174.
Rosalina Cristy. 2010. “Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada PT Telkom Indonesia Tbk.”. Skripsi Sarjana Universitas KomputerIndonesia, Bandung. (Online) (http://elib.unikom.ac.id/, diakses 22 Juni 2011).
Sartono, R. A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan ASplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Soliha, E., dan Taswan. (2002). Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. STIE Stikubank. Semarang. Didownload dari: (Diakses 03 Maret 2012).
Sriwardany. (2006). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Struktur Modal dan Dampaknya terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Tbk. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara. Suad Husnan, 1998, Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas, Edisi
Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Taswan 2003. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang dan Deviden Terhadap nilai Perusahaan serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 10, No 2, 162-181. Yuliana, Dinnul Alfian Akbar, Rini Aprilia. Pengaruh Struktur Modal dan Return
on Equity (REO) Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertanian di Bursa Efek Indonesia.
(4)
v
Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Leverage Keuangan Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia
”.
Tidak lupa shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi Besar
Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat manusia
kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.
Skripsi ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
memperoleh gelar strata1 (S1) pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Komputer Indonesia,
4. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si, selaku Pembimbing yang telah
(5)
vi
5. Bapak Oman Sukirman, SE.,MM selaku dosen penguji I yang telah
meluangkan waktunya dan memberi motivasi serta arahan dalam
pengerjaan skripsi ini.
6. Ibu Windi Novianti, SE., MM selaku dosen penguji II yang telah memberi
masukan sehingga skripsi ini bias terselesaikan dengan baik.
7. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si selaku ketua panitia pelaksanaan
tugas akhir.
8. Seluruh Staf Dosen Pengajar dan Staf Sekretariat Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
9. Seluruh staf Bursa Efek Indonesia Kota Bandung yang telah banyak
memberikan bantuan kepada Penulis.
10.Kepada Teh Maya dan Teh Hana yang selalu memberikan informasinya.
11.Skripsi ini penulis dedikasikan untuk Kedua Orang Tua, Apa tersayang
Wahyudin dan Mamah tercinta Sukaesih, terimakasih atas jasa baik moril
maupun materil dan selalu mendoakan keberhasilan untuk anaknya yang
belum bisa membanggakan kalian.
12.Teman-teman Manajemen Keuangan dan Manajemen-II angkatan 2010
(Sumlank dan Boyband) terimakasih atas kerjasama, kekompakan dan
kebersamaannya selama ini.
13.Untuk kakak-kakakku Windi Puji Lestari, Agung Sukmayasa, Willy
Bachtiar yang selalu memberikan semangat dan dukungan dari jauh dalam
(6)
vii
15.Untuk seluruh sahabat-sahabatku Five (Ichi, Intan, Deby, Tessa, Idho),
Kubang Club (Ell, Rere, Nda, Olga, Ficky) yang sabar menghadapi semua
manja, keluhan penulis dan selalu menjadi penghibur saat penulis merasa
jenuh, dan teman-teman sepermainan lainnya Odhon, Deon, Agung, Agil,
Babay yang menjadi hiburan disela-sela kesibukan penulis dalam
pengerjaan skripsinya.
16.Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu, terimakasih atas
semua kebaikan kalian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna serta
memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala ketidaktelitian dan
kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu Penulis mengharapkan koreksi,
masukan atau saran serta tanggapan dari semua pihak. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi
pembaca.
Bandung, Juli 2014
Penulis
Witri Susianti 21210062
(7)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
ABTSRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 7
1.2.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 8
1.3.1 Maksud Penelitian ... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 9
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 9
(8)
ix
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Pengertian Leverage ... 11
2.1.1.2 Leverage Operasi... 12
2.1.1.3Leverage Keuangan ... 13
2.1.2 Struktur Modal ... 15
2.1.2.1. Pengertian Struktur Modal ... 15
2.1.2.2. Teori Struktur Modal ... 17
2.1.2.3. Trade of Theory ... 18
2.1.3 Nilai Perusahaan ... 20
2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 22
2.2 Kerangka Penelitian ... 26
2.3 Keterkaitan Antar Variabel ... 28
2.4 Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan ... 28
2.5 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan... 29
2.6 Hipotesis ... 30
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 31
3.2 Metodologi Penelitian ... 32
(9)
x
3.2.2 Desain Penelitian ... 33
3.2.3 Operasional Variabel ... 35
3.2.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 36
3.2.4.1Sumber Data ... 36
3.2.4.2 Teknik Penentuan Data ... 37
3.2.4.3Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.2.5 Rancangan Analisis dan Penguji Hipotesis ... 40
3.2.5.1Rancangan Analisis ... 40
3.2.5.2Pengujian Hipotesis ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 56
4.1.1 PT. Akasha Wira Internasional Tbk. ... 56
4.1.2 PT. Mayora Indah Tbk. ... 57
4.1.3 PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. ... 57
4.1.4 PT. Cahaya Kalbar Tbk. ... 58
4.1.5 PT. Ultrajaya Milk Industry&Trading Co. Tbk. ... 58
4.1.6 PT. Siantar Top Tbk. ... 60
4.2 Analisis Deskriptif ... 60
4.2.1 Perkembangan Leverage Keuangan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. ... 61
4.2.2 Perkembangan Struktur Modal pada perusahaan makanana dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. ... 65
(10)
xi
4.4 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 87
4.4.1 Pengujian Hipotesis Leverage Keuangan terhadap Nilai
Perusahaan... 87
4.4.2 Pengujian Hipotesis Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan . 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 92
5.2 Saran ... 93
DAFTAR PUSTAKA ... 95 LAMPIRAN
(11)
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan Leverage Keuangan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minumanyang
terdaftar di BEI Periode Tahun 2008-2012 ... 5
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian ... 10
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 25
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 36
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi... 52
Tabel 4.1 Perkembangan LeverageKeuangan Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012 ... 61
Table 4.2 Rata-rata Pengembalian Leverage KeuanganPada Perusahaan Makanan dan Minumanyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 ... 64
Table 4.3 Perkembangan Struktur Modal (DER) Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012 ... 66
Table 4.4 Perkembangan Struktur Modal (DER) tahun 2007-2012 ... 68
Tabel 4.5 Perkembangan Nilai Perusaahaan Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012 ... 70
(12)
xiii
Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas ... 79
Tabel 4.11 Uji Autokorelasi ... 81
Tabel 4.12 Korelasi Secara parsial Antara Leverage Keuangan dan Nilai
Perusahaan ... 82
Tabel 4.13 Korelasi Secara parsial Antara Struktur Modal dan Nilai Perusahaan 83
Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi Leverage Keuangan, Struktur Modal dan Nilai Perusahaan ... 84
Tabel 4.15 Pengaruh Parsial Dengan Rumus Beta X Zero Order ... 85
Tabel 4.16 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Leverage Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan... 87
Tabel 4.17 Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan ... 89
(13)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 30
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 34
Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 55
Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Leverage KeuanganPada Perusahaan Makanan dan Minumanyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2012 ... 62
Gambar 4.2 Rata-rata Leverage Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2012 ... 64
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Struktur Modal (Debt To Equity Ratio) Pada Perusahaan Makanan dan Minumanyang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2012 ... 67
Gambar 4.4 Rata-rata Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan dan Minuman
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012 ... 69
Gambar 4.5 Grafik Perkembangan Nilai PerusahaanPada Perusahaan Makanan
dan MinumanYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2012 ... 70
Gambar 4.6 Rata-rata Nilai Peerusahaan Pada Perusahaan Makanan dan
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(14)
xv
Terhadap Nilai Perusahaan ... 88
Gambar 4.9 Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan ... 90
(15)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 2 : Surat Balasan dari perusahaan
Lampiran 3 : Catatan Kegiatan Bimbingan
Lampiran 4 : Lembar Revisi Sidang Usulan Penelitian1
Lampiran 5 : Lembar Revisi Sidang Usulan Penelitian 2
Lampiran 6 : Lembar Revisi Sidang Akhir 1
Lampiran 7 : Lembar Revisi Sidang Akhir 2
Lampiran 8 : Hasil Output SPSS
Lampiran 9 : ICMD dan Annual Report Periode 2003 – 2012 Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup
(16)
Data Pribadi
Nama : Witri Susianti
Tempat / tanggal lahir : Bandung, 29 Oktober 1991
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Stasus : Belum menikah
Tinggi Badan :165 cm
Berat Badan : 53 kg
Email : witrisusianti@yahoo.co.id
Pendidkan
2010 – selesai Universitas Komputer Indonesia Bandung 2007 – 2010 SMA Sumatera 40 Bandung 2004 – 2007 SMP Negeri 50 Bandung 1998 – 2004 SD Negeri Ujungberung 8 Bandung 1997 – 1998 TK Nuralif Bandung
(17)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik
perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan
memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan atau
pemegang saham akan makmur jika kekayaannya meningkat. Meningkatnya
kekayaan dapat dilihat dari semakin meningkatnya harga saham yang berarti juga
nilai perusahaan meningkat.
Perusahaan dalam aktivitas usahanya selalu berusaha untuk mencapai laba
yang optimal, dan dengan hal tersebut perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Perusahaan yang tepat memilih strategi akan dapat
mengungguli persaingan dalam pertumbuhan dan memperoleh laba serta mampu
bertahan dalam siklus bisnis dalam jangka waktu yang cukup panjang. Selain itu
manajemen juga perlu melakukan penilaian atas kinerja keuangannya per periode
sehingga manajemen dapat mengetahui maju mundurnya perusahaan tersebut,
yang nantinya akan berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Saat ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,
ada pendapat bahwa untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, maka sektor riel
harus digerakkan, meskipun masih banyak hambatan yang dialami oleh
perusahaan, salah satunya yang paling penting adalah pendanaan. Dunia usaha
(18)
keuangan yang mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat dari adanya
kemacetan kredit pada dunia usaha tanpa memperhitungkan batas maksimum
pemberian kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah kelayakan kredit yang
disetujui.
Masalah struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi
setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek
yang langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan yang
mempunyai struktur modal yang tidak baik dan mempunyai hutang yang sangat
besar akan memberikan beban berat kepada perusahaan yang bersangkutan
(Riyanto, 2001).
Penurunan nilai perusahaan akan mempengaruhi kekayaan dari pemegang
saham sehingga pemegang saham akan melakukan tindakan pengawasan terhadap
perilaku manajemen, maka manajer keuangan persahaan harus berhati-hati dalam
menetapkan struktur modal perusahaan, dengan adanya perencanaan yang matang
dalam menentukan struktur modal yang diharapkan perusahaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam menghadapi pesaingan
bisnis.
Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang yang
diekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat (Winardi,
2001:23). Farma dan French (1998) berpendaapat bahwa optimalisasi nilai
perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui fungsi
(19)
3
mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai
perusahaan.
Weston dan Brigham (1985:174) mengartikan bahwa struktur keuangan
(financail leverage) merupakan cara aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai/dibiayai. hal ini seluruhnya merupakan bagian kanan neraca, sedangkan struktur modal
(capital structure) merupakan pembiayaan permanen perusahaan, yang terutama berupa hutang jangka penjang, saham preferen/prioritas dan modal saham biasa,
tetapi tidak semua masuk kredit jangka pendek. Jika struktur modal dalam suatu
perusahaan adalah hanya sebagian dari struktur keuangannya. Struktur modal
merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang
perusahaan.
Leverage didefinisikan sebagai sebuah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat penggunaan hutang dalam membiayai aktiva perusahaan.
Penggunaan modal pinjaman yang biasa disebut leverage dimaksukan untuk meningkatkan kekayaan pemilik. Melalui financial leverage dimungkinkan laba per lembar saham akan meningkat. Dari pendapat Brigham dan Houston tersebut
dapat dijelaskan bahwa hutang bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap
nilai perusahaan. Bagi perusahaan hutang mempunyai dua keuntungan. Pemegang
hutang (debtholder) mendapat pengembalian yang tetap. Kedua, bunga yang dibayarkan dapat mengurangi bebean pajak sehingga menurunkan efektif dari
hutang.
Kelemahan hutang yaitu bila semakin tinggi rasio hutang (debt ratio), semakin tinggi pula resiko perusahaan sehingga suku bunga makin tinggi. Apabila
(20)
perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan laba operasi tidak mencukupi
untuk menutupi beban bunga maka pemegang saham harus dapat menutup
kekurangan tersebut, dan jika perussahaan tidak sanggup maka perussahaan akan
bangkrut.
Perusahaan di Indonesia pun tak lepas dari yang namanya pendanaan,
termasuk beberapa perusahaan makanan dan minuman yang akan saya teliti yaitu
PT. Akasha Wira Internasional Tbk., PT. Mayora Indah Tbk., PT. Prasidha Aneka
Niaga Tbk., PT. Cahaya Kalbar Tbk., PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co.
(21)
5
Tabel 1.1
Perkembangan Leverage Keuangan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI Periode Tahun 2008-2012
No. Nama Perusahaan dan Tahun DFL(x)
X1
DER(x)
X2
PBV(x) Y 1. PT. Akasha Wira Internasional Tbk.
2008 1.10 2.56 2.56
2009 1.03 1.61 5.53
2010 1.07 2.25 9.57
2011 1.45 1.51 4.74
2012 1.26 0.99 5.85
2. PT. Mayora Indah Tbk.
2008 1.21 1.32 0.70
2009 1.19 1.03 2.18
2010 1.13 1.18 4.14
2011 1.20 1.72 4.51
2012 1.23 1.72 5.40
3. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk.
2008 1.21 1.63 1.26
2009 1.25 1.44 0.83
2010 1.17 1.60 2.16
2011 1.30 1.04 0.71
2012 1.46 0.67 0.80
4. PT. Cahaya Kalbar Tbk.
2008 1.17 1.45 1.47
2009 1.34 0.89 1.06
2010 1.56 1.75 0.70
2011 1.15 1.03 0.85
2012 1.16 1.25 1.04
5. PT. Ultrajaya Milk Industry&Trading Co. Tbk.
2008 0.64 0.53 2.04
2009 1.36 0.45 1.41
2010 1.21 0.54 2.69
2011 1.18 0.65 2.22
2012 1.45 0.49 2.48
6. PT. Siantar Top Tbk.
2008 1.60 0.72 0.74
2009 1.26 0.36 0.81
2010 1.14 0.45 1.13
2011 1.34 0.48 1.84
2012 1.69 1.04 2.50
(22)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perkembangan perusahaan
makanan dan minuman berubah setiap tahunnya seperti pada PT. Akasha Wira
Internasional Tbk. beberapa fenomena pada tahun 2009 dimana tingkat leverage dan struktur modal turun tetapi nilai perusahaan meningkat serta pada tahun 2011
leverage naik tetapi nilai perusahaan turun dan pada tahun berikutnya 2012 dimana struktur modal turun tetapi nilai perusahaan nya mengalami kenaikan
PT. Mayora Indah Tbk. juga mengalami perubahan setiap tahunnya,
seperti di tahun 2009 dimana leverage dan tingkat struktur modal menurun tetapi nilai perusahaannya meningkat dan tahun 2010 leverage naik tetapi nilai perusahaan turun serta ditahun 2012 tingkat leverage menurun pula tapi nilai perusahaan mengalami kenaikan.
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. pada tahun 2009 tingkat leverage nya meningkat tidak diikuti dengan nilai perusahaan yang malah mengalami
penurunan. Hal sebaliknya terjadi pada tahun berikutnya di 2010 dimana tingkat
leverage menurun tetapi nilai perusahaan nya naik. Kemudian pada tahun 2012 tingkat struktur modal menurun tetapi nilai perusahaannya naik.
PT. Cahaya Kalbar Tbk. Pada tahun 2009 leverage naik tetapi nilai perusahaan turun kemudian 2010 leverage dan struktur modal naik tetapi nilai perusahaan menurun drastis. Sedangkan tahun berikutnya di tahun 2011 leverage dan struktur modal nya turun tetapi nilai perusahaan nya naik.
PT. Ultrajaya Milk Industry&Trading Co. Tbk. Terjadi fenomena dimana
pada tahun 2009 leverage naik tapi nilai perusahaan turun kemudian terjadi hal sebaliknya pada tahun 2010 dimana leverage turun tetapi nilai perusahaan naik
(23)
7
dan 2011 struktur modal meningkat tetapi nilai perusahaannya menurun
sedangkan pada tahun 2012 struktur modal nya menurun tetapi nilai
perusahaannya naik.
PT. Siantar Top Tbk. juga terjadi fenomena yang sama dimana pada tahun 2009 dan 2010 tingkat leverage dan struktur modal menurun tetapi nilai perusahaan naik.
Berdasarkan fenomena dengan latar belakang diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Leverage Keuangan dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di BEI Periode 2008-2012”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari hasil fenomena yag telah dibahas sebelumnya maka hasil
identifikasi masalahnya adalah jika perusahaan memiliki leverage dan struktur modal yang tinggi maka akan menimbulkan kewajiban perusahaan untuk
membayar hutangnya dibandingkan mensejahterakan pemegang saham. Hal ini
(24)
1.2.2. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya
sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisis Leverage Keuangan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012.
2. Bagaimana kondisi Struktur Modal pada perusahaan makanan dan
minumanyang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012.
3. Bagaimana kondisi Nilai Perusahaan pada perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012.
4. Seberapa besar pengaruh Leverage Keuangan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan secara parsial pada perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan data-data
dan mendapatkan informasi sebagai bahan penelitian yang berkenaan dengan
Pengaruh Leverage Keuangan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kondisi Leverage Keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012.
(25)
9
2. Untuk mengetahui kondisi Struktur Modal pada PT perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012.
3. Untuk mengetahui kondisi Nilai Perusahaan pada perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Leverage Keuangan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2012.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen
perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dalam bidang keuangan.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi Penulis
Penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta
pengalaman yang berharga dalam mempelajari, memahami dan
mengimplementasikan Pengaruh Leverage Keuangan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan.
(26)
2. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, menambah wawasan
dan pengetahuan bagi masyarakat umum yang ingin melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai topik yang sama.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1. Lokasi
Dengan melakukan penelitian pada perusahaan sektor semen dengan
melihat laporan keuangan dan ICMD (Index Capital Market Directory) melalui di Kantor IDX (www.idx.com) di JL. Veteran no 10 bandung (Jawa Barat).
1.5.2. Waktu Penelitian
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
NO Kegiatan
Bulan / Tahun Maret
2014
April 2014
Mei 2014
Juni 2014
Juli 2014
Agustus 2014
1 Pra Survei
2 Usulan
Penelitian 3 Pengambilan
Data 4 Analisis
Data
5 Bimbingan
6 Penyusunan Laporan
(27)
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1.Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Leverage
Ketika sebuah perusahaan meminjam uang, perusahaan berjanji
melakukan sederet pembayaran bunga dan kemudian mengembalikan jumlah
uang yang dipinjamnya. Jika laba naik, pemegang utang terus menerima
pembayaran bunga tetap saja, jadi semua keuntungan menjadi milik pemegang
saham. Tentu saja hal sebaliknya terjadi jika laba turun. Dalam kasus ini
pemegang saham menanggung semua kerugian. Jika masa cukup sulit, perusahaan
yang meminjam dalam jumlah besar mungkin tidak dapat membayar utangnya.
Karena utang meningkat pengembalian bagi pemegang saham dalam masa-masa
baik dan mengurangi pada masa-masa buruk, utang tersebut dikatakan
menciptakan leverage keuangan. Rasio leverage mengukur seberapa besar leverage keuangan yang ditanggung perusahaan.
2.1.1.1 Jenis-jenis Leverage
Susan Irawati (2006:173), menjelaskan bahwa “tingkat biaya tetap aktiva dan dana yang dipilih oleh manajemen mempengaruhi variabilitas dari
pengembalian, yaitu resiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen.” Karena pengaruhnya terhadap nilai, maka manajer keuangan harus memahami bagaimana
mengukur dan mengevaluasi leverage, khususnya ketika membuat struktur modal yang optimal.
(28)
Pada umumnya Martono dan Agus Harjito (2008:295), dalam suatu
perusahaan dikenal dua macam leverage yaitu: a. Leverage Operasi (Operating Leverage) b. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
2.1.1.2 Leverage Operasi
Susan Irawati (2006:173) menyatakan bahwa leverage operasi merupakan penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel
serta dapat meningkatkan profitabilitas. Sedangkan menurut Mahmud M. Hanafi (2004:327) menyatakan bahwa “Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa leverage operasi adalah suatu penggunaan aktiva yang menimbulkan biaya tetap operasional
berupa penyusutan dan lain-lain dengan harapan memperoleh penghasilan untuk
menutup biaya tetap dan biaya variabel. Biaya operasi dikeluarkan agar volume
penjualan dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada seluruh
biaya operasi tetap dan variabel. Pengaruh yang timbul dengan adanya biaya
operasi tetap yaitu adanya perubahan dalam volume penjualan yang menghasilkan
perubahan keuntungan atau kerugian operasi yang lebih besar dari proporsi yang
(29)
13
Ukuran Leverage Operasi
Ukuran leverage operasi adalah tingkat leverage operasi yang disebut dengan Degree of Operating Leverage (DOL).
2.1.1.3 Leverage Keuangan
Masalah leverage keuangan atau financial leverage akan timbul jika suatu perusahaan menggunakan hutang jangka panjang. Dengan menggunakan hutang
jangka panjang maka akan menimbulkan beban bunga tetap ini perusahaan tetap
membayar bunga terlepas apakah perusahaan memperoleh laba atau tidak. Pada
saat laba perusahaan kecil, beban bunga tetap menurunkan hasil kepada pemegang
saham. Sebaliknya, biaya bunga adalah pos deduksi pajak. Dalam kondisi ini
subsidi atas bunga akan meningkatkan hasil kepada pemegang saham. Dengan
demikian, financial leverage mengukur tingkat kepekaan perubahan laba per saham atau EPS terhadap perubahan EBIT
Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar ditinjau dari
bidang manajemen keuangan, merupakan penerapan kebijakan financial leverage atau disebut dengan “leverage keuangan” dimana perusahaan membiayai kegiatannya (operasional) dengan menggunakan modal pinjaman serta
menanggung suatu beban tetap yang bertujuan untuk meningkatkan laba per
lembar saham. Masalah leverage keuangan baru timbul setelah perusahaan menggunakan dana yang menyebabkan perusahaan harus menanggung beban
(30)
Earning Before Interest and Tax (EBIT) dan harus dibayar tanpa melihat sebesar apapun tingkat Earning Before Interest and Tax (EBIT) yang dicapai.
Menurut Agus Sartono (2008:263)financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang dimiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan
tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan
meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.
Levegare keuangan (Financial Leverage) menurut Eugene F.Brigham, dan Joel F.Houston adalah tingkat sejauh mana efek dengan pendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam sturktur modal suatu perusahaan.
Jika perusahaan hanya didanai menggunakan ekuitas, jadi penggunaan utang atau
leverage keuangan (financial leverage), mengonsentrasikan risiko usaha perusahaan pada pemegang saham. Perubahan di dalam penggunaan utang
otomatis akan menyebabkan terjadinya perubahan paada laba per saham (earning per share – EPS) sekaligus juga perubahahn risiko, yang kedua akan mempengaruhi harga saham.
Sedangkan menurut Syamsuddin istilah leverage biasanya dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau
dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi
pemilik perusahaan. Leverage keuangan dapat didefinisikan sebagai penggunaan potensi biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan pengaruh perubahan
dalam laba sebelum bunga dan pajak EBIT (Warsono 2003:217)
Tujuan perusaahaan menggunakan leverage yaitu supaya keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya. Penggunaan
(31)
15
leverage ini dapat saja berubah menjadi risiko jika perusahaan ternyata mendapat keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya sehingga menurunkan
keuntungan pemegang saham (Sartono, 2001:257 ).
Menurut Husnan (2009:619) financial leverage terjadi pada saat perusahaan menggunakan dana yang menimbulkan beban tetap. Bila perusahaan
menggunakan hutang, maka perusahaan harus membayar bunga berapapun
keuntungan operasi perusahaan.
Ukuran Financial Leverage
Ukuran financial leverage adalah Degree of Financial Leverage (DFL). DFL mengukur laba operasi yang dihasilkan perusahaan jika dibandingkan
dengan beban tetap (biaya bunga) yang harus dibayar perusahaan karena
penggunaan hutang (financial leverage). Lukas (2008:236), menghitung DFL sebagai berikut:
2.1.2. Struktur Modal
2.1.2.1. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen didalam mencerminkan
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal tercermin
pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua
golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Dengan
demikian maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur
financial. Struktur financial mencerminkan perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek
(32)
maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri seperti yang diungkapkan
Riyanto (1999:22).
Struktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur
keuangan jangka panjang perusahaan. Tidak seperti debt ratio atau leverage ratio yang hanya menggambarkan target komposisi hutang dan ekuitas dalam jangka
panjang pada suatu perusahaan (Arifin, 2005:77).
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim (2012:179), mengatakan Capital Structure (struktur modal) adalah komposisi saham biasa, saham preferen dan berbagai kelas seperti itu, laba yang ditahan dan hutang jangka panjang yang
dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktiva.
Menurut Agus Sartono (2001:295), struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka
penjang, saham prefen dan saham biasa. Struktur modal merupakan bagian dari
struktur keuangan.
Menurut Sri Handura Yuliati dan Handoyo Prasetyo (1998) struktur modal memiliki pengertian yang lebih sempit dari struktur keuangan. Struktur
modal menunjukan komposisi penggunaan dana jangka panjang. Sementara
struktur modal keuangan menunjukan komposisi dana, baik jangka pendek
maupun jangka panjang, yang digunakan untuk membelanjai kekayaan
perusahaan. Secara umum, jenis dana yang dipakai perusahaan dapat dibedakan
menjadi utang dan modal sendiri/ekuiti. Teori struktur modal pada hakikatnya
berusaha menjawab pertanyaan, apakah perbedaan struktur modal memiliki
(33)
17
untuk dipertimbangkan, jika memiliki pengaruh terhadap biaya modal, dam
sebaliknya menjadi tidak relevan jika tidak berpengaruh apa-apa.
Dari beberapa pengertian struktur modal diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa struktur modal adalah metode pembiayaan permanen perusahaan yang
ditunjukkan dengan adanya hutang jangka panjang, saham preferen, saham biasa,
dan laba ditahan. Dengan kata lain bahwa struktur modal adalah proporsi antar
semua jenis pinjaman jangka baik yang berupa saham biasa ataupun preferen
dengan modal sendiri.
2.1.2.2. Teori Struktur Modal
Menurut Husnan (2004:263), teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan
investasi dan kebijakan deviden dipegang konstan. Dengan kata lain, jika
perusahaan menggantikan sebagian modal sendiri dengan atau sebaliknya apakah
harga saham akan berubah, apabila perusahaan tidak merubah
keputusan-keputusan keuangan lainnya. Dengan kata lain, seandainya perubahan struktur
modal tidak merubah nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur
modal yang terbaik. Struktur modal yang akan memaksimumkan nilai perusahaan
adalh struktur modal yang terbaik.
Teori struktur modal adalah teori yang menjelaskan bahwa kebijakan
pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara hutang dan ekuitas yang
bertujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Setiap keputusan
pendapanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan
(34)
dibagi kedalam dua kategori, yaitu sember pendanaan internal dan sumber
pendanaan eksternal. Sumber pendanaan internal dapat diperoleh dari laba ditahan
dan depresiasi aktiva tetap sedangkan sumber pendanaan ekstrnall dapat diperoleh
dari para kreditur yang sebut dengan hutang.
2.1.2.3. Trade of Theory
Pada tahun 1958 Modigliani dan Miller (MM) menunjukkan bahwa bukti
nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal, bukti tersebut
dengan berdasarkan serangkaian asumsi antara lain, tidak ada biaya broker
(pialang), tidak ada pajak, tidak ada biaya kebangkrutan, para investor dapat
meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perseroan, semua
investor mempunyai informasi yang sama, EBIT tidak dipengaruhi oleh biaya
hutang. Dengan hasil tersebut menunjukkan kondisi-kondisi dimana struktur
modal tidak relevan, MM juga memberikan petunjuk agar struktur modal menjadi
relevan sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001:31).
Pada tahun 1963 MM menerbitkan makalah lanjutan yang melemahkan
asumsi tidak ada pajak perseroan. Peraturan perpajakan memperbolehkan
pengurangan pembayaran bunga sebagai beban, tetapi pembayaran deviden
kepada pemegang saham tidak dapat dikurangkan. Hasil penelitiannya mendorong
perusahaan untuk mengguunakan hutang dalam struktur modal. Kesimpulan ini
diubah oleh Miller ketika memasukkan efek dari pajak perseorangan. Miller
berpendapat bahwa investor bersedia menerima pengembalian atas saham
(35)
19
Hasil MM yang tidak relevan juga tergantung pada asumsi tidak adanya
biaya kebangkrutan. Perusahaan yang bangkrut mempunyai biaya hukum ydan
akuntansi yang sangat inggi, dan mereka juga slia untuk menahan pelanggan,
pemasok dan karyawan. Bahkan kebangkrutan sering memaksa suatu perusahaan
untuk melikuidasi atau menjual hartanya dengan harga seandainya perusahaan
beroperasi. Biaya terkait kebangkrutan, yaitu: (1) profitabilitas terjadninya, (2)
biaya-biaya yang akan timbul jika kesulitan keuangan akan muncul. Perusahaan
yang labanya lebih labil, bila semua hal lain sama, menghadapi biaya
kebangkrutan yang lebih besaar sehingga harus menggunakan lebih sedikit hutang
daripada perusahaan yang stabil (Brigham dan Houston, 2001:33)
Teori trade-off dari leverage aadalah teori yang menjelaskan bahwa struktur modal yang optimal ditemukan dengan menyeimbangkan manfaat dari
pendanaan dengan hutang (perlakukan pajak perrseroan yang menguntungkan)
dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Biaya dari hutang
dihasilkan dari (1) peningkatan kemungkinan kebangkrutan yang disebabkan oleh
kewajiban hutang yang tergantung pada tingkat resiko bisnis dan risiko keuangan.
(2) biaya agen dan pengendalian tindakan perusahaan. (3) biaya yang berkaitan
dengan manajer yang mempunyai informasi lebih banyak tentang prospek
perusahaan daripada investor (Sriwardany, 2006:16).
Jika pendekatan Modigliani dan Miller dalam kondisi ada pajak
penghasilan perusahaan, maka nilai perusahaan akan meningkat terus karena
(36)
dari financial distress dan nilai sekarang agency cost dapat mengakibatkan menurunnya nilai perusahaan yang memiliki leverage (Sartono, 2001:24).
DER = . x 100%
2.1.3. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham Capenis, 1996). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, uang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan
dengan price to book value (perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham). Price to book value akan membuat pasara percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga akan menjadi keinginan para pemilik
perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi. Kekayaan pemegang saham dan
perusahaan dipersentasikan oleh harga saham dari saham yang merupakan
cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing) dan manajemen asset. Menurut Djohanputra (2004:34), nilai perusahaan adalah didasarkan atas kesehatan arus kas operasinya. Nilai perusahaan berarti nilai jual perusahaan atau
nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan memaksimalkan nilai perusahaan
berarti bagaimana manajemen perlu memproyeksi arus kas perusahaan agar selalu
sehat dari waktu ke waktu.
Menurut Fama (1978) nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan
(37)
21
penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga saham
dianggap cerminan dari nilai asset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan
yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh
peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal
positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan
meningkatkan harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai
perusahaan pun akan meningkat.
Indikato-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya:
1. PER (Price Earning Ratio)
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga
saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang
saham
Rumus yang digunakan adalah:
PER = .
2. PBV (Price Book Rasio)
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada
manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang
terus tumbuh (Brigham, 1999:92).
Rumus yang digunakan adalah:
(38)
2.1.4. Penelitian Terdahulu 1. Natalia Ogolmagai (2013)
Pada penelitian sebelumnya Natalia Ogolmagai (2013) leverage pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada industry manufaktur yang go public di Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa DER dan DAR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. DER tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. DAR tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
2. Eka Zahra Solikahan, (2013)
Pada penelitian sebelumnya, Eka Zahra Solikahan, (2013) pengaruh
leverage dan investasi terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan makanan dan minuman di bursa efek Indonesia. Berdasarkan hasil
pengujian regresi liner sederhana dapat dinyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap investasi. Investasi berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
3. Mareta Nurjin Sambora, Siti Ragil Handayani, Sri Mangesti Rahayu, (2014)
Penelitian terdahulu yang dilakukan Mareta Nurjin Sambora, Siti Ragil
Handayani, Sri Mangesti Rahayu, (2014) pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2012. Berdasarkan
(39)
23
hasil analisis regresi linier berganda disimpulkan bahwa profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
4. Yuliana, Dinnul Alfian Akbar, Rini Aprilia
Yuliana, Dinnul Alfian Akbar, Rini Aprilia pengaruh struktur modal dan
return on equity (REO) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sector pertanian di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa
struktur modal dan return on equity (ROE) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. return on equity (ROE) mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur modal berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
5. Megawati, (2009)
Dalam penelitian Megawati, (2009) pengaruh corporate governance, leverage dan manajemen laba terhadap nilai perusahaan, dari penelitiannya dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan manajemen laba berpengaruh positif terhadap positif nilai
perusahaan.
6. Lim, Thian Cheng, (2012)
Dalam jurnal Lim, Thian Cheng (2012), Determinants of Capital Structure Empirical Evidence from Financial Services Listed Firms in China, hasil penelitian mengatakan bahwa ada hubungan negatif antara profitabilitas dan tingkat hutang tetapi tidak signifikan, ukuran perusahaan
(40)
berhubungan positif dengan leverage keuangan, tetapi negative dengan hutang jangka panjang.
7. Choudhary, Vikas, Dr, (2012)
Dalam penelitiannya Choudhary, Vikas, Dr, (2012), Leverage and Firm's Value: A Study of Transport Equipment Sector Firms. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa leverage keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
8. Bhayani, Sanjay J, (2009)
Penelitian terdahulu Bhayani, Sanjay J, (2009), Impact of Financial Leverage on Cost of Capital and Valuation of Firm: A Study of Indian Cemen. Hasil penelitian menyatakan bahwa leverage keuangan memiliki pengaruh penting terhadap nilai perusahaan, leverage keuangan memiliki pengaruh penting tehadap laba harga produktif.
(41)
25
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO Penelitian, Tahun Variabel Hasil Persamaan Perbedaan 1. Natalia Ogolmagai,
2013 Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Variabel Independen: Leverage Secara bersama-sama DER dan DAR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. DAR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sama-sama membahas mengenai
pengaruh leverage
terhadap nilai perusahaan
Hanya terdapat dua variable
2. Eka Zahra Solikahan, 2013
Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Variabel
Independen:
Leverage, Investasi
Leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap investasi. Investasi berpengaruh signifikan terhadpa nilai perusahaan. Mencari pengaruh yang sama terhadap nilai perusahaan Dalam jurnal ini membahas investasi, tidak struktur modal.
3. Mareta Nurjin Sambora, Siti Ragil Handayani, Sri Mangesti Rahayu, 2014 Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Variabel Independen: Leverage, Profitabilitas Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Terdapat dua variabel yang sama yaitu
leverage dan nilai perusahaan
Tidak membahas struktur modal
4. Yuliana, Dinnul Alfian Akbar, Rini Aprilia
Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Variabel
Independen: Struktur Modal,
Return On Equity
(ROE)
Struktur modal dan
return on equity
(ROE) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. return on equity (ROE) mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur modal berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Membahas mengenai struktur modal dan harga saham. Tidak membahas mengenai leverage, melainkan ROE
(42)
5. Megawati, 2009 Variabel Dependen: Nilap Perusahaan Variabel Independen: Leverage, manajemen Laba leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan manajemen laba berpengaruh positif terhadap positif nilai perusahaan. Sama-sama membahas mengenai nilai perusahaan dan leverage Tidak membahas mengenai struktur modal
6. Lim, Thian Cheng, 2012 Variabel Dependen: Nilai Peusahaan Variabel Independen: Struktur Modal Bahwa ada hubungan negatif antara profitabilitas dan tingkat hutang tetapi tidak signifikan, ukuran perusahaan brhubungan positif dengan leverage
keuangan, tetapi negative dengan hutang jangka panjang. Terdapat dau variable yang sama yaitu nilai perusahaan dan struktur modal
Tidak membahas
leverage
7 Choudhary Vikas, Dr, 2012 Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Variabel Independen: Leverage
leverage keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai perushaan.
Sama-sama membahas mengenai leverage
dan nilai perusahaan
Tidak membahas struktur modal
8 Bhayani, Sanjay J, 2009
Variabel Dependen: Nilai Perusahaan
Variabel Independen:
leverage keuangan, Struktur Modal
leverage keuangan memiliki pengaruh penting terhadap nilai perusahaan,
leverage keuangan memiliki pengaruh penting tehadap laba harga produktif. Meneliti tiga variable yang sama Menilai pengaruh
leverage dan struktur modal
terhadap nilai perusahaan melalui laba
2.2. Kerangka Penelitian
Menurut Syamsuddin istilah leverage biasanya dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana
yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi
pemilik perusahaan. Leverage keuangan dapat didefinisikan sebagai penggunaan potensi biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan pengaruh perubahan
(43)
27
perusaahaan menggunakan leverage yaitu supaya keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya. Penggunaan leverage ini dapat saja berubah menjadi risiko jika perusahaan ternyata mendapat keuntungan
yang lebih rendah dari biaya tetapnya sehingga menurunkan keuntungan
pemegang saham (Sartono, 2001:257 ).
Pada tahun 1958 Modigliani dan Miller (MM) menunjukkan bahwa bukti
nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal, bukti tersebut
dengan berdasarkan serangkaian asumsi antara lain, tidak ada biaya broker
(pialang), tidak ada pajak, tidak ada biaya kebangkrutan, para investor dapat
meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perseroan, semua
investor mempunyai informasi yang sama, EBIT tidak dipengaruhi oleh biaya
hutang. Dengan hasil tersebut menunjukkan kondisi-kondisi dimana struktur
modal tidak relevan, MM juga memberikan petunjuk agar struktur modal menjadi
relevan sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001:31).
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham Capenis, 1996). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, uang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan
dengan price to book value (perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham). Price to book value akan membuat pasara percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga akan menjadi keinginan para pemilik
(44)
perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi. Kekayaan pemegang saham dan
perusahaan dipersentasikan oleh harga saham dari saham yang merupakan
cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing) dan manajemen asset. Berdasarkan kajian teoritis dan penelitian sebelumnya maka penulis
menduga adanya keterkaitan antar masing-masing variabel independen dan
keterkaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Dengan menggunakan regresesi linier akan diuji pengaruh leverage keuangan, struktur modal serta dampaknya terhadap nilai perusahaan secara
parsial.
2.2.2. Keterkaitan Antar Variabel
2.2.2.1Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Financial leverage terjadi karena perusahaan menggunakan sumber dana yang berasal dari modal asing/utang yang menyebabkan perusahaan menanggung
beban tetap. Penggunaan dana yang menyebabkan beban tetap ini, diharapkan
memperoleh pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan beban tetap yang
harus dibayar oleh perusahaan. Penelitian Herry dan Hamin dalam Tarjo menunjukkan bahwa leverage keuangan berhasil meningkatkan nilai perusahaan. Pengaruh disebabkan oleh penggunaan aktiva perusahaan yang sebagian besar
dibiayai dengan utang secara efektif. Penggunaan secara efektif ini akan
menghasilkan profit yang akhirnya berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.
(45)
29
2.2.2.2Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Tujuan akhir suatu perusahaan dari struktur modal yang optimum adalh
meningkatkan pendapatan pemilik pemilik perusahaan melaui peningkatan
perusahaan, disamping mempunyai tujuan yang lain yaitu meningkatkan
keuntungan perusahaan. Struktur modal perusahaan harus memaksimumkan profit bagi kepentingan modal sendiri, dan keuntungan yang diperoleh harus lebih besar
dari baya modal sebagai akibat penggunaan struktur modal tertentu. Struktur
modal yang tidak aik dapat menyebabkan beban yang dianggung perusahaan lebih
besar. Apabila modal yang ditanggung perusahaan lebih besar akan menyebabkan
keuntungan yang seharusnya diperoleh perusahaan menjadi berkurang. Sedangkan
struktur modal yang optimal bukan saja untuk meningkatkan tingkat keuntungan
perusahaan.
Teori trade-off menjelaskan bahwa (dengan asumsi titik target struktur modal belum optimum) peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan
meningkatkan nilai perusahaan sebesar tarif pajak dikali dengan jumlah hutang.
Solihah dan Taswan (2002) dalam penelitiannya menunjukkan hawa kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan. Modligliani and Miller pada tahun
1963 bahwa dengan memasukkan pajak penghasilan perusahaan, maka
(46)
Herry dan Hamin
Solihah dan Taswan (2002) Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
2.3 Hipotesis
Berdasarkan penjelasan diatas pada kajian pustaka dan kerangka
pemikiran sacara teoritis dapat disimpulkan hipotesis bahwa adanya pengaruh
antara leverage keuangan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan secara parsial pada perusahaan makanan dan minumanyang terdaftar di BEI.
Struktur Modal
Total hutang
Total ekuitas (Sartono, 2001:24) Leverage Keuangan
EBIT
Biaya bunga
(Lukas, 2008:236) Nilai Perusahaan
Harga pasar perlembar saham
Nilai buku perlembar saham
(47)
31
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Ojek Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan oleh penulis akan menentukan objek
yang akan diteliti sesuai judul yang diambil. Hal ini untuk mempermudah dan
memperjelas tujuan dan masalah penelitian. Menurut pendapat Sugiyono (2011:32) adalah sebagai berikut:
“Objek Penelitian merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan
untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya”.
Adapun pengertian Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303)
adalah sebagai berikut:
“Objek Penelitian menjelaskan tentang dan atau siapa yang menjadi objek penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap
perlu.”
Sesuai dengan pengertian diatas bahwa objek penelitian adalah sesuatu
yang menjadi sasaran dalam melakukan penelitian maka objek dalam penelitian
ini adalah leverage keuangan sebagai variabel independen X1 (bebas), struktur modal sebagai variabel dependen X2 (bebas) dan nilai perusahaan sebagai variabel
(48)
3.2.Meodologi Penelitian 3.2.1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan daa-data penelitian yang akan diteliti.
Pengertian Metode Penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah sebagai
berikut:
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tersebut.”
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data-data yang akan diteliti. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif dengan
pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis
untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian
yang menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) dengan
menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan
antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan
memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2010:147):
“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.”
Penelitian dengan metode deskriptif dengan pendekatan kalitatif ini
dilakukan untuk mengetahui perkembangan leverage keuangan (DFL) dan struktur modal (DER) secara parsial terhadap nilai perusahaan (PBV).
(49)
33
Sedangkan pengertian metode verifikasi menurut Masyhuri (2008:45)
menyatakan bahwa:
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”
Dalam penelitian ini, metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif
digunakan untuk menguji lebih dalam pengaruh leverage keuangan (DFL) dan struktur modal (DER) secara parsial terhadap nilai perusahaan (PBV).
3.2.2. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, perlu adanya suatu perencanaan dan
perancangan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
dan sistematis. Menurut Moch. Nazir (2005:84), desain penelitian adalah:
”Semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksaan penelitian.”
Sedangkan desain penelitian menurut Umi Narimawati (2008) adalh
sebagai berikut:
“Desain Penelitian adalah suatu rencana struktur dan strategi untuk menjawab permasalahan, yang mengoptimasi validitas.”
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa desain
penelitian merupakan suatu proses dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
(50)
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30):
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,
selanjutnya menetapkan judul penelitian;
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi;
3. Menetapkan rumusan masalah;
4. Menetapkan tujuan penelitian
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori;
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian
yangg digunakan;
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data;
8. Melakukan analisis data;
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Adapun desain penelitian yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
X2 X1
(51)
35
Keterangan:
X1= Leverage Keuangan X2= Struktur Modal
Y = Nilai Perusahaan
3.2.3. Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis indikator,
dan sub indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Sesuai
dengan hipotesis serta tujuan penelitian variabel yang ada, maka variabel-variabel
yang terkait dalam penelitian ini adalh sebagai berikut:
1. Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2010:4), variabel independen sering disebut dengan variabel bebas yang artinya adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terkait).
Variabel independen pada penelitian ini adalah leverage keuangan. Indikator yang digunakan untuk mengukur leverage keungan yaitu tingkat leverage keuangan. Variabel independen yang kedua adalah struktur modal. Indikator yang digunakan untuk mengukur struktur modal adalah
debt to equity.
2. Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2010:4), variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
(52)
Variabel dependen disini adalah nilai perusahaan. Indikator yang
digunakan untuk mengukur nilai perusahaan yaitu price to book value ratio.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
3.2.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.4.1 Sumber Data
Dalam penelitian ada dua sumber yang dapat digunakan dalam penentuan
data yaitu Data Primer dan Data Sekunder.
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Ukuran Sumber Data
Leverage
Keuangan ( X1)
mengukur laba operasi yang dihasilkan perusahaan jika dibandingkan dengan beban tetap (biaya bungan) yang harus dibayar perusahaan karena penggunaan hutang
Lukas (2008:236)
Earning Before Interest and
Tax (EBIT) Biaya Bunga
Rasio x Laporan Keuangan laba rugi
Struktur Modal ( X2)
Suatu upaya untuk memperlihatkan dalam format lain, proporsi relatif dari klaim pemberian pinjaman terhadap hak kepemilikan dan digunakan sebagai ukuran hutang. (Helfert, 1997)
Total Hutang Modal Sendiri DER = .
x 100%
Rasio x Laporan Keuangan neraca dan Laba-Rugi Nilai Perusahaan (Y)
mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh
(Brigham, 1999:92)
Harga Pasar per Lembar Saham
Nilai Buku per Lembar Saham
PBV =
Rasio x Laporan Keuangan neraca dan laba-rugi
(53)
37
Pengertian data primer menurut Sugitono (2009:137) adalah
“Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”
Sedangkan data sekunder menurut Sugiyono (2009:137) sebagai berikut:
“Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. ”
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yang
terdiri dari:
a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun
2008-2012.
b. Data laporan keuangan publikasian tahunan (annual report), yang terdiri dari neraca, lapran rugi-laba, laporan arus kas selama tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012. data tersebut diperoleh dengan cara studi dokumentasi
yang berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan IDX periode tahun 2008-2012.
3.2.4.2Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penetuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi
dan sampel.
a. Populasi
Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui
kriteria-kriteria tertentu, antara lain yang dapat dikategorikan kedalam objek
adalah manusia (SDM), file-file atau dokumen-dokumen yang dipandang sebagai sasaran penelitian.
(54)
Menurut Sugiyono (2009:61), penegrtian populasi yaitu:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”
Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi yang digunakan
dalam penelitian ini berupa laporan keuangan laba-rugi dari beberapa
perusahaan makanan dan minuman dari tahun 2008 sampai dengan 2012
sebanyak 16 perusahaan yang tergabung dalam BEI.
b. Sampel
Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara (hipotesis),
maka peneliti melakukan pengumpulan data pada objek tertentu. Karena
objek sebagai populasi terlalu luas, maka peneliti melakukan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Dengan meneliti secara sampel, diharapkan
hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan serta gambaran
yang sesuai dengan karakteristik pupulasi. Sugiyono (2010:62),
menyatakan bahwa:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh popualasi.”
Sedangkan pengertian sampel menurut Jonathan Sarwono
(2006:125), adalah :
“Purposive sampling (penilaian) adalah teknik yang dilakukan dengan memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan dari informasi yang tersedia sesuai dengan penelitian yang berjalan sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggung jawabkan”.
(55)
39
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa laporan
keuangan neraca dan laporan keuangan selama 5 periode (Time Series) dari tahun 2008 sampai dengan 2012 dan dari 6 perusahaan (Cross Section) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia, jumlah sampel yang diambil 30 data sehingga cukup
untuk melakukan penelitian tersebut.
3.2.4.3Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data sekunder
dengan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen yang
terdaoat pada perusahaan khususnya yaitu laporan keuangan perusahaan.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Search)
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data berupa
teori-teori yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Data tersebut
dapat diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
c. Internet Research
Internet menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang sangat penting
karena terdapat banyak informasi sebagai pendukung pengerjaan
penelitian berupa jurnal-jurnal keuangan yang telah diterbitkan Universitas
(56)
3.2.5 Rancangan Analisis dan Penguji Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis
sebagai berikut:
“Rancangan Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasika data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahamu oleh diri sendiri maupun orang lain.”
Peneliti melakukan analisis terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode
verifikatif dengan pendekatan kualitatif.
a. Analisis Deskriptif (Kualitatif)
Menurut Sugiyono (2009:14) analisis kualitatif adalah:
“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”
Analisis deskriptif dilakukan peneliti untuk membantu mengetahui
dan menjawab semua rumusan masalah pada point pertama, point kedua
dan point ktiga yaitu perkembangan leverage keuangan (2) mengenai struktur modal dan (3) nilai perusahaan. Dan dituangkan ke dalam sebuah
bentuk diagram batang, dengan cara membandingkan antara selisih perkembangan tahun dasar dengan perkembangan tahun berikutnya
(57)
41
dibandingkan dengan perkembangan tahun dasar kemudian dikalikan 100%, lalu diuraikan ke dalam grafik, tabel atau diagram, dengan rumus :
Keterangan :
P0 = Perkembangan tahun berikutnya
P1 = Perkembangan tahun dasar
Untuk mengukur leverage keuangan, struktur modal dan nilai perusahaan digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
1. Rumus Leverage Keuangan:
2. Rumus Struktur Modal:
DER = .
x 100% 3. Rumus Nilai Perusahaan:
PBV =
b. Analisis Verifikatif (Kuantitatif)
Menurut Sugiyono (2010:31) analisis verifikatif adalah sebagai
berikut:
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan
(58)
inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.
Analisis kuantitaif yaitu analisis daa berbentuk angka. Dalam hal ini
penulis melakukan analisis pada laporan keuangan neraca dan laba rugi yang
terdapat di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil tersebut akan didapat hasil analisis
leverage keuangan, struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Adapun langkah-langkah analisis verifikatif yang digunakan peneliti dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Berganda
Menurut Sugiyono (2004:149) analisis linear regresi digunakan
untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen
bila nilai variabel independen dinaikan atau diturunkan nilainya
(dimanipulasi).
Dalam penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk
membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh leverage keuangan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan kerangka pemikiran
yang telah ditulis, model penelitian ini secara metasis dapat ditulis sebagai
berikut:
(Sumber: Sugiyono, 2012) Y = a + b1X1 + b2X2 +
(59)
43
Keterangan:
A = Konstanta
b1, b2 = koefisien arah garis
Y = Nilai Peusahaan
X1 = Tingkat Leverage Keuangan X2 = Struktur Modal
= Error
Untuk menghitung harga-harga a, b1, b2 dapat menggunakan
persamaan berikut (untuk regresi dua prediktor):
(Sumber: Sugiyono, 2012:277)
Pada dasarnya teknik analisis ini merupakan kepanjangan dari
teknik analisis regresi linier sederhana. Untuk menggunakan teknik
analisis ini syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah sebagai
berikut :
a) Data harus berskala interval, rasio dan ordinal.
b) Variabel bebas terdiri lebih dari dua variabel.
c) Variabel tergantung terdiri dari satu variabel.
d) Hubungan antara variabel bersifat linier. Artinya semua variabel bebas
mempengaruhi variabel tergantung.
� �
(60)
e) Tidak boleh terjadi multikolinieritas. Artinya sesama variabel bebas
tidak boleh berkorelasi terlalu tinggi, misalnya 0,9 atau terlalu rendah
misalnya 0,01.
f) Tidak boleh terjadi autokorelasi. Akan terjadi autokorelasi jika angka
Durbin dan Watson sebesar < 1 atau > 3 dengan skala 1-4.
g) Jika ingin menguji keselarasan model (goodness of fit), maka dipergunakan simpangan baku kesalahan. Untuk kriterianya
digunakan dengan melihat angka Standard Error of Estimate (SEE) dibandingkan dengan nilai simpangan baku (Standard Deviation). Jika angka Standard Error of Estimate (SEE) < simpangan baku (Standard Deviation) maka model dianggap selaras.
h) Kelayakan model regresi diukur dengan menggunakan nilai
signifikansi. Model regresi layak dan dapat dipergunakan jika angka
signifikansi < 0,05 (dengan presisi 5%) atau 0,01 (dengan presisi 1%).
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menerangkan
besarnya pengaruh leverage keuangan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Persamaan analisis regresi linier berganda secara umum untuk
menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dimana :
Y = Nilai Perusahaan
X1 = Struktur Modal
(61)
45
X2 = Kebijakan Dividen
O = Konstanta merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah
Y pada saat variabel bebasnya adalah 0 (X1 dan X2 = 0)
= Koefisien regresi multiple antara variabel bebas X1 terhadap variabel terikat Y, bila variabel bebas lainnya dianggap
konstan.
= Faktor pengganggu di luar model
Arti koefisien adalah jika nilai positif (+), hal tersebut menunjukkan hubungan searah antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan besarnya variabel
bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel
terikat. Sedangkan jika nilai negatif (-), hal tersebut menunjukkan
hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Dengan kata lain, setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan
diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat dan sebaliknya.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan yang telah ada
mempunyai kadar tertentu, maka harus melihat dua hal. Pertama, ada
(dalam pengertian nyata atau berarti) atau tidak ada keterkaitan antara nilai
perusahaan (Y) dengan leverage keuangan (X1) dan struktur modal (X2) secara bersama-sama.
(1)
89
Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan sebagai berikut :
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
Gambar 4.8
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Leverage Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
4.4.2 Pengujian Hipotesis Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
Hipotesis :
, Struktur Modal ( ) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y)
, Struktur Modal ( ) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y)
(2)
Tabel 4.17
Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Struktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.590 1.596 2.249 .033
DFL -.798 1.468 -.105 -.544 .591
DER -.359 .688 -.101 -.522 .606
a. Dependent Variable: PBV
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil tersebut dibandingkan dengan nilai . diperoleh dari tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0,05, dimana df = n-k-1 = 30-2-1 = 27. Maka t (0,05:57) = 2,052.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai variabel Struktur Modal-0.522 dengan nilai signifikan 0,05. Karena nilai -0.522 lebih kecildari -2,052 maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima sehingga ditolak. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil hipotesis ini sejalan dengan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Yuliana, Dinnul Alfian Akbar dan Rini Aprilia yang mengatakan bahwa struktur modal tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti ukuran perusahaan yang besar merupakan akses bagi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan investor menanamkan modalnya diperusahaan, yang berasal dari hutang jangka panjang.
(3)
91
Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan sebagai berikut :
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
Gambar 4.9
Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Struktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan
(4)
91 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan data yang ada, mengenai pengaruh Leverage Keuangan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Rata-rata leverage pada perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2008-2012 mengalami fluktuasi. Beberapa perusahaan mengalami penurunan, hal ini disebabkan nilai beban yang terlalu besar dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dengan kata lain kemampuan perusahaan dalam menggunakan hutang belum sebanding dengan kemampuannya dalam memperoleh laba untuk memenuhi beban tetapnya.
2. Tingkat struktur modal yang cenderung meningkat pada setiap perusahaan yang disebabkan penggunaan hutang yang tinggi sehingga meningkatnya nilai hutang dibandingkan modal sendiri yang dimiliki yang perusahaan. perkembangan nilai struktur modal tertinggi terdapat pada PT. Siantar Top Tbk. sebagai perusahaan yang mengalami peningkatan yang signifikan selama 5 tahun dan PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. menjadi perusahaan dengan perkembangan terendah karena sering mengalami penurunan pada
(5)
92
periode 5 tahun karena jumlah hutang yang lebih tinggi dibandingkan modal sendiri.
3. Nilai perusahaan yang cenderung meningkat setiap tahunnya disebabkan nilai saham yang terus meningkat pada beberapa perusahaan. Hal ini tidak luput dari penggunaan sumber dana yang berasal dari hutang perusahaan sebagai modal dan kinerja perusahaan untuk memperoleh persepsi baik sebagai perusahaan go public yang terus berkembang.
4. Penelitian terhadapat pengaruh parsial dari variabel independen terhadap dependen memberikan hasil sebagai berikut :
a. Dari hasil penelitian untuk menguji pangaruh leverage keuangan terhadap nilai perusahaan diperoleh hasil Ho diterima, yang berarti Leverage Keuangan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
b. Dari hasil penelitian untuk menguji pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan diperoleh Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan saran kepada pihak yang berkaitan maupun pihak lainnya mengenai Leverage Keuangan, Struktur Modal dan Nilai Perusahaan, yaitu sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan hendaknya mengantisipasi kondisi perekonomian yang terjadi apabila keadaan perekonomian memburuk, maka perusahaan dalam
(6)
menggunakan hutang jangka panjang sebaiknya ditingkat yang wajar, karena dapat menimbulkan resiko yang tinggi. Hal ini untuk mencegah perusahaan kesulitan membayar hutang-hutang yang dapat berdampak mengurangi kepercayaan kreditur dan calon investor, yang kemudian dapat berakibat menurunnya nilai perusahaan. Selain itu perusahaan harus menghitung secara tepat komposisi struktur modal yang dipilih agar penurunan nilai perusahaan tidak terlalu besar.
2. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, hendaknya mempertimbangkan mengenai penentuan besarnya hutang dalam membiayai investasi perusahaan, agar perusahaan tidak mengalami resiko financial distress yang besar akibat penggunaan hutang, seperti pemenuhan kebutuhan dana yang lebih menguntungkan khususnya penggunaan leverage, antara penggunaan hutang jangka panjang atau jangka pendekdaslam membiayai investasi sehingga berdampak pada nilai perusahaan. Selain itu, penggunaan leverage yang optimal haruslah menjadi pertimbangan dalam membiayai investasi, karena dalam membiayai investasi, sebaiknya perusahaan memilih alternative sumber pendanaan yang dapat menghasilkan biaya modal yang minimum.