Penentuan Mesin dan Komponen Kritis

4.2.1.2 Waktu Perawatan Riil

Tabel 4.5 Total Waktu Perawatan Riil Perusahaan Sub Mesin Total Lama Perbaikan jam Coating Machine 50,2 Bucket Elevator 139,12 Dust Collector 79,99 Total 269,31

4.2.2 Perawatan Metode RCM

4.2.2.1 Penentuan Mesin dan Komponen Kritis

Dalam menentukan mesin kritis pada unit produksi Butiran. Pada unit produksi Butiran terdapat beberapa mesin yang mengalami kerusakan yaitu: Penentuan mesin kritis didasarkan pada kriteria berikut:  Sering mengalami kerusakan.  Bila terjadi kerusakan menyebabkan terhentinya proses produksi akibat perbaikan. Dari beberapa mesin tersebut dibuat pareto diagram berdasarkan jumlah kerusakan dan lama perbaikan untuk menentukan mesin kritis. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan tentang jumlah kerusakan dan lama perbaikan sub mesin Belt Conveyor. Cyclon Collector, Turbo Blower, Constan Feeder, Coating Machine dan Bucket Elevator, Vibrating Screen, Packing Machine dan Dust Collector yang terdapat pada lampiran B. Maka dapat dibuat diagram pareto menggunakan software Minitab 14.0. Berikut merupakan Rekap Data Jumlah Kerusakan dan Lama Perbaikan Mesin pada Unit Produksi Butiran dari lampiran B. Tabel 4.6 Rekap Data Jumlah Kerusakan dan Lama Perbaikan Mesin pada Unit Produksi Butiran Sumber : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran B Mesin Jumlah Kerusakan Lama Perbaikan hari Belt Conveyor 21 53,64 Cyclone Collector 12 38,5 Turbo Blower 19 49,64 Constant Feeder 17 35,5 Coating Machine 144 355,37 Bucket Elevator 130 323,89 Vibrating Screen 17 19,15 Packing Machine 32 71,84 Dust Collector 128 303,72 Gambar 4.1 Diagram Pareto Jumlah Kerusakan Mesin Gambar 4.2 Diagram Pareto Lama Perbaikan Mesin Dari gambar 4.1 dan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa mesin dengan jumlah kerusakan dan lama perbaikan dengan persentase kumulatif kurang dari 80 adalah Coating Machine, Bucket Elevator dan Dust Collector. Setelah ditemukan mesin kritis yaitu mesin Coating Machine, Bucket Elevator dan Dust Collector, maka selanjutnya untuk menentukan komponen kritis pada masing-masing mesin tersebut dilakukan pengolahan diagram pareto kembali. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan tentang waktu perbaikan dan waktu kerusakan komponen kritis pada mesin coating machine terdapat pada lampiran C. Dimana komponen dikatakan kritis didasarkan pada persentase lama perbaikan kumulatif dibawah 80 . Rekap data untuk lama perbaikan pada mesin Coating Machine adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Rekap Data Jumlah Kerusakan dan Lama Perbaikan Komponen pada Coating Machine Komponen Jumlah Kerusakan Lama Perbaikan Jam Roller Chain RS 100 0 0 Counter Saft 8 19,75 Bearing 30211 7 17,7 Lower Edge Roller 1 0,85 V Belt C-142 12 10,9 V Belt C-64 15 12,75 Hydrolic Cylinder 1 0,35 Shoot Packing 1 0,25 Air Cylinder 0 0,55 Sumberi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran C Gambar 4.3 Diagram Pareto Lama Perbaikan Mesin Coating Machine Dari gambar 4.3 diperoleh komponen kritis pada Coating Machine meliputi Counter Saft sebesar 31,3 , Bearing 30211 sebesar 59,4 , dan V Belt C-64 sebesar 79,6 . Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan tentang waktu perbaikan dan waktu kerusakan komponen kritis pada mesin Bucket Elevator yang terdapat pada lampiran C. Dimana komponen dikatakan kritis didasarkan pada persentase lama perbaikan kumulatif dibawah 80 . Berikut adalah rekap data untuk lama perbaikan pada mesin Bucket Elevator beserta diagram paretonya. Tabel 4.8 Rekap Data Jumlah Kerusakan dan Lama Perbaikan Komponen pada Bucket Elevator Komponen Jumlah Kerusakan Lama Perbaikan Jam Sprocket Unit NT 12 2 11,42 Bearing stretcher 210 13 46,2 Sprocket NT 13 2 10,5 Bearing 6207 4 13,15 Chain Drive RS 50 9 49,92 Chain Drive RS 100 6 15,38 Bucket 12 43 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran C Gambar 4.4 Diagram Pareto Lama Perbaikan Mesin Bucket Elevator Dari gambar 4.4 diperoleh komponen kritis pada Bucket Elevator yaitu Chain Drive RS 50 sebesar 26,3 , Bearing Stretcher 210 sebesar 50,7 , dan Bucket sebesar 73,4 . Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan tentang waktu perbaikan dan waktu kerusakan komponen kritis pada mesin Dust Collector yang terdapat pada lampiran C. Dimana komponen dikatakan kritis didasarkan pada persentase lama perbaikan kumulatif dibawah 80 . Berikut adalah rekap data untuk lama perbaikan pada mesin Dust Collector beserta diagram paretonya. Tabel 4.9 Rekap Data Jumlah Kerusakan dan Lama Perbaikan Komponen pada Dust Collector Komponen Jumlah Kerusakan Lama Perbaikan Jam Filter Bag 8 42,9 Screw Conveyor 3 12,68 Rotary Air Block 10 37,09 Manometer 2 10,39 Geared Motor 2 8,14 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran C Gambar 4.5 Diagram Pareto Lama Perbaikan Mesin Dust Collector Dari gambar 4.3 diperoleh komponen kritis pada Dust Collector yaitu Filter Bag sebesar 38,6 dan Rotary Air Block sebesar 71,9 . Dari gambar 4.3 hingga gambar 4.6 yaitu grafik pareto pada masing-masing sub mesin tersebut diperoleh komponen kritis karena memiliki percentase lama perbaikan kumulatif dibawah 80 . Berikut adalah rekap data komponen kritis yang didapat dari diagram pareto pada gambar 4.3 hingga gambar 4.6 pada tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Mesin dan Komponen Kritis pada Unit Produksi Butiran padat Mesin Komponen Counter saft V belt C-64 Coating Machine Bearing 30211 Bearing stretcher 210 Chian drive RS 50 Bucket Elevator Bucket Filter bag Dust Collector Rotary air block Dari tebel 4.10 di atas adalah mesin dan komponen kritis, karena bila terjadi kerusakan membutuhkan waktu perbaikan cukup lama. Kerusakan tersebut menyebabkan proses produksi terhenti akibat perbaikan tersebut. Untuk data kerusakan dan lama perbaikan di tiap sub mesin selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

4.2.2.2 Functional Block Diagram